Chapter 1

Title : My Stepmother

Author : Minki Elfishy

Main Cast :

Lee Donghae

Kim Heechul

Choi Siwon

Kim Kibum

Tan Hankyung

All Member SJ + Shinee + EXO

Main Pair : SiHae

Genre : Romance, Family, yaoi, BL, Hurt, Sad

Rated : T

Summary : Lee Donghae; seorang remaja pria yang kini dilanda rasa sedih dan keputusasaan karena kehilangan sang Ibu, harus menerima berbagai perubahan dalam hidupnya saat ia harus menerima kehadiran ibu tiri dalam hidupnya.

Minki Elfishy #######################

Sebuah awal pagi yang indah untuk memulai suatu aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat. Lihatlah betapa indahnya langit dengan kilauan sinar mentari pagi yang begitu menghangatkan, serta suara merdu kicauan burung-burung yang menemani siapa saja hari ini. Benar,,, ini adalah minggu terindah sepanjang tahun ini. Yah mungkin menurut seorang pria yang tengah asyik berjalan-jalan ditaman bersama sang ibu yang begitu dicintainya. Pria itu bernama Lee Donghae; dengan memakai kaos V neck dan celana pendek coklat yang begitu klop ditubuh mungilnya itu. Ia begitu bahagianya menggenggam tangan sang ibu yang terus tersenyum lembut kearahnya.

" Eomma,.." ucap Donghae dengan nada manja. Sang ibu yang mendengar itupun hanya mendengung pelan; "Eum..". "Kapan kita bisa jalan-jalan bersama appa? Sepertinya appa terlalu sibuk akan pekerjaannya, sampai-sampai tak ada sedikitpun waktu untuk keluar bersama."tanya Donghae sambil terus berjalan. "Oh itu.. Kenapa memangnya sayang? Apa kamu sudah mulai merindukan appamu?"tanya sang ibu dengan nada menggoda. "Iya eomma. Aku mulai rindu akan appa. Sudah hampir 2 minggu appa berada di China dan tak memberi kabar kepada kita. Apa appa makan dengan teratur disana? Apa ia juga punya waktu yang cukup untuk istirahat? Aku rasa tidak." Ucap Donghae dengan wajah sedikit khawatir. "Tenanglah sayang. Appa pasti bisa mengatur semuanya. Kita do'akan saja supaya appa baik-baik saja disana. " sahut sang ibu menenangkan. "Ne eomma."ucap Donghae singkat sambil terus berjalan dan memegang tangan eommanya.

"Eh?"ucap sang ibu tiba-tiba. Donghae yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya sambil menatap bingung kearah ibunya. "Waeyo eomma?"tanya Donghae bingung. "Apa kamu tidak ingin makan itu? Tanya sang ibu sambil mengarahkan tangannya kearah tempat penjual eskrim diseberang jalan. Tanpa menjawab sepatah katapun, Donghae langsung saja berlari dan menyeret serta sang eomma yang terlihat kewalahan dengan tingkah kekanak-kanakan anak semata wayangnya itu. Bagaimana tidak? Ia harus berlari dengan menggunakan sepatu highheels yang pasti membuat kakinya sakit. "Hae-ah… o..ooo.. cakkamanneyo."ucap Leeteuk terbata. Yup! Leeteuk adalah ibu dari Lee donghae; anak yang tengah menyeretnya kini untuk menuju ke tempat penjual eskrim. "Aigoo eomma… ppali… nanti aku kehabisan eskrimnya."rengek Donghae tanpa memperhatikan wajah eommanya yang kini berubah aneh karena menahan sakit pada pergelangan kakinya.

Setelah berlari beberapa menit, akhirnya Donghae dan Leeteuk berada tepat di depan penjual eskrim yang tersenyum karena melihat ekspresi kelelahan dari kedua orang yang berada didepannya kini.

"Ahjussi…,, aku pesan satu eskrim coklat."ucap donghae girang. "A..Araesso."jawab penjual eskrim itu sambil mulai mempersiapkan pesanan Donghae. "Oh…Eomma juga mau makan eskrim? Mau yang rasa apa? Biar aku yang pesan."tanya Donghae sambil menatap lucu kearah Leeteuk. "Issh! Kamu ini! Ucap Leeteuk sambil menjitak pelan dahi anaknya itu. "Aissh! Appo eomma.."rengek Donghae manja. Leeteuk dan tuan penjual eskrim itu hanya tersenyum menananggapi rengekkannya itu.

