e n j o y
a JiminxYoongi fanfiction
What's That Supposed to Mean?
©Fujimoto Yumi, 2018
Romance/Fluffy. Humor!Failed.
AU! Shonen-ai. Slash. Non-baku.
Drabble. Bottom!Yoongi.
.o.o.o.o.
Yoongi mengernyit ketika mendapati Jimin berdiri di depannya, menghalangi jalan untuk pergi ke kantin. Pemuda manis bermahkotakan mint itu menatap penuh tanya sahabatnya sejak kecil, yang merupakan tetangga samping rumahnya juga. Dalam otak bertanya ada apa tiba-tiba Jimin bertampang sok serius begitu? Padahal sehari-hari hanya bisa memasang wajah super idiot bersama sahabat lain sosok itu yang disinyalir bernama Taehyung, yang tidak kalah idiot darinya.
Yoongi menghela napas lalu melempar tanya diselipi usiran. "Apa? Awas, Jim. Gue mau ke kan—"
"Aku sayang kamu, Yoon."
Yoongi langsung mengernyit penuh jijik pada Jimin. Kenapa dengan makhluk menyebalkan ini. Tiba-tiba sok kayak anak SMA dilanda cinta. Aku-kamuan lagi. "Apaan aku-kamuan, biasanya juga gue-elo. Awas, ah."
"Aku sayang kamu," masih serius menatapnya, Jimin berucap lagi.
Yoongi hanya mengangkat bahu lalu melengoskan wajah. "Ya terus?"
"Ya aku sayang kamu."
"Lantas?"
"Kita kencan pulang ngampus."
"Lo siapa emangnya?" Yoongi mendecih. Sudah terlalu terbiasa menghadapi sosok sahabatnya ini.
"Kita pacaran, mulai sekarang," respon Jimin membuat Yoongi sukses mengayunkan kamus tebal yang ia bawa ke kepala yang penuh ide-suka-seenaknya milik Jimin.
"Gausah ngaku-ngaku. Minggir ga?"
"Woi, gue udah baik-baik bilangnya masih aja digalakin."
"Apaan?"
"Tadi kan gue bilang; gue sayang lo, Yoongi. Yaelah masih aja."
"Ya terus?"
"Anjir percuma IP lu 4,00 mulu tiap semester tapi gini aja ga ngerti."
Yoongi mendengus lalu mengapit kamusnya, mencubit pipi diikuti menabok pipi Jimin lalu berniat berbalik, namun Jimin menahannya.
"Yoongi, serius."
"Apaan sih. Gue paham kok. Iya lo sayang gue, ya terus? Itu kan pernyataan, gue harus apa?"
"Anjir. Gue sayang lo, gue mau kita jalan. I wanna date you. Do you want to go out with me? Kurang jelas apalagi?!" Jimin emosi. Ini siapapun yang bikin sahabat-otw-jadi-pacarnya jadi lola bakal kena pelajaran dari Jimin.
Namun itu membuat Yoongi langsung beralih ke arah Jimin. "Dosen gue bilang, kita harus bisa bedain mana pernyataan mana permintaan. Lah, dari awal lo cuma nyatain doang ya udah gue ga salah kan?"
"Damn siapapun dosen yang bilang itu ke elo gue doain mencret tiga hari ga berenti. Dan barusan udah gue perjelas kan? Jadi?"
Yoongi mendengus mendengar doa laknat Jimin, lalu mengangkat bahu lagi dan berjalan menjauhi sahabatnya yang sejujurnya tampan itu. Di belakang Jimin, samar-samar ia dengar suara Taehyung untuk mengajak anak itu masuk kelas.
"WOI MIN YOONGI!"
Yoongi mendengarnya, ia terkekeh sendiri. Lalu berbalik menatap sahabatnya itu, memeluk kamus dan tersenyum ke arah Jimin yang masih berdiri di tempat tadi. "Aku tunggu di kantin, oke?"
Dan rasanya Jimin tidak perlu jawaban apa-apa lagi dari pernyataan-permintaannya itu.
.
.
.
End.
Yumi's note :
Anyway, ini draft udah lama banget ngedekem(?) di laptop wkwkwk. Plotless dan gaje banget sumpah. Jadi sebenernya ini ide didapet karena dosen Monozukuri di kampus wkwkwk. Tapi ternyata… feelnya ga nyampe. Muup. Lagian ini juga cuma drabble. Semoga kalian enjoy.
Review?
signed,
Yumi
