Disclaimer:

-Naruto © Masashi Kishimoto-

.

Warning:

-OOC/Canon/Divergence/Typos/Romance/-

-Harap beri tau jika ada kesalahan dan kerancuan dalam penulisan-

.

Spesial to:

-Readers-

-Terimakasih sudah berkunjung ke sini ^_^-

-Tapi Akan lebih senang jika kalian mau menReview disini-

.

-^-^-^-^-Happy Reading-^-^-^-^-

.

.

.

.

-Kekacauan di konoha-

Konoha gempar, terjadi serangan mendadak dari pihak sunagakure. Ada kabar bahwa penyerangan itu di latarbelakangi oleh penghianatan konoha, maka dengan itu Aliansi antara pihak konoha dan sunagakure putus, konoha di tuduh mencuri asset berharga milik sunagakure yaitu jasad sandaime Kazekage (Kazekage ke 3) hilang di curi, serta di tuduh membunuh Yondaime Kazekage (Kazekage 4), Ayahnya gaara serta para Guide Pribadi yondaime Kazekage yang senantiasa menemani kemana sang Kazekage pergi.

Sampai sekarang belum diketahui pasti identitas si penyerang, tapi berdasarkan jejak yang ia tinggalkan berupa lambang yang biasa para shinobi pakai. Dia diketahui berasal dari konoha.

Si pengacau begitu lihainya menipu Anbu serta Jounin sunagakure yang terkenal tangguh , Sunagakure yang dikenal memiliki kekuatan militer tangguh di antara 4 desa ninja yaitu iwagakure, kirrigakure, konohakagure, dan kumogakure, dapat di kecoh bahkan di serang sampai babak belur, dia memang ninja sangat professional.

Sebenarnya konoha sedang mengalami masa sulit akhir-akhir ini, ini terjadi akibat invasi Pain yang mengintegral wilayah konoha sampai rata dengan tanah. Kini konoha sedang merangkak menuju perkembangan yang lebih baik, berbagai infrastuktur bangunan mulai di benahi, akademi, gedung hokage dll, semua hal mulai ditata ulang.

Dan sekarang konoha kembali di landa kegalauan. Pihak militer Sunagakure sudah melancarkan serangan balasan, Konoha yang baru bangkit dari keterpurukan limbung, bingung apa yang harus diperbuatan dengan kekuatan militer yang serba kekurangan, jika saja Pain tidak menginvasi Konoha mungkin sejak tadi sudah terjadi serangan hebat dari pihak konoha.

"Hokage-sama, Militer Sunagakure sudah memasuki perbatasan.!" Lapor dari salah seorang Anbu yang dikenali bernama hayate.

"NANI.!" Sang Hokage yang sedang memegang botol sake marah sampai botol yang di pegang hancur.

"Tsunade-sama. Utusan kita di bunuh salah satu shinobi sunagakure." Kini sang asisten yang tak lain adiknya Dan kato, pacar tsunade yang meninggal, dia adalah Shizune segera melapor setelah mendobrak paksa pintu masuk.

"Tsunade-sama…" teriak sakura dengan nafas memburu karena baru saja berlari.

"Apa? Cepat katakan.!"

"ada laporan dari Anbu pengintai bahwa pihak sunagakure telah melakukan penyerang di arah barat daya."

Brakk Tsunade segera menggembrak meja kerjanya hingga terbelah menjadi 2 bagian.

"Bodoh, apa yang mereka pikirkan!" itu artinya permohonan maaf dari pihak konoha di tolak.

"Cepat umumkan bahwa desa memasuki tingkat waspada , semua warga cepat ungsikan ke tempat yang aman. Dan semua shinobi harap bersiap kita akan melakukan serangan balasan, katakan bahwa Ini perintah Hokage"

"Baik, Hokage-sama" gertak mereka, lalu menghilang bersamaan dengan perintah 'menyebar' dari sang Hokage. Namun sang hokage mencegah salah seorang seorang dari mereka, dia adalah Sakura salah satu muridnya.

"dan Sakura beritau shikaku dan shikamaru untuk cepat datang kemari."

