PART 1
Batas kebencian dan cinta itu hanya setipis kertas, kau bisa membenci orang yang sebenarnya kau cintai.
"Mommyy… Where we going?" seorang anak kecil perempuan membawa boneka menatap heran ke arah wanita yang disebutnya Mommy
"Kita akan pulang sayang.." Wanita itu tersenyum kearah anaknya yang masih keheranan
"But mom… bukankah rumah kita di London? Kenapa kita ke Bandara?" Sang anak masih keheranan, dan si mommy hanya tertawa mencubit gemas pipi gembul anaknya
"Felicia… kau menungguku lama?" Suara seorang lelaki menyadarkannya
"Kak Jackson.. Ah, Kak Jinyoung… No, I just arrived here 30 minutes ago.." wanita bernama Felicia itu tersenyum kearah dua lelaki yang dianggap kakaknya.
"Kau yakin akan kembali ke korea? Perusahaanmu sudah cukup baik diurus oleh Yugyeom dan Bambam, kau hanya perlu focus di London bersama anakmu." JInyoung kembali meyakinkan keputusan Felicia
"Tolong jangan lagi menahanku kak Jinyoung, kau tau sudah lama aku menantikan ini. Aku akan membalaskan dendam ku terhadapnya. Kau tidak melihat bagaimana kak Mark lelaki yang ku cintai meninggal karenanya?! Dan kau masih menyuruhku untuk memaafkannya?" Mata Felicia kembali berair mengingat masa kelamnya.
"Sudahlah Jinyoung, biarkan Felicia, aku mendukungmu Felicia! Hancurkan dia seperti dia menghancurkanmu." Jackson menginterupsi. Anak kecil perempuan itu semakin tidak mengerti.
"Uncle nyoung. Don't make my mom crying again!" anak perempuan kecil itu kesal namun terlihat lucu oleh para uncle dan mommy
"Ommooo… Im so sorry my little princess Lirio, Ah aku heran sekali kenapa nama Lirio susah sekali, Im Lirio yujinxiang Tuan . Hah!" Peluk Jinyoung dan protesnya kepada Felicia.
"Dua nama itu adalah bunga kesukaanku dan Kak Mark.." Felicia kembali sendu direngkuhnya dia oleh Jackson.
"I know that my dear sister. Sudahlah jangan mennagisi lagi. Ingat tujuanmu kesana. Kami berdua selalu mendoakanmu dan menjaga perusahaan mu disini. So Little princess,, don't be naughty girl and keep learn your mom OK?" Lirio mengangguk dan tersenyum lebar, membuat matanya terlihat hanya segaris. Sungguh Felicia membenci melihat mata anak semata wayangnya. Mengingatkannya pada seorang lelaki yang sangat ia benci.
Penerbangan London Korea sudah akan berangkat. Felicia dan lirio berdadah ria dengan Park Jinyoung dan Jackson Wang, kedua orang yang menyelamatkan hidupnya dari kematian dan membantunya membalaskan dendam itu.
***Flasback***
"kau gila Licia! Jangan membunuh dirimu dan anakmu!" Park Jinyoung menghentikan aksi bunuh dirinya Felicia
Park Jinyoung dan Jackson tak sengaja melihat adik perempuan mereka akan loncat dari kamar apartementnya.
"Kumohon kak! Biarkan aku mati. Untuk apa aku hidup. Kak Mark tidak ada disini… lelaki brengsek itu menikah dengan yang lain!" Tatapan mata frustasi Felicia membuat Park Jinyoung semakin teriris melihatnya
"Hei Look at me! Felicia! Apakah kamu bodoh? Kau membiarkannya bahagia sedangkan kau disini diambang kematianmu? Apakah itu adil! Jangan jadi wanita bodoh Felicia! Wake UP!" Jackson berteriak membuat Park Jinyoung melotot dan Felicia terdiam kakinya seolah sudah tidak kuat untuk menompang tubuhnya lagi, dengan cepat Jackson menggendong Felicia menuju kamarnya.
Park Jinyoung tengah membuat bubur untuk Felicia, sedangkan Jackson berusaha menenangkannya
"Licia, makanlah, aku suapi." Felicia tidak menjawabnya,
"Felicia, dengarkan aku. Bukan hanya dirimu yang hancur, kami juga. Teman karib kami meninggal karenanya, dan kini kau hamil karenanya sedangkan dia menikah dengan wanita lain dan tengah berpesta! Balaskan dendammu Felicia, hancurkan dia seperti dia menghancurkanmu!" Park Jinyoung kembali melotot mendengar ucapan Jackson wang yang tengah memprovokatori Felicia
"Jackson! Kau Gila! Felicia tengah terluka dan kau berbicara omong kosong!" Park Jinyoung kini marah, sudah cukup mendengar ocehan Jackson yang tengah menghasut Felicia
"Kau benar kak Jackson! Aku harus hidup dan dia harus membayar apa yang dia lakukan. Nyawa dibalas Nyawa! Bantu aku kak!" Felicia sudah tidak berfikir sehat lagi
Park Jinyoung menarik lengan Jackson keluar dari kamar Felicia
"Kau GILA JACK! GILA! Jangan lakukan hal konyol!"
"BUKANKAH INI YANG KITA INGINKAN JINYOUNG? BAGAIMANA DIA MERUSAK PERSAHABATAN KITA? INI SUDAH TERJADI DUA KALI JINYOUNG! KAU TIDAK INGAT MINA? LELAKI ITU MENGHAMILI MINA TUNANGANMU! DAN TERNYATA APA? MINA MEMILIH BUNUH DIRI! DAN TAK MUNGKIN FELICIA MENGALAMI HAL ITU JUGA JINYOUNG!" Jackson berapi-api, Jinyoung mengingatnya saat Mina menangis terisak dia hamil, Jinyoung heran karena mereka berdua tak pernah melakukan hal intim hanya sekedar kecupan mesra di bibir. Dan terakhir Mina tergeletak mati ditoilet apartementnya, dengan sepucuk surat pengakuan siapa yang menghamilinya.
"Felicia sudah kuanggap adikku sendiri, sejak kematian orang tuanya. Aku berjanji akan menjaganya. Dan kini aku terluka melihat sepupuku mengalami yang sama dengan Mina, terlebih sahabat kita Mark meninggal karena lelaki bajingan itu!" Jackson duduk mengusap wajahnya dengan kasar.
"Baik lah Jack! Ayo kita lakukan bersama." Park Jinyoung menyerah, tidak mungkin menolak keputusan Jcakson yang sangat final itu.
Jackson dan Jinyoung masuk ke kamar Felicia dan melihat Felicia tengah mengepaki barang
"Where you going Dear?" Jackson keheranan
"Prepare for the revenge…" Ucapnya santai
"Aku akan membantumu, duduklah saja, kehamilanmu masih umur muda rentan akan keguguran." Jinyoung dengan sabar membantu Felicia
"Felicia ikutlah aku dan Jinyoung ke London, kita akan memulai hidup baru disana…" Felicia menatap Jackson yang tengah berdiri dipintu
"Sejauh apapun kalian berdua pergi aku akan ikut, hanya kalian berdua yang bisa kupercaya."
Kala itu juga, mereka bertiga menghilang diri ke London hingga saat ini.
