Cerita kehangatan remaja kembar saat mereka bersama...
"Sakura berhentilah mengaca atau aku hancurkan kaca itu dengan bola basketku!" ucap cewek berambut merah berkaca mata dan tomboy. Karin Haruno.
"heh,bisa tidak, kau diam dan tidak mengangguku. Lagian mandi sana bau sekali tubuhmu itu. Aku malu punya kembaran bau sepertimu." balas Sakura sengit. Sedangkan Tayuya Haruno gadis berambut merah yang terkesan kalem hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kakak-kakak kembarannya yang selalu adu mulut.
...Namun sebuah kejadian membuat seseorang menjadi iri...
"Kenalkan ini Sasuke Uchiha."
.
"aku menyukai salah satu kembaranmu"
"siapa?"
"..."
.
"Inikah rasanya patah hati?"
Membuat keadaan semakin kacau... Dan berujung kejadian fatal dan tak terduga.
"Kau merokok?"
"sungguh itu bukan milikku."
"kau masih menyangkal?"
Hingga semua terungkap disaat yang salah. Hanya air mata dan ucapan maaf mengantarkan perasaan yang amat bersalah.
"aku tidak percaya kau melakukannya. Apa salah dia?"
"maafkan aku"
"tolong buka matamu. Ini salahku. Maafkan aku. Ku mohon buka matamu"
Sebuah kehangatan akan memudar jika terdapat ke-iri hatian dan kebencian dalam dirimu. Walaupun hanya setitik.
Mungkin kata 'maaf' dapat menyelesaikan, namun kata 'maaf' tidak akan berarti disaat tertentu. Terlambat. Itulah situasi yang menakutkan. kesalahan akan menghantuimu setiap saat kau bergerak.
COMING SOON
By Lady Spartans99
.
.
Disclaimer
Naruto © Masashi Kishimoto
The Real Us © Gisantia Bestari
.
.
.
.
.
.
.
The Real Us
Sakura, Karin, Tayuya.
Tentang kehidupan si kembar 3 mengharukan. Sebuah keiri hatian yang membawa kejadian tak terduga. Membuat mereka bertiga diambang perpisahan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
A/N: Ditunggu review paling sedikit sepuluh sebelum lanjut ke chapt dua. :)
Sebenarnya banyak yang hinggap dipikiran saya tentang membuat cerita fanfic, niat hati ingin membuat cerita yang terinspirasi lagu Taylor swift judulnya You're Not Sorry. Ada yang tahu? Itu lagunya enak banget (0.0) *gaktanya* tapi apa daya malah terlintas cerita ini. Sebenarnya -lagi- saya sedikit lupa tentang cerita The Real Us bayangin aja saya baca itu novel sekitar 5 tahun yang lalu bertepatan saya duduk dibangku 2 SMP. Dan bukunya ilang dipinjam teman saya. -_-"
Tapi tenang saja, saya usahain mengingat ceritanya. :*. Itupun kalau pantas dilanjutkan.
Keep or Delete?
