DOMINAN
Terima kasih untuk yang sudah membaca, me-review, follow, atau apapun itu di ff sebelum-sebelumnya. Kalian membuatku semangat untuk terus menulis. Meski tulisan ini tidak layak jadi karya di dunia nyata, setidaknya bisa menemani kalian di dunia khayal.
Ff baru ini masih tentang Kibum dan Kyuhyun. Tidak akan panjang, tapi berharap bisa membuat kalian suka. Kalau ada typo mohon maafkan, kebiasaan author itu, mah. Itu saja, selamat membaca!
Cast: Kyuhyun, Kibum
Genre: Romance
Rate: T
Summary:
Awalnya Kyuhyun percaya bahwa dirinya lelaki dominan. Dia pintar, kaya, tampan, berbadan bagus, dan digilai banyak wanita. Namun setelah bertemu Kibum, perlahan-lahan dominasinya menghilang. Dan ketika satu kejadian di masa lalunya muncul di permukaan, Kyuhyun tak lagi dominan. Kibum telah mengambil alih statusnya, dan paling parah mengambil alih hatinya.
Alfa
Menjadi superior adalah anugerah terbesar bagi semua orang. Seperti halnya Kyuhyun yang sudah lima tahun menduduki kursi GM di perusahaan keluarga. Selama itu dia mampu menciptakan inovasi-inovasi baru di bisnis yang dia geluti. Menaikkan saham hingga hampir 15% per tahun, dan memenangkan banyak penghargaan di bidang bisnis. Properti miliknya ada di mana-mana. Uangnya saja sudah lebih dari seperempat uang ayahnya di bank. Belum aset lain yang tak bisa disebutkan karena terlalu banyak. Kalau dijumlahkan, kekayaannya masuk 100 besar pengusaha muda kaya di Asia. Itu hanya di bidang bisnis, belum di bidang lainnya.
Kyuhyun tidak pernah pergi ke Gym seperti orang kaya pada umumnya. Untuk membentuk tubuh dan membuatnya tetap sehat, dia lebih suka berlatih Taekwondo, Thai boxing, dan yang akhir-akhir ini rutin dilakukannya adalah Brazilian Ji Jutsu. Memang hanya untuk menjaga badan tetap proporsional dan juga untuk membela diri, tapi pernah sekali dia iseng mengikuti turnamen Taekwondo, lalu membawa pulang piala sebagai juara ke tiga. Dia juga dikenal sebagai lelaki yang anti melihat wanita tersakiti, apalagi tersakiti secara fisik.
Membahas soal wanita. Wanita mana yang tidak kenal Kyuhyun? Kyuhyun lelaki baik, lelaki yang loyal, dan tentu saja gentlemen. Tidak pernah sekali pun mengecewakan teman kencannya meski hampir dua minggu sekali wanita yang makan malam dengannya selalu berbeda-beda. Bukan Kyuhyun lelaki playboy, bukan juga pemberi harapan palsu. Dia hanya mengikuti permintaan siapa pun wanita baik yang mengajaknya makan tiap akhir pekan per dua minggu sekali. Kyuhyun tidak punya kekasih, setidaknya belum. Dia hanya berkencan di akhir pekan tanpa berlanjut ke hubungan lebih serius, kecuali berteman.
Seperti malam sabtu kali ini, dia ada kencan dengan teman barunya. Namanya Remi, anak dari pemilik perusahaan tour dan travel. Kyuhyun mengenalnya saat perusahaan itu menawarkan bisnis pada perusahaannya. Remi datang sebagai utusan perusahaan, dan bertemu Kyuhyun di rapat dadakan. Wanita itu tengah duduk di salah satu meja, mengangkat tangan ke arah pintu masuk ketika Kyuhyun datang. Kyuhyun menghampirinya, kemudian duduk di seberang meja.
"Aku tidak terlambat terlalu lama, kan?"
"Lima menit setelah aku datang. Tidak dianggap terlambat kalau hanya lima menit." Remi menyunggingkan senyum tercantiknya untuk Kyuhyun ketika lelaki itu memandangnya agak lama. "Ayo pesan makanan!"
Memanggil pelayan, memesan, dan menunggu pesanan datang.
"Kupikir kau akan datang lebih lama dari ini," celetuk Remi yang sering mendengar Kyuhyun berkencan dengan wanita berbeda tiap dua minggu sekali. Dia kira Kyuhyun akan bersikap berbeda padanya mengingat ini kencan pertama mereka, untungnya rumor yang dia dengar kalau Kyuhyun tidak pernah mengecewakan adalah benar. "Aku sempat khawatir kalau sendirian di sini terlalu lama."
"Tidak akan seperti itu," jawab Kyuhyun tegas, setegas biasanya. Tidak pernah main-main dengan perasaan orang lain. Dia mengiyakan ajakan, tentu siap bertanggung jawab.
"Bukan bermaksud memasuki ranah pribadi, tapi aku ingin tahu sesuatu." Dan Kyuhyun mengijinkannya bertanya. "Kenapa belum memiliki kekasih sementara banyak wanita berada terlalu dekat denganmu?"
Kyuhyun tersenyum sejenak. "Aku belum menemukannya." Jawaban itu membuat Remi menaikkan kedua alisnya, ingin tahu lebih lanjut mengenai pernyataan itu. "Belum menemukan seseorang yang bisa membuatku bergetar. Di sini!" tunjuknya pada sebelah dada. "Aku percaya cinta."
"Begitu?"
"Tapi jangan pernah menebak kalau kencan dua minggu sekaliku adalah tahap pencarian pasangan. Itu hanya bentuk ramah tamah dariku untuk wanita-wanita yang sudah menawarkan makan malam padaku."
"Sepertiku?" Remi tertawa kecil ketika Kyuhyun menganggukinya. "Jadi semua kencan itu bukan dimulai darimu sendiri?"
"Tidak juga. Beberapa kali aku yang mengajak mereka."
"Hanya untuk kepentingan bisnis, kan?"
Kyuhyun menggeleng tidak setuju, tapi Remi memaksa yang kemudian membuat Kyuhyun mengaku kalau dia memulai ajakan makan malam memang dimaksudkan untuk mempererat hubungan bisnis. Selama ini memang itulah salah satu andalannya dalam berbisnis. Kebanyakan dari relasinya memiliki anak, saudara, atau kerabat perempuan. Mengajak mereka makan malam sering berhasil membawa perusahaannya lebih mentereng di mata relasi bisnisnya. Kepercayaan terhadap perusahaannya pun makin besar.
