"Aku ? Sedang perjalanan pulang. Jam sepuluh lebih lima belas, aku tahu. Iya Sakura-chan sudah dulu ya. Aku capek."
TUT-
Kumatikan sambungan telepon dan langsung memasukkan kembali handphone bewarna lavender itu ke dalam tas kecilku. Hari ini benar-benar melelahkan, bahkan dari pagi tadi aku hanya baru sempat makan. Hanya sempat makan roti sandwich yang itu saja di belikan oleh Sakura-chan (teman kuliahku) dan itu tidak bisa dibilang benar-benar makan.
Kutatap sekelilingku, sepi. Tidak ada orang dijalan ini kecuali aku. Kuedarkan kembali pandanganku ke arah lain. Disebelah kiriku berjejer 3 toko yang sudah tutup, yang seingatku toko itu terdiri dari toko bunga di bagian paling kiri, lalu toko kopi dibagian tengah dan toko pakaian di samping kanannya. Tentu saja sudah tutup, karena biasanya jadwal toko untuk tutup itu jam 8 malam. Dan sekarang sudah jam 10 lebih 20. Eh tunggu apa ? Ya Tuhan, sudah hampir jam setengah sebelas malam.
Aku pun melangkah kan kakiku besar-besar. Bagaimanapun aku seorang perempuan, tidak baik seorang perempuan masih berkeliaran malam-malam begini. Tidak hanya itu, sebagai seorang perempuan pasti memiliki sedikit rasa takut jika harus berjalan sendirian di malam hari.
TAP
Langkahku terhenti, dan dapat kurasakan nafasku tercekat.
'Apa itu ? Apa itu orang ? Kenapa penampilannya serba hitam seperti itu ? Apa jangan-jangan itu hantu?' Berbagai dugaan pun keluar dari kepalaku. Di depanku (sekitar kurang lebih 6 meter didepanku) terlihat seperti err. . entahlah, orang yang sedang duduk di kursi taman (yang memang sekarang ini aku sedang melintasi taman yang letaknya dekat dengan apartemenku) dengan menggunakan celana jeans biru tua dan menggunakan jaket hitam lengkap dengan topi yang digunakan oleh orang itu. Entah kenapa pemandangan orang itu membuatku bergidik ngeri.
'Itu benar-benar orangkan, aku tidak salah lihatkan?'
Ku gelengkan kepala ku, mencoba menghapus persepsi ku yang mulai ngawur. Akupun melangkah dengan sedikit ragu-ragu dan tepat 2 meter sebelum aku melewati orang (menakutkan) itu, dia berdiri dan berjalan ke arahku. Saking kagetnya tanpa sadar bahuku menabraknya.
"A-a maaf !" Ucapku sambil mulai membungkukkan sedikit badanku.
Orang itu juga terlihat sedikit kaget dengan kehadiranku, dia terlihat mengangguk pelan meski dengan gerakan ka-ku?
"Tidak masalah." Ucap orang itu, lalu berbalik berjalan pergi meninggalkanku yang masih terdiam di tempat.
"Dia. . . seorang laki-laki?" Ucapku pelan.
.
.
.
-A Piece of Cake-
Chapter 1
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Story : Asli dari otak saya sendiri yang datang secara tiba-tiba.
Pairing : NaruHina, slight SasuSaku
Genre : Romance
Rated : T
Warning !
Amatiran, Newbie, Typo sana sini, Abal, Bertele-tele ? Alur kecepetan ? POV yang berubah sendiri ? Ide pasaran? (maybe)
While listening to : Melting By K. Will
.
"Hinata, kemari sebentar !"
"Hinata ! Tolong bawakan tartlet itu !"
"Hinata tolong layani dulu, aku sedang memanggang kue."
"Hinata, tolong bantu angkat ini."
"Hinata belikan tepung yang seperti biasa, kita kehabisan tepung!"
Grrrrzzz. Hinata menggeram kesal. Ini hari Sabtu, seharusnya menjadi hari yang sangat indah untuknya. Pergi ke toko buku, membeli beberapa persediaan makanan mengingat persediannya sudah mulai menipis di kulkas. Lalu malamnya dihabiskan dengan menonton film yang sudah dibelinya kemarin sambil santai. Namun semua hancur seketika saat Temari-san, bosnya pagi-pagi sekali menelpon dan memintanya untuk segera datang ke toko karena ada pesanan 50 tartlet secara mendadak.
