SHI

Genre : Romance, angst/ tragedy, mystery

Pair : Minato X Kushina

Rate : T

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Author : Feby Khoirunnisa

Warning : AU, OOC, Typos, Gaje, Absurd, dll

Chapter 1: Kushina's Birthday

.

.

.

.

.

.

Restoran iciraku memang tak pernah sepi dari pelanggan. Sebuah restoran bergaya Jepang moderen yang menyediakan menu berbagai khas masakan Jepang. Tempat ini adalah salah satu restoran berbintang terkenal dan banyak di minati di Kota Tokyo. Seperti saat ini restoran ini sedang di penuhi oleh para pelanggan.

Seorang gadis cantik bersurai merah panjang sedang duduk manis disebuah kursi di restoran iciraku. Di meja depanya terhidang dua gelas es teh dan salah satunya hampir habis diminumya. Mata violetnya yang indah menyiratkan sedikit kekesalan dan di pasangnya wajah bosan.

"Lama..." gumam wanita itu.

Terlihat seorang laki-laki bersurai kuning jabrik, dan bermata biru safir yang indah tengah berjalan mengendap endap di belakangnya. Terukir senyum jahil di wajahnya yang tampan. Tiba tiba dia menutup mata sang gadis tadi dengan kedu tanganya. Lalu dia berujar "Ayo tebak"

"Tentusaja aku tau itu kau ,Minato" Balas gadis itu sambil mengembangkan senyum di wajahnya.

Laki laki tadi menurunkan tangannya dan duduk di depan sang gadis

"Tapi jangan kau kira aku tak marah padamu," uja sang gadis sambil mengerucutkan bibir dan melipat tangan di depan dada.

Laki laki tadi menghela nafas "Maafkan aku karena terlambat, Kushina, Tap... "

"Tapi apa? Robot robotmu itu lebih penting daripada aku?" potong gadis yang di panggil Kushina itu dengan ketus.

"Bukan begitu Shina-Chan sayang..."

"Lalu apa?" tanya sang gadis sambil membuang muka

"Aku terlambat karena sedang mencarikan hadiah untukmu" jawab sang laki laki sambil menyunggingkan senyum jahil.

Mereka berdua adalah sepasang kekasih. Dan tanpa mereka ketahui sebenarnya orang tua mereka telah menjodohkan mereka sejak kecil. Laki laki berusia 22 tahun itu bekerja sebagai seorang profesor doktor muda hebat yang menciptakan berbagai robot canggih untuk memudahkan pekerjaan manusia. Walau masih muda tapi dia sangat jenius. Dan sang kekasih adalah gadis cantik yang usianya akan menginjak 21 tahun, seorang pewaris utama Uzumaki group. Sebuah perusahaan elektronik terbesar di Jepang.

"Aku tak ingin hadiah apapun, Minato. Aku hanya ingin kau datang di pesta perayaan ulang tahunku itu saja" ujar sang gadis sambil menatap lekat mata sang kekasih.

"Aku pasti datang Shina chan sayang, dan ya pasti kau akan menyukai hadiah ku"

" Sudahlah lagi pula aku juga tidak terlalu menyukai yang namanya pesta"

"Tapi kali ini pasti kau akan sangat menyukainya"

"Apa maksudmu Minato?" gadis itu mengernyit heran.

"Kau belum boleh tau, kalau kau tau nanti hadiahku tidak menarik lagi. Sudahlah ayo kita pesan makanan "

"Pelayan" seru Kuhshina dari tempat duduknya sembari mengangkat tangannya.

Seorang pelayan datang menghampiri " Oh ternyata nona Kushina dan tuan muda Minato, mau pesan apa?" ternyata pelayan tersebu kenal akrab dengan mereka berdua.

"Ayame, aku ingin pesan ramen asin ukuran jumbo satu," ujar riang.

"Dan aku ramen kuah miso," ujar Minato

"Baik akan segera datang, mohon tunggu sebentar" ujar Ayame sambil melenggang pergi menuju dapur

.

.

.

.

.

.

Tok tok tok

Mito Uzumaki berdiri di depan kamar putri tunggalnya

"Kushina ini Oka-san" ujar Mito

"Sebentar Oka-san" terdengar derap langkah mendekati pintu

Ceklek

"Yaampun Kushina, kenapa kau belum bersiap siap? Pesta ulangtahunmu akan di mulai 2 jam lagi" ujar Mito sambil menepuk jidat.