Karena Kyuhyun sering berganti-ganti pasangan kencan tiap dua minggu sekali, dia harus memperlakukan wanita-wanita itu dengan baik. Selain apa yang dilakukannya berpengaruh pada image-nya di mata wanita, juga berpengaruh pada image perusahaannya. Untungnya yang dilakukannya selama ini adalah benar.
Makanan diantar. Untuk sementara Kyuhyun dan Remi menghentikan pembicaraan mereka. Menikmati makan malam lezat yang dihidangkan di meja, kemudian bersulang untuk pertemanan yang baru mereka jalin.
Kyuhyun menuangkan wine ke gelas kosong Remi, hanya seperempat gelas. Kemudian menuang pada gelasnya sendiri. "Sekarang giliranku untuk bertanya." Dia membuka pembicaraan sembari mengangkat gelasnya sendiri, lalu menyesap isinya. "Sedikit banyak aku tahu maksud wanita-wanita yang mengajakku makan malam. Apa alasanmu sama dengan wanita-wanita itu?"
"Apa maksudmu?"
"Makan malam berkedok bisnis."
"Oh..." Remi tersenyum malu-malu. "Tadinya makan malam ini kumaksudkan demikian. Aku ingin lebih dekat denganmu, meski kedoknya adalah bisnis, tapi mendengar barusan kau bilang percaya dengan cinta, kurasa aku harus membuat strategi baru." Dia mengangkat gelasnya juga, menyeruput isinya sama seperti yang dilakukan Kyuhyun. "Terus terang, aku menyukaimu sejak pertama kali bertemu."
"Terus terang aku juga menyukaimu," aku Kyuhyun.
"Menyukai dengan tanda kutip?"
Remi ditanggapi dengan anggukan. "Kau wanita yang jujur. Aku suka orang-orang yang seperti itu."
"Dan suatu hari nanti akan berubah jadi cinta?"
Kyuhyun mengendikkan bahu. "Aku tidak bisa bilang sekarang. Bisa jadi iya, bisa jadi tidak."
Setidaknya Kyuhyun tidak mematahkan kejujuran hati Remi sekarang ini.
Dominan
Usai makan malam, Kyuhyun mengantarkan Remi pulang. Baru setengah jalan, mobil Kyuhyun tiba-tiba kehilangan daya, kemudian berhenti dan tak bisa dinyalakan lagi.
"Apa yang rusak? Kau bisa membenahinya sekarang, kan?"
Remi ikut melongok ke bagian mesin mobil Kyuhyun. Bukan Kyuhyun yang sedang membenahi mobil itu, tapi orang lain. Montir yang barusan di panggil Remi. Dia kenal si montir, teman sepupunya yang punya bengkel di pusat kota.
Kim Kibum, kebetulan dia lewat. Sedang perjalanan pulang ketika suara Remi memanggilnya. Dari seberang jalan dia melihat wanita itu, melambaikan tangannya, dan meneriakkan sesuatu. Terdengar seperti permintaan tolong. Kibum menghentikan motornya, kemudian menyeberang jalan menuju ke arah Remi. Wanita itu minta tolong untuk mengecek mobil temannya yang tiba-tiba mogok.
"Aku tidak bisa menemukan kesalahannya. Terlalu gelap."
Pernyataan Kibum membuat Remi sedih. Padahal rumahnya masih jauh. Sudah bagus Kyuhyun mau mengantarnya malam ini. Kalau mobilnya mogok dan tak bisa dibenahi, kesempatan itu jelas hilang seketika.
"Telepon bengkel saja, mereka akan mengirimkan mobil derek."
"Kau kan montir hebat, kenapa tak bisa menanganinya sendiri?"
"Bukan tak bisa, tapi tak dapat menemukan kesalahan mobil ini dalam keadaan gelap." Kibum menolak ketika Remi menerangi mesin mobil itu dengan handphone-nya. Tidak semudah itu membenahi mobil. Kalaupun kesalahannya ketemu, belum tentu Kibum bisa membenahinya tanpa alat-alat bengkel. "Biar kuantar kau pulang!"
"Maaf, aku yang membawanya keluar, sudah tugasku juga untuk membawanya pulang," celetuk Kyuhyun, menyela pembicaraan Kibum dan Remi. "Aku akan menelepon bengkel, kemudian mengantarnya pulang dengan taksi."
"Baguslah. Kau ikut kekasihmu pulang naik taksi!"
Apakah Remi dan Kyuhyun seperti sepasang kekasih? Kalau Kibum mengatakan demikian, kemungkinan orang lain akan mengatakan hal sama. Remi mengamini itu supaya bisa jadi kenyataan. Apalagi ketika melihat ke arah Kyuhyun, lelaki itu tak menyangkal.
Kibum menoel lengan Remi ketika wanita itu terus memandangi Kyuhyun dengan wajah berseri-seri. "Aku akan pulang!"
"Ya sudah, pulang sana!" Remi mempersilakan dengan nada usiran.
.
.
Sejam setelah menelepon bengkel, mobil derek belum juga datang. Kibum yang tadinya sudah diusir pun masih berada di tempat. Memang tadi dipersilakan, tapi setelah mobil derek datang dan Kyuhyun serta Remi sudah dapat taksi. Nyatanya mencari taksi di daerah ini tidak semudah di daerah lain. Sampai sekarang satu pun belum ada yang lewat.
Beberapa saat kemudian mobil derek terlihat mendekat. Kibum bergerak paling awal untuk berdiri di tepi jalan. Dia melambai ke jalanan dan mobil derek itu memelan ke arahnya.
"Tadi ada kecelakaan di jalan besar, aku tertahan hampir setengah jam di sana!" terang si sopir. "Bagaimana kau bisa ada di sini, Kibum. Mengunjungi calon kekasihmu, ha?"
"Bukan urusanmu. Cepat turun dan bawa mobil ini ke bengkel!"
"Iya iya, memang bukan urusanku," celetuk si sopir. "Kalau boleh saran, jangan dekati dia. Dia bisa rusak gara-gara kau!"
Kibum langsung melotot, menyilangkan kedua tangannya di dada sambil mengeram, pertanda siapa pun dilarangnya ikut campur dalam urusannya.
Si sopir angkat tangan. Segera membuka pintu dan turun dari mobil derek itu. "Bantu aku mendereknya!"
Setelah proses mengaitkan mobil mogok Kyuhyun ke mobil derek selesai, si sopir berniat segera pergi. Melihat sepupu bosnya yang hendak menunggu taksi, berdiri kena angin malam di tempat sepi seperti ini, dia jadi kasihan dan menunda kepergiaannya. Berbeda dengan Kibum yang langsung menaiki motor setelah selesai membantu teman kerjanya.
