.
.
.
.
ISN'T HURT
MINYOON, BOY X BOY! BL
RATED T
HAPPY READING.
.
.
.
.
Mimpi indah, Yoongi sedang bermimpi bagaimana ia berbagi kasih dengan orang yang ia sukai. Berhidung mancung, berbadan tinggi, berkulit putih. Terlebih orang yang ia sukai sekarang mendekatkan wajahnya, nafas mereka bertemu dalam degupan jantung yang cepat hidung mereka bersentuhan..
Dan-
DRRTT-
Yoongi mengerjapkan matanya beberapa kali ketika menyadari ponselnya bergetar dan segera membuka ponselnya, ia masih memejamkan matanya dan memaksa kedua kelopak matanya untuk terbuka. Menatap ponselnya yang memberikan notofikasi dari pesannya.
"Siapa sih pagi-pagi begini mengirimku pesan?" tanyanya sembari menatap ponselnya.
"Hai Yoongi. Ini aku Jimin yang kemarin chat di facebookmu." Yoongi mendengus kesal, darimana Jimin bocah ini mendapat nomor telfonnya? Ah siapa lagi kalau bukan dari pacar Seokjin-hyung yaitu Namjoon.
"Hmm, aku bukan Yoongi." Yoongi tersenyum singkat merasa puas mengerjai Jimin.
"Ah- bukan yah?" Yoongi tidak membalas pesannya, ia hanya bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi, membilas wajahnya dan berjalan kearah ruang makan. Berniat untuk sarapan dan menyapa hyung-nya.
"Pagi Seok Jin-hyung" Yoongi menyapa dengan senyuman manisnya seperti biasa. Namun yang dapat ia lihat adalah tatapan datar SeokJin.
"Apa- kau tidak melihat Taehyung memposting fotonya dengan seseorang?" Yoongi yang mendengar perkataan kakaknya langung tersedak ketika tengah menengguk susunya.
"A-apa? Tae?!" Yoongi dengan segera meraih ponselnya dan membuka ponselnya.
"Y-Yon.." SeokJin memanggil Yoongi dengan lirih, melihat mata adik kesayangannya yang mulai meneteskan air matanya.
"O-oh begitu. Hoseok memang juga dekat dengannya, aku merasa wajar saja. Hoseok kan juga cantik, Haha-" Seok Jin yang melihat adik manisnya masih berusaha tertawa ditengah air yang menetes dipipi ronanya tersebut segera mengusapnya.
"Aku paham dengan yang kau rasakan. Sewaktu nanti Taehyung akan menyesal Yoongi." SeokJin masih terus menyemangati Yoongi yang tersenyum lebar dan memukul pelan pundak hyung-nya. Lalu meninggalkannya untuk berangkat ke sekolahnya.
.
Saat diperjalanan, tepatnya dalam bus. Yoongi selalu menatap kearah luar jendela. Ia terus menggigit bibir bawahnya dan mengeluarkan aliran air matanya dengan deras. Entahlah, dadanya terasa sesak yang luar biasa. Apalagi selama ini ia berusaha untuk dengan Taehyung, memikirkan bagaimana jika ia mengisi keseharian dengan orang yang ia sukai. Tetapi Taehyung lebih memilih bersama Hoseok.
"Apa yang Hoseok pikirkan sebenarnya? Bukankah selama ini dia bilang padaku bahwa ia dekat dengan Taehyung hanya untuk membantuku dengan Taehyung agar bisa lebih dekat. Mengapa dia sih yang berpacaran?" Yoongi terus memegang dadanya dan memukul-mukul kecil. Untungnya bus benar-benar tidak ada penumpang.
.
Sesampainya disekolah, Yoongi memasang wajah yang kosong. Tepat sekali ia bertemu dengan Hoseok dengan Taehyung sedang bercanda ria dengan romantisnya. Hoseok yang menyadari kehadiran Yoongi yang melihatnya segera berhenti dan tersenyum kearah Yoongi. Yah Yoongi tersenyum, sangat manis walaupun Hoseok dan Taehyung mengetahui mata Yoongi yang benar-benar bengkak dan berpikir telah merasa hancur karena mereka.
Yoongi melanjutkan jalannya tanpa menyapa mereka, Yoongi terduduk dikelas sendirian menatap kosong kearah papan tulis. Jungkook sang sahabat terdekat Yoongi baru saja datang dan duduk dibangku kosong disamping Yoongi.
"Hei- Jangan menangis lagi." Jungkook menepuk-nepuk pipi tembam milik Yoongi.
"Apa sih? Memang aku menangis?" Yoongi menepis tangan Jungkook.
"Jangan bohong. Aku tahu bagaimana perasaanmu. Terlebih semua orang tahu bagaimana perjuanganmu yang sia-sia. Hoseok benar-benar tega memanfaatkanmu hanya untuk dekat dengan Taehyung."
"..." Yoongi terdiam dan tersenyum singkat.
"Ah! Kamu harus segera mencari penggantinya." Jungkook sahabatnya yang cukup cantik dikelasnya itu memang terlalu mudah untuk berbicara.
"Aku bukan kamu. Yang dengan mudahnya memikat hati pria. Kamu bisa saja memikat hati Taehyung dari Hoseok." Bahkan Yoongi masih berfikiran dengan Taehyung.
"Ayolah Bung-! Taehyung tidak apa-apanya!" Jungkook masih menyemangati Yoongi, Yoongi hanya membalas senyumnya dengan datar.
.
"Yoongi!" Teriakan itu, sangat khas di telinga Yoongi. Iya teriakan orang yang masih tersimpan dihati Yoongi, Taehyung.
