"Kenapa kau mengacak-acak scheduleku?!! Kau tahu, ini pertemuan penting!"
Terdengar teriakan penuh amarah dari ruangan yang tergantung tulisan 'Direktur Park Chanyeol' pada pintunya.
Sorang pria dengan setelan jas mahalnya tengah memijat pangkal hidungnya, wajahnya terlihat menyeramkan. Dahinya yang dipenuhi kerutan menandakan dia tengah menahan emosinya. Tak terbayang sebesar apa emosi seorang Park Chanyeol yang tersisa, teriakan tadi hanya sebagian kecil bentuk dari emosinya.
"M-maafkan saya Pak." Bahu gadis itu sedikit bergetar, matanya sudah berkaca-kaca. Ia sudah tak sanggup lagi berada di dekat seorang Park Chanyeol. Sehari yang lalu ia baru saja di terima disini dan dia sudah mendapat omongan pedas dari bos mudanya ini.
"Benar-benar tidak becus! Bagaimana dulu kau bekerja di perusahaan Tanaka dengan kemampuanmu yang seperti ini?! Huh, kau pasti memiliki orang dalam bukan?" Chanyeol terlihat menyeringai melihat bahu 'calon mantan sekretaris'nya bergetar dengan cepat. Chanyeol baru akan puas jika ia bisa melihat wajah sendu gadis itu, sayangnya gadis itu menunuduk dengan dalam.
"Kau di pecat."
Gadis itu menatap Chanyeol dengan wajahnya yang sudah sembab dengan pandangan tidak percaya. Tidak, bukan karena suara Chanyeol yang keras dan membentak. Bahkan suara Chanyeol terdengar santai. Gadis itu tak bisa menahannya lagi, tangisnya pecah begitu saja. Ia berlari leluar ruangan tanpa mengucapkan sepatah katapun pada bosnya.
Seorang wanita cantik tengah merangkai bunga tulip di sebuah meja di dalam Cafe miliknya. Ia sedikit bersenandung lembut, menikmati apa yang sedang ia kerjakan.
Juseyodalkomhan geuman ice cream cake
Teukbyolhajin oneure oulineun maseuro
Kwitgaye mudeun ice cream man
Ni gaseum dugeungeoryeo naega dagaogichyeoIt's So Tasty, Come And Chase Me
Terasa meja yang menampung karnya sedikit bergetar, wanita itu mengalihkan pandangannya pada handphonenya. Layarnya menyala, sebuah nama tertera di sana. Kim Seulgi. Dengan cepat ia menggeser tombol panggilan ke kanan.
"Halo, Seulgi."
"Halo Joy, maaf jika panggilanku mengganggumu."
"Tidak, tidak. Ada apa?"
"Chanyeol, dia kembali memecat sekretarisnya." Alis Joy sedikit berkedut ketika mendengar masalah Chanyeol dari sahabatnya yang menjabat sebagai supervisi bagian administrasi.
"Baiklah, aku akan kesana. Terimakasih sudah memberitahuku."
"Sama-sama Joy, sampai jumpa."
Joy memutuskan sambungannya, menghela napas kasar mendengar berita kurang menyenangkan untuknya. Jika Chanyeol sudah memecat sekretarisnya, Joy yang akan menjadi sekretaris pengganti sementara. Merepotkan! Batin Joy.
Joy membereskan beberapa tangkai bunga dan membawanya kedalam kantornya. Menaruhnya di meja kerjanya dan mengambil tas kulit hijaunya sebelum leluar dari sana.
Joy adalah pemilik Cafe Redie, cafe bernuansa modern dengan merah marun yang mendominasi. Berdiri di tempat yang strategis, dekat dengan beberapa kantor. Tempatnya sering dijadikan tempat makan siang ataupun tempatnya nongkrong anak muda.
BRAK!
