Lyoko Warrior berhasil mengalahkan Xana. Dan Jeremy menghancurkannya dengan kekuatannya. Kehidupan kembali normal dan Lyoko Warrior melanjutkan pendidikan mereka. Cerita ini menceritakan perjuangan Lyoko Warrior melawan Xana yang bangkit lagi. Cerita ini juga menceritakan bagaimana Jeremy mendapatkan tubuh batunya yang dulu di namakan Je. Serta menceritakan ingatan Jeremy yang pernah hilang. Cerita ini di mulai sebulan setelah menghancurkan Xana.
Di Kamar Ulrich dan Odd jam 16:12 PM
Hari ini hari Sabtu. Odd, Ulrich, Aelita, dan Yumi sedang berbincang2.
"Tidak terasa sudah 1 bulan Jeremy bersekolah di Kadic."Ucap Yumi
"Ya. Sebenarnya dia sudah 2 tahun bersekolah di sini, Yumi."Ucap Ulrich
"Kau benar. Aku lupa dengan itu."Ucap Yumi
"Di mana Jeremy? Kenapa dari tadi dia belum datang?"Tanya Aelita
"Tadi katanya dia menuju ke sini."Jawab Ulrich
"Kau tahu? Kita sudah menunggunya selama 23 menit."Ucap Odd
"Aku akan mencoba menghubunginya."Ucap Ulrich
Ulrich mengeluarkan handphonenya dan menghubungi Jeremy
"Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi."
Ulrich menekan tombol off dan menyimpan handphoneya ke dalam sakunya.
"Jeremy tidak bisa di hubungi."Ucap Ulrich
"Apa Jeremy dalam bahaya?"Tanya Aelita
"Kau tidak boleh berkata seperti itu, Aelita. Jeremy pasti baik2 saja."Ucap Ulrich
"Maaf atas kata2ku tadi."Ucap Aelita
"Ya, Aelita."Ucap Ulrich
Ulrich tersenyum pada Aelita. Dan Aelita membalas senyuman Ulrich dengan senyuman manisnya.
"Menyerahlah, Jeremy! Kalau tidak teman2mu akan merasakan tembakan pistol ini."
Suara orang itu berasal dari luar kamar Odd dan Ulrich.
"Baiklah. Aku menyerah. Karena aku tidak mau teman2ku mati. Kau boleh membunuhku. Tapi, jangan membunuh teman2ku!"
Lyoko Warrior membuka pintu sedikit dan mengintip kejadian itu. Mereka melihat Jeremy yang sedang bicara dengan seseorang.
"Siapa orang yang bersama Jeremy?"Tanya Ulrich
"Xana!"Jawab Odd
"Kau jangan salah sangka! Bisa saja dia bukan Xana."Ucap Yumi
"Tapi ia bertingkah seperti Xana."Ucap Odd
"Ok. Bagus, Jeremy. Kau akan menjadi tokoh utama dalam Drama besok."
"Terima kasih, Pak Ronny."Ucap Jeremy
"Sama2, Jeremy."Ucap Pak Rony
"Ulrich, Odd, Aelita, Yumi, keluarlah. Aku tahu kalian mengintipku saat tes tadi."Ucap Jeremy
Odd, Ulrich, Aelita, dan Yumi keluar dari kamar Ulrich dan Odd
"Bagaimana kau tahu kami mengintipmu?"Tanya Odd
"Aku melihat kalian tadi."Jawab Jeremy
"Pantas saja."Ucap Odd
"Anak2, apa kalian setuju jika kalian ikut bermain Drama bersama Jeremy?"Tanya Pak Ronny
"Boleh juga."Jawab Aelita
"Ok. Kalian akan menjadi temannya."Ucap Pak Ronny
"Ya, Pak."