"Orang-orang di daerah ini jarang bepergian naik taksi. Akan susah menunggu taksi lewat sini lebih dari jam 7 malam," katanya pada dua orang yang masih berdiri di tepian jalan. "Ikut denganku saja. Lagipula rute yang akan kulewati dekat dengan rumahmu juga!"
"Tidak mau. Aku mau menunggu taksi saja!" tolak Remi.
"Lebih baik kalau kau cepat pulang. Udara malam tidak bagus untuk kesehatan," celetuk Kyuhyun yang langsung dibenarkan si sopir. "Aku akan menumpang juga sampai depan."
Padahal Remi butuh momen berduaan lebih lama dengan Kyuhyun, kalau Kyuhyun menolak secara halus begini, mau tak mau dia harus menurut juga untuk pulang. Sebenarnya sudah bagus mobilnya mogok, terjebak di daerah yang susah dapat taksi. Tinggal mencari penginapan lalu menginap di sana. Yah, memang Remi belum beruntung saja kali ini. Dan kalau Remi tidak beruntung, Kibum juga tidak boleh beruntung.
"Kibum, kau ikut aku pulang!" paksanya.
Kibum yang baru menyalakan motor, hendak mengegasnya, menunda niat itu. "Kau mau kuantar pulang? Bagus kau menumpang mobil derek, tidak kedinginan."
"Memang aku mau menumpang mobil derek."
"Lalu untuk apa aku ikut kau pulang?"
"Berjaga-jaga, siapa tahu temanmu ini tak menurunkanku di tempat yang semestinya," katanya tajam sambil melirik sopir mobil derek yang mengerutkan dahi ke arahnya. "Kau pernah melakukan itu pada costumer bengkel, aku masih ingat cerita itu!" Kerutan di dahi si sopir perlahan menghilang.
.
.
Motor Kibum menikung di kawasan perumahan elit, lalu berhenti di depan pagar rumah bergaya Amerika. Kyuhyun turun dari boncengan, mendapati Kibum yang terus memandang pada rumah mewah miliknya.
"Kenapa dengan rumahku?"
"Kau tinggal di sini?" Kibum mau bilang kalau Kyuhyun pasti orang kaya, dan Kyuhyun akan melihatnya seperti orang norak, untung lidahnya tidak terpeleset ke sana. "Di sini aman dari kejahatan sepertinya."
"Sudah beberapa tahun aku tinggal sendiri di sini, terpisah dari orang tua dan saudara-saudaraku, tapi aman-aman saja. Kawasan ini, semua rumah punya alarm yang tersambung langsung ke kantor polisi." Kyuhyun bangga mengatakannya. Orang sepertinya memang pantas tinggal di kawasan seperti ini. Elit dan aman dari segala gangguan. Tidak mau berlama-lama berbangga diri, dia mengalihkan pembicaraan tentang mobilnya. "Jadi, kapan mobilku selesai diperbaiki?"
"Tidak tahu. Lihat kerusakannya dulu, kalau hanya kesalahan kecil, besok pun sudah bisa diselesaikan," jawab Kibum yang masih mengamati rumah Kyuhyun juga rumah-rumah mewah di sekitarnya. "Kau mengenal pemilik rumah sebelahmu?" tanyanya kembali ke topik rumah mewah. Pasalnya rumah yang ditunjuk Kibum sekarang adalah rumah idaman mantan kekasihnya. Dulu dia pernah berjanji untuk membuatkan rumah yang seperti itu untuk ditinggali bersama. Mirip dengan rumah mewah yang dilihatnya di TV. "Kudengar penghuni perumahan elit tidak mengenal satu sama lain," tambahnya.
"Tidak juga. Orang-orang di sekitar sini ramah. Aku sering bertegur sapa dengan mereka di pagi hari dan akhir pekan." Kembali menghindar dari pembahasan rumah ke keadaan mobilnya. "Kalau ada masalah dengan mobilku, kau bisa meneleponku?"
Mengalihkan fokus dari rumah mewah ke si empunya rumah. Kibum mengangguk. "Kami akan meneleponmu kalau sudah selesai. Kau bisa mengambilnya setelah itu." Hanya sebentar, dia kembali memperhatikan rumah sebelah. Kira-kira berapa uang yang harus disiapkannya untuk membuat rumah sebagus itu? "Kau tahu..."
"Aku tidak tahu soal rumah itu," potong Kyuhyun cepat.
Kyuhyun menyibak jasnya, merogoh ke saku dalam dan mengeluarkan kartu nama dari sana. Lembaran kecil itu kemudian diserahkannya pada Kibum.
"Kalau ada apa-apa dengan mobilku, telepon saja nomor itu. Kalau sudah selesai, kirim mobilku ke alamat yang tertera di situ!"
Kibum menerimanya, melihatnya, kemudian membaca kalimat pertama. "Cho Kyuhyun," lalu kalimat berikutnya, "Cho's Inovation. General Manager."
Perusahaan pribadi, atau paling tidak perusahaan milik keluarga. Kyuhyun benar-benar orang kaya rupanya. Kibum hanya mengangguk-angguk sebelum mengantongi kartu nama itu.
"Ngomong-ngomong kenapa kau tertarik dengan rumah itu?"
Kibum menggeleng santai. "Mengingatkanku pada seseorang?"
"Pemiliknya?"
Dia menggeleng lagi. "Orang yang menginginkan rumah model itu."
"Mantan kekasih?" tebak Kyuhyun tepat sasaran. "Wanita seperti itu akan mudah pindah ke lain hati. Di mana ada yang lebih kaya, di situlah dia akan berpindah. Bagus kau sudah berpisah darinya!"
Dengan melihat apa pekerjaan Kibum sekarang Kyuhyun menebak kalau dia tak mungkin bisa membuat rumah yang demikian. Dan dengan alasan itu pula Kibum berpisah dengan kekasihnya. Dia ditinggalkan karena alasan persis seperti apa yang ditebak Kyuhyun. Hanya satu kesalahan Kyuhyun dalam menebak, mantan kekasih Kibum bukanlah wanita, tapi lelaki.
Tidak mau basa-basi menawarkan sekedar mampir, Kyuhyun segera menyudahi pembicaraan mereka. Dia berterima kasih atas tumpangan yang Kibum berikan, kemudian masuk rumahnya tanpa menoleh sekali pun. Melenggang santai, masih terlihat seperti orang kaya dan terhormat di depan orang rendahan seperti Kibum.