"Tidak apa apa Okasan, hanya perlu ganti baju paling cuma 5 menit," jawab Kushina.

"Tidak boleh seperti itu, Kau bintang pesta malam ini, kau harus memukau sayang. Ini.." Mito menyerahkan sebuah gaun, "Biar Okasan yang akan mendandani " Mito menyeret putrinya masuk ke kamar.

"Tapi Oka-san, aku tidak mau di make up"

"Sedikit saja Kuahina" Mito langsung menyeret putrinya masuk ke kamar.

"Tapi aku tidak suka di make up, Oka-san"

"Ayolah Kushina, hanya untu malam ini saja. Ini kan acara yang sangat penting"

"Penting?" Kushina mulai mengernyit heran "Bukankah ini hanya pesta ulang tahun seperti biasa?"

Mito tampak gelagapan "K-karena kau adalah bintang pesta. Lagi pula Kasan dan Tousan akan mengenalkan mu pada para petinggi di perusahaan kita. Kau nantinya akan bekerja di sana juga, makanya kau juga harus mulai mengenal mereka" jelas Mito

"Tapi kan aku baru bekerja di perusahaan saat umurku 25 tahun dan sekarang aku baru 21 tahun. Bukankah ini terlalu cepat?" Bantah Kushina, dia merasakan ada suatu hal yang ganjil.

"Kau ini anak seorang presdir, dan nantinya kau juga yang akan memimpin perusahaan, jadi kau harus belajar mulai sekarang" tegas Mito

"Terserah Oka-san saja"

"Nah begitu, sekarang cepat ganti bajumu!"

"Ya"

.

.

.

.

.

.

Seorang gadis tengah duduk di bangku taman sambil mengerucutkan bibirnya. Padahal keluarganya sedang mengadakan pesta ulang tahun yang mewah untuknya tapi gadis itu malah cemberut.

wajah cantiknya di lapisi make up tipis namu mempunyai kesan anggun. Dia memakai gaun serupa dengan warna matanya violet. Gaun indah yang berkelip saat terkena cahaya lampu. Panjanya selutut dan tanpa lengan. Di bagian pinggang di hias pita berwarna putih, bagian rok yang bertumpuk serta hiasan bordiran bunga sakura berwarna putih di bagian leher. Rambut merah panjangnya di biarkan tergerai, tersemat jepit berberbentuk bunga sakura dari perak di sana. High heels berwarna violet membungkus kakinya. Membuatnya semakin cantik dan mempesona.

"Semuanya menyebalkan," gerutu gadis itu

"Siapa yang menyebalkan, Shina chan," suara laki-laki yang tiba tiba terdengar mengejutkan sang gadis.

Gadis itu Menoleh kesamping dan mendapiti kekasihnya sudah berdiri dai sampingnya. Laki laki itu terlihat begitu tampan dalam balutan tuxedo hitam

"Minato" gumam kushina

Laki-laki itu mulai tersenyum lalu mengacak rambut kekasihnya membuatnya semakin cemberut "Siapa yang menyebalkan?" tanyanya sambil berjalan dan kini berdiri tepat di depan kekasihnya.

"Oka-san, dia memaksaku memakai make up dan high hil ini. Kau tau aku tak suka di make up dan aku juga tidak bisa berjalan dengan benar jika memakai sepatu sialan ini," gerutu Kushina

"Tapi kau sangat cantik berpenampilan seperti ini. Apa hanya ini yang membuat kekasihku marah"ujar Minato sambil duduk di samping Kushina.

Kushina mulai melipat tangannya di depan dada" Bukan hanya itu, Kasan dan Tousan tadi mengajakku berkenalan dengan rekan kerja mereka, mereka juga membawa putra dan putri mereka. Oke mungkin kalau cuma bosan karena diajak berkenalan dengan orang banyak aku tak akan marah. Tapi kau tahu Minato, Banyak anak laki laki dari rekan kerja orang tuaku, tidak bahkan rekan kerja orang tuaku banyak yang mengodaku. Mereka bilang jadilah menantu kami, jadilah pacar anakku, bahkan ada yang memaksaku berdangsa dengannya. Itu nenyebalkan" Gerutu gadis itu

"Jadi begitu" ujar Minato singkat

"Memangnya kau tak marah?" tanya Kushina sedikit ketus.