"Jadi, kapan kita latihan naskahnya?"Tanya Yumi
"Naskah? Kalian tidak perlu naskah. Kalian hanya berkata apa adanya saja."Jawab Pak Ronny
"Oh..."Ucap Yumi
"Jangan lupa. Besok adalah saatnya Drama. Jam 8 pagi. Di ruang olahraga. Akan ada banyak sekali penonton. Dari sekolah ini dan sekolah lain. Kita akan berlomba dengan sekolah lain."Ucap Pak Ronny
"Ok."Ucap Aelita
"Kalau begitu, Saya pergi dulu. Sampai besok, anak2!"Ucap Pak Ronny
"Sampai besok, Pak!"Ucap Lyoko Warrior
Pak Ronny pergi keluar sekolah
"Wah, tadi kau hebat, Jeremy! Aku sampai mengira Pak Ronny itu Xana."Ucap Odd
"Terima kasih."Ucap Jeremy
Keesokan harinya jam 07:50 AM di belakang panggung Drama.
"Permisi, apa kalian peserta Drama dari Kadic?"
"Ya. Anda siapa?"Tanya Ulrich
"Saya Pak Alex. Saya akan berperan sebagai musuh kalian. Menurut kalian siapa nama musuhnya?"Tanya Pak Alex
"Xana!"Jawab Lyoko Warrior bersamaan
"Senjatanya apa?"Tanya Pak Alex
"Pistol saja. Karena kita tidak punya senjata aslinya."Jawab Odd
"Memangnya apa senjata aslinya?"Tanya Pak Alex
"Kekuatan hitam."Jawab Odd
"Ada2 saja kau, nak. Hahaha..."Ucap Pak Alex
Lyoko Warrior terdiam melihat Pak Alex tertawa
Pak Alex berhenti tertawa karena melihat Lyoko Warrior tak tertawa.
"Itu benar, ya?"Tanya Pak Alex
"Tidak, kok. Teman kami hanya bercanda."Jawab Yumi
"Baik. Kalian bersiap2lah. Sebentar lagi kita akan tampil."Ucap Pak Alex
"Kami sudah siap, Pak."Ucap Jeremy
"Jadi kalian memakai pakaian biasa saja?"Tanya Pak Alex
"Iya. Karena ceritanya kami bertemu Xana saat hari biasa."Jawab Aelita
"Sebaiknya Anda berlatih dulu, Pak."Ucap Ulrich
"Baik."Ucap Pak Alex
Jam 08:00 AM
Acara perlombaan drama sudah di mulai. Pembawa acara perlombaan itu keluar dari tirai panggung.
"Selamat pagi para semua! Saya Ronny Weker pembawa acara hari ini. Kita akan menyaksikan drama yang di bawakan oleh 5 Sekolah. Pertama kita akan menyaksikan Drama dari sekolah menengah pertama Kadic yang berjudul Five Warrior and The Enemy!"
Pak Ronny turun dari panggung dan tirai panggung terbuka.
Terlihat Jeremy sedang duduk sendiri di tempat duduk yang telah di sediakan
"Aku harus menyerahkan diriku padanya. Agar temanku tidak di bunuh olehnya."Ucap Jeremy
Xana (Pak Alex) datang dan berdiri di depan Jeremy
"Jeremy! Berikan kekuatamu padaku sekarang! Kalau tidak teman2mu akan mati!"Ucap Pak Alex
"Jangan bunuh mereka! Bunuhlah aku! Mereka tidak bersalah!"Ucap Jeremy
"Aku tidak ingin membunuhmu. Aku hanya ingin kekuatanmu saja."Ucap Xana
"Kekuatanku?"Tanya Jeremy
"Ya, Jeremy. Kekuatanmu. Masa lalu kita masih tetap berlanjut hingga sekarang. Aku tetap menginginkan kekuatanmu!"Jawab Xana
"Pak Alex seperti Xana. Jangan2 dia Xana! Tidak. Aku tidak boleh salah sangka dulu."Ucap Jeremy di dalam hati
"Baik. Aku akan memberikan kekuatanku, Xana! Asal jangan bunuh teman2ku!"Ucap Jeremy
"Baiklah, Jeremy."Ucap Xana
"Hahaha... Dia tidak menyadari bahwa aku adalah Xana yang asli. Dengan orang yang menyamar menjadi diriku ini, aku dapat merebut kekuatan Jeremy dengan mudah."Ucap Xana di dalam hati
Ternyata Pak Alex di rasuki Xana. Dan Xana menggunakan drama ini sebagai kesempatan mengambil kekuatan Jeremy.