Yoongi hanya memutar kepalanya dan memasang wajah datarnya dengan Taehyung.
"Mau pulang bersama.. bersama ku dengan Hoseok?" Taehyung tersenyum ceria, sedankan Yoongi masih memasang wajah datarnya.
"Tidak." Yoongi memutar badannya dan meninggalkan Taehyung. Taehyung yang melihat perubahan sikap Yoongi itu segera menghela nafasnya seakan mengerti hal ini akan terjadi. Dia memang sedikit merasa kehilangan, terutama Yoongi lah yang sangat perhatian dengannya selama ini. Tetapi kenyataan pahitnya hatinya benar-benar tidak terasa untuk Yoongi, ia merasa jika hatinya terbuka untuk Hoseok.
Semua orang mengetahui, semua orang tahu bagaimana hancurnya Yoongi, bagaimana sia-sianya perjuangan yang selama ini ia terus perjuangkan. Ia yang terus tersenyum saat bersama Taehyung sekarang hancur begitu saja. Takdir yang mengenaskan pikirnya.
Mau tak mau Yoongi harus merelakannya, tetapi cukup sudah kedekatannya. Ia pikir cukup mengenal saja tidak perlu dekat lagi. Ini bisa saja menghancurkan nya jika ia kembali dekat dengan Taehyung.
Yoongi termenung ditengah lamunannya, ia kembali menangis ketika musik spring rain dari Baek Ji Young terputar. Ini musim panas, tetapi rasanya ia terus terhujani oleh rasa sakitnya. Namun ia tersadar dari rasa sakitnya, menghapus air matanya dan mematikan putaran lagu tersebut.
Drrrtt!
Pesan lagi, Yoongi terdiam saat membuka pesan tersebut. Yah tentu saja dari Jimin, orang yang sama sekali tidak ia kenal yang tiba-tiba secara terus menerus mengirim ia pesan. Ia dikenalkan oleh pacar kakaknya Namjoon. Namjoon terus berusaha mendekatkan dirinya dengan Jimin, tidak lupa ia terus memuji Jimin dihadapan Yoongi.
"Yoongi, Jangan menangis." Yoongi yang melihat isi pesan tersebut dengan muaknya segera menelfon orang tersebut. Dia benar-benar tidak kuat jika harus dihantui seperti ini.
Trrtt.. trrtt..
cklek..
"Akhirnya kau juga kan yang menelfonku lebih dulu." itulah yang diucapkan Jimin saat pertama kali Yoongi menelfonnya.
"Kau siapa? Mengapa kau terus menghantuiku?-" Yoongi mendengus kesal.
"-Bicaralah dengan Namjoon sahabatmu itu untuk berhenti menceritakan apapun tentangku!" Yoongi dengan kesal memutuskan pembicaraannya.
.
Yoongi baru saja selesai menyelesaikan acara mandinya, lalu dengan santainya SeokJin membuka lemari bajunya. Yoongi yang melihat itu segera terkejut.
"Hyung pasti mau meminjam bajuku lagi untuk liburan?" Yoongi segera menutup pintu lemarinya. Dengan cepat SeokJin mendorong kecil dengan senyuman khasnya.
"Aku hanya membantumu membereskan bajumu, karena besok bukan hanya aku yang berlibur tetapi kita!" ucap SeokJin dengan seru.
"Kita?" tanya Yoongi dengan wajah datarnya.
"Iya. Aku, Namjoon, kamu, Hoseok, Taehyung.." Yoongi yang mendengar ucapan hyung-nya segera membuka matanya dengan lebar.
"Hoseok?! Tae?!" ucapnya kaget.
"Tentu. Dan juga jangan lupa Jimin." SeokJin tersenyum sambil mengambil beberapa baju dan meletakannya pada ranjang milik Yoongi.
"Aku tidak mau! Hyung saja kalau begitu!" Yoongi mendengus kasar dan melempar pakaiannya kelantai.
"Kau ini keras sekali. Jika kau ikut ini akan menjadi triple date! Jangan pikirkan Taehyung dan juga Hoseok. Ada Jimin, aku yakin 201% pasti kau akan jatuh cinta padanya, dia 2x lebih tampan dari Taehyung!-"
"-Kau juga bisa memastikan apa Taehyung cemburu denganmu dan juga Jimin?" tanya SeokJin dengan berbisik.
Yoongi terdiam. Jika dipikir benar juga, dengan begini ia bisa tahu apakah Taehyung menyukainya atau tidak. Tetapi jika Taehyung malah bertingkah romantis bagaimana? Ah- kan ada Jimin. Namjoon pun sudah meyakinkannya kalau Jimin itu tampan.
"Aku setuju!" Tiba-tiba saja Yoongi tersentak dan tersenyum dengan lebar yang sangat semangat.
Yah sebenarnya niatan Yoongi hanyalah untuk memastikan perasaan Taehyung terhadapnya bisa dibilang ia masih penasaran bagaimana perasaan Taehyung terhadapnya.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Bertanya-tanya kenapa gua bikin ff ini.
Ff ini diambil dari kisah nyata~
Iya ff ini diambil dari kisah nyata~ Kisah nyata gua sendiri.*ciaat :v Kira-kira kejadian ini terjadi 1 tahun yang lalu *Loh gua curhat (?)
Lagi denger lagu Spring Rain dari Baek Ji Young, eh plesbek mak.
Dan- ceritanya gabakal seru kayanya.
Semoga kalian suka yoo.
Kira-kira FF nya enak buat dilanjutin ga ya?
Review, please?
Makasih yah yang udah baca, ditunggu reviewnya.