Dominan
Taksi yang berhenti di depan bengkel menurunkan dua orang dari dalamnya. Kyuhyun dan Remi. Kyuhyun hanya ingin menunggu mobilnya diantar, kemudian membayarnya dengan cek, tapi karena Remi sedang bertandang ke kantornya dan mendengar ketika pihak bengkel mengatakan kalau mobilnya sudah selesai diperbaiki, wanita itu langsung menawarkan diri untuk menemaninya ke bengkel. Remi juga mengatakan kalau dirinya bisa diandalkan agar Kyuhyun dapat diskon. Meski Kyuhyun tak butuh diskon, dia tetap menuruti Remi demi nama persahabatan yang baru terjalin beberapa hari.
Di depan bengkel, mereka disuguhi adegan perang mulut antara seorang pelanggan dan dua orang berseragam montir. Salah satunya adalah Kibum. Meski tidak banyak bicara, Kibum terlihat sama marahnya dengan teman sebengkelnya. Pasalnya baru saja pelanggan itu menyebutkan kata polisi dan penjara yang langsung menyulut emosi keduanya.
"Mereka pernah dipenjara dengan tuduhan yang terkesan dibuat-buat."
Kyuhyun memandang ke arah dua montir dan satu pelanggan yang sedang adu mulut. Saling memaki dan melempar sumpah serapah. Membuat keributan dan menganggu kenyamanan orang lain, termasuk dirinya. Berpindah pandang ke arah bengkel, di sana montir lain sibuk dengan pekerjaan masing-masing seakan pertengkaran di depan mereka tak mengganggu. Karena perbedaan itulah Kyuhyun menyimpulkan kalau pertengkaran menjadi hal biasa di bengkel ini.
Melihat adu mulut itu, kalau mereka pernah dipenjara memang hal yang wajar.
"Maka dari itu mereka sangat marah kalau mendengar seseorang mengancam akan melaporkannya ke polisi."
Remi dapat atensi dari Kyuhyun. "Atas tuduhan apa? Pembunuhan berencana?"
Kalau sampai kalimat asal ceplosnya barusan benar, Kyuhyun akan ingat untuk tak men-servis-kan mobilnya di tempat ini lagi, bahkan tak akan merekomendasikannya pada orang lain. Untungnya Remi menggeleng dengan cepat sehingga Kyuhyun bisa sedikit lega.
"Sudah kubilang dengan tuduhan yang terkesan dibuat-buat," terang Remi sekali lagi. "Kibum dipenjara 3 tahun atas tuduhan pemerkosaan, dan Donghae oppa kena 4 tahun atas tuduhan tabrak lari. Mereka tidak ingat pernah melakukan apa yang dituduhkan, tiba-tiba ada bukti dan saksi, tapi tidak ada korban. Bukankah itu jelas dibuat-buat?"
Remi jadi kesal sendiri mengingat kasus yang menimpa Kibum dan Donghae. Waktu itu ada pesta, Kibum dan Donghae semalaman berada di pesta temannya itu. Mereka mabuk berat, terbangun siang hari masih di tempat yang sama. Entah kenapa sore harinya ada polisi menyambangi rumah mereka, membawa surat penangkapan dan menggelandang mereka ke kantor polisi. Remi ada di pesta itu juga, makanya dia percaya sangkalan Kibum dan Donghae atas tuduhan yang dilontarkan pada mereka.
Kibum dituduh memperkosa gadis di bawah umur. Dan demi apa pun Kibum tak akan pernah melakukannya, meski dia mabuk berat ditambah kesurupan setan mesum sekali pun. Kalau tuduhan itu dijatuhkan pada Donghae, masih masuk akal. Pasalnya Donghae adalah playboy kelas berat. Pernah beberapa kali dilaporkan ke polisi atas tuduhan pemerkosaan dan menghamili tanpa mau bertanggung jawab, namun tetap bebas dari jerat hukum. Dan perlu diingat, Kibum adalah penyuka sesama jenis. Jadi, pemerkosaan itu jelas tak mungkin terjadi. Namun ada bukti dan saksi. Jaket Kibum yang tertinggal di tempat kejadian, sperma Kibum juga, dan dua orang saksi yang tak terbantahkan.
Begitu juga dengan Donghae. Dia dituduh telah menabrak lari orang. Mana mengakibatkan cacat permanen pula. Maka dari itu hukumannya agak panjang, 5 tahun penjara dengan setahun remisi karena berkelakuan baik. Seperti yang dialami Kibum, Donghae juga mendapat tuduhan yang menurutnya dibuat-buat. Dia tidak merasa meninggalkan pesta, apalagi berkendara dalam keadaan mabuk. Dia tidak pernah berkendara meski hanya minum segelas bir, Kibum yang selalu mengambil alih tugas itu atau teman-teman lain yang tidak mabuk. Lagipula banyak saksi mata yang melihat Donghae di pesta sampai siang, tapi kenapa ada rekaman CCTV yang memperlihatkan wajahnya tengah berada di dalam mobil, melaju kencang lalu menabrak orang?
Kesamaan dari kasus yang menimpa mereka adalah korbannya sama-sama wanita, sama-sama tidak bisa dihadirkan di ruang pengadilan dengan alasan yang tepat namun sebetulnya diragukan kebenarannya oleh Kibum dan Donghae. Bahkan permintaan bertemu korban untuk minta maaf pun ditolak oleh pengacara korban.
Pembelaan mereka tak dianggap. Saksi yang mereka ajukan ditolak pengadilan. Pengacara mereka kalah telak. Polisi, saksi-saksi, jaksa, pengacara korban, dan hakim seakan bersekongkol untuk menjebloskan mereka ke penjara.
"Sampai sekarang mereka masih mencari tahu kejadian sebenarnya. Kalaupun mereka melakukan apa yang dituduhkan, setidaknya mereka mengetahui siapa korbannya. Mereka tidak malu untuk minta maaf dan tanggung jawab."
"Permainan orang-orang kelas atas," celetuk Kyuhyun.
"Kita juga menduganya seperti itu."
"Mereka tak akan pernah menemukan kejadian sebenarnya tanpa bantuan orang kelas atas juga." Ada benarnya. Sudah 2-3 tahun mereka mencari tahu tapi tak mendapatkan sedikit pun pencerahan. "Kalaupun mereka menemukan kebenarannya, mereka tetap tak akan bisa berbuat apa-apa. Tidak akan bisa menuntut balas."
Perkataan Kyuhyun sangat benar.
Remi memandang kasihan pada dua montir yang dikenalnya itu. Usaha mereka tak akan berhasil, dan berakhir sia-sia. Keluarga besar Remi memang orang kaya, namun bukan orang kelas atas, jadi tidak bisa membantu sedikit pun, tapi... Bukankah lelaki di sampingnya ini adalah salah satu orang kelas atas? Kenapa tak meminta bantuannya saja.