Dasar kejam ! Ini hari Sabtu ! Hari libur bagi Hinata ! Lagipula dia hanya bekerja freelance disana. Hanya untuk mengisi kekosongannya ketika tidak ada jam kuliah. Oh ya benar, Hinata masih seorang mahasiswi. Mengingat dia yang tinggal sendirian di apartement (yang diberikan oleh sepupunya Neji, sebagai hadiah kelulusan SMA) Hinata masih harus mencukupi kebutuhannya sendiri, hingga ia memutuskan untuk bekerja freelance. Saat ini Hinata bekerja freelance di sebuah Toko Kue yang terkenal dengan kue cupcakenya yang lezat, Lavor Cake, toko milik Temari-san atau bisa dibilang bos galak (Itulah sebutan Hinata kepadanya).
Setelah sibuk kesana-kemari akhirnya Hinata pun mendapatkan waktu isirahat juga. Sebenarnya Hinata cuman diminta menjaga toko selama pegawai yang lain memasak untuk menyiapkan pesanan 50 tartlet itu, tapi mengingat Tenten (salah satu pegawai lainnya) tidak masuk karena sakit, secara mendadak Hinata menjadi pegawai serabutan. Membantu sana-sini.
DRrrrrtt-
Terlihat Hinata merogoh kantong celemek berwarna biru muda yang sekarang sedang di gunakannya itu. Ternyata ada panggilan masuk dari Sakura, teman satu kampusnya.
Melihat nama temannya terpampang di layar hpnya, Hinata pun tersenyum lalu menekan tombol jawab.
"Moshi-moshi, Sakura-chan?" Salam Hinata riang, seakan-akan melupakan rasa lelahnya tadi.
"Huaaa! Hinata !" Suara Sakura terdengar, namun mendengar rengekan Sakura dahi Hinata mengernyit bingung,
"Ada apa Sakuran-chan?" Tanya Hinata.
"Temani aku donggg."
Mengernyit bingung, Hinata tidak paham maksud ucapan temannya itu.
"Temani ? Kemana? Lho bukannya Sakura-chan akan pergi ke Kobe hari ini ?"
"Ah lupakan soal Kobe, kau harus menemaniku nanti malam Hinata."
"Apa ? Kemana ?" Ucap Hinata bingung.
"Ke konser K-Five." Jawab Sakura cepat.
"K-Five ? Kalau tidak salah, Sakura-chan kau pernah bilang padaku konsernya lusa kan ? Kenapa malam ini ?" Ucap Hinata sambil mengingat-ingat ucapan Sakura 2 Minggu yang lalu.
"Harusnya, tapi barusan aku mendapat kabar bahwa konsernya di percepat hari ini. Malam ini Hinata !" Ucap Sakura heboh.
Baiklah-baiklah, Hinata tahu. Ia tidak bisa menolak, temannya yang satu ini memang pasti akan heboh kalau sudah menyangkut boyband favoritnya itu. jadi dengan pasrah Hinatapun menerima ajakan Sakura.
"Yes ! Aku tunggu Hinata. Kita ketemuan langsung di konser ya. Nanti kuhubungi lagi. Trimakasih Hinata, Kyaaa aku senang sekali. Jaa-ne Hinata!"
Klik-
Hinata menghela napas pelan, lalu tertawa kecil.
Sudahlah lagipula tidak ada salahnya. Kalau beginikan Hinata bisa menggunakan ajakan Sakura sebagai alasan untuk pulang cepat. Hehehe . . (Pintar juga kau Hinata :'v)
.
.
.
.
Dan sudah tak bisa diingkari lagi, konser K-Five memang penuh! Benar-benar penuh! Hinata bahkan sampai berulang kali terpisah oleh Sakura. Mengingat ketenaran dan uhuk ketampanan anggota personil K-Five. Dan Hinata mengakui itu, namun jujur saja Hinata sama sekali belum pernah mendengar lagu K-Five. Namun Hinata kenal semua personilnya, mengingat Sakura yang nge-fans berat, terutama dengan salah satu anggota K-Five Uchiha Sasuke Leader dari K-Five. Sakura yang setiap hari merecokinya dengan berita-berita tentang K-Five ditambah konser hari ini diadakan karena perilisan album terbaru mereka tentu saja Sakura langsung menunda jadwalnya pergi ke Kobe dan langsung berebut tiket agar tidak kehabisan.