Setelah bersenang seharian ditaman, kini pagi yang indah itu berganti dengan indahnya langit sore yang mengiringi perjalanan pulang mereka; Donghae dan Leeteuk ke rumah mereka. Dalam perjalanan panjang indah itu, kerap kali terdengar suara celotehan dari kedua orang itu. Hingga berselang berapa lama, mereka berdua kini telah berada di depan rumah mereka. "Kajja kita masuk..! Eomma akan membuatkanmu sup ayam."ucap Leeteuk sambil mendorong anaknya memasuki gerbang rumah mereka. "Jinjja eomma? Wooah… gomawo eomma."jawab Donghae senang. Leeteuk yang mendengar itupun tersenyum senang.

-Skip Time-

Setelah selesai membersihkan dirinya lagi dengan mandi, Donghae pun keluar dari kamar mandi sambil bernyanyi lagu kesukaannya. Lagu itu adalah lagu dari grup barat; 98 degrees "My Everything". Donghae pun mensenandungkan lirik lagu tersebut itu dengan begitu indah. Maklum saja, lagu itu adalah lagu favoritnya;

You are my everything

Nothing your love won't bring

My life is yours alone

The only love I've ever known

Your spirit pulls me through

When nothing else will do

Everynight I pray

On bended knee

That you will always be

My Everything

You're the breath of life in me

The only one that sets me free

And you have made my soul complete

For all time (for all time)

You are my everything

Nothing your love won't bring

My life is yours alone

The only love I've ever known

Your spirit pulls me through

When nothing else will do

Ever…

Belum selesai Donghae menyanyikan lagu favoritnya itu, ponselnya tiba-tiba berdering. Donghae pun sekejap menghentikan nyanyiannya dan mulai menatap layar ponselnya yang ada di meja nakas disamping tempat tidurnya. Sebuah senyuman indah kini terukir jelas dibibirnya, lihatlah mengapa tidak;

"Incoming call : Bummie"

Tanpa menunggu lagi, Donghae langsung menjawab telpon itu dengan nada gembira; "Yeoboseyo… Bummie-ah.. Annyeong haseyo,, nan bogoshipoyo. "Ne Hyung. Nan gwaenchanayo. Eumm… nado.."jawab penelpon yang diketahui adalah kibum; sunbae-nya Donghae di sekolah. Maklumlah, Kibum termasuk siswa tercerdas di Hyundai Senior High School. Jadi, walaupun usianya jauh lebih muda setahun dari Donghae, Kibum sudah lebih dahulu berada di kelas 12 karena melakukan akselarasi. Sedangkan Donghae saja masih duduk dibangku kelas 11.

"Hyung… ada yang ingin kubicarakan."ucap kibum pelan. "Apa itu Bummie? Katakan saja."sahut Donghae penasaran. "Tidak bisa sekarang hyung. Aku tidak ingin membicarakan ini ditelpon. Besok pagi kutunggu hyung di taman sekolah."jawab Kibum singkat sambil menutup telpon. "Aissh! Dia ini membuatku penasaran saja. Dasar Bummie jail!" Donghae berucap kesal pada ponselnya. Belum selesai akan gerutuannya tadi, Donghae kini menatap kearah cermin dan melanjutkan gerutuannya lagi, hingga harus berhenti setelah mendengar suara panggilan dari luar kamarnya. "Hae-ah, ayo kita makan malam. Eomma sudah selesai membuat supnya. Cepatlah turun ke bawah, nanti supnya dingin."ucap Leeteuk dibalik pintu kamar anaknya. "Ne eomma.."sahut sang penghuni kamar sambil mencari pakaian yang akan ia kenakan. Hehehehe,, maklumlah. Tadi Donghae masih dalam keadaan full naked saat menyanyi dan menjawab telpon dari Kibum.

5 menit kemudian,

Donghae kini turun dan menuju ke ruang makan yang dimana ia sudah ditunggu oleh Leeteuk, eommanya.

"Wuuaahh… ternyata eomma benar-benar spesial memasakan sup ayam ini buatku yah? Ucap Donghae sembari melirik eommanya. "Hmmm,,, seperti itulah sayang."jawab Leeteuk sambil menyendokkan sup ayam ke dalam mangkuk anaknya tersebut.

Mereka pun makan dengan tenang, diselingi pujian-pujian Donghae akan sup buatan eommanya itu.