"Baik, Tsunade-sama." Lalu sakura pergi setelah ada perintah dari sang Hokage untuk mencari keberadaan 2 Nara jenius ahli pembuat strategi.

.

.

Tiittt Tiiitt Tiiiit

Bunyi alarm peringatan terdengar dimana-mana membuat warga sipil kebingungan, ada apa ini, apa yang terjadi. semua rumah dan kedai-kedai di tutup. Para anak kecil berlari mencari Ayah dan Ibunya dimana.

"Konohamaru-kun, apa yang terjadi?" Moegi yang sedang memegang jajanan favoritnya, dago, bertanya pada Konohamaru yang sedang berjalan sambil menyimpulkan tangan di belakang kepala.

"Entahlah, aku juga tidak tau. kau tau udon?" tanya konohamaru pada Udon yang ada di sebelahnya.

"Sama, Aku juga tidak tau, kenapa hari ini orang-orang terlihat sibuk yah, apa mungkin akan ada festifal."

"lebih baik, kita tanyakan pada orang yang tau." Seru Konohamaru meluruskan.

Lalu di persimpangan jalan 3 bocah genin, yang salah satunya cucu Hokage ke 3 dan bercita-cita menjadi Hokage bertemu seseorang yang berambut nanas serta gadis blonde kucir 4, ah dia adalah Shikamaru dan temari. Apa yang mereka lakukan.

"Shikamaru-niisan." Seru Moegi yang pertama melihatnya. segera 3 bocah genin itu merapat.

"Ehm Shikamaru-niisan sedang kencan yah." Si bocah renkarnasi Naruto, Konohamaru, menatap jail ke shikamaru lalu menyenggol pahanya, tadinya mau nyenggol pinggang tapi karena perbandingan tinggi yang berbeda jadi hanya bisa menyenggol paha deh.

"hn" hanya itu yang keluar dari mulut Shikamaru, begitu singkat dan padat tapi bisa menjebak pikiran seseorang yang kadar otaknya minim, seperti konohamaru ini. huaa ampun.

"Tadi,apa yang Shikamaru-niisan lakukan?" konohamaru menatap mesum orang dihadapannya ini, begitu insentif dan tidak mau berpaling sebelum pertanyaan di jawab.

Dukkk temari memukul kepala konohamaru dengan ujung kipasnya.

"Ittai,, apa yang lakukan bodoh." Konohamaru memegang kepalanya yang sakit dan benjol itu.

Dukkk

Temari kembali melayangkan pukulannya hingga benjolan bertingkat bersarang di kepala indah Konohamaru.

"Dasar bocah mesum, lancang sekali bicaramu. Jika kau melakukan itu lagi akan ku pastikan kepalamu akan bertanduk"

Shikamaru yang melihat itu hanya bisa menghela napas, sungguh dia adalah wanita berisik yang bahkan melebihi ibunya. Kenapa wanita itu begitu berisik bahkan untuk hal sepele seperti ini, hah dia jadi teringat bagaimana omelan ibunya yang hampir tiap hari dia dengar. Ayah sungguh luar biasa bisa sabar menghadapi ibu dengan begitu tenangnya.

Ayah pernah bilang, tanpa wanita, laki-laki menjadi tidak berarti.

Hah, dia memang selalu begitu. Sebenarnya apa yang di pikirkan Ayah,Ayah juga pernah bilang Ada kalanya wanita bersikap manis. aku jadi ingin melihat bagaimana sikap manis Temari, ah apa yang kupikirkan. Mana mungkin wanita berisik seperti dia bersikap manis. mustahil.

Saat melamun ria, shikamaru melihat sakura yang tengah sibuk mencari sesuatu, saat shikamaru hendak menyapa, sakura telah menyapa duluan.

"Shikamaru.." Sapa sakura mendekat, lalu sakura melirik temari yang ada di sebelah shikamaru. Tatapan jail mulai menyerbu shikamaru.

Fiuh shikamaru sudah menduga ini akan terjadi, hampir semua orang menatapnya seperti itu ketika ia berdua'an dengan Temari. padahal mereka bukan sedang berkencan mereka di tugaskan untuk menyusun arsip ujian chunin bulan kemarin yang berantakan akibat serangan pain dulu. Karena mereka menjadi panita ujian chunin, jadi merekalah yang ditugaskan.

