DUAAAARRR!
Sebuah suara ledakan terdengar dari divisi 12. Tepatnya, suara ledakan itu berasal dari lab milik sang taichou divisi 12 sendiri. Si Kurotsuchi Mayuri.
Asap tebal masih mengepul di sekitar tempat kejadian. Dari kumpulan asap tebal itu, si pelaku peledakan keluar. Tubuh si pelaku peledakan yang tidak lain tidak bukan adalah Mayuri luka-luka dan terlihat kumal, yah walaupun dari awal dia memang sudah kumal sih... Paling tidak, begitulah menurut author.
"Uhuk... uhuk" Mayuri terbatuk. Satu tangannya dipakai untuk menutupi mulutnya, sedangkan tangan yang satunya lagi dipakai untuk mengibas-ngibaskan asap.
Sedetik kemudian, taichou divisi 12 itu ambruk...
.
.
Disclaimer :: kan udah saya bilang berkali-kali, Bleach itu punya Tite Kubo. Walaupun saya mau mengubah dunia 5 kali, tetep aja Bleach itu punya Tite Kubo = =b
Claimer :: ya saya. Nama saya Asani Suzuka, panggil aja saya pake nama kecil saya, Suzuka. Salam kenal untuk minna yang baru kenal saya *membungkuk ala butler*
Rated :: T aja, nggak lebih, tapi boleh kurang(?)
Genre :: gado-gado saya rasa =.=a
Warning :: segala ketidak sempurnaan sebuah fic saya rasa ada dalam sini, plus fic ini sangat gaje binti/bin aneh dan satu lagi, Coca Cola bukan punya saya loh ya... Silakan tekan tombol 'back' kalau tidak berkenan membaca
DON'T LIKE? DON'T READ! Gampang kan?
.
.
"Ckckck" decak Unohana yang sedang membalut luka di tangan Mayuri sambil geleng-geleng kepala. Entah kasihan atau malah bingung dan tak habis pikir dengan ilmuwan gila di hadapannya yang sering sekali meledakkan laboratoriumnya sendiri itu.
"Makanya, lain kali berhati-hatilah sedikit Kurotsuchi-san" kata Unohana sambil terus membaluti luka-luka yang cukup parah di badan Mayuri.
"Tch. Urusai na" decak plus kata Mayuri sambil buang muka. Kesal karena dinasehati.
Tiba-tiba saja Hanatarou dengan jalannya yang rada bungkuk itu lewat di depan Mayuri dan Unohana sambil membawa setoples benda bulat yang sepertinya sih pil.
"Oi kau!" panggil Mayuri pada Hanatarou.
"Ah, saya?" tanya Hanatarou sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya, kau, baka!" seru Mayuri sambil mengibaskan tangannya. Mengisyaratkan Hanatarou untuk mendekatinya. Sedangkan Unohana kembali geleng-geleng kepala saat melihat Mayuri menyuruh Hanatarou dengan seenak jidatnya. Ditambah cacian pula.
"A, ada apa?" tanya Hanatarou sambil berlari menghampiri Mayuri. Dia sendiri sempat tersandung beberapa kali. Tapi untungnya toples yang dia bawa tidak sampai pecah karena jatuh.
"Ambilkan aku obat khusus buatanku yang bisa menyembuhkanku dalam sekejap. Aku lebih memilih disembuhkan obat itu daripada disembuhkan perempuan mengerikan ini..." kata Mayuri sambil melirik Unohana dengan tatapan sedikit ngeri. Di 1 kalimat terakhir, dia mengecilkan volume suaranya supaya tidak ketahuan Unohana...
"Obat itu ada di lab divisi 12. Obat itu tidak akan muncul kalau kau tidak memasukkan kode ke dalam komputer berbentuk organ milikku. Ini kodenya. Cepat kembali! Pokoknya NGGAK PAKE LAMA!" perintah Mayuri sambil menyerahkan secarik kertas dan menunjuk-nunjuk pintu keluar.
"Ha, hai!" seru Hanatarou sambil sedikit membungkuk hormat dan berlari menuju pintu keluar. Dengan sedikit tersandung tentunya. Membuat Mayuri dan Unohana yang melihatnya jadi sweatdrop kemudian melanjutkan kegiatan mereka sebelumnya.
d(^_^)b
"Ah, ini dia tempatnya" gumam Hanatarou sesampainya ia di sebuah ruangan yang hampir tidak ada atapnya. Di hadapannya kini ada organ besar nan aneh yang bisa dibilang komputer khusus Made by Kurotsuchi Mayuri itu. Sambil melihat ke arah secarik kertas yang tadi diberikan Mayuri, Hanatarou segera menekan tuts-tuts organ di depannya.
'Uh, kodenya panjang juga ya' keluh Hanatarou sambil terus menekan tuts-tuts organ aneh di hadapannya dan sesekali melihat ke arah kertas yang dipegang tangan kanannya saat ini.
Beberapa saat setelah Hanatarou berhasil menyelesaikan sesi pemasukkan kode, di samping kanan Hanatarou muncul sebuah gelas bening – entah terbuat dari kaca atau plastik, tapi sepertinya sih dari kaca- berisi sebuah cairan berwarna kecoklatan. Warna dan aroma cairan itu sama seperti C*ca C*la.
"Ah, mungkin itu obat yang dimaksud Kurotsuchi-taichou" kata Hanatarou sumringah sambil menjulurkan tangannya untuk menggapai gelas bening itu dan bisa segera memberikannya pada Mayuri. Karena Mayuri berpesan 'NGGAK PAKE LAMA!' padanya.
Tapi takdir berkata lain(?) . Sebelum tangan Hanatarou sempat menggapai gelas itu, ada sebuah suara berat memanggilnya.
