"…apa kalian tahu? Wajah ini hanya sebuah topeng…"
.
.
.
Sosok itu menengadah, menatap langit senja yang mulai beranjak gelap. Memorinya memutar balik─dengan sangat cepat. Jemarinya yang menggenggam pinggiran kursi itu makin erat mencengkram, tanpa sadar ia menggeram pelan.
Namja itu merasa tangannya terlalu keras mencengkram─hingga terasa kebas─dan memutuskan untuk melepaskannya. Ia menurunkan pandangannya, memberikan atensi penuh pada dua orang namja yang tampak asyik bergurau di halaman rumah sambil sesekali menunjukkan kemesraan yang tidak pada tempatnya.
Sekejap, mata itu terpejam erat. Merasa enggan melihat pemandangan tak pantas di hadapannya. Lagi-lagi tangannya terasa kebas─kali ini karena ia mengepalkan tangannya terlalu kuat.
"─kau kira aku tak pernah tahu, Hyung…" desisnya pelan─masih dengan mata terpejam.
Angin menerpa tubuhnya. Membelai lembut beberapa bagian tubuhnya yang tak tertutup oleh sweater dan celana jeans selututnya. Namun namja itu lebih merasakan belaian angin pada pipinya yang kini tak semerona dulu.
"…menyebalkan…"
Mata itu terbuka. Memperlihatkan kilau luka yang tampak samar.
.
"…jangan pernah pergi dariku…"
.
"Chagi… Apa kau mencintaiku?"
.
"Jangan pernah ganggu hubungan kami!"
.
"Jebal, aku terlalu mencintainya…"
.
"Kau jahat, Hyung!"
.
"Ne, sekarang aku lebih memilih dia…"
.
"Kau ingin mati?"
.
.
"…mianhae…"
.
.
Disclaimer: Super Junior isn't mine.
Author: mocheeeh
Rated: Teen
Genre: Angst/Romance/Friendship/Hurt-comfort
Warning: BOYS LOVE, Typo, OOCness, Rush plot, Crack Pair(s)
to be continued
Annyeong haseyo, yeoreobun. :)
Salah satu prolog repost dari akun lama. Tentu lanjutannya tidak saya letakkan di sini, tapi di wordpress saya. Hehehe -_-v
Silakan cek alamatnya di bio saya :D
Gamsahamnida :)