"Ah sakura, ada keperluan apa kau kemari?" tanya temari yang berhasil mencegah tatapan intimidasi sakura pada shikamaru.

"Ah kebetulan kau ada, mari ikut aku ke kantor Hokage."

Tanpa ba bi bu sakura segera menyeret tangan Temari tanpa meminta penjelasan, apa yang sebenarnya terjadi. membuat temari sedikit heran, apa sebenarnya yang terjadi.

"Shikamaru, kenapa kau diam, kau juga ikut, kau di perintahkan Hokage untuk datang."

Ajak sakura, kemudian shikamaru berjalan mengikutinya. Meski agak sedikit heran, dengan perintah dadakan ini, konoha begitu kacau, membuat otak shikamaru mulai diperas untuk berpikir apa sebenarnya yang terjadi. dengan IQ di atas rata-rata shikamaru sudah menebak pasti terjadi suatu yang buruk, dan pasti ini berhubungan dengan desa Temari, karena bukan suatu kebetulan jika sakura mengajak Temari ke kantor Hokage.

Sebelum menjauh, Sakura memperingatkan 3 bocah bimbingan Ebisu. Untuk segera mengungsi dan mengiring para orang tua jompo dan anak-anak untuk segera pergi ke posko yang telah di sediakan.

"Kalian bertiga cepat mengungsi, ngiring orang tua jumpo dan anak-anak ke posko timur, disana sudah ada iruka-sensei dan Ebisu-sensei yang akan menuntun ke tempat berikutnya"

"Apa yang terjadi Sakura-neesan."

"Konoha sedang di serang, cepat kalian bertindak."

Boomm suara ledakan yang begitu keras nan nyaring terdengar menggema ke antero konoha, ledakan itu berasal arah barat daya, terlihat dengan asap mengepul di angkasa. Mampu membuat siapapun dibuat ketakutan begitu melihatnya.

"kenapa diam, cepat kalian pergi !" Teriak sakura sambil mengibaskan tangan.

"Baik sakura-neesan" mereka bertigapun segera pergi dan menyebar untuk mencari warga sipil yang masih terjebak.

.

.

Sang Hokage kini sedang menatap ke angkasa di balik jendela kantornya, melihat asap berwarna pekat yang membumbung di angkasa sang Hokage kesal lalu berbalik ke mejanya. Yang dilakukan sang Hokage adalah menunggu duo Nara jenius segera datang.

Tok tok tok

"Hokage-sama"

"Masuklah !" Belum sakura selesai menjelaskan, Sang Hokage sudah menyuruhnya masuk, rupanya dia sudah bisa menebak siapa di balik pintu.

Merekapun masuk bersamaan dengan Tim Guy yang akan melapor Misi yang sudah terlaksana. Mereka berempat—Neji, Tenten, Lee, Guy- kaget dengan keadaan konoha yang tidak wajar saat mereka pulang dari Misi. Semua pendudukan hilang, Kedai-kedai tutup, para Ninja berlarian dan berloncat ria dari satu atap ke atap lain.

"Hokage-sama apa yang terjadi.?" tanya Guy to the point.

"Ada yang tidak wajar, hal buruk pasti sedang terjadi" Neji mengalisa keadaan yang ada dan dugaannya memang tepat.

"Nenek Tsunade, Nenek Tsunade…" sudah pasti ini adalah suara Naruto, karena hanya dia yang memiliki suara cempreng dan memangil sang Hokage dengan Nenek.

Naruto segera menghampiri Hokage tanpa melihat keadaan sekitar.

"Nenek Tsunade, Penduduk,,,,,,, kedai Ichiraku…" Naruto sibuk sendiri dan bicara terbata-bata yang membuat orang tidak mengeti apa yang dikatakannya. Nafasnya saling belomba karena kecepatan lari-lari yang abnormal si penyuka ramen.

"Bicara yang jelas, Naruto."

