After the story

Sring..

Roket dengan desain silinder panjang, dengan sebuah grigi gear yang berputar cepat membentuk spiral dari ujung lancip depan roket hingga bagian belakang yang memilik sirip kecil sebagai aero dinamik, bunga api yang mendorong bagian bawah tak henti-henti nya memancar menyerupai sebuah ekor. Meluncur menabrak sebuah satelit telekomunikasi luar angkasa yang mengorbit dekat dengan bumi.

Crasss..

Percikan api dari sebuah logam karena terpotong paksa oleh grigi roket mengawali benturan, sebelum api meluap karena badan pesawat berukuran raksasa buatan manusia yang menghabiskan ribuan triliun itu terbelah menjadi dua, dan meledak menjadi percikan-kecil yang sebagian tertarik ke atmosfir bumi oleh gravitasi karena jarak nya yang dekat dengan bumi. Tak berhenti karena benturan dengan satelit ruang angkasa yang kini hanya tinggal puing, roket meluncur dengan arah lurus menuju atmosfer bumi.

Crasss

Roket mengalami gesekan dengan atmosfer bumi menimbulkan bunga api menyerupai sebuah komet yang berukuran lebih kecil.

Termosfer...

..Mesosfer...

..Stratosfer..

Dan akhirnya roket mencapai lapisan atmosfer terbawah bumi, Troposfer.

Konoha Aeronautics and Space sebuah badan milik negara Konoha dalam bidang penelitian penerbangan dan antariksa. Bermarkas di daerah dataran tinggi pinggiran negara Konoha, sebuah kompleks bangunan tiga blok dengan tinggi gedung masing-masing tiga tingkat dilengkapi dengan beberapa besi bulat berbentuk kurva parabola sebagai penangkap radar satelit dan tower-tower tinggi sebagai tiang pemancar.

Gedung blok B yang terletak di tengah-tengah pemisah antara gedung blok A dan blok C, merupakan tempat para staff KAS melakukan penelitian yang diantara nya memonitoring benda-benda asing yang akan memasuki atmosfir bumi. Terlihat disebuah ruangan didalam gedung itu layar monitor ukuran besar yang menempel pada dinding, dihadapan nya sekitar duapuluh orang duduk dimasing-masing meja dengan komputer lima belas inchi di depan nya.

Ngingg.. Ngingg..

Suara sirine sejak tadi tak henti-henti nya berdengung memekakkan telinga diruangan itu diikuti dengan lampu yang menempel di sisi-sisi dinding berkedip-kedip hidup-mati dengan ritme yang sama.

"Asuma-san sebuah benda asing menabrak satelit radar KAS-03, sepertinya benda ini memiliki sesuatu penghalang yang memungkinkan untuk tak terdeteksi oleh radar" ucap salah satu staff yang duduk di sisi paling kiri. Sebuah hal yang darurat menyebabkan dia berdiri cepat, untuk mencari perhatian seseorang yang duduk dimeja paling depan, yang mungkin adalah ketua dari tim peneliti di ruangan itu.

"Brengs*k, benda apa itu. Choji, gunakan seluruh akses satelit untuk mengetahui benda apa itu?" Asuma mengalihkan pandangan pada pria gemuk yang duduk didepan nya, sebelum mengalihkan perhatian nya kembali ke arah staff di samping kiri yang pertama kali berteriak tentang adanya benda asing yang menabrak salah satu satelit milik mereka. "Shikamaru bagaimana keadaan satelit KAS-03 setelah benturan?"

"Negatif" ucap pria berambut hitam diikat tinggi keatas menyerupai nanas, yang diketahui bernama Shikamaru. Menunduk lesu sebelum menjatuhkan tubuh duduk di kursi bernomor 03 milik nya.

Brakkkk

Suara gebrakan meja terdengar dari posisi Asuma duduk.

"Brengs*k apa yang harus aku katakan pada Hokage-sama tentang ini, kita kehilangan satu satelit bernilai ribuan triliun" Muka menunduk lesu. Tanggung jawab dirinya sebagai sosok ketua KAS membuat nya frustasi.

"Asuma-san, benda itu tak ikut hancur dengan satelit kita. Saat ini memasuki atmosfir bumi, perkiraan waktu benturan lima jam dari sekarang, prediksi arah jatuh daerah barat wilayah Negara Konoha" Ucap pria berbadan tambun yang diketahui bernama Choji. Screen komputer didepan nya menampilkan sebuah graphics permukaan bumi dan benda silinder dengan garis lurus yang menghubungkan kedua nya, sebuah hitungan waktu yang terus berjalan mundur berada di pojok kiri.

