BSD © Asagiri Kafuka & Harukawa Sango

Aku tidak mengambil keuntungan apapun kecuali kesenangan jiwa semata (?)

Dazai Osamu, Nakahara Chuuya

.

0o0o0o0

.

Aroma sampo yang menyerbak ketika Chuuya bergerak masuk ke dalam pelukannya menyadarkan ia akan cahaya matahari yang berhasil menyusup di antara celah tirai jendela. Pagi ini pun sama seperti pagi lain, ketika mata terbuka sang kekasih yang menemaninya tidur semalam masih ada di sisinya—masih pulas tertidur.

"Selamat pagi, Chuuya." Bisiknya sepelan mungkin.

Tidak ada niat untuk membangunkan, Dazai hanya ingin menyapa penghuni hatinya yang semalam lagi-lagi harus kerja lembur. Momen pagi seperti ini sering terjadi, saat Dazai memperhatikan setiap hembusan napas sang kekasih, saat Dazai sibuk bermain dengan ujung rambut ikal cokelat kemerahan milik Chuuya, saat Dazai enggan beranjak dari tempat tidurnya.

Tetap menjaga kehangatan yang ada di antara keduanya menjadi alasan pertama, alasan yang kedua karena Dazai belum bosan melakukan hal seperti ini, walau pada akhirnya Chuuya akan memarahinya karena tidak lekas membangunkan. Alasan ketiga karena ini adalah sumber kebahagiaanya di pagi hari—moodbuster yang membuatnya siap menjalani hari.

Kadang, saat Chuuya bangun lebih dulu, refleks tangannya akan meraba ke sekitar mencari keberadaan sang kekasih, saat itu seperti ada rasa kehilangan yang menyusup masuk merusak moodnya, padahal ia tahu kalau Chuuya masih ada di rumah yang sama dengannya, kalau tidak di kamar mandi pasti di dapur, sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.

Yah, jujur saja, Dazai tidak sepenuhnya membenci perasaan kehilangan ketika Chuuya bangun lebih dulu darinya, tapi tetap saja, momen seperti saat ini adalah kesukaannya.

Karena hal sederhana seperti ini setiap paginya Dazai sadar bahwa dewa begitu baik padanya. Setiap pagi ada rasa syukur akan kebagiaan sederhananya ini.

"Sudah aku katakan berkali-kali.."

"Oh, kau sudah bangun."

"..kalau bangun duluan, langsung bangunkan aku."

"Lain kali, ya." Katanya sambil tertawa pelan, kemudian tangannya bergerak menarik tengkuk dan pinggang sang kekasih agar semakin masuk pada pelukannya. "Aku ingin seperti ini, sebentar saja."

"Seberapa lama? Sebentar milikmu berbeda dengan miikku."

.

0o0o0o0o0


.

15/05/2019

Terima kasih untuk yang meninggalkan jejaknya.

Ini bakal jadi Seri Drabble yang tiap bulan aku update satu.

Semoga ada yang menantikan.

Segitu aja dariku.

Bye~