Naruto segera menoleh ke sumber suara, dan mendapati Sakura yang sedang menatapnya. Ia baru tau ternyata sakura ada di tempat ini juga. kenapa dia tidak sadar yah, yah itu karena sifat terburu-buru Naruto yang terkesan langsung menyerobot tanpa melihat kondisi. Ah tapi itu sudah biasa di mata teman-temannya, jika tidak terburu-buru bukan Naruto namanya, meski sekarang Naruto sudah menjadi Pahlawan Konoha yang dikagumi berkat kegigihnnya melawan Pain. Tapi tetap saja dia adalah Naruto Pahlawan bukan Pahlawan sifat Naruto tetaplah begitu, tidak berubah. Berkat serangan Pain di konoha Naruto jadi lebih memperhatikan Hinata, Ahay Cihuyyy. Yah sejak pernyataan cinta Hinata, tapi sampai sekarang Naruto belum membalas pernyataan Hinata, Dia harus menyiapkan mental terlebih dahulu ketika akan berhadapan dengan petinggi Klan Hyuuga, Hyuuga Hiashi sang calon mertua. Ahay Eh inikan pairing Shikatema bukan Naruhina, Hus hus.

"Sakura" panggil Naruto kemudian menoleh ke samping kanan yang sudah berjejer para Shinobi elit. Naruto jadi sedikit malu karena masuk dengan lancang, mendahului mereka, tapi itu sudah di anggap biasa bagi mereka. sudah tidak asing lagi. Ia tatap satu persatu. Dari mulai sebelah kanan lalu ke kiri.

"Tenten, Neji, lee, Guru Guy, Shikamaru.." lalu tatapannya berhenti di shikamaru karena dia melihat seseorang yang asing namun tidak asing, maklum jarang bertemu. Ah dia ingat, itu kakak perempuannya gaara namanya tem tem apa yah, tempe ah bukan itu makanan favorit Author, tem temujin ah bukan Tem….

"Mari, anda sudah di tunggu Hokage-sama di dalam, Shikaku-san"

Ah benar Tem-mari, yah Temari aku baru ingat. Tadi siapa yang mengatakan itu. Dasar Naruto pikun, mengingat satu nama saja sudah lupa bagaimana mengingat semua Shinobi Konoha jika sudah menjadi Hokage. Payah kau, Huaa ampun Naru-chan, ups.

Shikaku yang berada di balik pintu segera masuk setelah di persilahkan oleh Shizune yang berada ambang pintu.

Temari, ngomong-ngomong soal temari. Kenapa setiap kali naruto bertemu Shikamaru pasti ada temari, mereka selalu terlihat bersama. Apa jangan-jangan.. naruto segera mendekat kearah Shikamaru lalu menyeringai genit seperti Konohamaru tadi. Benar-benar pinang di belah dua, mirip.

"di saat seperti ini bisa-bisanya kau berkencan, jangan-jangan kalian sudah jadian yah.!" Tatap Naruto menggoda sambil memajukan tubuhnya kearah shikamaru membuat tubuh shikamaru pun ikut condong ke belakang.

"apa-apa'an kau ini, kami hanya sedang menjalani misi."

"mencari kesempatan saat bertugas, bisa juga kan."

Ah apa-apaan Naruto ini, membuat lidah shikamaru kelu saja. Menggoda memang keahliannya, dasar Naruto. Otaknya selalu cepat encer jika soal goda menggoda tapi jika belajar jurus susahnya minta ampun.

"Hokage-sama ada apa anda memanggilku?" tanya shikaku, ayah shikamaru yang sudah masuk ruangan.

"Baguslah kau sudah datang, Shikamaru kemarilah!" panggil Hokage ke shikamaru untuk mendekat, syukurlah Shikamaru di panggil jadi ia tidak perlu repot-repot menjawab pernyataan konyol Naruto. Itu sangat merepotkan.

"Desa memasuki siaga tingkat S, kalian harus segera bertindak. Sebelum para penyerang itu masuk ke inti desa."

Semua orang kaget mendengar konoha di serang, baru juga pulih sudah di serang lagi. benar-benar kacau, perdamaian menjadi hal yang sangat sulit di dapat, permusuhan ini akan berakhir jika kedua belah pihak mampu melapangkan hati, menerima takdir yang sudah terjadi, tapi sepertinya ini akan sulit di dapat di dunia ninja ini. kebencian terus saja berkembang dari masa kemasa sehingga memunculkan monster yang dinamakan monster kebencian. Ichibi s/d kyuubi.