"Hanatarou, apa yang kau lakukan disini? Ini kan lab divisi 12" kata 'seseorang' itu.
Hanatarou segera berbalik untuk melihat siapa yang mengajaknya bicara dan tidak jadi mengambil gelas bening bercairan coklat tadi.
"Ah, Kurosaki-san. Itu, ano,aku disuruh Kurotsuchi-taichou untuk mengambilkan sesuatu di lab-nya ini" jelas Hanatarou.
"Oh" kata Ichigo, ber-oh ria.
"Kurosaki-san sendiri, apa yang Kurosaki-san lakukan disini?" tanya Hanatarou.
"Ah, aku dengar dari Urahara-san kalau lab divisi 12 baru saja meledak, makanya aku dan Rukia segera datang kesini untuk membantu" jelas Ichigo sambil mengusap belakang kepalanya yang aslinya sih tidak gatal.
"Oh. Lalu, dimana Rukia-san?"
"Rukia sedang menemui Renji sebentar. Tadi aku disuruhnya untuk melihat-lihat keadaan lab yang meledak ini duluan. Nanti dia akan menyusul. Paling sebentar lagi dia sampai" jelas Ichigo sambil melihat- lihat keadaan sekitar.
Sesaat kemudian, matanya terpaku pada gelas bening berisi cairan coklat yang ada disamping komputer organ milik Mayuri.
Karena rasa haus yang menyerang dan cairan kecoklatan yang ada dalam gelas bening itu terlihat seperti C*ca C*la, akhirnya Ichigo berjalan mendekati gelas itu.
"Wah, ada C*ca C*la, kebetulan sekali! Aku kan sedang haus" seru Ichigo sumringah sambil memegang gelas –yang kini- ada di hadapannya.
"Tu, tunggu Kurosaki-san..." kata Hanatarou, mencoba mencegah Ichigo yang hendak meminum cairan kecoklatan yang mirip C*ca C*la itu.
"Jangan pelit-pelit lah Hanatarou, aku kan sedang haus. Boleh ya kuminum C*ca C*la ini?" rayu Ichigo.
"Ta, tapi..." sebelum Hanatarou sempat menyelesaikan kalimatnya, Ichigo sudah keburu meminum cairan aneh binti tidak jelas asal-usul pembuatannya itu. Dan...
BUMMMM!
Dua kali ledakan dalam satu hari. Kalau dipikir-pikir, hari ini Soul Society terutama Seiretei terutama divisi 12 terasa ramai sekali...
Setelah suara itu terdengar, asap tebal mengepul untuk yang kedua kalinya di sana. Hanatarou mencoba melindungi pandangannya dari asap tidak jelas itu dengan kedua lengannya.
"Ku, Kurosaki-san, daijoubu desu ka?" tanya Hanatarou pelan.
d(^_^)b
=Rukia's POV=
BUMMMM!
'A, apa itu?' pikirku sambil melihat ke arah lab –yang nyaris tak beratap- milik Kurotsuchi-taichou yang meledak lagi untuk yang kedua kalinya. Walaupun sepertinya ledakan barusan tidak separah ledakan sebelumnya.
Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju lab divisi 12 yang katanya Urahara-san meledak. Karena ada sedikit urusan dengan Renji, jadi aku suruh Ichigo untuk melihat-lihat keadaan lab itu duluan.
'Oh ya, Ichigo pasti masih di sana. Apa dia baik-baik saja setelah ledakan tadi?' pikirku. Sesaat kemudian, aku gunakan shunpo supaya bisa lebih cepat menuju lab –atau mungkin lebih tepatnya mantan lab?- itu.
Sesampainya di sana, aku tidak bisa melihat apa pun karena asap yang mengepul. Tapi beberapa saat kemudian, asap itu mulai menipis. Dan terlihatlah olehku Hanatarou yang berdiri di dekat komputer organ milik Kurotsuchi-taichou sedang menutupi pandangannya dengan lengan sendiri.
Kemudian, asap di sekitar sana menghilang dan aku melihat...
.
.
.
Seorang anak yang mungkin berusia sekitar 5-6 tahun berambut orange jabrik memakai shihakusho yang kebesaran?
Beberapa saat kemudian, anak itu menengok ke arahku dan bertemu pandang denganku. Warna iris matanya sama dengan Ichigo, hazel.
Entah kenapa setelah itu, ada butiran air mata di sudut matanya dan...
"RUKIAAAAAA, BAGAIMANA INIIIIIIII? AKU BERUBAH JADI ANAK-ANAK SEHABIS MINUM CAIRAN MIRIP C*CA C*LA YANG ADA DISINI!"
Eh, dia bilang 'aku berubah jadi anak-anak sehabis minum cairan mirip C*ca C*la yang ada disini?' dan warna mata juga warna rambut itu... jangan-jangan dia Ichigo?
=End of Rukia's POV=
Satu tambahan kata dari author untuk Ichigo, WAYOLO.
=TBC NE~=
AAAArgh, entah kenapa saya malah nulis fic gaje berstatus TBC macam ini. Hiksu -pundung- uhm, yah cuma pengen bilang kalo saya dapet ide bikin fic ini setelah baca fic-nya Andromeda no Rei-san di fandom tetangga. Arigatou Gozaimashita Rei-san, berkat Anda, saya jadi dapet inspirasi buat bikin fic ini m(_ _)m *bows*
tapi jalan ceritanya beda kok sama punya Rei-san. Ide cerita ini muncul gitu aja pas saya ulangan PLKJ tadi siang
Karena saya tahu fic ini jelek dan gaje-nya setingkat langit, maka saya cuma bisa bertanya
.
.
Keep or Delete, minna-san?
