You're Mine
Disclaimer by Ishida Sui
Kaneki Ken / Haise Sasaki x Kirishima Touka
Warning. OOC, Typo(s), bahasa campur, abal, tidak ngefeel, dsb.
.
.
.
Dia milikku. Hanya milikku!
Sepertinya aku menyukainya. Apa kau keberatan jika berbagi denganku?
.
.
.
Haise. Bertukarlah denganku.
"Apa? Kenapa aku harus bertukar denganmu?"
Aku ingin bertemu dengan seseorang. Aku merindukannya. Jadi cepat bertukar denganku.
"Tidak sampai kau memberitahukanku siapa orang itu."
Keras kepala sekali. Kalau aku beritahu, kau juga tidak tau siapa dia.
"Setidaknya aku tau nama nya kan?"
Hah..Mhm...Touka...
"Touka?"
Cepat bertukar denganku!
Haise mengelah nafas pelan lalu pasrah menuruti permintaan Kaneki. Inilah resikonya satu tubuh terdapat dua jiwa yang berbeda. Lagipula, dia juga penasaran dengan gadis yang ingin Kaneki temui. Touka ya ... ?
Tak lama kemudian, Kaneki sampai ditempat tujuan yang berhenti pada sebuah cafe, nama cafe itu adalah Re. Sebelum masuk, Kaneki merapikan jas yang dikenakannya agar terkesan rapi apalagi dia mau bertemu dengan orang yang sangat dirindukannya. Jadi, saat pertama kali bertemu harus terkesan keren dimata nya, hehe ...
KLINGG
"Selamat...Da...tang"
Touka membulatkan kedua mata nya dengan tatapan tidak percaya dengan sesosok didepannya ini. Entah kenapa, pelanggan kali ini mengingatkannya pada orang 'itu'.
"A-ano...aku pesan dua expreson .."
"Ah...baiklah...silahkan duduk, tuan"
Kaneki mengangguk kemudian berjalan menuju kursi bagian pojok yang dekat jendela. Ini adalah tempat favorite nya. Sambil menunggu kopinya datang, ia memutuskan untuk membaca sebuah buku yang biasa dia baca ketika bosan.
"Ini pesananmu, tuan"
Touka meletakkan dua cangkir kopi itu diatas meja. Jujur saja, dia ingin bertanya nama pelanggan itu untuk memastikan apakah tebakannya salah atau benar tapi dia tidak cukup berani.
"Emm...keberatan kalau menemaniku?"
"Eh?"
"Duduklah. Ini kopi mu.."
Kaneki mendorong pelan secangkir kopi kearah Touka. Ia memang sengaja memesan dua kopi yang dimana satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Touka. Dia ingin berngobrol banyak dengan nya ..
"Tapi...Ini kopi mu, tuan?"
"Aku sengaja memesan dua cangkir yang dimana satunya lagi untukmu, apa kau tidak mau?"
"A-ah baiklah..."
Touka duduk berhadapan dengan Kaneki, dia sedikit gugup karna ditawarkan kopi oleh pelanggan. Itu membuatnya sedikit tidak nyaman, mengingat perbuatan itu tidak sopan bagi dirinya. Lupakan masalah itu. Kali ini, Ia mengumpulkan semua keberaniannya untuk menanyakan nama pelanggan itu.
"A-ano ... Boleh kutau siapa nama tuan?"
Kaneki terdiam sejenak. Ia lalu berdebat dengan Haise didalam jiwanya.
Haise! Katakan padanya Haise!
"Kenapa harus Haise? Kan yang berbicara dengannya itu aku, Kaneki"
Pokoknya harus Haise! Atau kau tidak akan bertemu dengannya setelah ini!
"Cishh...Mati saja kau!"
"Haise...Haise Sasaki"
'Ah...Ternyata aku salah tebak...' batin Touka
"Aku...Kirishima Touka"
'Aku tau kok, Touka-chan' batin Kaneki
"Emm...Kau suka baca buku, Sasaki-san?"
"Haise...panggil aku Haise"
"Seharusnya Kaneki! Arghhhh"
Terimalah nasibmu, Kaneki Ken
"Diam atau kubunuh juga kau"
"Aku memang suka baca buku, dan kebanyakan buku yang aku baca itu karya Takatsuki-san"
"Eh? Takatsuki-san?"
"Iya...Apakah kau juga suka baca bukunya juga?"
"Emm...Tidak..Hanya saja...Ada temanku yang juga suka baca buku karya Takatsuki-san."
"Lihatlah...Ternyata dia tidak lupa denganku"
Jangan sombong, Kaneki Ken. Itu hanya kebetulan.
"Apanya yang kebetulan? Bilang saja iri"
Cihh...
"Boleh kutau siapa dia?"
"Eh? I-itu..."
"Touka-chan bisakah kau mengambil persediaan bubuk kopi digudang?!" teriak Irimi dari dalam cafe.
"Ah iya!" "Maaf Haise-san, aku harus mengambil persediaan bubuk kopi dulu digudang, semoga hari mu menyenangkan"
Touka berniat melangkah kakinya meninggalkan meja Kaneki tapi dihentikan oleh cengkraman tangan yang tak lain dari -Kaneki. Ia lalu membalikkan badannya menghadap Kaneki sehingga membuat mata kedua nya bertemu.
"A-ano ... Minggu depan ... Bisakah kau menemaniku ke toko buku?"
"Eh?!!"
.
.
.
"Sial! Seharusnya aku tidak mengajaknya tadi! Betapa bodohnya diriku!"
Sepanjang jalan, Kaneki mengacak rambutnya dan memgoceh tidak jelas dengan apa yang dilakukannya sebelumnya. Entah kenapa, dia merasa sedikit menyesal karna sudah mengajak Touka menemaninya ke toko buku.
Kenapa kau merasa kesal sekali? Bukannya kau harus senang karna ajakanmu diterima?
"Gimana gak kesal kalau yang nanti menemaninya adalah kau bukan aku!"
Hooh...Jadi kau tidak rela aku yang menemaninya?
"Cih...Pokoknya aku tidak mau tau, minggu depan aku yang pergi menemaninya bukan kau! Titik!"
Hey! Jangan seenaknya memutuskan, ingat tubuh ini juga milikku!
"Bodo amat."
Ini sudah kebelasan kalinya Haise harus kalah debat dengan Kaneki. Kalau urusan debat, Haise selalu menempati tempat terakhir dimana Kaneki yang pertama. Dia tidak pandai mencari kata-kata yang cukup menusuk untuk Kaneki sehingga dirinya selalu terpojok dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Kaneki.