Xana mengeluarkan kekuatan hitamnya dan membuat Jeremy melayang di hadapannya. Lalu sekumpulan asap biru dan kristal es keluar dari tubuh Jeremy dan masuk ke tubuh Xana.
"Ternyata benar. Dia Xana!"Ucap Jeremy di dalam hati
Mata Jeremy yang tadinya berwarna biru berubah menjadi hitam.
Lyoko Warrior yang lain naik ke panggung
"Jeremy!"
"O tidak! Xana!"Ucap Odd dengan panik
"Xana mengambil semua kekutan Jeremy!"Ucap Ulrich
Ulrich menendang perut Xana. Tapi Xana mencegahnya dengan kekuatannya
"Hahaha... Kekuatan ini akan menjadi milikku!"Ucap Xana
"Drama ini kelihatan sangat nyata!"Ucap seorang penonton
"Ya."Ucap teman penonton itu
Semua kekuatan Jeremy sudah di ambil Xana. Xana menjatuhkan Jeremy dan ia turun dari panggung dan pergi dari tempat drama.
Jeremy pingsan di panggung dan semua Lyoko Warrior membangunkannya.
2 Jam kemudian di depan UKS
"Drama yang kacau!"Ucap Odd yang kesal
"Tenanglah, Odd."Ucap Ulrich sambil memegang pundak Odd
"Bagaimana aku bisa tenang, Ulrich? Xana sudah mengacaukan drama kita dan mengambil semua kekuatan Jeremy!"Ucap Odd
"Jeremy belum kehilangan semua kekuatannya. Karena kita masih memiliki senjata yang di buat dari kekuatan es Jeremy. Dan Aelita mempunyai energy field. Mungkin dengan memberikan senjata kita padanya, dia akan memiliki kekuatan es dan kekuatan biasanya lagi."Ucap Ulrich
"Ok. Kita coba saja nanti saat dia sudah sadar."Ucap Yumi
"Ok."Ucap Ulrich
Seorang Suster keluar dari UKS dan Lyoko Warrior bicara dengannya
"Sus, Apa dia sudah sadar?"Tanya Aelita
"Saat ini dia masih belum sadar. Dan dia terlihat pucat. Mungkin dia sedang sakit."Jawab Suster
"Oh..."Ucap Aelita
"Sebaiknya kalian kembali ke kamar kalian. Saya akan mengurusnya sebaik mungkin."Ucap Suster
"Baiklah."Ucap Lyoko Warrior
"Kalau begitu, Saya pergi dulu."Ucap Suster
"Baiklah."Ucap Lyoko Warrior
"Kalau begitu, Saya pergi dulu."Ucap Suster
Suster itu pergi meninggalkan Lyoko Warrior
"Ayo. Lebih baik kita kembali."Ucap Yumi
Lyoko Warrior kembali ke kamarnya masing2.
Ulrich berhenti di depan pintu UKS dan melihat Jeremy dari jendela pintu.
"Benar yang di katakan Suster itu. Dia terlihat pucat dan lemah."Ucap Ulrich di dalam hati
"Ulrich, sedang apa kau? Ayo kita pergi!"Ucap Yumi
"Ya!"
Ulrich menyusul teman2nya dan kembali ke kamar bersama2.
Jam 19:12 PM di kamar Ulrich dan Odd
Ulrich sedang bersiap2 untuk pergi menemui seseorang dan Odd sedang membaca komik.
