Geography
Cast :
Park Jimin
Min Yoongi
Rated :
PG-13 / T
Genre :
Friendship, Romance
Disclamer :
Cast bukan milik yang nulis/ngetik ff ini, yang nulis cuman pinjam nama :3
Warning :
Shonen-ai, OOC, Typo(s), bahasa gak baku, EYD gak ada yang bener
.
.
"Jadi Yoongi-hyung, rumus menghitung curah hujan itu seperti ini. Kalau menghitung curah hujan cintaku padamu bagaimana?"
BRUSS..
"Jimin, bullshit!"
.
.
Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
Jimin masuk kekelas, lumayan ramai ternyata. Yeah... Jimin kembali kesekolah setelah dua minggu libur semester, rasanya dia rindu sekali dengan tempat duduknya. Jimin duduk manis dikursinya, menatap sekeliling kelas, masih sama. Maksudnya temannya masih sama bullshit-nya.
Kenapa begitu? Jadi begini, dia sedang duduk manis sambil menunggu Taehyung. Teman sebangkunya. Tiba-tiba dari belakang ada bola basket melayang kearahnya, kepala Jimin kena, lalu kepala Oh Sehun juga ikut terkena.
Double Strike!
Jimin mengumpat. 'Sialan...'
Menengok kebelakang dan hanya mendapati seorang Kim Jongin nyengir tanpa dosa.
.
"Hey Tae, kau kenapa?" Jimin risih juga melihat Taehyung membuka halaman demi halaman buku dengan kasarnya.
"Diam Park, setelah istirahat ini selesai pasti aku akan ditagih oleh Guru Shin."
Jimin hanya mengangguk paham, Guru Shin ya? Ah... Geografi. Guru yang sukanya menyuruh anak murid kedepan untuk menjawab pertanyaan dan ditulis dipapan. Kalau siap mah enak, kalau enggak siap? Ya siap-siap kalang kabut sendiri.
Tiba-tiba ponselnya bergetar, ada pesan masuk.
From : Princess Min :*
Jika pulang nanti tunggu aku, kita pulang bersama.
Jimin nyengir, pesan dari kekasihnya. Saat ingin membalas, ada seseorang dihadapan kursinya.
"Masukkan ponselmu sekarang, Park Jimin." Dengan nada yang sedikit ketus orang itu berbicara dengan Jimin. Jimin mendongak..
"AYAM!"
Jimin shock, untung ponselnya tidak terlempar.
Dan terima kasih dengan hawa keberadaan yang tipis dan suara yang menipu milik Guru Shin.
.
Selama perjalanan pulang Jimin menggerutu sendiri, Yoongi kan risih juga lihatnya.
"Jimin kau sehat?" Menarik-narik jas sekolah milik Jimin, langkah Jimin cepat juga. Jimin tahu dia terlalu cepat, lalu memelankan lajunya.
"Aku sehat Yoongi-hyung."
Yoongi mendengus, "Kenapa menggerutu sendiri?"
"Ah... Princess perhatian ternyata.. Hehe.." Jimin nyengir, Yoongi menatap tajam manik mata hitam milik Jimin.
"Kau mau disiram vanilla milkshake ya?"
Jimin langsung kicep, Yoongi kalau ngomong siram ya disiram. Serius.
"Enggaklah hyung, aku menggerutu itu karena Guru Shin. Dia memberiku soal yang aku tidak paham sama sekali. Manalagi pakai acara ada rumusnya segala hyung." Jimin menghela nafas. Lelah kawan sama Guru Shin.
Yoongi berbelok masuk ke halaman rumah. Dia melihat Jimin sebentar, "Jam 7 nanti kemarilah Jimin, akan aku ajari." Sambil tersenyum manis, Jimin mendadak lupa daratan.
Jimin sudah ada didepan pintu rumahnya sambil membuka pintu, "Siap, Princess!" Lalu masuk ke dalam.
BRAK...
Jimin terlalu kencang menutupnya. Yoongi menggerutu, "Dasar bodoh.."
Oh... Iya, Jimin sama Yoongi itu tetangga.
.
TING TONG
Jimin memencet bel, pintu dibuka. Menampakkan seseorang bersurai merah muda yang lembut.
"Ah... Jihoon, Yoongi-hyung ada?"
Jihoon mendengus, "Kau dan hyung-ku suka membuat janji tadi siang kan? Kenapa harus tanya juga sih." Bocah bersurai merah muda tersebut membalikkan badan berniat meninggalkan Jimin. Lalu memutar tubuhnya sedikit.
"Masuk Jimin-hyung, kenapa diam didepan pintu sih..." Lalu benar-benar meninggalkan Jimin.
"Sabar Jim.." Ini isi hati milik Jimin.
.
"Nah Jimin, mari kita bahas tugasmu itu."
1. Jarak Episentrum
Jimin mulai menghitung, mengurangi gelombang gempa datang dengan gelombang gempa susulan.
"Yoongi-hyung, em.. Tanda petik ini maksudnya apa?"
Yoongi memperhatikan buku milik Jimin tersebut. Baru juga mau buka mulut sudah keduluan disambar Jihoon.
"Itu artinya menit, please.." Jihoon duduk disebelah kekasihnya. Ehem. Kekasih Jihoon, Soonyoung cuma bisa diam. Yoongi lanjut ngemil lagi, dia jadi enggak repot-repot jelasin ke Jimin.
"Kakak-Adik sama saja.." Jimin ngedumel sendiri.