"Ino, hubungi divisi pertahanan. Beritahu situasi ini" Asuma mengalihkan pandangan nya ke satu-satu nya anggota bergender prempuan di ruangan itu.

"Apa, divisi pertahanan. Yeah, akan aku lakukan Asuma-san" ucap Ino dengan hati berbunga-bunga karena mendengarkan kata divisi pertahanan, Ino senang karena salah satu dari banyak pujaan hati nya bekerja di divisi pertahanan, hati fans-girl nya senang bukan main mengabaikan situasi darurat yang terjadi, berharap Uciha Sasuke, salah satu anggota divisi pertahanan orang yang disukai nya yang berada diseberang mengangkat alat komunikasi yang akan dilakukan nya.

Divisi pertahanan Konoha, seperti nama nya, divisi ini dibentuk oleh Negara Konoha, sebagai divisi yang menanggulangi ancaman bahaya yang mengancam keberadaan negara Konoha. Dilengkapi dengan teknologi canggih didalam nya. Saat ini divisi pertahanan diketuai oleh pria jenius pemakai masker di keseharian nya Hatake Kakashi.

"Kalian sudah tahu situasi nya, persiapkan hulu ledak misil PK-003 dan PK-030 dengan target sasaran benda asing itu, seperti rencana yang telah kita sepakati bersama, kita akan meledakkan benda itu diudara" sang ketua divisi pertahanan Hatake Kakkashi berdiri didepan tiga puluhan pasukan nya.

"Asuma-san, salah satu satelit kita menangkap gambar sebuah pesawat luar angkasa besar, sebuah kapal induk asing yang mungkin bukan berasal dari bumi karena tidak terdaftar sebagai pesawat luar angkasa milik negara manapun, mungkin roket yang menuju bumi saat ini berasal dari.." Belum selesai dalam penyampaian laporan nya, Shikamaru sudah terinstruksi oleh screen komputer nya, yang otomatis membuka sebuah jendela halaman bertuliskan 'Unknown frequency'. "...Asuma-san sebuah gelombang frekuensi asing yang mungkin berasal dari pesawat ruang angkasa itu tertangkap oleh tower pemancar kita. Terdengar bukan bahasa mahluk yang berasal dari bumi"

"Ino, lakukan upaya penerjemah" Asuma melihat kearah gadis pirang yang duduk disalah satu bangku dihadapan nya, yang saat ini mengangguk kearah nya.

..sstt..s..Kembalikan..sst.s..ratu..Kami..

Terdengar berulang-ulang dari Screen utama, setelah memakan waktu tiga jam lebih bagi Ino untuk melakukan upaya penerjemahan.


Standart disclaimer applied

Warning : Alternate Universe, Typo, Out Of Character, dll . . .

.

.

.

Didalam sebuah rumah atau lebih tepat di sebut sebuah apartement atau asrama mungkin, yang terdapat banyak pintu dan ruangan di dalam nya. Tepat dikamar bernomor pintu 003, terdengar suara reporter membawakan berita yang berasal dari perangkat televisi.

"Hari ini, 3 Maret ramalan untuk bagian Konoha barat menunjukkan suhu maksimum 20,5 c dengan suhu minimum 15,1 c dengan cuaca yang cer...

Belum selesai pembawa acara menyampaikan berita yang mungkin sebagian orang menganggap nya tak berguna karena seringkali salah, tombol remote ditekan oleh pria berwajah malas dengan rambut diikat tinggi menyerupai nanas didepan televisi sehingga menampilkan chanel lain, yang menampilkan pria setengah baya bersetelan jas formal.

"Berita selanjutnya pemirsa. Dunia digemparkan oleh informasi dari Konoha Aeronautics and Space, yang tengah melakukan penelitian di Planet Venus dengan mengirimkan pesawat tanpa awak yang berisi robot menuju planet itu, upaya ini membuahkan hasil. Saat ini pesawat tanpa awak itu telah kembali dengan membawa sebuah mahluk hidup menyerupai tumbuhan jika berada di bumi, yang saat ini tengah diteliti di markas Konoha Aeronautics and Space. Hal ini akan menguak jawaban dari pertanyaan yang bertahun-tahun tak terjawab oleh manusia di seluruh Dunia. Adakah mahluk hidup lain di luar sana, selain di bumi kita ini?, khususnya di planet Venus, Akan kita ketahu.."