Chanyeol tersentak. Ia menatap nyalang wanita yang berdiri dengan senyuman innocent, oh Chanyeol sudah muak dengan senyuman palsu mengerikan itu. Joy berjalan anggun menuju meja Chanyeol.
BRAK
Sekarang meja kerja Chanyeol yang menjadi korban, Joy mengebrak meja itu dengan tangan kanannya hingga beberapa dokumen bergeser.
"Apa-apaan kau?! Memecat sekretarismu lagi?!" Joy tidak bisa menahannya, ia akan cepat tersulut emosi jika melihat wajah sepupu tercintanya itu.
"Dia salah mengatur jadwalku, benar-benar tidak becus! " Chanyeol menatap malas Joy, ia kembali membuka lembar dokumen yang sejak tadi berada di tangannya.
"Jika seperti ini terus kau harus mencari sekretaris yang kuat hinaan dan cacian!" Joy sudah gemas ingin melemparkan Chanyeol, si iblis Yoda ini ke Segitiga Bermuda.
"Huh? Mana ada yang seperti itu bodoh! Baru ku sebut bodoh, mereka sudah menangis seperti bayi. Mereka lemah, bagaimana mau mendampingiku di dunia bisnis jika seperti itu saja sudah menangis? Benar-benar payah!" Chanyeol terkekeh angkuh mengingat semua mantan sekretarisnya yang selalu menangis di hari terakhir mereka menginjakkan kaki di ruangan Chanyeol.
Ruang Chanyeol memiliki julukan ruang eksekusi bagi para bawahannya, siapapun yang masuk jika terdengan teriakan Chanyeol tamat sudah. Itu hari terakhir mereka bekerja.
"Kau keterlaluan Chanyeol! Baik, aku tidak akan menjadi sekretaris pengganti. Aku akan mencarikan sekretaris dengan mental dan batin yang kuat untukmu iblis Yoda!" Joy memejamkan matanya, menahan emosi saat mendengar suara angkuh Chanyeol, sepupunya ini harus diberi pelajaran.
"Jika memang ada yang seperti itu, aku akan memberikan—" Chanyeol menaruh dokumennya dan menatap Joy dengan pandangan meremehkan.
"Paket liburan bersama keluarga!" Joy memotong cepat, ia menyeringai mendengar mulutnya berkata tanpa kontrol. Lepas begitu saja. Sudah lama iya tidak pergi berlibur dengan suami dan anaknya.
"Ya ya ya, liburan." Chanyeol memutar bola matanya malas.
"Selama sebulan!" Ini kesempatan, berlibur bersama keluarga tanpa gangguan dari iblis ini batin Joy tersenyum.
"Kau gila?! Tidak, hanya dua minggu." Chanyeol menatap tidak suka. Yang benar saja, seminggu?! Sekeluarga? Anak Joy ada dua dan Chanyeol harus membiayai liburan empat orang selama sebulan?! Chanyeol tidak ingin rugi, walau Chanyeol merasa ia takkan bangkrut.
"Baiklah, di Paris." Dengan tak tahu dirinya Joy memilih destinasi wisata yang cukup menjamin kosongnya tabungan orang biasa yang telah dikumpulkan selama lima tahun dalam sehari liburan.
"Terserah, tugasmu hanya sampai akhir bulan ini! Kau dapat mengambil hadiahmu jika ia masih tetap bekerja padaku selama empat hari, jika ia kuat tentunya." Chanyeol tersenyum meremehkan, ia yakin jika uangnya takkan terkuras. Dalam waktu dua minggu? Mencari orang yang tahan pada keganasan iblis Yoda ini?
"Hanya dua minggu? Setuju! Aku akan jamin ia akan terus bekerja padamu Picekyeol" Joy menyeringai kejam memikirkan rencana liburan gratisnya.
... TBC
Halloooo~ aku newbie~ mohon bantuannya semua, maaf jika ff ini kurang sedap di baca
Kritik dan saran aku tampung, terimakasih