"Odd, aku pergi dulu, ya."Ucap Ulrich
"Kemana?"Tanya Odd
"Aku ingin bertemu seseorang."Jawab Ulrich
Ulrich keluar dari kamar
"Seseorang? Siapa?"Tanya Odd di dalam hati
Odd kembali membaca komiknya.
Di depan UKS
Ternyata Ulrich ke UKS untuk menjenguk Jeremy. Ia mengetuk pintu UKS
"Tok tok tok"
"Sebentar."
Tak lama pintu UKS terbuka. Dan Ulrich melihat Aelita
"Aelita,"
"Ulrich, apa yang kau lakukan di sini?"Tanya Aelita
"Aku ingin menjenguk Jeremy. Kau sendiri?"Tanya Ulrich
"Tadi sore, Suster Willy yang tadi pagi bicara dengan kita menyuruhku menjaga Jeremy. Karena dia ada urusan."Jawab Aelita
"Oh..."Ucap Ulrich
"Ayo masuk."Ucap Aelita
"Baik."Ucap Ulrich
Ulrich masuk ke dalam UKS
Ulrich melihat Jeremy.
"Sepertinya kondisinya belum ada perubahan."Ucap Ulrich di dalam hati
"Aelita, apa kondisinya sudah lebih baik?"Tanya Ulrich
"Kata Suster Willy kondisi Jeremy saat ini tidak ada perubahan dari kondisinya tadi pagi."Jawab Aelita
"Ini sungguh aneh."Ucap Ulrich
"Iya. Aku juga berpikir seperti itu. Sampai sekarang saja dia belum sadar. Aku khawatir padanya."Ucap Aelita
"Aku juga khawatir. Kalau kondisinya begini terus, kia tidak bisa memberikan kekuatan padanya."Ucap Ulrich
Keesokan harinya jam 12:16 PM
"Ulrich, aku pinjam senjata es mu."Ucap Odd
"Untuk apa?"Tanya Ulrich
"Rahasia."Jawab Odd
"Kalau aku tidak tahu untuk apa, aku tidak akan meminjamkannya."Ucap Ulrich
"Ayolah, Ulrich. Ini penting."Ucap Odd
Ulrich berpikir sejenak
"Baiklah."Ucap Ulrich
Ulrich mengeluarkan senjatanya dan memberikannya pada Odd
"Terima kasih, Ulrich!"Ucap Odd
Odd keluar dari kamar
"Apa yang akan ia lakukan dengan senjata es ku?"Tanya Ulrich di dalam hati
Skip time jam 20:34 PM
Ulrich masuk ke kamarnya setelah mandi
"Kenapa Odd belum kembali?"Tanya Ulrich di dalam hati
Ia duduk di kursi meja belajarnya dan menunggu Odd kembali.
Ada yang membuka pintu kamar
"Ulrich, kau kedatangan tamu."
Ulrich berbalik dan melihat Odd
"Odd, akhirnya kau kembali. Suruh tamu itu masuk."Ucap Ulrich
Odd menyuruh tamunya masuk
"Ulrich,"
Ulrich berbalik dan melihat tamunya. Ulrich merasa bahagia dan tersenyum pada tamunya. Ternyata tamu itu adalah Jeremy. Dia sudah pulih
"Jeremy!"
Ulrich berdiri dan mendekati Jeremy
Di luar kamar
"Sudah ku bilang memberi kejutan padanya lebih baik."Ucap Odd
"Benar. Ulrich merasa sangat bahagia."Ucap Yumi
"Aku senang jika Ulrich bahagia seperti itu."Ucap Aelita
Di dalam kamar
"Kemarin kau terlihat pucat dan lemah. Aku khawatir padamu. Tapi sekarang aku senang. Kau sudah pulih!"Ucap Ulrich
"Iya. Aku juga senang."Ucap Jeremy
"Jeremy, kondisimu masih belum benar2 pulih. Lebih baik kau istirahat saja."Ucap Ulrich