'And I don't care

Go on and tear me apart

I don't care if you do

Cause in a sky, a sky full of stars

I think I see you'

Sebuah dering ponsel mengalihkan perhatian nya dari layar televisi yang menjadi fokus nya sejak tadi. Tangan kiri nya menekan tombol silent pada remote televisi sebelum mengangkat ponsel yang menunggu konfirmasi dari nya.

"Hallo, ada..." Keningnya berkerut ketika mendengar suara cerewet tanpa henti diseberang telepon sebelum dia mengatakan sesuatu.

Ditempat lain sosok gadis cantik berambut pirang panjang duduk manis didepan meja rias nya. Menghadap sebuah cermin besar yang menampilkan sosok diri nya yang menjepit ponsel diantara telinga dan pundak, sementara kedua tangan sedang sibuk memoleskan alat make-up yang banyak berceceran di atas meja kewajah bak boneka porcelin milik nya.

"Shikamaru, kau tahu hari ini aku ada janji dengan salon langgananku untuk melakukan perawatan wajah, dan apa-apaan ini, pagi tadi Asuma-san menelpon memberitahuku untuk masuk kerja hari ini, kau juga harus masuk hari ini Shika.."

"Hah, inikah akhirnya. Merepotkan" Menghela napas sejenak meratapi hari libur nya yang harus lenyap, gagal sudah rencananya menghabiskan hari libur dengan bermalas-malasan seharian penuh.

333

Saat Shikamaru memasuki kantor yang mengorbankan hari libur milik nya atas perintah atasan nya Asuma Saratobi. Sebuah perintah diberikan kepada nya untuk mengantarkan benda penting, yang berbentuk makhluk hidup yang ditemukan di daratan planet Venus tempo hari, untuk diteliti oleh seseorang yang katanya merupakan ilmuwan dalam berbagai bidang terbaik di dunia, yang dengan egois nya tidak mau melakukan kegiatan penelitian terhadaap mahluk venus yang dibawa nya ini di markas Konoha Aeronautics and Space, dan meminta agar membawa nya kekediaman pribadi milik nya yang berada ditengah hutan ditengah-tengah kota. Hutan yang juga merupakan tanah hak milik nya. Oh betapa sangat kaya nya ilmuwan ini.

Tempat yang menyerupai hutan tropis yang luas, bermacam-macam jenis pohon usia ribuan tahun berdiri dengan kokoh nya, sebuah area hutan yang dikelilingi oleh pagar dinding setinggi tiga belas kaki dengan satu gerbang akses masuk menuju kedalam. Bisa disebut hutan ditengah kota karena diluar dinding adalah sebuah kota dengan banyak gedung pencakar langit terdapat disana.

Disinilah akhirnya Shikamaru berada duduk didalam mobil bersama partnernya yang sama-sama bekerja pada Konoha Aeronautics and Space, Ino Yamanaka. Dengan dikawal oleh dua peleton pasukan militer Negara Konoha yang menaiki dua buah kendaraan jeep lapis baja terparkir didepan gerbang satu-satu akses memasuki dalam hutan yang saat ini dalam keadaan tertutup.

Shikamaru turun dari dalam mobil untuk memeriksa keadaan gerbang diikuti dengan Ino yang berjalan mengikuti dibelakang nya.

Swingg... Duk..

Seseorang meloncat dari atas gerbang ketika Shikamaru dan Ino mencapai depan gerbang. Sebuah loncatan dari atas dinding setinggi tiga belas meter, sesuatu yang tak akan pernah dilakukan oleh manusia normal.

"Aku adalah Shurado, robot penjaga gerbang ini apa kepentingan kalian berada ditempat ini, mata tembus pandang milikku melihat senjata tersimpan di balik baju kalian" Ucap seseorang yang loncat dari atas dinding, sosok berambut oranye dengan banyak skrup yang menyerupai piercing menghiasi telinga dan hidung nya, sebuah jubah hitam panjang dikenakan berkibar-kibar tertiup angin.

Cklikk.. Ngikk..

Telapak tangan kirinya menggenggam dan secara sistematis tertarik masuk kedalam bagian pergelangan tangan sehingga membuat sebuah lubang. Dari lubang tersebut muncul sebuah moncong senapan yang saat ini di todongkan kedepan, kearah Shikamaru dan Ino berada. Hal ini membuat dua peleton yang berjumlah sekitar duapuluh pasukan yang sejak tadi berada di dalam mobil jeep anti peluru keluar dari dalam mobil dan menodongkan senjata laras panjang yang dibawa nya ke arah robot penjaga gerbang.