2. Kelembapan Mutlak (Absolut)
"Yoongi-hyung suhu-nya ikut dihitung?"
Yang dipanggil menoleh lalu menatap datar Jimin. "Dirumus tidak ada suhu yang dihitung, hiraukan suhunya. Aku sudah mengatakan ini tiga kali Jim."
Jimin nyegir, "Jadi yang dihitung hanya uap air minimum dibagi volume ruang, iya kan hyung?"
"Hem.. Kalau kau tanya lagi, kau kusiram air akuarium baru tahu."
"Iya-iya Princess." Sambil mencubit pipi putih milik Yoongi.
"JIMIN!"
"EH... IYA!" Jimin latah, ew...
"BERISIK!"
Ngomong-ngomong itu suaranya Jihoon.
3. Kelembapan Relatif (Nisbi)
"Jadi Jim, uap air maksimun per uap air minimum dikali seratus persen. Mengerti?"
"Ini juga sama hyung, suhu dihiraukan?" Yoongi mengangguk lalu menatap Jimin, aish... Anak ini sudah melamun. Dia terfokus pada sesuatu dibelakang Yoongi.
Yoongi jadi penasaran, memutar kepalanya sedikit. Betapa kagetnya dia...
"YAK! KWON SOONYOUNG! BERHENTI MENCIUM ADIKKU SEPERTI ITU!"
Tautan Jihoon dan Soonyoung terlepas, kaget man. Teriakkan Yoongi kan maen.
Jimin mencoba fokus kebukunya.
4. Golongan Iklim menurut Koppen
"Ditotal semua hyung?" Jimin menatap Yoongi ragu, "Kenapa?" Yoongi balas menatap datar, tapi siap nge-geplak kepala orang.
"Angkanya terlalu banyak, hehehe..."
"Jimin... Jus jeruk ini lumayan jika tumpah dikepalamu. Tinggal jumlah semua curah hujan setiap bulan dalam setahun apa susahnya sih? Setelah itu buat grafiknya, jika lurus AF berarti itu tropik basah. Jika lurus AM berarti muson tropik."
Yoongi hobinya siram-siram ya :3
Jimin menatap lembut manik mata milik Yoongi, ukh... Yoongi jadi terhanyut. Disaat lengah, Jimin mengecup pipi putih itu.
Cup...
"EHEM!"
Jihoon balas dendam kawan.
5. Golongan Iklim menurut Schmidt dan Ferguson
"Berapa semua BB-nya?" Jimin langsung menoleh.
"BB, Bulan Basah maksudnya. Curah hujannya lebih dari 100 mm" Jimin mengangguk.
"Ada lima hyung."
"Kalau BL-nya?" Jimin malah mengotak-atik ponselnya. Lalu memperlihatkan foto diponselnya.
"Kenapa kau menunjukkan foto Levi dan Eren yang bikin fujo teriak sih Jim."
"Katanya 'BL', itu kan 'BL' hyung."
Muka Yoongi nge-flat, "Maksudku Bulan Lembab."
"Oh... Ada dua."
"Kalau BK, Bulan Kering maksudnya."
"Lima hyung." Yoongi menulis dikertas, "Rata-rata bulan kering per rata-rata bulan basah dikali seratus persen."
Akhirnya Jimin menghitung, dia ketemu seratus persen. "Lalu bagaimana selanjutnya hyung?"
"Ah... Pilih tipe iklim, nilai Q, sifat, dan vegetasinya."
Dikertas Jimin,
Tipe Iklim : D
Nilai Q : Seratus persen
Sifat : Sedang
Vegetasi : Hutan Musim
Jimin menatap Yoongi yang sedang minum jus jeruknya, "Jadi Yoongi-hyung, rumus menghitung curah hujan itu seperti ini. Kalau menghitung curah hujan cintaku padamu bagaimana?"
BRUSS..
"Jimin, bullshit!"
Jimin disiram jus jeruk langsung dari Yoongi, "Ini bukan menghitung curah hujan, tapi hanya menentukan golongan iklim saja. Tujuannya untuk dapat memperoleh gambaran persebaran curah hujan sehubungan dengan usaha pertanian." Jimin mengangguk paham.
Yoongi menatap Jimin lembut, kasian juga kalau basah begitu. Yoongi mendekat kearah Jimin, lalu membersihkan jus jeruk yang membasahi wajahnya.
"Maaf Jim..." Yoongi tetap melakukannya dengan perlahan. Jimin menghentikan kegiatannya, lalu menatap Yoongi lekat. "Tidak apa-apa."
Cup...
Jimin mencuri satu ciuman dibibir Yoongi, Yoongi tiba-tiba merona lalu menyembunyikan wajahnya dilengan Jimin.
"Kau lucu hyung... Hehehe.." Yoongi hanya memukul lengan Jimin saat mendengarnya.
Mereka tidak sadar kalau sedang ditatapi oleh Jihoon, hmm...
"Dasar lovebird.."
.
.
.
.
.
End
.
.
.
A/N :
(1) Hai akhirnya siska nulis Minyoon, meskipun aneh begini waks :3 siska masih belum ahli huhu u.u
(2) Kenapa kok tentang geografi begini, soalnya siska suka banget sama geografi x3 lagian siska anak IPS juga x3 #Gknanyaplis
(3) Aku harap kalian semua menikmati ff abal gk jelas gini ;-;
Jangan lupa..
Review? :3
