Jaemin pulang sekolah dengan muka tertekuk. Ia sangat capek. Bayangkan aja, ia berangkat sekolah pukul 6 pagi dan pulang pukul 9 malam. Banyak sekali kegiatan di sekolahnya. Mungkin saat ini otaknya sudah mendidih. Belum lagi ada pekerjaan ruma yang masih harus ia selesaikan malam ini.
Jaemin meletakkan tasnya di ruang tamu dan langsung merebahkan tubuhnya di lantai. Meluruskan tulang belakangnya. Ia memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya ia kembali berkutat dengan buku. Melihat kekasihnya yang baru saja pulang, Mark menghampirinya.
"Kau sudah pulang?" tanya Mark.
"Hmm," gumam Jaemin.
Sepertinya Jaemin sedang dalam mode tidak ingin diganggu. Terbukti, ia hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan Mark. Mark pun duduk disebelahnya.
"Ingin aku bantu?" tanya Mark.
"Benarkah? Apa hyung tidak mengantuk?"
"Tidak. Coba lihat. Apa saja yang sedang kau kerjakan, heum?"
"Ada matematika, biologi dan bahasa inggris. Hyung mau membantu yang mana?"
"Eumm, aku akan mengerjakan bahasa inggris."
Mark mengambil buku bahasa inggris Jaemin dan mulai mengerjakannya. Ia sangat pandai berbahasa inggris. Tidak sombong~
Sampai pada pertengahan soal, Mark ke dapur untuk minum. Otaknya juga butuh energi kan? Setelah selesai, mark kembali ketempatnya. Tapi tanpa sengaja, pantat indahnya menduduki sofa yang diatasnya terdapat penggaris plastik milik Jaemin.
"YAK HYUNG! APA YANG KAU LAKUKAN! BAGAIMANA AKU BISA MENGERJAKAN TUGASKU JIKA KAU MEMATAHKAN PENGGARISKU!" teriak Jaemin sembari berdiri.
Mark menutup telinganya mendengar teriakan Jaemin. "Mian, aku tidak sengaja. Kau juga, siapa suruh meletakkan penggaris sembarangan. Mana aku tahu jika ada penggaris disini."
"JADI HYUNG MENYALAHKANKU! SUDAH JELAS-JELAS HYUNG YANG MENDUDUKINYA. ARGHHHH!"
Sepertinya kau harus sabar Mark. Para seme selalu salah dimata uke-nya. Lagipula telinga Mark juga sudah kebal mendengar teriakan Jaemin. Amarah Jaemin perlahan mereda. Ia kembali duduk.
"Aish, bagaimana aku mengerjakan tugasku~-hiks. Besok juga harus dikupulkan-hiks," kata Jaemin disertai isakan kecil.
"Sssttt, jangan menangis. Aku akan menyelesaikan semua tugasmu, ne?"
"Tidak. Ini tanggung jawabku hyung."
"Hei~ kau itu capek. Kau butuh istirahat. Tidurlah sana."
"Benarkah?"
"Iya~ tidurlah di kamar."
"Tidak, aku akan tidur disini, menemani hyung. Gomawo~"
Jaemin meletakkan kepalanya pada pinggiran sofa (Jaemin duduk di lantai ya). Mark melihat Jaemin yang perlahan menutup matanya.
.
Sudah hampir jam 1 malam, Mark baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah Jaemin. Ia memasukkan buku Jaemin kedalam tasnya. Mark menggendong Jaemin ala bridal style, untuk memindahkan Jaemin ke ranjang miliknya.
Mark memperhatikan wajah polos Jaemin ketika tidur. Ia juga menyibakkan anak rambut Jaemin yang menutupi wajahnya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya untuk mencium kening Jaemin.
"Jaljayo~ uri Jaeminie~"
. . .
FIN
. . .
A/N:Annyeong MarkMin Sipper. Gimana untuk kali ini? Sedikit lebih banyak ya dari sebelumnya? XD
Sebenernya pengen banget buat FF yang puanjang. Tapi, takutnya malah gak dapet feel. Aku tulis cerita ini waktu siang tadi di tempat magang. Biasa, lagi bosen.
Terus ada yang ngusulin aku buat kumpulan drabble MarkMin. Makasih buat usulannya. Bukannya gak mau ya, tapi aku pengen story-ku itu banyak. Hehehe.
Mungkin dari kalian ada yang bisa ngasih inspirasi buat aku?
Sooooooo…. Jangan lupa review. XD