"siapa penyerang itu hokage-sama?" tanya Temari.

"Desamu, Sunagakure." Jawab hokage mantap.

"sudah kuduga" shikamaru berbisik.

Temari sedikit melongo, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Sunagakure menyerah konoha, bukannya mereka negara bersahabat, apa yang mendasari sunagakure sampai menyerang konoha. Bukan hanya temari bahkan semua ninja yang ada di konoha di buat heran.

Seperti tau apa yang dipikirkan temari, Hokage menjelaskan akar permasalah yang terjadi.

"salah satu shinobi kita mencuri asset berharga milik sunagakure serta membunuh yondaime kazekage."

"Ayah di bunuh, itu artinya…. ayah sudah meninggal." temari menatap tidak percaya, hatinya hancur mendengar berita kematian ayahnya, baru seminggu kemarin gaara mengakui keberadaan ayahnya dan mau memaafkan kesalahan ayahnya di masa lalu, kini mendengar itu hatinya menjadi remuk bagaimana perasaan gaara, dia sudah di tinggal 2 orang yang disayanginya, Yashamaru dan ibunya (karura). Temari berjalan mundur sampai tidak sadar ada dinding penghalang.

"Kenapa kalian membunuh ayahku, apa kesalahan dia?" tanpa sadar air mata sudah mengenangi pipinya, ini kali pertama shikamaru melihat temari menangis. Kenapa shikamaru jadi ikut bersedih, hatinya terasa di sayat benda tajam, begitu menyakitkan.

"dengarkan kami temari-san, ini hanya salah paham." Hokage mencoba menjelaskan tapi nihil, temari masih saja menuduh pihak konoha yang melakukannya.

Temari yang dikenal tangguh dan memiliki jiwa yang kuat kini benar-benar berbeda 180o , dia menangis. Tidak ada tempat untuk melangkah mundur kini ia hanya bisa menyanggakan punggungnya di dinding lalu melorot ke bawah.

Semua mata kini tertuju padanya, mereka semua berkaca-kaca, terutama tenten dan sakura yang sudah mengeluarkan air mata terlebih dahulu. Tenten beruntung karena ada neji di sampingnya untuk menenangkan hati, neji memeluk tenten hangat agar hatinya lebih tenang.

"Temari-san ini tidak seperti apa yang kau pikirkan, ini salah paham." Hokage kembali menjelaskan tapi hasilnya masih sama, temari tetap saja tidak percaya. Hokage hampir putus asa bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan semua ini, Hokage benar-benar kacau, pasti ada alasan terselubung di balik penyerang yang mengatasnamakan konoha, ada pihak lain yang ingin menghancurkan konoha.

Shikamaru cengo dan hatinya terasa teriris melihat Temari menangis, dia terlihat lemah dan rapuh harus ada seseorang yang menenangkan hatinya. Tapi bagaimana. Otaknya benar-benar mumet dia memang tidak ahli dengan soal perasaan.

Tiba-tiba hatinya tergerak untuk mendekati temari, shikamaru lalu berjongkok memegang pundaknya setelah itu mengangkatnya agar tegak berdiri. Di tatapnya temari dalam, rapuh benar-benar wanita rapuh, sangat jauh berbeda dengan biasanya.

Grep tiba-tiba hatinya tergerak untuk memeluk temari, ini benar-benar tidak wajar, sejak kapan seorang shikamaru melakukan hal merepotkan seperti ini, bukankan menenangkan hati seorang wanita merupakan suatu hal merepotkan.

"yang sekarang kau butuhkan adalah sebuah pelukan hangat"

Seperti tau apa yang dirasakan temari, Shikamaru memeluknya hangat, dan itu membuat temari nyaman, yang dibutuhkan temari memang sebuah pelukan kasih, temari tidak keberatan di peluk shikamaru begitu lama karena memang ini yang dia butuhkan, karena yang dibutuhkan seseorang sedang bersedih adalah sebuah pelukan penenang hati. Meski dalam kenyataan dia sangat membenci shikamaru karena sifat malasnya. Toh akhirnya dia tidak keberatan, saat ini shikamaru seperti pahlawan, begitu dewasa dan gagah. Ah temari hampir terhipnotis.

