Author : Fanfic pertama author.. maafkan bila terlalu jelek.. Ini dibuat karena Author ingin mencoba membuat cerita ! Karena terlalu banyak baca fanfic jadinya penasaran deh..
Reoul (OC) : Jangan merendah begitu, nggak baik loh !
Lon (OC) : Iya thor ! Optimis aja bakal ada yang ngeflame..- eh nge-review maksudnya
Author : Eh.. baiklah .-.
PS : AUTHORNYA GA BISA NENTUIN BIKIN POV YANG BENAR DAN SLOW WRITING !
Disclaimer : Isayama Hajime yang punya Snk
Warning : OOC, typo(s)-kalo ada-, Bahasa yang jelek, dll
Notes : "asd" -berbicara- 'asd' -dalam hati-
PROLOG
..
..
"...-misi"
"..."
"...permisi"
"..?"
'..Ada..yang manggil?' Pikir seorang perempuan yang sedang melamun namun mendengar hal lain.
"Permisi.."
"...Ah?!" Perempuan itu terkejut melihat sosok berambut pirang sebahu sambil senyum.
Dia pun buru-buru melepas benda kecil yang mengeluarkan suara ramai (baca: headset) tersebut dari telinganya.
"Maaf.. boleh saya duduk disini ?" Kata si pemuda itu masih tersenyum ramah.
"Eh..? Ah, iya.." Kata si perempuan itu lagi.
Dia pun duduk di sebelah si perempuan itu. Setelah duduk di sebelahnya, dia mengulurkan tangannya.
"Namaku Armin Arlert.." Kata pemuda itu dengan wajah tersenyum dan tangannya yang menggantung di hadapan si perempuan.
"..."
"..maaf ?"
"Ehm.. itu, soalnya kupikir kita satu sekolah. Jadi.." Pemuda itu hanya tersenyum malu akan tindakannya yang bisa dikategorikan 'sok kenal'
Perempuan itu hanya melihat sosok di hadapannya dengan tatapan heran.
Setelah dilihat-lihat, mereka memang satu seragam.
"..Annie..Annie Leonhardt.." Kata perempuan itu sambil menyambar tangan pemuda itu.
~OMAKE~
"Permisi..."
"..."
"Permisi..."
"..."
'Ini orang dipanggil ngga denger' pikir pemuda itu
"Permisi.." Kata si pemuda itu lagi.
Kali ini, disertai dengan goyangan kecil terhadap badan si perempuan.
"...!"
'Eh.. tidur toh..' Pikir pemuda itu
'Tapi.. wajahnya manis banget..' Pikirnya lagi dengan munculnya semburat merah di wajahnya.
..
"Awas woi! Jangan ngalangin orang yang mau lewat dong! Kalo mau duduk duduk napa!" Kata sang penumpang dengan penampilan preman yang menatap tajam pemuda itu.
Karena tidak sadar terpaku akan wajah sang perempuan, pemuda itupun sadar bahwa Ia cukup lama berdiri di situ.
Padahal di tempat lain ada kursi yang kosong..
"Ah.. Maaf bang!" Kata si pemuda itu meminta maaf dan terburu-buru (baca: ngacir) menuju kursi belakang.
Author : Pendek parah ini cerita..
Reoul & Lon : ... (-_-||)
Author : Udahlah, kalian tidak usah berusaha menghiburku.. aku tahu ini jelek kan.. OTL
Reoul : Eh-Enggak.. Enggak kok, bagus banget malah ! Iya kan Lon ?
Lon : ...
Reoul : *menyikut Lon
Lon : -Aww- Eh, iya bagus kok. Yang penting kan dibaca orang-orang..
Author : ..Iya deh, lagian ini kan juga cuma prolog..
PS : review please