"Terdeteksi banyak ancaman, beralih ke mode tempur" terdengar suara dari robot Shurado.

Cklikk.. Ngikk..

Dari tangan kanan dan kiri Shurado muncul banyak moncong senapan yang menjorok kedepan. Karena tiupan angin membuat kancing jubah nya terbuka sehingga membuat nya tersingkap memperlihatkan bagian dada yang dipenuhi banyak lubang yang siap meluncurkan banyak selongsong misil dari sana. "Segala jenis senjata tidak diperbolehkan berada di area ini"

"baiklah kami mengerti, kami akan meletakkan senjata kami" Shikamaru meraih sebuah pistol yang terselip dipinggang nya dengan hati-hati meletakkan nya ditanah, sebuah pistol yang sebenarnya bukanlah milik nya namun pistol yang dipinjamkan oleh pasukan militer untuk sementara untuk menjaga diri dari sesuatu yang tak diinginkan dalam misi pengantaran ini, pekerjaan nya sebagai anggota KAS belum mencukupi untuk memiliki pistol secara tetap. Shikamaru menoleh kebelakang mengalihkan pandangan nya ke pasukan militer yang masih saja menodongkan senapan nya kedepan. "Apa kalian tak mendengar perkataan ku, kalian juga harus meletakkan senjata kalian" mengalihkan pandangan nya kembali kedepan kearah robot penjaga, setelah memastikan prajurit militer dibelakang nya melakukan seperti yang diperintahkan nya. "Aku Shikamaru Nara dari Konoha Aeronautics and Space, datang kemari untuk mengantarkan subyek penelitian milik Ilmuwan Uzumaki Naruto yang tinggal didalam"

"Master, Shikamaru Nara dari Konoha Aeronautics and Space ada kepentingan dengan anda" Ucap Shurado melalui wireless yang terpasang pada telinga kiri nya. "Baiklah, aku akan mempersilahkan mereka untuk masuk menemui anda" Ucap Shurado setelah menerima konfirmasi dari orang yang dipanggil nya Master melalui wireless radio miliknya.

Cklikk.. Ngikk..

Suara mekanik terdengar dari tubuh robot Shurado, saat ini tubuh nya kembali seperti semula, semua senjata yang sebelumnya muncul memenuhi tubuh nya kembali masuk kedalam tubuh robot milik nya. Berbalik mundur kebelakang mendekati gerbang.

Krieet..

Gerbang besar kini telah terbuka menampilkan rimbunan hutan tropis dengan pohon-pohon hijau menjulang tinggi, sekawanan rusa yang sebelumnya berada dekat dengan dinding tinggi pembatas berlarian menjauh karena kaget dengan pintu yang terbuka. Ular besar terlihat tidur melilit ranting pohon puluhan meter dari tanah, berbagai jenis burung terlihat bercengkerama dengan bahasa masing-masing di sudut-sudut ranting pohon, beberapa keluarga babi hutan berkubang dikubangan lumpur menghiraukan sekawanan monyet yang sedang minum terganggu karena air yang diminumnya menjadi keruh. Sungguh sebuah Ekosistem hutan tropis yang mengagumkan mata setiap orang yang memandang nya.

"Silahkan masuk, Master menunggu anda di dalam, tinggalkan seluruh senjata kalian disini, memasuki area didalam gerbang dilarang membawa senjata jenis apapun" Tangan kiri Shurado mengayun kedalam gerbang memberikan isyarat untuk masuk. "Ikuti jalan beraspal besar sampai kalian menemukan sebuah mansion besar tempat tinggal Master, jangan pernah berbelok memasuki jalan beraspal kecil atau kalian akan menghadapi sesuatu hal yang buruk"

"Terimakasih. Sebuah pertanyaan untuk mu, apakah kau benar-benar robot?" ucap Shikamaru penasaran. Jika memang sosok didepan nya ini adalah benar-benar sebuah robot, sungguh jenius sekali pencipta nya. Sebuah robot nyata yang menyerupai manusia dengan kemampuan mengeluarkan banyak senjata berdaya ledak dari dalam tubuh nya baru sekarang ini Shikamaru lihat dengan mata kepala nya sendiri, sebelum nya Shikamaru hanya mengetahui nya sebagai hal yang fiksi dari anime-anime Sci-fi yang di baca nya.

Shikamaru berbalik memasuki mobil ketika matanya melihat anggukan isyarat mengiyakan dari sosok robot didepan nya.

Kriettt..

Gerbang tinggi menjulang kembali ditutup oleh Shurado ketika ketiga mobil sudah masuk berada didalam gerbang.