"Konoha tidak mungkin menyakiti desamu, masuk akalkah orang sakit menyerang orang sehat. Bukannya kau sudah tau Konoha ini sedang tempuruk, percayalah ! itu tidak benar, pasti ada pihak yang memanfaatkan ini untuk menghancurkan konoha."

Entah kenapa penjelasan shikamaru ini membuat hati temari sedikit luluh. Benar apa yang dikatakannya konoha di ibaratkan orang sakit yang tidak berdaya yang bahkan untuk berdiripun masih harus di bantu, mana sempat memikirkan hal sepicik ini.

"Terimakasih tuan pemalas, sekarang sudah cukup."

Kini suaranya sudah tidak terdengar serak, merujuk ke keadaan normal, cairan beningpun sudah tidak terasa di pundak shikamaru..

"Cukup untuk apa?" tanya shikamaru yang otaknya agak sedikit mumet, belum memuat seperti biasanya.

"Apa kau ingin terus memelukku seperti ini. tuan pemalas"

Ah benar juga, dia memang pintar. Otak Shikamaru sudah mulai kembali ke keadaan normal. Ah dia jadi agak sedikit malu. Tanpa sadar kini mereka sedang ditatap orang sekitar bahkan deheman ringanpun terdengar.

"Sudah cukup pelukannya." Seru sang Hokage yang langsung memecahkan keheningan, seringai nakal mencuat. Meski Hokage belum tau apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua, tapi melihat mereka seperti ini, sang Hokage mulai berpikir pasti ada sesuatu dari mereka, yah anak muda memang seperti itu, inikan masanya. Apa benar yah. Rupanya hokage masih ragu.

Tapi jangan salah paham, Shikamaru hanya berniat menolong, bukan mencari kesempatan. Sebagai seorang teman bukankah menenangkan hati temannya merupakan suatu kewajiban.

Tapi ini sih tidak wajar, sejak kapan raja pemalas menjadi perhatian seperti ini, mencurigakan.

Eh shikamaru kau harus Ingat, cinta itu datang tidak terkira dari hal yang tidak terkira pula. cinta itu bisa saja tumbuh dari rasa kagum ataupun benci, bahkan cinta tidak memandang usia lo. Jika Perasaan cinta sudah merasuk ke dalam jiwamu kau akan menjadikan dirimu repot sendiri.

Bum, Dhuarr Dhuarrr Dhuaarr Jedarrr.

Floof Hushhh…

Suara ledakan terdengar menggema di susul dengan angin rebut yang merusak, gedung hokage ah itu lebih pantas di bilang rumah kayu permanen, karena hampir semua elemen bangunan terbuat dari kayu, karena gedung Hokage sebelumnya sudah rata dengan tanah, hampir mau roboh karenanya.

Crettttt suara krietan kayu yang mau patah terdengar dan itu berasal dari atas, atap dekat meja Hokage.

Creetttt Creettt Plashh Brukkkk

Sebelum menimpa sang Hokage, Naruto telah mengeluarkan jutsunya "Bushin No jutsu" untuk menyangga kayu yang dalam sekejap akan menimpa kepala sang hokage.

"Bagus, Naruto. kau cepat." Tenten berseru.

"Hokage-sama. Mereka sudah sudah mencapai perbatasan sebentar lagi akan memasuki gerbang, apa yang harus kami lakukan." salah satu Anbu melapor.

"Segera hadang. Jangan biarkan mereka masuk lebih dalam lagi" perintah Sang Hokage yang kemudian di turuti Sang anbu tadi.

"Bodoh, mereka sampai berani melakukan seperti ini. Shikaku cepat analisa." Sang Hokage benar-benar marah dan dilanda kegalauan.

