Chapter 1

Author : lee taisoo

Cast : broken!kaisoo, kaihan

Genre : angst/hurt, family

Rate : T

Desclaimer : kaisoo bukan punya saya, cerita ini punya saya

Warning : YAOI/BL, OOC, cerita pasaran, typo(s), alur berantakan, alur kecepetan, tidak sesuai EYD, gak suka gak usah baca

ooo

my life for your happiness

"hiks... kenapa harus Luhan hyung?!" seorang namja berkulit tan menangis sesenggukan di depan salah satu ruang inap seoul international hospital.

"Kai~" panggil seorang namja mungil yang sedari tadi duduk disamping namja berkulit tan, yang ditaksir bernama Kai.

"kenapa?! hiks.. hiks.." Kai masih terus menangis tanpa memperdulikan Kyungsoo-namja mungil. Kyungsoo mengangkat tangannya untuk menyentuh punggung Kai, berniat menenangkan.

"kenapa harus Luhan hyung?! kenapa harus orang yang kucintai?! kenapa bukan kau saja?!" bentak Kai sambil menepis tangan Kyungsoo kasar, yang belum sempat menyentuh punggungnya.

nyut~

Tiba-tiba dada Kyungsoo terasa sangat sakit. seperti dihimpit di ruangan yang akan semakin menyempit saat ia melakukan pergerakan sedikit pun.

"kenapa bukan kau yang menderita?! kenapa bukan kau yang berjuang agar tetap hidup?! KENAPA KAU TIDAK MATI SAJA?!" bentak Kai lagi dengan suara keras, membuat ia menjadi perhatian orang-orang disekitarnya.

Mungkin jika orang lain yang mendapat cacian dari Kai, mereka akan menangis dan meninggalkan Kai setelah membalas cacian tersebut. tetapi tidak untuk Kyungsoo, ia hanya menundukkan kepala sambil mengucap kata maaf dengan lirih.

"pergilah! aku tidak ingin melihatmu lagi!" ucap Kai dengan nada lebih rendah. Kyungsoo hanya menurut. Ia mulai beranjak dari duduknya.

"selamat tinggal Kim Jongin." ucap Kyungsoo dengan nada dan senyum yang sangat lembut. kemudian membungkuk dan berlalu pergi meninggalkan Kai sendirian.

kyungsoo pov

Aku segera pergi, setelah kai menyurhku pergi. aku berjalan tak tentu arah. Hanya mengikuti apa yang kakiku inginkan. Berjalan dengan tatapan kosong. Hingga tanpa sadar aku telah berjalan sangat, sangat jauh. Bahkan langit sudah berubah menjadi kelam. Aku menemukan kursi taman, dan mengistirahatkan tubuhku di kursi tersebut.

"hahhh..." orang bilang, menghela nafas hanya akan mengurangi kebahagianku. aku sudah tidak peduli, aku mulai melamun dengan pandangan kosong ke depan.

flashback on

"kai~" teriakku di lorong kampus, sambil mengejar kai yang terus saja berjalan tak mempedulikan panggilanku.

"jongin~"

"ya! kkamjong jelek!" tiba-tiba ia berhenti dan membuat aku yang sedang berlari segera menabrak punggung lebar kai.

"huft.. hei! kalau berhenti bilang-bilang dong!" omelku sambil segera berdiri dan membersihkan pakaianku.

"apa?! berhenti menggangguku!" ucap kai dingin, lalu kembali berjalan tanpa menoleh padaku. aku hanya mengerucutkan bibirku-yang kata orang imut- sambil menghentak-hentakkan kakiku kesal.

'aku tidak akan berhenti, kai.' batinku, sambil menatap punggung kai sendu. lalu mulai berjalan menuju kelas.

flashback off

malam semakin larut, aku beranjak dan memutuskan kembali ke apartment.

kyungsoo pov end

kai pov

Aku memasuki ruangan tempat luhan hyung dirawat. Kulihat luhan hyung terbaring sambil menutup matanya, tidur. Kududukkan diriku di bangku yang ada disamping ranjangnya. Luhan hyung tidur dengan wajah yang sangat pucat, kabel dan selang tersambung ke tubuhnya yang -semakin- kurus. Kugenggam salah satu tangan mungilnya, dan satu tanganku yang lain mengelus pipi yang tirus milik luhan hyung. Air mata kembali menggenang di pelupuk mataku.

flashback on

"apa kau melihat luhan hyung?" tanyaku pada beberapa orang yang kutemui. mereka hanya menggeleng sebelumnya, lalu pergi. aku mengacak-acak rambutku frustasi. sedari tadi aku mencari luhan hyung, tapi tak juga kutemukan keberadaannya.

