Ichi: Hajimemashite.


Vocaloid Crypton Future Media, Internet, Yamaha Corporation, AH software, Zero-G, Zola Project, 1st Place, dan-lain-lain.

Utauloid, Voyakiloid and Fanloid Milik Creator masing-masing.

Warning Typo, OOC, Humornya kurang GREGET, EYD kurang tepat, dan kalau tidak sengaja menyebutkan Merek atau apapun itu, ITU BUKAN PUNYA SAYA.


Summary:

–"TKJ dibalik JKT, TKJ28 kurang 20!". Siapa bilang Nakal itu tidak bisa berprestasi? Cerita ini ada untuk menghibur kalian dengan kegilaan siswa-siswi TKJ alias Teknik Komputer Jaringan. Daripada bingung, mending baca aja, deh!


.

.

.

Hatsune Miku terdiam di bangkunya. Kini ia sedang berkutat pada sebuah TimeLine twitter pada Layar Handphonenya. Di temani sepotong roti coklat dan susu putih, ia kembali membaca tweet-tweet dari teman-temannya.

Kasane Teto ( tetoteto_) Sempat-sempatnya ke warnet.. ujan-ujanan pula with akita_neru and mikuchan :D

Miku cekikikan sendiri. Mari kita kembali ke hari sebelumnya.

Di luar turun hujan. Miku, Neru, dan Teto mendesah pelan. Kini mereka sedang berada di sebuah kios makanan –sekedar untuk berteduh. Memang sekarang sedang musim hujan, tapi Miku dan Neru tidak membawa payung. Alasannya mudah; malas membawa payung.

"Tadi pagi panas. Kenapa sekarang jadi hujan?" gerutu Neru.

Miku menimpali. "Iya, makanya aku tidak membawa payung.."

"Aku bawa payung kok!".

"…"

Hening. Miku dan Neru menoleh ke arah Teto. Kini Teto sedang membuka payung berwarna scarlet dengan polkadot hitam. Terbesit ide bagus pada kepala Miku.

"Ya sudah. Kita pakai bertiga saja!".

Kini mereka bertiga berusaha mati-matian untuk berjalan ditengah hujan deras. Sampai diperhatikan oleh abang Tukang Ojek yang biasanya mangkal saat jam makan siang. Mereka saling berebut posisi agar seragam mereka tidak basah. Neru sih cuek saja, karena posisinya berada ditengah dengan tangan kirinya memegang gagang payung sementara tangan kanannya memegang Handphone kuning kesayangannya.

Melihat Neru yang tidak kebasahan sekalipun (malah dia asik sekali memainkan Handphonenya!), Miku jadi geram.

"Neru, tukar posisi dong!".

"Enak saja, tidak mau! Kau ingin menjamin Handphone kesayanganku ini tidak akan kebasahan?".

Miku mendengus sebal. Kemudian ia melirik kearah Teto. Ia –Teto, sang pemilik payung– malah kehujanan. Hanya sedikit saja bagian pundaknya yang terlindungi.

Ah, Teto memang teman yang baik.

Dia rela membagi payungnya untuk Teman yang baru dikenalnya. Pengecualian Miku –yang sejak SMP sudah mengenal Teto. Yah, walaupun dulu Miku tidak pernah berbicara pada Teto. Ku tegaskan, TIDAK PERNAH. Maka dari itu, Miku lebih menganggap kalau ia baru mengenal Teto saat SMK. Itu pun, ia dikenalkan pada Lui, sahabat sepermainannya yang sekelas sejak SMP.

Berbicara tentang Lui, dia adalah sahabat Miku satu-satunya yang bersekolah sama dengannya. Bahkan meraka pun tidak berencana untuk bersama-sama.

Miku teringat pada saat ia ingin mendaftarkan ke SMK Vocaloid ini.

"Terima kasih sudah mendaftarkan di sekolah ini. Kamu dari SMP Crypton yah? Ini daftar murid dari beberapa SMP di kota ini."

Mataku dengan cermat menelusuri deretan huruf yang berada di atas kertas A4 itu. Mencari nama yang mungkin bersekolah di SMP ku. Dan mataku terhenti melihat Nama yang sudah tidak asing di kepala ku.

31. Hibiki Lui. SMP Crypton.

Mataku terbelalak. "Deh, Lui masuk kesini?!".

Dan guru-guru yang melihatku hanya tersenyum. Sebelum Miku dan Okaa-san pulang, mereka terlebih dahulu berpamitan pada (calon) Kepala Sekolah dan guru-guru yang ada disana.

.

.

.


TKJ28

Ichi: Hajimemashite.


.

.

.

Hatsune Miku adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang tercatat sebagai seorang siswi kelas 10 Jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Vocaloid. Dia termasuk anak yang aktif dalam berbagai kegiatan sekolah seperti seperti kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan OSIS. Ia kerap kali mengikuti berbagai lomba, walaupun itu pertama kalinya ia mengikuti ajang lomba kreativitas karena ia termasuk orang dari sekian banyak orang kreatif di sekolah barunya.