"Sedang di analisa" Tanpa di perintahpun Shikaku, ayahnya Shikamaru sudah mengalisanya sejak tadi, dari analis banyak terjadi kemungkinan. Awal penyerangan dari arah barat daya, wilayah hutan, jika serangan di pusatkan di barat daya, ada kemungkinan sisi utara, selatan dan timur kosong, itu celah yang menguntungkan bagi lawan, maka tiap penjuru harus di tempatkan Shinobi. Namun dari laporan yang terkumpul serangan hanya terjadi di wilayah barat dan selatan, di gerbang masuk. Tidak ada aktifitas lain selain di wilayah itu, shinobi yang ditempatkan di gerbang masuk merupakan shinobi elit konoha namun lawannya hanya shinobi tingkat sedang, begitupun wilayah barat daya. Kemanakah shinobi elet sunagakure, apa mungkin di tempatkan di wilayah utara, tapi menurut Anbu sensor tidak ada aktifitas apapun disana.

"Kemungkinan serangan akan terjadi di wilayah utara, ayah" Shikamaru ikut menganalisa.

"Bukankah tidak ada gerakan mencurigakan di sana." Kini Sang Hokage ikut nimbrung.

"Itu yang menjadi masalahnya"

Jujur saja Naruto agak sedikit bingung dengan permasalahan yang terjadi, dia memilih mendengarkan saja.

"Bukankah arah timur ada warga sipil, mungkin mereka berniat menculik mereka dan menjadikan tawanan." Lee berseru.

"Sunagakure tidak sepicik itu, sekejam apapun sunagakure tidak akan membiarkan warga tidak bersalah menjadi korban." Tidak di sangka temari ikut dalam perdebatan ini.

Dhuarrrrrr

"Serang !" terdengar suara seruan yang lantang dari arah utara.

"Hokage-sama ada serangan mendadak dari arah utara."

Benar, apa yang shikamaru analisis. Shikamaru berpikir serangan selalu terjadi pada wilayah yang selalu tidak di sangka, serangan di arah selatan dan barat daya merupakan serangan pengecoh agar para shinobi berfokus pada titik itu saja. Jika tidak salah di wilayah barat ada lorong bawah tanah yang terhubung ke utara, bisa jadi mereka masuk dari lorong sana, sepertinya Shinobi sunagakure mempunyai ninja tipe sensor sehingga bisa dengan mudah melacak keberadaan lorong yang sudah terkubur rapat-rapat. Adapun arah timur, adalah wilayah sipil.

Hokage benar-benar di landa galau tingkat dewa, para shinobi sudah banyak yang gugur. Saat di landa ke gugupan. Terlintasi ide cermerlang di otak shikamaru.

"Hokage-sama. Jika mereka marah karena asset berharga mereka di curi maka Anda harus harus menggantinya denga asset yang berharga pula. Kiranya itu seimbang. Anda harus membuat kesepakatan dengan mereka?"

"Benar juga, tapi bagaimana? Bukankah utusan kita sudah di bunuh shinobi sunagakure."

"Anda tidak perlu khawatir Hokage-sama. Saya akan menjamin keselamatan anda." Tidak di sangka Temari menawarkan diri untuk menjadi pengawal Hokage, Itu malah membuat keadaan lebih baik, temari akan mencoba menjelaskan kesalahpahaman ini dengan tetua suna, karena bagaimanapun juga, ide penyerangan ini karena ada keputusan dari tetua.

Kesepakatan apa yang akan dibuat Hokage yah, bukankah semua asset Konoha sudah hancur akibat serangan Pain. Lalu jaminan apa yang akan Hokage berikan. Ini terlalu merepotkan untuk Shikamaru pikirkan.

-This is Mission that Very Troublesome-

Fajar telah menyingsih, menampakan sinar emas di timur, Burung-burung berkicau menebarkan kebahagian di muka bumi, awan putih lembut berarakan menghiasi atap biru yang cerah. Langit konoha pagi ini tampak cerah tidak seperti kemarin yang tidak bersahabat, maklum kemarin terjadi peristiwa heboh Militer sunagakure menyerang konoha habis-habisan sehingga terjadi kekacauan tapi syukurlah tidak terlalu parah, jadi infrakstuktur konoha dapat di perbaiki dengan cepat dalam satu malam.