"Sedikit, tapi aku tahu kalau hatimu itu hanya untukku, dan kau tidak akan berpaling dariku" jawab Minato sambil menatap lekat mata violt kekasihnya dan memberikan senyuman yang membuat blushing kekasihnya "Kau tenang saja setelah ini tidak akan ada yang berani mengodamu"Tambahnya sambil memggenggam erat tangan kekasihnya.

" Apa maksumu?"tanya Kushina bingung

"Sudahlah nanti kau juga akan tahu. Sekarang ayo ikut aku, orang tuamu menyuruhku memanggilmu, pestanya akan di mulai," Minato berdiri lalu menari tangan Kushina agar gadi itu ikut berdiri.

Minato mulai beranjak"Ayo pergi. Ehh..." laki laki itu terkejut melihat tingkah kekasihnya. Di lihatnya sang kekasih yang sedang menempel erat pada lenganya. Biasanya sang kekasih hanya akan mengandeng tangannya.

"Tidak biasanya kau memeluk lenganku seerat ini." ujar Minato

"Memang tidak boleh?" jawab Kushina ketus. Lalu ia membisikan sesuatu di telinga kekasihnya " Apa kau lupa aku tidak bisa berjalan dengan benar memakai sepatu bodoh ini, aku tidak mau jatuh di hadapan banyak orang. Apa kau akan membiarkan jatuh?"bisiknya

Minato terkekeh mendengar jawaban sang kekasih"Kenapa tidak langsung bilang? Akukan bisa menggendongmu jadi kau tidak akan terjatuh.

Blus pipi Kushina sukses memerah "K-kau ini, aku tidak mau di gendong di hadapan semua tamu itu memalukan tau" Minato hanya terkekeh mendengarnya.

Tanpa mereka sadari puluhan pasang mata menatap mereka dengan iri. Para pria mendeatgerl Minato dengan tatapan mereka. Dan para wanita mendeatgerl Kushina dengan tatapan mereka. Para laki laki itu berharap suatu hari nanti bisa menjadi kekasih dari Kushina namun sudah terlambar. Begitu juga yang di pikirkan para wanita terhadap Minato

"Eh, hai Fugaku. Akhirnya kau datang juga" sapa Kushina ramah melihat Fugaku barudatang .

Fugaku Uciha adalah mantan pacar Kushina saat masih SMA. Bisa di bilang pacar pertama Kushina.

Fugaku melemparkan pandangan membunuh dan wajah dingin pada Minato "Aku datang karena kau mengundang ku" Jawabnya

"Maaf aku harus pergi nanti akan ku temui. Silahkan menikmati pestanya." ujar Kushina sambil menarik Minato

"Bukan kah itu mantanmu Shina-chan?Aku heran kenapa kau dulu menerima orang dingin seperti itu," Bisik inato

Kushina tampak berfikir "Aku juga tidak tahu. Emm... mungki sangking kesalnya, dulu dia menembakku sampai 3 kali, ya kasihan juga kalau di tolak lagi"

"Lalu kenapa kau putuskan dia?" Minato mulai penasaran.

"Pertama karena aku sadar aku tidak menukainya, kasihan juga kalu tetap menjadi pacarnya tapi sama sekali tidak menyukainya dan akhirnya menghianati. Alasan kedua karena aku tahu Mikoto Uciha sangat menyukainya walau di selalu menyembunyikannya. Dan yang terakhir Aku sudah menemukan siapa orang yang sebenarnya sangat sangat ku cintai, itu kau Minato Namikaze. Yah walau dulu aku tak berani mengungkapkannya" Jelas Kushina panjang lebar.

Minato blushing mendengarnya

"Ah... Aku tahu kenapa kau menannyakan hal ini. Kau cemburu kan? Hah kurasa aku benar lihat saja ekspresimu" Ledek Kushina sambil menunjuk wajah Minato

"T-tidak kok" Minato mulai gelagapan.

"Ayo mengaku saja. wajahmu lucu tau" Kushina cekikikan, tanpa dia ketahui sudah sampai di meja tempat keluarga minato dan kushina berada.