Dan dari yang ia dengar dari Sakura, akan ada pembagian barang yang disumbangkan dari masing-masing personil K-Five.
"Semoga aku dapat dari Sasuke-kun! Kira-kira apa ya? Mungkin kaos yang pernah dipakainya? Ahhh gimana ini Hinata? Pokoknya aku harus dapat!" Teriak Sakura alay. (#XD)
Hinata yang mendengarnya hanya bisa sweatdrop.
"Baiklah! Trimakasih kepada para penggemar setia kami. Kami sangat senang mengetahui bahwa konser hari ini penuh dan banyak yang menanti kehadiran kami!" Ucap sang Leader, Sasuke sambil menampilkan senyumnya yang (menurut sakura) sangat menawan itu.
"KYAAA ! Sasuke-kuunn!" Teriak para penggemar yang kebanyakan seorang wanita, dan Sakurapun tidak ingin kalah dia juga menerikan dan menjeritkan nama Sasuke berkali-kali.
"Ahahaha . . . Oke-oke. Sudah cukup teriak histerisnya. Sekarang kami akan menyanyikan lagu terbaru kami yang secara spesial kami nyanyikan untuk kalian semua." Ucap anggota K-Five lainnya, Uzumaki Naruto. Yang terkenal dengan keahliannya dalam bernyanyi lagu ballad.
DEG
Hinata tersentak kaget, lalu mengernyit heran. Suara itu . . suara itu Hinata pernah mendengarnya. Tapi di mana ? Ia tidak ingat.
Sementara Hinata yang masih sibuk berfikir mencoba mengingat, tanpa ia sadari Naruto personil K-Five itu memperhatikannya sebentar. Hanya sebentar, lalu kembali tersenyum mengeluarkan cengiran khas nya kepada penggemarnya yang tak kalah banyak oleh Sasuke.
.
.
.
.
Oke, kali ini Hinata mengakuinya. Ternyata lagu nya memang bagus. Bahkan saking bagusnya Hinata berniat mencari daftar lagu K-Five lainnya di internet sepulang dari konser nanti.
"Baiklah, acara selanjutnya adalah pembagian hadiah. Kalian semua pasti sudah tahu kan. Bahwa setiap personil K-Five akan membagikan barang pemberian mereka. Oh lihat itu, Sai akan memberikan Jam tangan kesayangannya!" Ucap pembawa acara sambil mengarahkan semua penggemar ke arah Sai, personil K-Five lainnya yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang sebuah kotak yang telah terbuka bagian atas nya yang seperti dibilang oleh si pembawa acara itu adalah jam tangan yang diketahui selalu digunakan oleh Sai disetiap acara panggungnya.
"Aku! Aku pasti dapat!" Teriak salah seorang fans sambil mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. Dan . .
"Itu untukku!"
"Kyaa. .Sai-kun!" – mulai lah jeritan fans Sai lainnya.
Hinata mendesah pelan, ia lelah sekali. Dari tadi ia sudah berdiri berhimpitan diantara fans yang lain. Ditambah mencoba mengejar Sakura yang berkali-kali terpisah olehnya.
"Hinata."
Hinatapun menoleh.
"Ya Sakura-chan?"
"Kau baik-baik saja?" Ucap Sakura khawatir.
Hinata menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja Sakura-chan" jawabnya.
"Tapi wajahmu pucat, begini saja setelah acara pembagian hadiah kita pulang ya Hinata." Ucap Sakura sambil memperhatikan wajah Hinata yang memang terlihat sedikit pucat.
"Eh, tapi bukannya Sakura-chan ingin mengikuti acara tanda tangan?" Balas Hinata.
"Itu benar, tapi aku tidak mau mengambil resiko kau pingsan Hinata. Kesehatanmu lebih penting, lagipula aku yang memaksamu ikut."
Hinata tersenyum, temannya yang satu ini memang sangat perhatian. Meski mereka baru berteman 2 tahun tapi tak bisa dipungkiri pertemanan mereka sangat kuat. Setiap ada yang mengganggu Hinata, Sakura pasti datang untuk mengatasinya. Ah . . dia beruntung sekali.
