Holidays For Date Chapter 1 - Bathing With... Yoshino?!

Pairing : Shido x Tohka x Yoshino x Kurumi Genre : Romance, Humor, Sci-Fi, and Many More Rate : T+ (Ada M-nya tapi gk terlalu M+,cuman MMan doank *plakkkkkk :D )
Author : Fabiorifky Irawan P.
Disclaimer : Tachibana Koushi

Happy reading ^_^

Sore hari, tanggal 17 juni, sepulang dari sekolah, Itsuka Shido harus bergegas menuju rumah Spirit karena ada panggilan mendadak dari adik kesayangannya sekaligus Komandan Ratatoskr,Itsuka Kotori yg galaknya minta ampun saat mode Komandan.
Dia pulang sendiri karena habis dapat tugas mengumpulkan materi dari Bu Guru Okamine Tamae.

Kata-kata Kotori yg membuatnya harus cepat-cepat menuju rumah Spirit...
'Awas jika kau tidak segera kemari,akan kubakar kau hidup-hidup !'

"Hah, berbahaya jika aku tak segera pulang." gumam Shido sambil berlari menuju rumah Spirit.
Dengan nafas terengah-engah, Shido membuka pintu rumah,tergesa-gesa masuk ke ruang tamu hingga akhirnya...
"Hosh...hosh...hosh... aku pulang." ucap Shido yg tidak bisa menyangga tubuhnya lagi hingga dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai.
"Oh, Onii-chan sudah pulang ya?" sambut Kotori sambil tersenyum bangga pada kakaknya itu.
"Hosh...hosh... Ini sama saja kau membunuhku, Kotori." jawab Shido sambil berusaha berdiri lalu bertanya, "Ada apa kau mendadak memanggilku?"
"Ada sesuatu yg harus kau kerjakan di hari liburmu." jelas Kotori sambil menyerahkan selembar kertas.

"Tugas lagi, tugas lagi" gerutu Shido setelah menerima kertas itu.
"Jangan mengelak. Alasannya agar tingkat kasih sayang para Spirit tetap stabil, maka dari itu kau harus kencan dengan mereka di hari libur ini." jelas Kotori.
Setelah melihat isi kertas tersebut...
"Heh, apa-apaan ini?" seru Shido terkejut.

Schedule Of Date 18-19 June - Yatogami Tohka 20-21 June - Yoshino 22-23 June - Tokisaki Kurumi

"Ini jadwal kencan atau jadwal ujian naik kelas sih?" tanya Shido yg sedang sweatdropped.
"Jangan protes. Ini jadwal yg sudah dirancang oleh anggota Ratatoskr kemarin.
Para Spirit juga sudah diberitahu. Jadi, lakukan saja." ucap Kotori tegas.
"Ah, dasar Komandan gila." gerutu Shido pelan.
"Apa barusan kau mengatakan sesuatu, Shido?!" tanya Kotori dgn nada menakutkan.
"T-tidak jadi. Huft, kalau rencananya seperti ini... Baiklah, aku akan berusaha." jawab Shido sedikit ketakutan.
"Nah, sekarang beristirahatlah, karena kencanmu akan dimulai besok." kata Reine mencoba menenangkan.
"Baiklah, terimakasih, Reine-san." ucap Shido lega.

"Hmph, hanya malam ini aku bisa bersantai." gumam Shido yg membanting tubuhnya di sofa ruang tamu dekat Kotori dan Reine.
Beberapa menit berselang, HPnya berdering.
Ketika dilihat, dilayar HPnya nampak nama kontak teman sekelasnya melakukan panggilan telepon, "Tobiichi Origami...Calling..."

"Moshi-moshi, Origami. Ada apa?" tanya Shido pada lawan bicaranya.
"Shido, bisakah kau ke rumahku sekarang?" kata Origami.
"Alasannya?" tanya Shido lagi.
"Aku sedang sakit. Tolong rawat aku." pinta Origami.
"T-tapi aku..." ucap Shido yg berusaha mengelak.
"Aku tunggu di apartemen." jawab Origami.
"T-tung..."
(Tut-tut-tut) Origami menutup telepon.

"Ada apa, Shido?" tanya Tohka yg turun dari lantai atas diikuti Spirit yg lain. (Karena sebentar lagi makan malam)
"Temanku sedang sakit. Dia memintaku menemaninya." jawab Shido yg sedang menyiapkan makan malam.
"Nu... Siapa itu, Shido?" tanya Tohka seperti menginterogasi.
"Ahhh... Tonomachi." jawab Shido yg sedikit takut jika Tohka tau bahwa dia akan menemani Origami,Rival Sejati Tohka.
"Ara ara. Apa Shido-san belum mandi?" tanya Kurumi.
"Iya. Aku mandi dulu. Kalian makan saja duluan, nanti aku menyusul." jawab Shido lalu bergegas pergi ke kamar mandi.
"Em, aku juga ingin menemani Shido-san." ucap Yoshino pelan, hampir tak terdengar, tapi Kurumi mendengarnya.

Setelah meja makan tertata rapi dgn makan malam diatasnya, para Spirit langsung mengambil tempat duduk masing-masing.
Mereka berdo'a, lalu...