"Kyu..." Kyuhyun meliriknya. "Kau orang baik, apa mungkin bisa membantu mereka?"
"Bantu mereka?" Dia tak mau, tapi pura-pura berpikir dulu demi permintaan tulus Remi. "Aku tidak yakin. Koneksiku tidak seluas yang kau kira," tolaknya dengan halus.
Usahanya gagal, Remi agak kecewa.
"Re, kenapa berdiri di situ saja? Ajak pelanggan itu masuk kantor dan tunggu aku di sana!" teriak Donghae membuat Remi urung untuk lanjut bicara.
.
.
"Aku akan ke sini lagi nanti, kalau tidak sempat akan kusuruh seseorang untuk mengantar cek-nya ke sini."
Gara-gara ajakan Remi yang terburu-buru, Kyuhyun lupa membawa dompetnya. Dia meninggalkan dompet itu dalam laci meja kerja ketika pergi ke toilet. Sekarang dia tidak bisa membayar langsung ongkos perbaikan mobilnya. Ini pertama kalinya, dan bagi Kyuhyun hal seperti ini sangat memalukan.
"Tidak perlu repot. Kau bisa membayarnya besok."
"Atau menitipkannya padaku kapanpun kau mau. Aku bisa mengambilnya ke kantormu," potong Remi cepat. "Iya kan, Oppa?"
Donghae baru paham kenapa dari tadi sepupunya terus menempel pada pelanggannya. Pelanggan itu adalah Cho Kyuhyun, teman baru, atau lelaki yang baru disukai Remi. Sepupunya itu bercerita berkali-kali soal Kyuhyun padanya. Menceritakan kehebatan Kyuhyun dalam segala hal yang membuat Remi jatuh cinta sejak pertama kali bertemu. Menurut Donghae, sepupunya hanya kagum dengan kehebatan Kyuhyun. Cara lelaki itu memperlakukan wanita menjadi acuan Remi untuk menyebut rasa kagumnya sebagai cinta. Cepat atau lambat Remi akan menyadari itu.
Kyuhyun berbeda dengan Donghae. Kalau Donghae playboy asli yang menggunakan rayuan dan janji-janji manis untuk menarik perhatian wanita. Begitu bosan dengan wanita satu, dia akan berpindah ke wanita lainnya. Kyuhyun lain lagi. Berganti-ganti wanita bukan karena bosan, bukan karena suka merayu dan mengumbar janji, namun karena pesonanya begitu menggoda. Kyuhyun juga terkenal dengan perlakukan manis pada tiap wanita yang datang padanya. Donghae tidak begitu suka dengan keberuntungan Kyuhyun, namun bukan berarti dia iri.
"Itu terserah kalian," kata Donghae pasrah.
Saat itu Kibum masuk ruangan, mengatakan kalau dia akan pulang duluan seperti yang dipintanya tadi pagi. Ada urusan yang tidak bisa ditundanya. Donghae tahu urusan itu berhubungan dengan siapa dan untuk tujuan apa. Hari ini untuk pertama kalinya setelah 6 tahun putus, mantan kekasihnya meminta ketemu lagi. Membahas masalah yang belum terselesaikan antara mereka tentunya, dan memperjelas status putus yang tidak terlalu jelas itu. Maka dari itu Donghae mengiyakan saja.
"Taemo membawa motormu dan belum kembali, kau mau ke sana naik apa?"
"Naik bus. Makanya aku berangkat lebih awal."
"Kau mau pergi ke mana?" Kyuhyun membuka suara. "Aku mau kembali ke kantor. Kalau kita satu arah, aku bisa memberimu tumpangan." Kalau Remi memaksa ikut juga dengannya, dia tidak terjebak berduaan di dalam mobil dengan wanita itu. Dengan mengajak Kibum, pembicaraan tidak akan terpusat pada perasaan Remi yang selalu diutarakan secara blak-blakan padanya.
"Satu arah, tapi lebih jauh lagi."
"Ikut saja denganku, sekalian akan kutitipkan uang perbaikan mobil padamu."
"Nah betul, kau ikut saja!" saran Donghae. "Kasihan kalau Kyuhyun harus kembali ke sini hanya untuk mengantar ongkos perbaikan mobil. Kau bisa naik taksi setelahnya."
"Aku juga ikut," potong Remi.
"Tidak. Kau tetap di sini!" cegah Donghae. "Sudah kubilang ada yang ingin kubicarakan denganmu, kau malah mau pergi."
"Tapi aku datang dengannya, ya aku pulang dengannya juga."
Donghae menggeleng, bahkan menyuruh Kibum segera pergi dari sini. Mempersilakan Kyuhyun untuk membawa mobilnya secepat yang dia bisa. Dia juga menarik tangan Remi saat sepupunya itu memaksa ikut dengan Kyuhyun.
"Jadi wanita jangan terlalu murahan seperti itu!" tegur Donghae ketika Kyuhyun dan Kibum sudah meninggalkan tempat. "Kau pikir Kyuhyun akan tertarik dengan wanita yang selalu mengejar-ngejarnya?"
"Aku tidak murahan!" sangkalnya. "Aku hanya berusaha jujur dengan perasaanku."
"Itu menurutmu. Di mata orang lain kau terlihat seperti wanita murahan."
"Aku tidak murahan!"
Dominan
"Itu kekasih barumu?"
"Hah?" Kibum berpaling ke arah yang ditunjuk mantan kekasihnya. Kyuhyun duduk di sana, salah satu meja di dekat jendela. Jauh dari tempat Kibum dan mantan kekasihnya duduk sekarang ini. Karena mereka datang berdua, mantan kekasihnya mengira Kyuhyun adalah kekasih baru Kibum. Apalagi mereka terlibat pembicaraan yang seru saat masuk cafe ini tadi. "Dia klien bengkel."
"Klien bengkel tapi mau mengantarmu kemari untuk menemui mantan kekasihmu?" Dia tertawa kecil. "Takut kau akan tertarik padaku lagi, ya?" Lalu menyeringai licik. "Penampilannya parlente begitu, takut tersaingi olehku pastinya. Kasihan!"
Sebelumnya tipe kekasih idaman Kibum adalah namja yang percaya diri. Yang punya kemauan besar dan bisa dibanggakan. Seperti yang satu ini. Dia adalah kekasih ke empat Kibum, yang paling disayangi dan dicintainya. Dulu Kibum berusaha memberikan apa pun yang dimaui kekasihnya, termasuk janji membuatkan rumah mewah seperti tempo hari dilihat Kibum di sebelah rumah Kyuhyun. Hubungan mereka lancar-lancar saja sebelum kejadian itu menimpa Kibum. Kemudian Kibum masuk penjara. Dia menjenguk Kibum, mengatakan kalau tidak bisa menjadi kekasih seorang tahanan, lalu meminta putus. Kala itu Kibum tidak terima, tidak mau putus, tapi kekasihnya langsung meninggalkannya.