=====Minki Elfishy=====

Kini hari baru mulai menyambut siapa saja yang hidup dimuka bumi ini. Banyak aktivitas yang harus mereka lakukan diantaranya; berangkat ke sekolah bagi mereka yang masih berstatus pelajar, berangkat ke kantor bagi mereka yang kini sudah memperoleh pekerjaan, berbelanja bagi para ibu rumah tangga, berdagang, dan masih banyak lagi aktivitas yang dilakukan masing-masing orang yang tidak mungkin kudeskripsikan satu persatu sekarang. Hal itupun seirama dengan Donghae yang kini telah siap untuk berangkat ke sekolah untuk belajar. Meskipun anak orang kaya, Donghae tetap bisa bersikap sederhana. Bukannya diantar supirnya kesekolah atau naik motor yang telah dibelikan oleh appanya, Donghae malahan lebih suka naik bus menuju sekolah. Karena kesederhanaannya ini, banyak siswa-siswi di sekolah yang tidak tahu kalau Donghae adalah anak dari Tan Hankyung, seorang pebinisnis handal di Seoul, korea selatan. Bus yang dinaiki Donghae kini telah tiba di sekolah. Donghae pun keluar dari bus itu dan segera berjalan menuju ke gerbang sambil melihat jam tangan yang dipakainya.

"Untung saja lagi 10 menit kelas baru dimulai. Kau selamat Lee Donghae" ucapnya bangga dalam hati.

Ia pun bergegas menuju ke kelasnya dengan sedikit berlari. Saat dipersimpangan ia berhenti kala matanya menangkap sebuah pemandangan yang hampir saja membuat jantungnya meledak. Bagaimana tidak? Ia begitu terkejut saat melihat sunbae-nya yang diketahui bernama Kibum itu tengah berciuman dengan seorang namja. Dapat ia tebak kalau namja itu adalah Kim Ryeowook; teman sekelasnya. Donghae hampir saja terjatuh ke belakang, kalau saja tidak ada orang yang menahannya. Ini merupakan kali pertamanya dia melihat dengan mata kepalanya sendiri; Kim Kibum yang begitu diidolakannya sejak kelas 10 dulu, telah mengubur rasa cintanya yang terpendam lebih dalam dari saat sebelumnya. Harapannya untuk bisa menjadi seorang kekasih dari seorang Kim Kibum, kini harus pupus bersamaan dengan pemandangan yang ia lihat itu. Donghae terdiam dan terpaku hingga tak menyadari kalau seseorang yang menahannya itu mulai merasakan sakit karena terlalu lama memapah tubuh Donghae itu. "Hei! Apa kamu tidak ingin mengubah posisi ini? Aku sudah tak sanggup menahan tubuhmu ini."ucap orang itu dengan nada memohon. Donghae yang mendengar itu terkejut dari lamunannya dan mulai berpindah dengan cepat. "Ahh… Joesong hamnida." Jawab Donghae singkat sambil menundukkan kepalanya. "Eumm.. sudahlah, tidak apa-apa. Kamu kenapa? Apa kamu sedang kurang sehat hari ini?" sahut pria itu lagi sambil melihat wajah Donghae. "Kurang sehat? Oh… tidak.. aku hanya sedikit mengantuk tadi."jawab Donghae mengalihkan. "Tapi wajahmu kelihatan pucat sekarang. Perlu aku antarkan kamu ke UKS?" tawar pria tersebut. "Tidak usah. Aku baik-baik saja. Sekali lagi maaf karena telah merepotkan, dan juga terima kasih."sambung Donghae sambil berjalan meninggalkan pria tersebut yang kini hanya menatapnya dari belakang. "Aneh.."pria itu membatin.

Donghae kini tengah tenggelam dalam pikirannya yang dalam. Ia terus saja memflashback apa yang ia lihat pagi tadi dan membuatnya serta merta menggelengkan kepalanya. "Itu salah! Aku pasti salah lihat! Aku pasti bermimpi! Aku… aku.. aku pasti salah lihat…" entah setan apa yang merasuki dirinya, ia pun berteriak sampai-sampai tak menyadari kalau semua siswa-siswi dan guru yang ada dalam kelas itu spontan melihat kearah. "Yaakk! Lee Donghae-ssi! Mwohaneungeoya? Neo micheosseo! Ucap sang guru keras. Donghae yang mendengar itu tersentak kaget dan menutup mulutnya cepat. "Aigoo.. semakin hari dia ini semakin aneh saja. Apa dia benar-benar sudah tidak waras?" ucap seorang siswa dengan nada meledek. Semua yang ada dalam kelas tersebut kini tertawa, dan Donghae hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang kini sudah memerah karena malu. Sang guru yang melihat itu lalu memukul meja dan menyuruh semuanya diam. "Cukup! Semuanya tenang. Lee Donghae-ssi, sekarang kamu ikut saya ke ruang guru."

"Ya Tuhan.. bisa tamat riwayatku hari ini. Aku bisa disuruh membersihkan toilet lagi."Batin Donghae menjerit.