Di kelas, Miku bisa dibilang memiliki penampilan yang khas. Berterima kasihlah kepada sepasang iris turquoise yang indah dan rambut hijau tosca super panjang yang ia ikat twin-tail –membuat ia mudah dikenal oleh siswa-siswi SMK Vocaloid.

Selain penampilan yan menarik, ia sangat ramah dan mudah bergaul. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya –pengecualian kepada orang yang suka menyendiri, tentunya. Tapi ia tak sombong, justru ia malah berbaik hati jika ada yang memintanya bantuan.

Hatsune Miku adalah gadis yang pintar. Tanyakan saja pada teman sekelasnya –"Siapa orang yang terpintar di kelasmu?".

Semuanya akan menjawab "Hatsune Miku, lah!"

Ah, gadis berperawakan Mary sue. Atau sebutan untuk gadis yang terlalu sempurna.

Pernah suatu hari seorang pemuda bernama Hatsune Mikuo menghentikan aksi Miku untuk keluar kelas –saat itu bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu dan penghuni sekolah sudah keluar dari tadi. Dan Miku tentu saja menunggu Mikuo yang sedang membereskan buku, karena mungkin saja ada yang perlu dibicarakan.

"Hmm, Miku-san?" Panggil Mikuo.

Miku menoleh. "Ada apa, Hatsune-kun?".

"Ah, panggil saja Mikuo. Umm, apa kau tidak merasa lelah dengan kegiatan sekolah yang kau ikuti itu?" tanyanya dengan hati-hati.

"Maksudnya?" Miku bingung.

"Begini.. aku selalu memperhatikan teman-temanku. Termasuk dirimu, Miku-san. Kau itu unik, seolah kau itu robot yang difungsikan untuk bekerja tanpa lelah. Kalau tidak salah, kau mengikuti ekstrakurikuler Social Media, Japanese Club, dan Paduan Suara. Juga terdaftar sebagai anggota OSIS. Belum juga tugas sebagai Bendahara di kelas dan berkewajiban menuntut ilmu. Apa tidak lelah?".

Tentu saja Miku lelah. Bahkan dia sempat frustasi jikalau seminggu tugas yang diberikan oleh guru-guru tak berperasaan pada muridnya itu sangat banyak. Banyak banget. Sumpah banyak. Sampai PR-nya itu bisa dijadikan tumpuan untuk tidur diatas meja belajarnya.

Miku tersenyum pada Mikuo. Ketua kelas 10. TKJ ini sangat perhatian pada teman-temannya. Tidak salah jika ia memilih Mikuo saat Pemilihan Ketua Kelas pada saat awal semester lalu.

"Sudah biasa, kok. Orang yang sukses adalah orang yang mau bekerja keras, bukan? Aku mencoba untuk mengikuti kegiatan agar mengisi waktu luang. Daripada di rumah hanya tiduran saja?" Jawab Miku sambil tertawa kecil.

Mikuo terdiam. Setahunya, Miku adalah orang yang kekanak-kanakan dan polos. Tapi, dihadapannya ia melihat Miku yang dewasa. Ah, wajah Mikuo merona.

"Mikuo-san? Aku sudah ditunggu Teto dan Neru. Aku pulang dulu. Jaa mata ne!".

Miku melambaikan tangannya kepada Mikuo. Ia berlari menuju gerbang, tempat dimana Teto dan Neru menunggunya.

"Miku, lama banget sih!" Nada sebal.

Miku mengacak-acak rambut Neru dan Teto.

"Hehe.. Iya-iya maaf. Yuk pulang!".

Dan mereka pun pulang bersama-sama. Seperti biasa.


" To Be Continued "


Coretan Author.

Halo! Namaku Cindy Maulina. Ini FanFiction pertamaku di Vocaloid. Yah, kayaknya humornya kurang berasa, deh. Biarin lah, kan baru Prolog. Hehe.. :D

Kalau cerita ini ada kemiripan dengan cerita FanFiction lain, Maaf aku hanya menuliskan apa yang ada di otak ku.. :(

Oiya, follow twitterku yahh! cindychan28 Just Mention.. :3 *Promosi*

Ini terinspirasi dari apa?

FanFiction ini diambil dari kisah nyata, loh! Miku itu aku, dan terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang penting di TKJ itu semua anaknya gokil-gokil!

Kenapa Judulnya dinamakan TKJ28?

Hmm, Parodi dari JKT48 :3 Tapi jumlah murid di kelas TKJ itu 28 loh! ^O^

Yah, aku harap banyak yang Review, mungkin di chapter berikutnya baru kerasa humornya.

Aku juga gak bisa jamin sih, hehe.. :D

Original Story by cindychan28