Sempat kecewa dengan kekasihnya bahkan berniat mencarinya lagi kalau sudah keluar dari penjara, namun seiring berjalannya waktu Kibum bisa melupakan mantan kekasihnya itu. Bahkan selang beberapa bulan setelah keluar dari penjara dia sudah jatuh cinta lagi. Kali ini orang yang disukai Kibum lebih manis dari yang sebelum-sebelumnya. Bisa dibilang kriteria namja kesukaan Kibum berubah 180 derajat. Sudah 2 tahun pendekatan, sudah menyatakan cinta juga, namun sampai sekarang pernyataan cintanya belum dibalas.
"Aku serius. Dia hanya klien bengkel."
"Dia kekasih barumu atau hanya klien bengkel, aku juga tidak peduli. Tujuanku menemuimu untuk membahas masalah kita yang belum terselesaikan, tidak ada urusan dengannya." Dia sengaja melihat ke arah Kyuhyun, kebetulan Kyuhyun melirik ke arahnya. Dia buru-buru memasang pose manis andalannya, kemudian tersenyum pada Kibum. "Dari tadi dia melirik ke arah sini. Kau yakin hanya mau mengakuinya sebagai klien bengkel?"
Kibum menghela nafas lemah. Dijelaskan juga tidak ada gunanya. Kedatangannya kemari bukan untuk mengakui Kyuhyun sebagai kekasih baru, namun menyelesaikan masalah lama, jadi terserah apa kata mantan kekasihnya itu saja. Toh setelah ini mereka tak akan ketemu lagi.
"Langsung saja. Jadi, tujuanmu mengundangku kemari, untuk apa?"
Mantan kekasihnya kembali fokus. Membenahi posisinya ke posisi duduk tegak. "Aku mau kita putus." Kibum mengerutkan dahinya, tidak mengerti. "Maksudku, selama ini kita putus sebelah pihak. Kau belum mengiyakan waktu aku mengajakmu putus kala itu. Kekasihku pun masih belum percaya kalau kita sudah tidak ada hubungan. Dia takut saat kau keluar penjara dan bertemu lagi, aku akan kembali padamu. Aku mau kau buat sebuat pernyataan melalui video kalau kita sudah putus dan tidak akan kembali bersama."
Kibum masih tidak mengerti. Kenapa harus repot-repot membuat hal seperti itu kalau mereka saja sudah tidak bertemu selama 6 tahun ini? Bukankah sudah jelas Kibum dipenjara 3 tahun, bebas sudah 3 tahun, namun tidak pernah sekali pun mencari mantan kekasihnya? Alasan apa yang bisa membuat Kibum kembali padanya? Tidak ada sama sekali, kan?
"Video itu akan jadi bukti kalau kita tidak lagi saling mencintai dan impossible untuk bersama kembali," tambahnya. Kali ini suaranya agak cemas meski raut wajahnya tidak menampakan kecemasan itu. "Kekasih barumu itu bisa jadi alasan tambahan."
"Sebenarnya yang takut ditinggalkan itu kau atau kekasihmu?"
"Sebut saja kita berdua tidak ingin berpisah hanya karena kisah masa laluku denganmu yang belum jelas."
.
.
Kibum setuju membuatkan video bertajuk pernyataan perpisahan mereka. Walau terlambat 6 tahun dan sekarang sudah tidak ada gunanya lagi, setidaknya Kibum bisa membantu orang yang pernah dicintainya mendapat saja dia tidak membawa-bawa Kyuhyun dalam hal ini. Dia keukeuh menyangkal kalau Kyuhyun bukan kekasihnya. Memang demikian adanya, dia tak akan mengada-ngada soal status mereka.
Selesai semua itu, Kibum mengantar mantan kekasihnya keluar restoran. Kyuhyun yang selesai makan malam, tadi berjanji memberi tumpangan Kibum pulang, juga ikut keluar bersama mereka. Bertiga mereka di parkiran, menemani mantan kekasih Kibum ke mobilnya.
"Urusanku dengan Kibum sudah selesai, kau jangan khawatir soal pertemuanku dengannya lagi. Itu tidak akan terjadi," kata namja itu pada Kyuhyun. Tentu saja yang diajak bicara tak mengerti arah pembicaraan. "Dia orang baik. Hanya terpeleset satu langkah, bukan berarti dia akan jahat selamanya. Waktu itu dia sedang mabuk, aku yakin kejadiannya tidak seektrim yang dituduhkan. Percaya saja pada instingku!" tambahnya sambil menepuk lengan Kyuhyun yang membuatnya menaikkan sebelah alis karena lengan itu terasa keras di telapak tangannya. Kemudian dia tersenyum janggal. "Kau..."
"Kau bilang urusan kita selesai. Jangan banyak bicara dan cepatlah pergi!"
Kibum mendorong mantan kekasihnya mendekati mobil, menjauhkannya dari hadapan Kyuhyun. Dia membukakan pintu dan kembali mendorong namja itu masuk.
"Aku sedang membantumu."
"Aku tidak perlu bantuanmu." Kibum menaikkan kaki namja itu, kemudian menarik sabuk pengaman menyilangi tubuh mantan kekasihnya dengan cepat. "Ngomong-ngomong kau punya mobil sekarang. Kau menabung selama ini, akhirnya tercapai satu cita-citamu."
Dulu dia menabung memang berencana untuk membeli mobil, tapi mobil ini bukan dari uang tabungan itu, melainkan dari kekasihnya. "Kekasihku yang membelikannya." Kibum mengangguk walau sebenarnya dia merutuki diri sendiri karena pernah jadi kekasih, namun belum bisa memberikan barang mewah satu pun. "Kau merubah kriteria kekasihmu, aku juga begitu." Kemudian memandang ke arah Kyuhyun. "Kau suka kekasih yang lebih manly, aku suka kekasih yang lebih kaya."
Salah. Kibum suka kekasih yang lebih lembut, yang pemalu, dan bisa mencintainya apa adanya. "Sudah kubilang kalau dia bukan kekasihku. Kau mempercayai sebuah kesalah pahaman." Selesai dengan sabuk pengaman, dia menjatuhkan kecupan kecil tanda perpisahan di dahi mantan kekasihnya. "Jangan ngebut. Jangan main handphone saat menyetir!"