"Ittadakimasu !" seru para Spirit, ditambah Kotori dan Reine juga.

"Nu, dimana Yoshino?" tanya Tohka sambil mengunyah makanannya.
Namun tak ada yg tau.
Lalu Kurumi menjawabnya, "Oh, tadi dia bilang ingin menemani Shido-san."

Semuanya terdiam sejenak, lalu...

YOSHINO !

Sementara di kamar mandi...
"Wah, hangatnya..." gumam Shido yg berendam di bak mandi dengan air hangat.
Tiba-tiba ada seseorang yg membuka pintu kamar mandi lalu menutupnya.

Seorang gadis kecil yg mengurai rambut birunya, bermata biru muda sedang berdiri didepan pintu kamar mandi dgn wajah yg sedikit merona berjalan menuju kearahnya dengan selembar handuk yg membelit tubuhnya.

"Y-y-y-y-yoshino?! Kenapa kau disini?" tanya Shido yg terkejut dgn kehadiran gadis itu.
"Em, kata Reine-san, kalau yoshino ingin meningkatkan kasih sayang Shido-san, aku harus mandi bersama Shido-san." ucap Yoshino malu-malu.
"Hah? T-tapi..." ucap Shido terbata-bata, namun Yoshino sudah masuk ke dalam bak mandi yg nge-pres untuk 2 orang,mau tak mau, mereka harus berdempetan.
"Ano... Kenapa muka Shido-san memerah?" tanya Yoshino yg bingung dgn tingkah polah Shido yg seperti cacing kepanasan.
"Aduh, bagaimana mengatakannya ya?" jawab Shido kebingungan.

Meskipun Yoshino adalah gadis yg masih seusia Kotori dan tingkahnya sangat pemalu, tapi sebagai pria normal, Shido merasakan seperti ada yg meraba tubuhnya, membuatnya gelisah karena gairahnya bertambah saat Shido melihat handuk basah Yoshino sehingga dada yg baru tumbuh dan lekuk tubuh gadis yg mulai tumbuh dewasa disampingnya terexpose.
Syaraf-syarafnya menggila, aliran darahnya seperti tak terkontrol, jantungnya berdetak cepat.
Tanpa sadar, antena miliknya berdiri karena sinyal kuat dari Yoshino dan menyembul di balik handuknya.
"A-apa itu, Shido-san? Kenapa bisa berdiri?" tanya Yoshino sambil menunjuk kearah belitan handuk Shido.
Buru2 Shido menyembunyikan itu dgn tangannya agar Yoshino tak penasaran.
"A-Ano... I-Ini... milik laki-laki." jawab Shido yg mulai dibuat gila oleh gairahnya sendiri,mengarahkan matanya kesana kemari agar tak berpusat pada Yoshino.
"Etto... karena Yoshino mandi disini, jadinya bangun." tambah Shido menjawab pertanyaan kedua Yoshino.
"K-kalau Yoshino tak berpakaian, apa semakin parah?" tanya Yoshino yg sudah pernah diberitahu Reine tentang laki2.
"H-Hah? Ken-kenapa kau tau?" tanya Shido yg penasaran.
"Reine-san yg memberitahuku." jawab Yoshino pelan.
'Ah, ajaran macam apa yg telah diajarkan oleh Reine-san pada gadis pemalu seperti Yoshino?' gumam Shido yg berusaha mengontrol pikiran anehnya.

Kemudian...
Pintu kamar mandi terbuka dengan keras.

"Shido, apa yg kau lakukan dengan Yoshino?" tanya Tohka dgn aliran kekuatan kemarahan yg mengalir ditubuhnya.
"A-Aku tidak menyentuhnya sedikitpun." jawab Shido yg mulai merasakan hawa kehancuran.
"Ara ara, rupanya Shido-san suka dgn gadis dibawah umur ya?" tambah Kurumi yg sedikit tersenyum.
" Hey, bukan begitu, Kurumi." elak Shido.
"Hareeeee, apa yg dilakukan Shido padamu, Yoshino?" tanya Kotori santai ditengah-tengah ketegangan.
"Ti-Tidak ada, Kotori-chan. Shido-san hanya memperlihatkan sesuatu yg ada dibalik handuknya." jawab Yoshino malu-malu.

"HAH?" Seru ketujuh wanita yg terkejut.

"Shido, akan kuhajar kau." ucap Tohka yg benar2 diambang kemarahan besar.
"T-Tunggu, Tohka. Ini hanya kesalahpahaman." ucap Shido yg benar2 ketakutan.
"Kau tak pernah menunjukkannya padaku, kenapa kau tunjukkan pada Yoshino? Aku cemburu, Shido. SANDALPHON !" seru Tohka sambil menghentakkan kakinya lalu muncul tahta berwarna emas yg menjadi sarung pedang bernama Sandalphon.
Lalu dicabutnya pedang itu dan diayunkan ke arah Shido yg saat itu Yoshino sudah ada didekat Kotori.
"Hyaaaaaaaa !"
(Duaaaaarrrrrr!) Sebuah ledakan besar tercipta di malam hari, mengagetkan warga dan Kades setempat. (Wadoh !)

- To Be Continued ^_^ -