Hingga kini dapat kita lihat Donghae yang tengah bersusah payah membersihkan toilet sendirian. "Huh! Aku memang benar-benar bodoh. Kenapa aku berteriak tadi? Lihat sekarang Donghae! Kamu harus bekerja keras untuk membersihkan ini sendirian. Ini sudah termasuk kebodohan tingkat dewa Donghae! Ucapnya kesal pada dirinya sendiri. Ia tak menyadari kalau sedari tadi ada yang mendengar gerutuannya itu dari dalam toilet. Pria didalam toilet itu pun tersenyum dan membuka pintu toilet itu;;; crackkk! Betapa terkejutnya Donghae, sampai-sampai ia harus mundur dan menubruk tembok dibelakangnya. "Auww.! Appoyo.." Donghae histeris. Pria itu spontan mendekati Donghae dengan wajah khawatir. "Aigoo. Gwaenchanayo?" sahut pria itu sambil memegang tubuh pundak Donghae. "Kamu? Kamu ini mengagetkanku saja."balas Donghae sambil memegang tongkat pel yang ada disamping. "Ehehehe.. Kamu ini kagetan juga ya. Lucu sekali."pria itu berkata sambil terkekeh pelan.

"A…a..aniyo.. aku cuman.."Ucapan Donghae terputus kala Kibum masuk ke dalam toilet dan memegang tangannya. "Kita harus bicara sekarang."ucapnya singkat sambil menarik Donghae untuk meninggalkan pria yang menatap heran kearahnya. "Tapi… a… aku masih.."donghae berusaha berkata. "Cukup. Ikut aku sekarang juga."Kibum menegaskan kalimatnya dan membawa Donghae keluar.

Kibum kini tengah menarik lengan Donghae dan berjalan menuju taman sekolah. Donghae yang merasa nyeri pada lengannya lalu melepaskan tangan Kibum dengan sekuat tenaga; "Yakk Kim Kibum! Geummanhae!. "Kau ini kenapa hyung? Baru kali ini aku mendengarmu berteriak kepadaku." Jawab Kibum sambil menatap lembut kearah Donghae. "Sudah cukup! Apa yang kulihat itu bukanlah mimpi. Ternyata itu semua adalah benar."balas donghae kasar. "Mwo? Apa maksudmu hyung? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan sekarang." Kibum bertanya. "Ciumanmu di koridor sekolah telah membuktikan semuanya."Donghae menjawab singkat. "Ye? Ciuman? Maksud hyung ini apa?" Kibum bingung. "Sudahlah Kibum-ssi. Tidak usah lagi kau berpura-pura. Kau dan Ryeowook…..ucapan Donghae terputus ketika Kibum dengan cepatnya mengeliminasi jarak diantara mereka dengan sebuah ciuman. Donghae yang kaget akan tindakan Kibum, lalu mendorong paksa dada Kibum hingga ciuman itu terlepas. "Aigoo… kamu benar-benar tidak waras. Kamu pikir aku ini apa?"Donghae berkata kesal. "Kamu sekarang kekasihku hyung." Kibum menjawab dengan nada lembut sambil meraih jemari Donghae. "Cukup Kibum-ssi! Aku tidak ingin kau permainkan aku lagi. Perasaanku padamu telah hilang dan pudar saat aku melihatmu mencium Ryeowook di koridor tadi." Donghae berkata sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Kibum. "Mencium Ryeowook? Hahahahahaha… seketika tawa Kibum meledak dengan ekspresi wajah Donghae yang berubah menjadi bingung sekarang. "Yaak! Apa kamu sudah gila Kibum? Hentikan tawamu itu!" Donghae berucap sengit sambil menatap tajam kearah Kibum. "Ehehehe.. maaf hyung... habis hyung ini mengatakan hal yang tidak-tidak." Balas Kibum sambil berusaha menahan tawanya. "Lalu? Apa kamu pikir aku sudah buta?" Donghae kini bertanya dengan nada heran. "Ya tentu saja hyung. Aku tadi bukannya mencium Ryeowook. Aku cuma membantu meniup matanya yang kemasukkan debu. Hmmm,,, hyung ini ada-ada saja." Kibum berkata sambil mengacak rambut Donghae. "Jadi?" Donghae berucap pelan, walaupun suaranya masih dapat didengar Kibum.

"Hyung… maukah kau menjadi namjachinguku?" ucap Kibum sambil berlutut didepan Donghae sambil memegang tangan Donghae. Donghae yang merasa risih melihat tindakan Kibum, terpaksa harus memaksa pria itu untuk berdiri.