"Kau bukan kekasihku lagi!" mantan kekasihnya mengingatkan.
"Ya sudah. Pergi sana!"
Kibum menutup pintu mobil itu dengan kencang. Sesaat kemudian mobil itu berjalan pergi.
"Siapamu?"
"Mantan kekasih."
"Kau penyuka sesama jenis?" Kyuhyun menyungingkan senyum, mengejek. Kibum sendiri hanya berdecak sebal. "Pertemuan tadi membahas soal apa? Mau kembali bersama?"
Kibum menggeleng. "Memastikan kalau kita tidak akan kembali bersama. Dia sudah punya kekasih, dan aku tidak lama lagi juga akan punya kekasih," jawabnya tegas. Dia tidak berusaha menutup-nutupi penyimpangan seksualnya. Toh, Kibum yakin Kyuhyun tidak akan terganggu dengan itu. "Calon kekasihku jauh lebih manis darinya."
"Wah, kenapa kau berkata ketus begitu?"
Kibum sebal soal mobil mantan kekasihnya. Sebal dengan dirinya sendiri. Kalau namja incarannya itu sudah menerima cintanya, dia bisa memberikan apa padanya nanti?
Dari pada sebal berlarut-larut, dia memilih berjalan duluan. Kyuhyun mengikutinya kemudian.
"Ngomong-ngomong kau masih tinggal sendiri, kan?" Kyuhyun mengangguk. "Aku boleh menginap di rumahmu?"
Dia teringat rumah mewah di sebelah rumah Kyuhyun. Melihat rumah itu agaknya bisa mengurangi rasa sebalnya terhadap mantan kekasihnya. Kalau bisa berandai-andai memiliki rumah itu, tinggal di sana dengan kekasih barunya, lalu mantan kekasihnya lewat dan terkagum-kagum melihat kebahagiaannya. Itu akan lebih bagus lagi.
"Kita baru kenal dan kau mau menginap di rumahku?"
Kibum hampir-hampir merengut. "Aku tidak jadi menginap. Hanya ingin ikut kau, turunkan di depan pagar rumahmu, lalu aku akan pergi setelah puas melihat rumah itu."
"Astaga!" Kyuhyun tertawa. "Kau masih terobsesi dengan rumah tetanggaku? Oh, jangan-jangan mantan kekasihmu tadi yang pernah kau janjikan rumah semacam itu?" Kibum tidak menjawab, tapi Kyuhyun yakin kalau tebakannya benar. "Aku kasihan padamu." Bilang kasihan namun bibirnya menyengir lebar. "Kau kuperbolehkan menginap di rumahku untuk malam ini."
.
.
Balkon kamar Kyuhyun berhadapan langsung dengan kamar rumah sebelah. Kibum berdiri di sana, memandang ke rumah itu, tepatnya ke kamar itu. Kamar itu gelap padahal masih jam 10 malam, tapi seluruh ruang dalam rumah itu memang gelap, hanya halaman dan teras rumah saja yang lampunya menyala. Kibum heran, tapi mungkin pemiliknya suka tidur sore-sore.
Masih memandang ke kamar itu, Kibum membayangkan seperti yang tadi dinginkannya. Dia menempati rumah itu bersama kekasih barunya. Tambahannya, kamar itu akan jadi kamar mereka. Di jam-jam seperti ini, lampu kamar memang akan mati, tapi lampu tidurnya masih dinyalakan. Dia dan kekasih barunya akan memadu kasih, bercinta di atas ranjangnya yang empuk sampai mereka kelelahan dan terlelap dalam pelukan satu sama lain. Kibum akan memanjakan...
"Kau mau minum sesuatu? Aku akan ke dapur, membuat kopi." Tawaran Kyuhyun datang pada waktu yang tidak tepat. Khayalan Kibum berantakan, sekarang susah disambungkan lagi.
"Kopi hitam tanpa gula."
"Kau mau begadang sambil memadangi rumah itu terus?" Kyuhyun geleng-geleng kepala. "Hati-hati kalau pemiliknya terbangun kau bisa dicurigai sebagai penjahat yang akan merampok rumah mereka."
Kyuhyun keluar sebelum Kibum melontarkan jawaban. Dia datang lagi dengan dua kopi dan mendapati Kibum masih di tempat yang sama. Kopi diserahkan pada Kibum, kemudian dia ikut berdiri di balkon itu dan memandang rumah sebelah.
"Apa bagusnya rumah itu?"
"Selain rumah idaman mantan kekasihku, rumah itu tidak ada bagusnya." Kibum menyeruput kopinya. Sialnya kopi itu terlalu panas. Kibum mengumpat berkali-kali, sedangkan Kyuhyun tertawa girang melihatnya. "Aku baru membayangkan bercinta dengan kekasihku di kamar itu saat kau menawariku kopi."
"Oh ya? Sudah sampai mana?"
"Baru tahap penetrasi, tapi gagal gara-gara kau."
"Kau jujur sekali jadi orang." Kyuhyun suka orang yang jujur, tapi kali ini dia tidak akan bilang itu pada Kibum. Soalnya membayangkan bercinta dengan kekasih bukan hal yang ingin diketahui Kyuhyun dari lelaki itu. "Kudengar dari Remi kau pernah dipenjara gara-gara memperkosa gadis dibawah umur."
Kibum mengumpat. "Dia tidak akan bilang begitu," katanya dengan yakin.
"Dia menambahkan kasusmu sebagai tuduhan yang dibuat-buat." Kibum baru percaya soal itu. Remi tidak akan menghianatinya dan Donghae. Wanita itu sudah seperti saudaranya, adiknya. Jadi, tidak mungkin dia mengatakan hal yang buruk tentang Kibum. "Donghae juga mendapat kasus yang sama dibuat-buatnya."
"Kau boleh tidak percaya, tapi aku tidak pernah menyentuh satu wanita pun." Kyuhyun mengangguk-angguk. Percaya, namun juga tidak percaya. "Pernah, dua kali. Itu pun karena terpaksa," ralat Kibum. "Aku tidak akan menyentuh gadis di bawah umur!" tegasnya.
"Ya ya ya. Kau lebih suka lubang belakang."
"Ini masalah selera. Kau suka yeoja, aku suka namja." Kibum menyeruput kopinya lagi, kali ini tidak lupa meniupnya dulu. "Jadi, tidak mungkin aku memperkosa gadis di bawah umur." Bercinta di kamar sebelah sudah terlupakan, sekarang berpindah pada masalah yang menimpanya enam tahun lalu. "Aku punya kekasih yang bisa kutiduri sewaktu-waktu, buat apa memperkosa yeoja. Di bawah umur pula. Apa enaknya?"