Hinata menggeleng lagi, kali ini dengan wajah ceria Hinata menjawab
"Aku tidak apa-apa, mungkin cuman karena kelelahan berdiri Sakura-chan. Aku akan membeli minum sebentar lalu kembali kemari."
Sakura mendengus pelan. "Baiklah-baiklah. Terserah kau saja."
Setelah tersenyum menanggapi ucapan Sakura, Hinatapun pergi berjalan ke belakang melawan arus penggemar K-Five yang justru ingin semakin maju ke depan.
Setelah sakura tidak melihat punggung Hinata lagi, ia pun kembali menengok ke arah panggung dan betapa terkejutnya dia melihat Uchiha Sasuke (Leader K-Five yang sangat digemari olehnya itu) sedang menatapnya.
'Apa dia memperhatikanku dari tadi?' Pikir Sakura sambil blushing.
"Sekarang pembagian hadiah akan dimulai dari, Sasuke. Yang WOW lihat dia akan membagikan jaket biru tua yang digunakannya saat pertama kali debut!" Ucap pembawa acara heboh.
Sasuke yang mendengar namanya disebut pun mulai mengalihkan perhatiannya yang tadi tertuju kepada gadis berambut pink yang dia lihat di antara para penggemar lainnya.
Sementara Sakura (si gadis berambut pink) tersenyum lemah melihat Sasuke yang kembali fokus kepada si pembawa acara.
'Mana mungkin . .' Pikir Sakura.
.
.
.
.
Ngingg- Ceklek!
Diambilnya kaleng coffe yang keluar dari mesin minuman itu. Lalu dengan cepat membukan dan meminumnya hingga meninggalkan tiga per empat dari isi awal.
"Hah . . lega sekali" Ucap Hinata, gadis yang ternyata saat ini berada di depan mesin minuman yang tak jauh letaknya dari panggung konser. Lalu ia mulai memasukkan lagi selebaran uang yen ke dalam mesin didepannya itu dan memencet tombol orange juice.
Klang-!
Sebuah kaleng orange juice keluar, lalu Hinata pun mengambilnya lalu mulai berjalan kembali ke arah panggung.
.
.
.
.
"Sakura-chan! Ini untukmu!" Ucap Hinata begitu sampai di samping Sakura, setelah susah payah mencari gadis pink itu kemana-mana pastinya.
". . . rambut indigo, baju cream yang di sana itu."
Mengernyit Hinatapun mengalihkan pandangannya ke arah panggung yang entah sejak kapan semua orang memperhatikannya, termasuk si pembawa acara dan salah satu personil K-Five Uzumaki Naruto sedang menunjuknya. Saat ini Hinata memang sedang menggunakan baju berwarna cream pemberian Hanabi adiknya dan celana jeans tiga perempat berwarna biru tua.
"Wah . . aku tidak percaya ini, Hinata cepat maju ke depan!" Ucap Sakura heboh.
"Eh apa ?" Ucap Hinata kebingungan
"Iya, kau gadis berponi dengan rambut indigo. Ayo maju ke sini." Ucap Naruto masih dengan menunjuk Hinata.
Seketika suasana kembali heboh, para penggemar meneriakan nama Naruto. Ada juga yang berteriak "Maju!" kepada Hinata.
Hinata yang masih kebingunganpun di dorong oleh Sakura agar segera maju ke depan, ke atas panggung.
.
.
.
"Baiklah ini dia penggemar terberuntung ke dua kita. Siapa namamu gadis manis?" Ucap si pembawa acara kepada Hinata yang sudah ada di atas panggung, di samping pembawa acara lalu di sebelahnya lagi ada Uzumaki Naruto yang menatapnya sambil tersenyum.
"Eh ? Ah namaku Hinata Hyuga." Jawab Hinata gugup.
"Ahahaha tidak usah gugup seperti itu, aku tahu kau pasti gugup karena bertemu idolamu kan. . "Goda si pembawa acara.
Hinata hanya tersenyum kecil merespon ucapan pembawa acara itu.
"Hinata, terimalah pemberianku ini. Semoga kau menyukainya." Ucap Naruto yang kini entah sejak kapan sudah ada di hadapan Hinata, sambil menyodorkan kepadanya sebuah syal merah yang dibungkus plastik bening rapi dengan pita dibagian atasnya.
"Eh?"
.
.
.
.
To Be Continued . . .
Review plis ?
Intan Dewi Cahaya