"Yakk Bummie! Bangunlah.. jangan begini. Semua orang memperhatikan kita sekarang."kata Donghae sambil berusaha memaksa Kibum untuk berdiri. "Biarlah Hyung. Yang terpenting sekarang adalah jawaban darimu." Balas Kibum sambil berkedip. Donghae yang tidak tahan akan keadaan ini lalu berkata singkat;"Ne. Aku mau."

Mendengar kalimat singkat itupun membuat Kibum langsung berdiri dan memeluk Donghae. Kelihatannya, wajah Donghae mulai merah merona menahan rasa malu yang bercampur dengan rasa bahagia yang ada dalam dirinya kini. Rasanya ia ingin melompat kegirangan, kalau saja hatinya tidak menahan dirinya untuk melakukan hal itu.

Hari ini merupakan hari dimana Donghae merasakan kebahagiaan yang teramat besar dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Seorang Kim Kibum yang begitu populer di sekolahnya dan begitu digandrungi para yeoja dan uke sekolahan kini resmi menjadi kekasihnya. Rasanya tidak sia-sia ia pendam cinta untuk seorang Kibum selama setahun ini. Dan… Yoohooo… Ia kini telah mendapat balasan akan cintanya.

=====Minki Elfishy=====

Setelah melalui momen yang indah dan buruk pada waktu istirahat tadi, Donghae kini berada dalam kelasnya lagi sambil menunggu jam pelajaran usai. Kejadian tadi membuatnya seringkali tersenyum sendiri dan membuat teman sebangkunya; Eunhyuk, hanya bisa menggeleng pelan.

"Hae, apa kamu tadi sudah jadian dengan Kibum?" tanya Eunhyuk sambil terus berkonsentrasi dengan buku dihadapannya. "Ne Hyukkie…" jawab Donghae senang. "Oh begitu.. Aku sarankan kamu harus berhati-hati dengannya Hae."sambung Eunhyuk datar. "Eoh? Maksudmu apa hyung?"tanya Donghae penasaran. "Ah tidak… sebaiknya kamu lebih hati-hati dan waspada, karena akan ada banyak siswa yang tak menyukaimu nanti." Ucap Eunhyuk mengalihkan. "Araesso hyung."jawab Donghae mengerti.

Selang beberapa waktu kemudian, bel sekolah pun berbunyi; ini adalah surga bagi para siswa-siswi untuk bergegas pulang dan terbebas dari yang namanya pelajaran.

Selesai merapikan bukunya, Donghae kini berjalan keluar kelas berbarengan dengan Eunhyuk dan siswa lainnya. Mereka semua pun bergegas menuju keluar sekolah. Diantara mereka, ada satu siswa yang kini terus mengikuti langkah Donghae dari belakang. Siswa itu terkejut dan mulai menghentikan langkahnya saat temannya mengagetkannya dari belakang. "Taraaa…." Ucap teman siswa itu sambil memegang pundaknya. "Ishh.. Kau ini Henry!" ucap siswa itu berpura-pura kesal. "Hyung ini… sedang mengikuti siapa eoh? Jangan-jangan Siwon hyung menyukai anak itu ya? Sahut Henry sambil menunjuk kearah Donghae yang kini berjalan bersama Kibum. "A…A..anio..."ucap Siwon gugup. "Eumm.. hyung ini ketahuan memang kalau sedang gugup. Siswa itu namanya Donghae, siswa kelas 11 ipa. Sayangnya dia baru jadian dengan Kim Kibum; pria disampingnya itu." Henry menjelaskan. "Oh….." Siwon yang mendengar itu hanya ber-Oh ria…

"Tapi hyung. Sayang sekali, kenapa dia harus pacaran dengan si raja playboy itu." Henry berceloteh. "Eh? Maksudmu?" Tanya Siwon penasaran. "Ya begitulah hyung. Hyung ini kalah cepat dengannya."Henry menggoda. "Eh.. eh.. siapa juga yang suka dengan anak itu." Siwon berkata gugup. "Sudahlah hyung, ayo kita pulang." Henry mengakhiri obrolan mereka seraya mengajak Siwon untuk pulang. Mereka pun berjalan pulang.

"Eum.. namanya Donghae ya.. dia menarik dan lucu. Beruntung sekali Kibum bisa mendapatkannya. Tapi apa ini tidak keterlaluan. Aku sekarang tahu kalau Kibum itu seorang playboy. Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus memberitahu hal ini kepada Donghae? Arrrgh….. entahlah…Siwon menggerutu dan berkecamuk dengan suara hatinya.

To be continued…

Thanks all for reading!1

Mind to Reviews? Plisss