"Wah tadinya kushina cemberut lo. Tapi setelah bertemu Minato menjadi ceria seperti ini. Minato memangnya apa yang kau katakan padanya?" ledek Hashirama senju, bukan tapi Hashirama Uzumaki ayah kushina sekaligus Presdir Uzumaki group.

Kuahina seharusnya ikut klan Ayahnya tapi karena dia anak tunggal dan penerus utama Uzumaki group maka dia ikut klan Ibunya. Dan Hashirama mengalah dan mengganti klanya karena menjadi presdis Uzumaki group.

Kushina terkejut, dia baru sadar bila di hadapan mereka ada keluarganya dan keluarga Minato. Gadis itu cepat cepat melepaskan lengan Minato yang sedari tati di peluknya dan menjauhkan diri dari pria itu. Sialnya gadis itu lupa jika dia memakai high hil setinggi 10cm dan tak berhatihati. Alhasil gadis itu tersandung kakinya sendiri hingga hendak jatuh.

"KYAAA..." teriak Kushina terhenti

SRET... GREPPP...

"Santai saja" ujar Minato tersenyum pada gadis itu. Untung dia tepat waktu menyelamatkan kekasihnya. Saat Kushina hendak terjatuh, laki-laki itu dengan cepat melingkarkan tangannya di pinggang ramping kekasihnya dengan erat agar gadis itu tidak terjatuh.

DEGG DEGG... jantung Kushina berdegup kencang karena perlakuan sang kekasih.

"Kau harus hati hati sayang, untung anakku tepat waktu menangkapmu," ujar Tsunade ibu Minato sambil tersenyum ramah.

"Lain kali aku akan lebih hati hati lagi Basan," jawab Kushina sambil mengembangkan senyuman manis.

"Wah wah ternyata pacar Minato sangat cantik. Kau sangat cocok menjadi menantu ku," Ujar jiraya alias ayah Minato sambil nyengir lebar."Ouchhh..." rintihnya saat Tsunade menginjak kaki suaminya

"Tou-san" tegur Minato.

Kushina hanya bisa blushing berat. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga Minato lalu berbisik "Kenapa kau tidak bilang kalau orang tuamu datang kesini?"

"Aku kira kau sudah tau, orang tuamu yang mengundangnya

" bisik Minato di telinga kekasihnya.

"Tentu saja tidak baka" balas kushina sambil memukul lengan Minato dengan cukup keras.

"At itai.. Sakit Kushina," rintih Minato.

"Maaf aku kira tidak sekeras itu," ujar Kuahina sambil mengelus lengan Minato yang tadi di tinjunya.

"Terima kasih pada hadirin semuanya, di malam yang indah ini sudah menyempatkan waktu untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun Kushina Uzumski yang ke 21 tahun. Selamat ulang tahun. Semoga panjang umur dan bahagia selalu." ujar seorang MC bernama Hayate

Kushina melirik jam di tanganya. Pukul tuju tepat.

"Sana cepat ke depan, kau bintang malam ini jadi kau harus terlihat " perintah Minato sambil mendorong kekasihnya ke depan panggung.

Acara sebentar lagi akan dimulai dan Kushina sudah berdiri di samping MC itu sambil tersenyum manis

"Kepada Kushina Uzumaki dipersilahkan mengucapkan sepatah dua patah kata" ujar sang MC sambil menyerahkan mic pada kushina.

Kushina menghela nafas "Teman temanku sekalian terima kasih banyak sudah menghadiri pesta perayaan ulang tahunku. Pesta ini tidak akan berarti apa-apa tanpa kedatangan kalian. Untuk Okasan dan Otousan terimakaaih banyak sudah mengadakan pesta ini untukku. Terimakasih sudah membesarkan, merawatku dan menyayangiku hingga aku sebesar ini, dan maaf bila anakmu ini banyak melakukan kesalahan hinga membuat kalian marah. Dan untuk Minato kun, terimakasih selama ini mau menemaniku, membuatku tertawa, menjagaku dan maaf selama ini sudah menyusahkan mu, membuatmu repot dengan segala tingkahku..." Kushina menatap lekat mata Minato dan tersenyum simpul. Minato membalasnya dengan senyuman lalu mengangguk "Semuanya selamat menikmati pesta" tambah Kushina lalu mengembalikan mic ke pada MC

"Ya itu tadi sambutan dari bintang pesta kita. Acara selanjutnya yang paling kita tunggu tunggu adalah tiup lilin dan potong kue" teriak Hayate penuh semangat.