333

Setelah satu jam perjalanan melintasi jalan beraspal besar dengan banyak pohon dan binatang liar di samping kiri dan kanan jalan, akhirnya jalan beraspal berujung dengan sebuah bangunan menyerupai mansion dua tingkat terlihat dari interior luar nya menggunakan arsitektur semi-klasik dengan pagar tralis mewah yang dipenuhi dengan ornamen-ornamen berbentuk bunga berwarna kuning membentang di depan mansion.

Ketika Shikamaru dan Ino keluar dari dalam mobil sudah disambut oleh sosok berambut oranye yang berdiri didepan pagar sosok yang mirip dengan sosok yang menjaga dinding paling depan dengan banyak sekrup yang menyerupai piercing banyak terlihat dikepala nya yang membedakan nya dengan sosok yang menjaga dinding depan adalah sosok ini berambut oranye panjang diikat satu kebelakang, dengan tubuh tinggi tegap memakai jubah panjang berwarna hitam.

"Aku Ningendo, Master sudah menunggu kalian didalam" Suara nyaris tanpa ekspresi terucap dari sosok yang mengaku bernama Ningendo. Tangan nya membuka salah satu pintu gerbang dari dua pintu yang ada, tangan nya melambai memberi isyarat agar Shikamaru dan lain nya mengikutinya.

Shikamaru menganguk. "Kita bawa kedalam benda itu" Menoleh kebelakang kearah dua peleton pasukan militer yang berdiri dibelakang nya.

Sebuah kotak besi besar dilengkapi dengan kunci di masing-masing sisi nya, berbentuk persegi panjang diangkat dari dalam kendaraan jeep lapis baja, enam orang pasukan militer terlihat mengangkat nya mengikuti Shikamaru dan Ino menuju kedalam Mansion.

"Waw, ini adalah sebuah rumah yang menakjubkan. Andai saja aku mempunyai calon suami yang memilki rumah seperti ini" ucap Ino berbincang dengan Shikamaru yang berjalan di samping nya disela-sela perjalanan nya memasuki pintu Mansion.

"Kau bisa menjadikan ilmuwan yang akan kita temui ini sebagai calon suamimu, kau tahu dia memiliki ratusan hak paten penemuan ilmiah atas nama dirinya, Kau bisa bayangkan berapa besar royalti yang diterimanya tiap tahun dan publik belum banyak mengetahui hal tentang nya, hanya sebuah nama Uzumaki Naruto saja yang publik ketahui adalah seorang ilmuwan terbaik didunia, kau tahu banyak rumor mengatakan jika orang ini benar-benar gila hingga bergelar Mad Scientist" Shikamaru menghela nafas sejenak mengakhiri sesi cerita panjang nya. "apakah kau juga sebuah robot seperti penjaga dinding paling depan" Shikamaru berbicara kepada sosok berambut oranye yang berjalan paling depan sebagai pemandu jalan, yang sejak dari tadi diam.

"Aku adalah robot, salah satu dari enam robot buatan master" dengan suara datar nya Ningendo menimpali pertanyaan Shikamaru di belakang nya.

"Jadi robot canggih yang menyerupai manusia seperti kalian berjumlah sam..." Perkataan Shikamaru terinstruksi oleh sosok didepan nya yang berhenti mendadak, tepat didepan pintu bercat putih.

Thokk.. Thokk..

"Master, mereka sudah tiba" Tangan Ningendo meraih gagang pintu, dan memutar nya kebawah.

Krieertt..

Suara daun pintu yang terbuka.

"Silahkan kalian masuk, kau bisa menanyakan apapun yang ingin kau ketahui barusan langsung ke Master kami" Tangan Ningendo mengayun menyamping kearah pintu yang terbuka, memberikan isyarat semua yang berada disana untuk masuk kedalam ruangan.

"Oh baiklah, terima kasih kau telah memandu kami" Shikamaru berjalan memasuki ruangan diikuti dengan Ino dan enam orang prajurit militer yang mengangkat kotak persegi panjang besar yang berisi subyek penelitian yang berasal dari Planet Venus.

Dan Bersambung.


.

.

.

Maafkan saya jika ini terlalu pendek, semata-mata karena keterbatasan ide dari Author gaje ini.

Tak perlu sungkan memberikan sebuah review. Karena masukan anda sangat diperlukan untuk kelangsungan fict gaje ini.

Terima kasih see you again in ne xt chapter!

Thecharpenter3 kembali ke dunia nyata.