Karena sudah tak punya banyak harapan lagi, ia hanya perlu satu panggilan—"Rikka…"—dan satu pelukan.
Chuunibyou demo Koi ga Shitai! © Torako, Kyoto Animation and the other.
even though written by junketeer
Enjoy.
Di sebuah bola mata yang berwarna biru gelap itu tertimpa oleh cahaya kuning keemasan, pertanda waktu mulai beranjak dari petang. Seorang gadis berdiri tepat pada pagar yang membatasi daratan keras dengan daratan lembek yang dibubuhi oleh perairan di atasnya. Tatapan tak pernah ragu itu mengarah pada garis horizontal—yang sebenarnya tidak ia ketahui apakah itu benar-benar garis akhir pada lautan atau bukan—jelas mengarah ke Penanda Kedalaman Lautan bercahaya.
Pipinya merona, degup jantungnya seperti siap meledak, kedua telinga entah mengapa terasa naik dan ia ingin berteriak—berteriak sangat kencang kala cahaya benda-benda penanda itu perlahan terlihat sangat terang dalam kegelapan malam. Ia ingin menyuarakannya—"Aku melihatnya! Melihatnya! Cakrawala Bawah!"—ingin berjingkrak-jingkrak dan segera pergi ke garis tak berpenghujung itu.
"Mieru…," bisiknya, "terlihat. Terlihat. TERLIHAT. TERLIHAT. TERLIHAT!"
… Dan dua tangan kokoh menarik tubuhnya untuk turun dari pagar, menyadarkannya pada cahaya yang mulai padam, dan uluran tangan pada imajinasinya perlahan pergi.
Lalu segalanya kembali seperti semula; harapan untuk kepastian bahwa dunia lain yang menghubungkannya dengan orang itu ada adalah nol. Pula harapan untuk kembali ke masa-masa itu takkan pernah bisa ia raih.
Pemuda dengan mata hijau yang menyihir itu berbisik, memanggilnya syahdu dan membuainya dan menusuk relung hatinya pelan, "Rikka…"
Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada panggilan seperti itu. Bagi Takanashi Rikka, panggilan lembut juga bervirus itu seharusnya segera dihancurkan, dilenyapkan. Maka dari itu ia memeluk tubuh pemuda di depannya kuat; meremukkan virus-virus jahat itu agar hancur seketika.
"Yuuta… Yuuta… Yuuta… Yuuta…"
Kemudian ia menangis. Sudah jelas bahwa realita dan dirinya adalah hitam dan putih.
Author's corner:
yaaaaah... entah kenapa aku selalu ngepublish fic di tanggal-tanggal cantik. how lucky... :"""D sebelumnya thanks yang buat ngebaca (jika ada, karena mungkin susah ngenemuin fic chu2byou, karena nggapunya [belum] fandomnya XDD) so, this is it. aku seneng kalau direview, tidak hanya dibaca. tolong suarakan apa yang anda pikirkan tentang fic ini ya :"") terus, semoga paham sama fic ini... karena fic ini kayaknya susah dicerna. tapi, kalimat terakhir itu udah ngejelasin inti fic kok :"""")
thanks. :)