"Kau tak tahu yang masih muda-muda itu enak rasanya?"
"Namja di bawah umur mungkin iya, tapi yeoja di bawah umur, aku tidak tahu."
Pernah beberapa kali Kibum mencoba namja di bawah umur. Tawaran dari teman-temannya. Sejujurnya Kibum tidak tega, tapi kata temannya, namja-namja muda itu butuh uang untuk biaya hidup yang makin hari makin mahal. Tadinya Kibum langsung memberikan uang tanpa minta apa pun, tapi namja muda yang ditawarkan padanya tidak mau menerima uangnya. Terpaksa Kibum menidurinya. Setelah itu hampir sebulan sekali dia ditawari namja yang berbeda, tentu saja di belakang kekasihnya. Ada yang menangis duluan sebelum Kibum menyentuhnya, ada yang gemetar sepanjang pertemuannya dengan Kibum, dan bahkan ada yang pingsan saat Kibum menyetubuhinya. Lalu bagaimana Kibum tega memperkosa yeoja di bawah umur? Ah, tidak terpikir bagaimana bisa dia dituduh sedemikian keji.
Kyuhyun terperanjat sejenak. Dia baru sadar kalau bicaranya barusan benar-benar di luar kendali. Dia tidak pernah sekali pun berbicara kotor, apalagi membicarakan soal hubungan badan secara blak-blakan. Kalau dia tidak terpancing omongan Kibum, tidak akan terjadi pembicaraan tadi.
"Kalau kau ingat satu orang saja yang membela korban, mungkin aku bisa membantumu."
Kibum memperhatikan Kyuhyun yang menyandarkan tubuhnya pelan-pelan ke jeruji besi di balkon. "Artinya kau percaya padaku?" Kyuhyun mengangkat bahunya , tidak begitu yakin. Tetapi dia benar-benar ingin memberi bantuan. "Meski sudah 6 tahun lalu, aku ingat siapa hakim, pengacara, jaksa, dan saksi-saksi yang membela korban."
"6 tahun memang sudah lama, tapi aku yakin ada catatan kasus itu di kepolisian dan kejaksaan." Kyuhyun gantian menyeruput kopinya. Dengan gaya elegan, khas orang kaya. "Aku punya beberapa teman yang bekerja di bidang hukum."
Tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia menawarkan bantuan pada Kibum, dan tentu saja nantinya akan merembet ke kasus Donghae. Kenal Kibum baru beberapa hari, bertemu baru dua kali ini, dia sudah menawarkan tumpangan ke sana kemari, mempersilakannya menginap di rumahnya, membicarakan hal-hal tabu, dan sekarang menawarkannya bantuan. Apa itu disebut klik-nya pertemanan, Kyuhyun tidak tahu. Yang jelas, nyaman saja berbicara dengan lelaki itu.
Kyuhyun tahu Kibum penyuka sesama jenis, namun dia sama sekali tidak merasa terganggu. Meski dia dan Kibum sama-sama lelaki, berpotensi menaruh hati, atau sekedar melakukan hal yang tidak-tidak padanya pun tidak terpikirkan oleh Kyuhyun. Malahan Kibum diajaknya tidur sekamar malam ini. Lagipula Kyuhyun sudah melihat mantan kekasih Kibum, garis besar kriteria kekasih Kibum pun dia tahu. Jadi, dia aman meski tidur seranjang dengan lelaki itu.
"Tapi aku tidak jamin kau bisa menuntut balas kalau kasusmu itu terbukti sebagai kasus fiktif." Kyuhyun mengingatkan. "Musuhmu kemungkinan orang-orang hebat."
Kibum mengangguk. "Aku hanya ingin tahu kejelasan kasus itu."
"Ya sudahlah. Teruskan saja melamunmu, aku harus mempersiapkan bahan meeting-ku besok!" Kemudian Kyuhyun berjalan pergi.
Dominan
Permainan yang paling enak adalah permainan yang dilakukan di atas ranjang. Ini bukan antara Kyuhyun dan Kibum, ini antara Kyuhyun dan wanita-wanitanya. Oh maksudnya, Kyuhyun sedang bercumbu dengan seorang wanita di atas kasurnya. Kyuhyun telanjang, wanita itu telanjang. Kyuhyun melakukan penetrasi, wanita itu menjerit keenakan. Sampai pada waktunya bergerak, wajah wanita itu berubah jadi wanita lain. Heran, tapi Kyuhyun masih dengan posisi yang sama.
Teruskan saja bergerak. Toh, enak di Kyuhyun juga. Kyuhyun bergerak konstan, maju mundur sampai beberapa kali. Ketika dia menurunkan wajahnya, hendak mencium wanitanya, wajah wanita itu berubah jadi wanita lain lagi. Sontak Kyuhyun membatalkan ciumannya.
Masih bergerak, dan terus bergerak. Satu erangan, satu wajah muncul dan pergi, begitu terus sampai pada puncaknya Kyuhyun merasakan perutnya melilit. Bawah pusarnya berkedut tak karuan, dan akhirnya dia melepaskannya bersamaan dengan desahan lega.
"Ahhh..."
Kyuhyun membuka matanya setelah mendesah lega. Sialnya, dia ingat kejadian itu hanya mimpi. Dalam mimpi, dia telah meniduri hampir seluruh wanita yang pernah dikencaninya. Kyuhyun merasakan bagian tubuh yang menegang perlahan-lahan melemas dalam celananya. Di dalam sana basah dan lengket. Walau hanya mimpi ternyata dia merasakan lelah yang sama, keringat yang sama banyak sampai-sampai kaosnya ikutan basah.
Ngomong-ngomong Kyuhyun lupa kapan terakhir kali dia bercinta. Pekerjaan telah menyita waktunya lebih dari apa pun. Kencannya tidak berubah lebih dari sekedar teman, maka dari itu Kyuhyun jarang bercinta. Tetapi dia ingat pernah bercinta. Berapa kali, dengan siapa, dan dimananya, dia tidak ingat.
Ini gara-gara Kibum yang semalam mengajaknya bicara soal hubungan badan, Kyuhyun jadi mimpi basah sekarang. Kibum, di mana lelaki itu sekarang?
Dia menoleh ke samping, menemukan lelaki yang dicarinya tidur tengkurap di sana. begitu dekat, untungnya tidak terbangun saat Kyuhyun mendesah tadi. Sebelum lelaki itu tahu yang terjadi dengannya, Kyuhyun segera bangkit, melompat dari ranjang, lalu pergi ke kamar mandi.
To be continue
Lelang akan dipost bersamaan dengan chap 2 ff ini.
Thank and see you!
