[Never Comeback]

Disclaimer: Masashi Kishimoto

For FLORE 2015 XtraWeek!

Happy Reading

.

.

.

Pemuda tampan itu menghela napas berat. Iris kelamnya memandangi gadis belia yang tengah menangis di hadapannya. Pemuda yang diketahui bernama Sai itu tidak dapat melakukan apapun ketika melihat gadis itu menangis. Sungguh, jika ia mampu ingin sekali ia merengkuh gadis itu ke pelukannya sejak gadis itu mulai menangis namun hingga detik ini ia tidak bisa. Ia kini tidak akan pernah bisa melakukan apapun untuk menenangkan gadis itu.

Sejujurnya Sai tahu mengapa gadis itu menutup matanya dan menangis. Sudah cukup lama gadis itu terisak. Yang ia inginkan sekarang hanya melihat gadis itu tersenyum. Sai tahu dia selalu berada di sisi gadis itu, menemaninya meski semua orang meninggalkannya. Berada di sampingnya saat ia menangis, meski tak dapat memeluknya.

Sai melangkahkan kakinya ke arah gadis itu. Berjongkok di hadapannya dan tersenyum padanya. Kemudian tangannya mengelus pelan rambut si gadis dengan sayang. Berusaha menenangkan gadis tapi gadis itu tetap menangis.

Merasa usahanya sia-sia, ia pun membawa sang gadis ke pelukkannya. Namun gadis itu tetap terisak. Terisak semakin keras. Sai mengeratkan pelukkannya. Tetap sia-sia.

Hanya satu hal yang ia inginkan saat ini dibandingkan apapun yang dia miliki.

Ia hanya ingin Ino tersenyum.

.

.

.

Gadis itu makin terisak melihat pualam kelabu di hadapannya. Batu pusara yang dicintainya yang tewas karena kejadian siang itu. Ia menatap lekat-lekat batu nisan yang terukir dengan jelas nama kekasihnya. Sai.

Ia merasa sakit ditinggalkan.

Ia merasa putus asa.

Saat ini ia hanya ingin melihat pemuda itu.

Saat ini ia merindukkan dekapan hangat sang pemuda.

Tidak lebih, hanya itu.

Karena sesungguhnya hanya itu yang dapat mengembalikkan senyum di wajah
Ino.

.

.

.

Sai hanya ingin melihat Ino tersenyum. Sungguh.

Meski Sai kini dapat terus berada di samping Ino, ia tahu ia tidak dapat melakukan apapun lagi untuk dapat mengembalikkan senyum di wajah Ino.

Yang Sai tahu, ia kini sudah pergi. Meninggalkan Ino dengan semua kenangan yang telah mereka lalui.

Dan tidak akan kembali.