-muncul tiba-tiba dari liang kubur- (?)
Ya, New Author here~! Woho, Because I'm naughty-naughty to write fict in this fandom (?) –kicked-
Maaf kalau fict ini nyampah, saya masih newbie di sini, plus plus bahasa korea saya masih acak-acakkan alias ga bisa =X= –bow-
Warning : OOC, AU, Miss Typos, Shou-ai/BL/SLASH/YAOI, gajeness,abal, dan sebangsanya
Don't Like Don't Read
Terlihat seorang yeojya dengan baju maid sedang memunggungi namja berambut cokelat yang kini berdiri di ambang pintu. Namja itu terus memperhatikkan yeojya itu tanpa berkedip sedikit pun, ya namja itu sungguh heran ketika memasuki kelasnya ia bertemu dengan seorang yeojya yang sangat manis memakai baju maid dan lagi di sekolahnya ini adalah sekolah khusus namja. Yeojya itu berbalik menatap namja yang kini berada di hadapannya dan langsung memeluk namja berambut cokelat itu dan mulai terisak dengan sendirinya.
"Hae-ah, ja-jangan tinggalkan aku! Ku mohon"
.
.
.
Disclaimer : They're belongs to themselves, and God
Author : Akari Sato
Special Thanks : All my friends school, who makes me fall in love w/ SJ =x=
.
.
.
Seorang namja berambut cokelat terbangun dari alam mimpinya, ketika merasakan sinar matahari yang begitu terik masuk melalui celah-celah jendela kamarnya.
"Lagi-lagi mimpi itu, ada apa dengan mimpi itu sebenarnya?" gumam namja itu sambil tersenyum kecut ketika mengingat-ingat mimpinya.
Namja itu mengacak-acak rambutnya frustasi, terlebih-lebih mimpinya yang sangat susah sekali untuk di diskripsikan, mimpi itu terasa menyakitkan, menyenangkan dan err... aneh?.
Tak mau ambil pusing lagi, namja bernama 'Lee Donghae' itu segera berlonjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi –mungkin- untuk membasuh kepalanya dan menghilangkan gambaran yeojya yang berada di dalam mimpinya.
'Siapa yeojya itu? Kenapa dia mirip sekali dengan Hyukkie?' batin Donghae sambil memperhatikan dirinya sendiri di kaca.
Aku harus mencari tau tentang mimpi ini...
oOo
-Donghae POV-
Aku melangkahkan kakiku dengan senangnya menuju ruang kelas, ya untuk apalagi kalau bukan untuk menggoda sahabatku yang bernama 'Lee Hyukjae' itu.
Awalnya aku terkejut saat sebulan lalu, ia berada di depan kelas dan memperkenalkan diri sebagai murid pindahan. Bagaimana tidak? Wajahnya begitu mirip dengan seorang yeojya yang berada di mimpiku selama dua bulan terakhir ini.
Bukankah itu aneh? Sebulan sebelum bertemu Hyukkie gambaran yeojya itu masih buram, namun setelah sebulan bertemu Hyukkie gambaran itu makin lama makin jelas.
Aku tersenyum kecut –lagi- ketika mengingat di dalam mimpiku, di mana yeojya itu terisak di pelukanku. Aku harus menceritakannya dengan Teuki-hyung...
oOo
"Teuki-hyung~"
Teuki-hyung menoleh kepadaku, dia tersenyum menunjukkan senyuman khas angel-nya.
"Waeyo Hae-ah?" tanya Teuki-hyung ketika aku sudah duduk di sampingnya. Aku hanya tersenyum nyengir ketika melihat Kangin-hyung yang merasa terusik oleh kedatanganku.
"Ani, hanya saja aku ingin menceritakan sesuatu yang aneh padamu" jawabku sambil menatap Kangin-hyung dan Teuki-hyung secara bergantian.
Teuki-hyung mengernyitkan alisnya heran.
Aku menceritakan semua tentang mimpiku, yang terjadi selama dua bulan ini dan selalu sama.
Teuki-hyung dan Kangin-hyung membelalakan matanya. Ghost, sudah kuduga akan seperti ini
reaksinya.
"Ba-bagaimana bisa?" tanya mereka serempak.
Aku hanya memutar mataku bosan "Aish, jika aku tahu. Aku tidak akan repot-repot bertanya pada hyung" jawabku dengan malas.
"Hehe, mian Hae" ucap Teuki-hyung sambil menggaruk belakang lehernya yang –kurasa- tidak gatal itu.
"Gwaechana, hyung. Mungkin aku lebih baik aku segera ke kelas, sebelum Kim Seonsaeng mencincangku karena terlambat hadir di pelajarannya" gurauku dan meninggalkan sepasang kekasih itu yang sedang tampak bingung.
"OMO? Sudah bell" ujar mereka serempak –lagi-
Aku hanya tertawa melihat kepanikkan di wajah pasangan yang tampak serasi itu.
-End Donghae POV-
oOo
Tubuh Donghae terpaku, kini ia melihat pemandangan yang sangat err... menyakitkan mungkin?
Bagaimana tidak, seorang pangeran es meninggalkan namja yang dibilang manis untuk seukuran namja menangis di koridor sekolah, terlebih-lebih namja itu menampilkan 'killer smilenya' sebelum mendorong namja manis itu hingga terjatuh.
Donghae tak percaya dengan apa yang di lihatnya 'Kim Kibum' meninggalkan namjachingu-nya, padahal mereka baru jadian sekitar dua minggu yang lalu.
Saat tubuh Kibum mulai menghilang dari koridor, Donghae segera menghampiri sahabatnya yang masih terpaku melihat kepergian namjachingu-nya –mungkin-.
"Hyukkie, uljima" gumam Donghae sambil memeluk pinggang ramping sahabatnya yang tak lain adalah Eunhyuk, dari belakang.
Eunhyuk secara refleks menoleh ke belakang saat ada yang memeluknya secara tiba-tiba.
"H-hae" ucap Eunhyuk dengan suara parau, saat melihat Donghae memeluknya dari belakang.
Donghae segera mengusap air mata Eunhyuk yang jatuh dari sudut matanya, Donghae hanya tersenyum kecut melihat sahabatnya yang kini menangisi seorang namja seperti itu.
Eunhyuk memutar badannya dan langsung menghambur untuk memeluk Donghae, ia kembali menangis di pelukan Donghae.
"H-hae, di-dia mencampakanku" isak Eunhyuk
Donghae membalas pelukan Eunhyuk dan mengelus kepalanya dengan lembut.
"Menangislah Hyukkie, jika itu bisa menenangkanmu" lirih Donghae entah mengapa hal ini mengingatkannya tentang mimpi-mimpi yang ia alami.
Tanpa mereka sadari terdapat sepasang mata sedang memperhatikan mereka sambil menunjukkan seringaiannya.
TBC
Huaaaaah, TBC gr2 keabisan ide *guling2dilantai* DX
Gini nih nasib orang minim inspirasi tapi nekat (?) XD insyallah di chapter selanjutnya bisa lebih panjang dan seru ._.v (Readers: sekarang aja ga ada seru-serunya thor) (Author : *mundung*)
Hehe, mian kalau jelek =x= saya masih nubie jadi mohon ampun –sujud2-
-Keep or Delete?-
R E V I E W
v