"kai!" panggil seseorang yang suaranya sudah sangat aku kenal, dan menurutku sangat menyebalkan, kyungsoo.

Kuputar badanku dengan malas menghadap kyungsoo, untuk memperingatinya. mataku terbelalak melihat pemandangan di depanku. Kyungsoo berjalan dengan susah payah dengan menggendong luhan hyung yang tidak sadarkan diri dipunggungnya. Aku langsung menghampirinya dan merebut luhan hyung dari gendongannya dengan sedikit kasar, kyungsoo sedikit terdorong kebelakang. Ku angkat tubuh luhan hyung dengan bridal style lalu segera membawanya ke lapangan parkir tempat mobilku berada. Kyungsoo mengekor dibelakangku membawakan tas milik luhan hyung.

Kyungsoo dengan kesadarannya membukakan pintu belakang mobilku. Aku memasukkan tubuh luhan hyung dengan hati-hati kedalam mobil. Aku masuk ke pintu kemudi, dan bersiap tancap gas. Kulihat kyungsoo berdiri di luar mobil dengan wajah yang sangat khawatir.

"cepat masuk!" kataku dingin dan tajam membuat kyungsoo sedikit takut. ia naik dengan ragu-ragu. segera kupacu mobilku membelah jalanan kota seoul yang padat namun lancar.

sekitar 15 menit perjalanan, kami sampai di seoul international hospital. segera kubawa luhan hyung turun dan masuk ke dalam gedung rumah sakit. aku disambut oleh beberapa perawat yang membawa ranjang berjalan, dan kemudian membawa luhan hyung ke dalam ruang IGD.

Sudah lebih dari setengah jam, dokter yang menangani luhan hyung tak kunjung keluar. membuat aku semakin gelisah saja. Aku berjalan mondar-mandir di lorong rumah sakit, sedangkan kyungsoo duduk di kursi tunggu yang terletak disamping pintu IGD sambil menundukkan kepalanya menghadap lantai marmer.

"apa yang kau lakukan terhadap luhan hyung?!" tanyaku tiba-tiba membuat kyungsoo tersentak kaget dan mengangkat kepalanya.

"a-aku t-tidak melakukan a-apapun." jawab kyungsoo terbata-bata sambil menundukkan kepalanya kembali.

"jangan berbohong!" bentakku, menarik lengan kyungsoo dengan kasar.

"a-aku menemukan l-luhan hyung tergeletak tak sadarkan diri d-di toilet." jawabnya masih dengan terbata-bata.

"ini semua gara-gara kau! kalau kau tidak ada, luhan hyung tidak akan seperti ini." bentakku lagi, masih menyalahkan kyungsoo. tiba-tiba pintu IGD terbuka. Keluar seorang namja berwajah angelic keluar dari ruangan itu dengan pakaian serba putih, yang aku yakin adalah seorang dokter. aku segera menghambur ke arahnya, melepaskan cengkaramanku dari lengan kyungsoo.

"bagaimana, uisa?" serbuku dengan pertanyaan.

"tenang, tuan. apa anda keluarganya?" tanya dokter tersebut sambil menenangkan.

"bukan, saya kekasihnya. orang tuanya belum datang." jawabku segera.

"baiklah, kalau begitu anda ikut ke ruangan saya." ajak dokter tersebut dengan lembut. aku hanya mengikuti dokter tersebut ke ruangannya. setelah beberapa waktu berbincang, aku keluar ruangan dokter tersebut-yang baru kuketahui bernama kim junmyeon-dengan wajah yang sangat lesu. ku lepaskan air mata yang sejak tadi kutahan, di hadapan kyungsoo. air mata itu mengalir sangat deras.

flashback off

Kembali air mataku mengalir dengan deras menbentuk aliran sungai di kedua sisi wajahku.

"mianhae, hyung..jeongmal mianhae. aku gagal menjagamu." ucapku lirih sambil terus menciumi punggung tangan mungil luhan hyung.

kai pov end

.

.

.

TBC

Wah, di post juga chapter 1 nya. Sebenernya udah lama jadi, cuma aku langsung selesain sampai END. Dan akhirnya aku bingung mau naruh TBC dimana T.T

Aku mau minta maaf kalo ceritanya jelek /kayak mukaku/, tapi jangan bunuh aku ;) tentang Kai, maaf aku selalu buat jadi jahat di ceritaku. Huhuhu~

Yah, aku bingung mau nulis apalagi. Gomawo buat yang udah baca. Sekali lagi maaf kalo mengecewakan. Maaf buat yang udah review di ceritaku sebelumnya. Aku gabisa bales, soalnya gatau balesnya dimana /astaga/ makasih juga udah mau review.

Apakah aku boleh meminta review? Kkkkk~