Mito datang sambil mendorong meja yang di atasnya terdapat sebuah kue tart dua tingkat yang tertutupi coklat dan buah buahan sebagai hiasan. Di bagian atas terdapat lilin merah berbentuk angka 21 yang menyala. Di samping Mito ada Hashirama

"Tipup lilinya tiup lilinya tiup lilinya sekarang juga" nyanyi semua yang menghadiri pesta itu

Minato sudah menyiapkan ponselnya untuk memotret sang kekasih. Kushina memejamkan matanya lalu segera meniup lilin itu. Seketika lilin itu mati dan semua yang hadir bertepuk tangan. Mito menyerahkan pisau roti agar digunakan Kushina untuk memotong kue. Tanpa lamalama Kushina langsung memotong kue itu

"Ayo nona berikan potongan kue yang pertama kepada orang yang paling sepesial" seru Hayate

"Potongan pertama untuk Oka-san dan Otou-san," ujar Kushina sambil mendekat pada Tsunade dan menyuapinya dengan kue yang di potongnya

"Selamat ulang tahun anakku" ujar Tsunade sambil mencium pipi kushina

"Terimakasih oka-san"

Kushina kini mendekat ke Hashirama lalu menyuapi dengan potongan kue tadi dengan sekali lahap potongan kue itu langsung habis.

Gadis itu terkekeh "Apa Otou-san lapar?"

"Mungkin" Hashirama terkekeh dan mengusap rambut putrinya "Selamat ulang tahun sayang" ujar Hashirama sambil mengecup dahi kushina.

"Terimakasih"

"Aku berharap potongan kedua di berikan padaku. Tapi sepertinya itu mustahil" ujar Hayate memeriahkan

Kushina kembali dan mengambil satu potongan kue tart lagi lalu turun dari panggung dan menuju ke arah Minato dan Mikoto berada. Gadis itu bingung akan memberikan potongan yang kedua untuk Mikoto sahabatnya atau Minato kekasihnya. Di depan mereka berdua gadis itu memasang tampang berfikir

"Dan potongan kedua untuk..."

Mikoto yang tahu sahabatnya sedang bingung dia memberikan bahasa isyarat dengan menunjuk Minato. Kushina mengerti dengan maksud Mikoto. Seketika dia mendapatkan sebuah ide, kemudian dia berjalan dengan anggun ke arah Mikoto lalu berbisik di telinga sahabatnya.

" Maaf ya miko, kali ini potongan yang kedua bukan untukmu."bisik Kushina

Mikoto mengangguk "tidak apa apa" balasnya.

Kushina terus berjalan ke belakang. Membuat Minato bingung. Minato melemparkan pandangan bertanya ke pada Mikoto dan mikoto hanya membalasnya dengan mengangkat bahu lalu menggeleng

"Jangan khawatir potongan kue yang kedua untukmu kok" bisik kushina di belakang Minato. Minato terkejut mengetahu kekasihnya tiba tiba sudah ada di belalangnya "Ayo buka mulutmu" dengan pelan Kushina menyuapi kekasihnya.

"Terimakasih Shina-chan " balas Minato."Otanjoubi omedeto Shina chan" tambahnya

"Arigatou Minato kun" Dengan gesit Kushina merebut ponsel Minato "Foto dulu dong"

Kushina kembali menyuapi Minato namu kali ini berbeda gadi itu menyuapi dengan kasar CEKRIK...

Gadis itu tersenym jahil melihat hasi jepretannya "Foto yang bagus kan Minato" ujarnya sambil menunjukan hasil jepretannya. Ternyata yang dimaksud kushina bagus adalah wajah Minato yang belopotan krim serta coklat .Tadi dia sengaja menyuapi dengan kasar agar wajah minato blepotan dan dia bisa mengambil fotonya.

"Hahaha" tawa Kushina saat berlari sambil menjinjing high hillnya .Minato mencoba mengejarnya setelah membersihkan wajahnya dengan saputangan.

" Kushina berikan ponseku" teriak Minato sambil berlari.

"Tidak, nanti kau menghapusnya" bantah Kushina.

*TBC*