Destiny 1
Cast: Jang Hyunseung, Yoon Doojoon, Yang Yoseob, Yong Junhyung
Genre: Hurt, Drama
Rate: PG15
Summary: Apa yang kau lakukan untuk mebahagiakan orang yang kau cintai? Apa cinta saja cukup? Apa kau rela saat takdir memaksamu untuk melepasnya?
Disclaimer: Semua cast ini bukan milik saya, saya hanya meminjan nama mereka untuk dijadikan arakter Fic saya tapi cerita ini murni karya saya.
WARNING! This story is not about 'boyxboy' all uke has change their gender so DON'T LIKE DON'T READ!
-Destiny by YK-
Hyunseung meringis menahan sakit ketika rotan itu kembali menyentuh kulit putih mulusnya, hari sudah larut tapi kediaman keluarga Jang terlihat ramai dengan teriakan Tuan Jang yang diselingi tangisan pilu orang-orang di sekitarnya. Tuan Jang dengan wajah murkanya melayangkan rotan ke sekujur tubuh Hyunseung yang terkulai lemah di pojokan kamarnya.
Jang Geurim adik Hyunseung berusaha menghentikan tindakan brutal sang ayah tapi tangannya segera ditarik sang ibu, Geurim menangis di pelukan ibunya begitupun ibunya. Tak ada satu pun yag berani menghentikan Tuan Jang terlebih semua orang di rumah ini tahu kalau Hyunseung lah yang bersalah.
"Bunuh pria itu!" titah Tuan Jang yang disambut anggukan anak buahnya membuat Hyunseung berteriak histeris, "Diam kau anak laknat!" Tuan Jang menendang tubuh Hyunseung membuat gadis malang itu terkulai tak sadarkan diri. Tuan Jang melempar rotannya ke sembarang tempat lalu keluar dari kamar putrinya.
"Onni!" panggil Geurim berlari menghampiri sang kakak, "Onni irona!" katanya menepuk-nepuk pipi Hyunseung.
"Geurim biarkan Tuan Lee memindahkan kakakmu ke ranjangnya!" suruh sang ibu, Geurim mengangguk patuh membiarkan sang kepala pelayan menggendong kakaknya.
"Nyonya Moon ini obatnya!" seorang pelayan datang membawa obat-obatan di tangannya.
"Terimakasih, biar aku saja yang mengobati luka-lukanya, kalian keluarlah!" katanya, pelayan itu membungkuk dan memohon diri untuk pergi. Satu persatu pelayan di ruangan itu pergi menyisakan Hyunseung, ibunya dan Geurim.
Geurim mengambil handuk yang sudah dibasahinya dengan air hangat lalu membersihkan luka di wajah sang kakak yang memar akibat dipukul sang ayah, sementara ibunya mengolesi obat merah di kaki dan tangan Hyunseung yang luka akibat sabetan rotan sang ayah.
Jang Geun Suk, sang ayah memang sangat keras dalam mendidik kedua putrinya tapi selama 20 tahun ini Geun Suk sama sekali tak pernah memukul kedua putrinya. Geun Young memang beberapa kali mendengar Geun Suk berteriak membentak saat Geurim yang terkenal nakal ketahuan membolos dari sekolahnya atau saat Hyunseung berpacaran dengan pria itu.
Pria itu, Geun Young rasanya tak mau lagi mengingat nama pemuda itu. Dalam hatinya kini yang ada hanyalah rasa sakit saat mengingat pria muda itu. Ia menyesal sudah membiarkan Hyunseung malam itu, andai saja ia sedikit keras pada Hyunseung mungkin kejadian hari ini tidak akan terjadi.
"Hiks," Geun Young menyeka air matanya, Geurim menatapnya prihatin dalam hati ia menyesal karena tak bisa melakukan apapun di saat seperti ini.
"Omonim uljimayo," Geurim menghapus air mata yang kembali membasahi pipi sang ibu, "Kalau umma lemah lantas siapa yang akan melindungiku dan onni?" katanya sesaat sebelum tangisnya pecah. Geun Young memeluknya erat sembari mengusap punggungnya berharap gadis berusia 17 tahun itu berhenti menangis.
"Mianhaeyo, omonim tidak akan menangis lagi!" kata Geun Young yang langsung membuat Geurim tenang.
.
.
.
Doojoon mengepalkan tangannya kuat-kuat, dalam hatinya ia berusaha menahan amarah yang sangat besar. Seperti yang dikatakan sang ayah, sedikit saja ia bergerak maka sesuatu yang besar akan menimpa sang kekasih. Doojoon menangis dalam hati, betapa tak berdayanya ia sebagai seorang pria. Mengapa ia sama sekali tak bisa melindungi kekasihnya yang sedang terancam keselamatannya.
"Doojoon, ikuti perintahku! Menihkahlah dengan wanita pilihanku dan tinggalkan perempuan jalang itu!" telinga Doojoon terasa panas demi mendengar kata-kata kasar sang ayah.
"Doojoon ikuti saja kemauan ayahmu, kau tidak mau kan kalau gadis sialan itu terluka?"
Doojoon menatap tajam sang ibu.
PLAK
"Jangan menatap ibumu seperti itu, apa aku mendidikmu untuk menjadi anak yang kurang ajar Yoon Doojoon?" murka sang ayah.
"Ayah apa kau akan membiarkannya hidup tenang bila aku mau menuruti kemauanmu?" tanya Doojoon sangsi.
"Tentu saja!"
"Baiklah, aku akan menuruti kemauanmu!" kata Doojoon akhirnya membuat senyum terukir di wajah kedua orang tuanya.
"Pernikahanmu akan dilakukan dalam minggu ini!"
-Destiny by YK-
Hanya prolog tapi berbeda dengan OASIS untuk Destiny ini saya sudah ada gambaran story line sampai tamat, so saya ngga terima protes pairing ^^
So keep it or delete it?
