HAAAI MINNA X'D #plak. Author kembaliii. Dengan fic gaje dan abalnya seperti biasa~ #plok.
Eh yang kelas duabelas, kalian udah pada Try Out belom? Author baru mulai minggu depan, coba! T_T tapi udah deg-degan banget. Kayaknya baru kemaren deh si saya UN SMP... #UDAHLAMAWOI. Terus kalian mau masuk jurusan apa? #kepo #dijitakin.
Udah ah, jangan banyak bacot X'D
Enjoy!
Kisah Yang Salah
a VOCALOID FANFIC
By : EcrivainHachan24
Desclaimer by Yamaha Crypton Future Media
Miku Side
WARNING!
Drabble, one shot, teramat pendek, ide dadakan, etc
DON'T LIKE, DON'T READ!
.
.
.
.
.
Dingin.
Kurapatkan belahan jaket di depan dadaku dengan sebelah tangan. Rintik-rintik air hujan menghantam permukaan tanah yang lembab akibat tetesannya. Langit yang murung membuat gedung-gedung pencakar langit itu terlihat semakin suram—namun tetap kokoh berdiri menantang tangisan alam. Suasana hiruk-pikuk di jalanan mengalihkan perhatianku yang sedang berteduh di bawah sebuah toko outlet yang sepi pengunjungnya. Aku tidak sendirian. Di sebelahku ada seorang ibu dan anak yang sedang bercengkrama sembari menunggu hujan, selain itu, pegawai toko outlet itu juga tampak sedang menikmati suasana hujan. Jujur saja … Aku tidak pernah mengerti letak romantisnya hujan. Seumur hidupku, aku selalu benci pada rintikan air yang jatuh membasahi bumi tempatku berpijak. Menurutku, hujan itu merepotkan—orang-orang jadi malas keluar rumah, terhambat jika ingin bepergian, dan wabah penyakit yang nyata jikalau kita kehujanan.
Tapi mungkin dia tidak sependapat denganku.
Dia selalu menyukai hujan. Dia dibesarkan di kota yang selalu menangis, dan menebar kabut dingin. Dia menyukainya, dan tidak ada yang bisa membantahnya.
Termasuk aku.
Jadi, ketika dia ucapkan selamat tinggal, juga tidak ada yang bisa membantahnya.
Termasuk aku.
Walau ketika hatiku menjerit menyebut namanya, dia takkan pernah menoleh lagi ke belakang—kepadaku. Dia pergi meninggalkanku saat langit menangis, saat hatiku menangisi kepergiannya.
Hujan berhenti.
Tangisan hatiku berhenti.
Aku melangkah pergi—
—dari dia yang pernah menjadi salah satu kisahku.
—sebuah kisah manis yang salah.
.
.
.
.
.
Masihkah kaukenang aku sebagai kisahmu yang salah pula—Kaito Shion?
OWARI
Namanya juga drabble. Pasti pendeklah #plak.
Sebenernya ini fic saya tulis di hape pas lagi neduh juga. Sama-sama lagi galau juga. Tapi galau gara-gara ujannya ga berenti-berenti ampe jam lima sore T_T . Parah nih Bogor ujannya! #gausahcurhat.
Sip, review? ;)
V
V