Seperti biasa, pagi ini shikamaru tengah berada di taman konoha menikmati awan cumulus yang tengah berarakan. Namun keadaan itu hanya berlangsung sesaat ketika teriakan cempreng terdengar memanggil shikamaru dari jauh, ternyata itu Ino. Merepotkan, sepagi ini sudah ada yang menggangu acara santainya.

Shikamaru masih tetap pada posisinya, berbaring, namun kali ini ia tutup mata sebagai tambahan untuk menyamarkan agar terlihat bahwa dia benar-benar sedang tertidur.

Tapi itu tidak mempan,Ino terus saja menguncang-guncang tubuh shikamaru, sampai akhirnya shikamaru bangun dengan terpaksa.

"Kau berisik sekali, Ino.." Shikamaru mengorek-ngorek kupingnya yang sedikit berdengung akibat terkena hantaman frekuensi yang cukup tinggi dari mulut ino yang bawel.

"Ayo pergi," tanpa memberi kesempatan shikamaru bertanya, Ino segera menyerat paksa kuping shikamaru. Shikamaru hanya bisa menghela nafas dan bergumam 'Merepotkan'

-This is Mission that Very Troublesome-

Diperjalanan, saat akan ke kantor Hokage. Banyak orang-orang mendekat dan memberi selamat pada shikamaru, shikamaru yang merasa diperlakukan istimewa ini hanya tersenyum kecil dan berkata 'selamat untuk apa yah?' pada orang yang menyelaminya, namun orang-orang malah menjawab dengan ucapan "Terimakasih" ini benar-benar aneh dan membigungkan.

"Kau akan membawaku kemana, Ino?" tanya shikamaru yang berada di belakang Ino.

"Kantor Hokage, kau dapat Misi istimewa dari Hokage?" balas Ino santai.

"Misi Istimewa?" Shikamaru segera menghentikan langkahnya, baru kali ia mendapat Misi istimewa dari hokage, sebenarnya apa yang sedang dipikirkan Hokage sampai memberinya Misi istimewa ini, mungkinkan Misi menjaga Rusa, atau Misi memberi makan rusa.

Ino yang merasa jejak shikamaru hilang, segera berbalik dan benar saja shikamaru tengah berdiri sambil menengadah. Segera Ino menghampiri Shikamaru sambil mengecakan pinggang.

"Apa yang kau lakukan, Ayo pergi !" tanpa ampun, Ino segera menyeret lengan Shikamaru kasar karena dari tadi Shikamaru hanya diam seperti sedang yang di seret hanya bergumam "Merepotkan."

"Tunggu ino." Cegah Shikamaru.

"Apa lagi, Shikamaru." Jawab Ino malas, karena dari tadi mulut Shikamaru tidak pernah diam untuk bertanya. Ingin sekali ino menyumpal mulut Shikamaru itu dengan batu.

"Memang misi seperti apa yang Hokage berikan.?"

"Kenapa sekarang mulutmu seperti wanita, berisik sekali!"

"Aku 'kan hanya bertanya. Memangnya salah" Uhh rasanya otak Ino hampir mau meledak, dari tadi shikamaru terus mengoceh membuat kepalanya pusing.

"Diam ! Nanti kau akan tau sendiri..!"

"Hm Wanita memang merepotkan." Gumam Shikamaru, namun masih tertangkap jelas di telinga Ino, Ino hanya bisa menggelengkan kepala. Teman yang satu ini, memang sangat keras kepala ingin sekali ino menjitak kepalanya, tapi Nona Tsunade menyuruhnya agar tidak membuat kecacatan terutama di otak jenius Shikamaru, karena itu merupakan hal berharga yang wajib di lindungi.

.

.

Bersambung

.

.Terimakasih untuk siapapun yang berkunjung ke sini.
Saya minta Review dari teman-teman jika kalian berminat untuk melihat kelanjutkan ceritaku ini. sebenarnya Fic hanya percobaan . jadi review kalian akan sangat berguna. Mohon sarannya Minna-san (bungkuk-bungkuk). kalau dalam 1 bulan gak ada yang review, aku mau delete cerita ini lalu Insyaallah akan aku mau rombak ulang isinya. soalnya menurutku masih belum sempurna cerita ini, masih banyak kekurangan. 'kan namanya juga percobaan. hehe