Pagi yang cerah.

Tapi sepertinya tidak secerah suasana hati Jaemin saat ini.

Sungguh Jaemin sangat ingin mengoyak tubuh kekasihnya saat ini.

Kenapa?

Jika kalian tahu, hari ini adalah hari dimana ada tes dan ujian-ujian lain di sekolah mereka dan tentunya sangat penting untuk kelulusan mereka nanti.

Tapi bagaimana bisa berangkat kesekolah lalu mengikuti ujian jika sekarang ada sesuatu yang masih menancap di lubangmu dan tangan kekar nan jari-jarinya yang panjang masih setia melingkari pinggangmu?

Maka dari itulah jangan salahkan Jaemin jika ingin mengoyak tubuh kekasihnya yang diketahui bernama Jeno itu.

"Jeennn, keluarkan milikmu yang masih bersarang didalamku itu. Kita harus sekolah~"

"Membolos sajalah. Memangnya kau bisa jalan setelah kugempur tadi malam?" Well, to vulgar, tapi entah kenapa Jaemin suka dengan suara Jeno saat ia mengatakan kata-kata seperti itu, tapi sepertinya tidak untuk sekarang.

"Tidak, kau yang harus sekolah. Ayolah, ini masih pukul enam, masih ada waktu satu jam untuk bersiap-siap. Aku tidak bisa sekolah Jen, jalanku pasti terseok-seok, jadi aku akan menulis surat izin tidak masuk. Nanti kau yang akan memberikan surat izinnya ke Park-ssaem." Jaemin yang berbicara panjang lebar dan hanya dibalas dengusan oleh Jeno.

Jaemin kesal, akhirnya ia membalikkan badannya ke arah Jeno dengan tujuan ingin menjitaknya. Ia lupa jika milik Jeno masih tertancap didalamnya, sehingga milik Jeno sukses menggesek titik sensitifnya.

"A-aah, Jen-- uuh~ keluarkan! A-AH! JENO!"

Bukannya mengeluarkan, Jeno malah menusuk-nusukkan miliknya lebih dalam lagi.

"Cih bullshit. Kau bilang ingin dikeluarkan, kenapa tambah mendesah keras?" Jeno semakin gencar untuk menusuk-nusuk miliknya kedalam tubuh Jaemin yang sekarang hanya dapat terkulai lemah dibawah kuasanya.

"Aah.. ahh- J-JENO I'M GOING TO CUM!"

Sebelum Jaemin mengeluarkan cairan semennya, Jeno sudah mengeluarkannya terlebih dahulu didalam Jaemin dan ia langsung mengeluarkan penisnya.

Jaemin mengerang kecewa.

Bisa-bisanya Jeno mengeluarkan miliknya dari dalam tubuhnya sebelum ia pelepasan.

"What the fucking hell, Jeno?! Apa maksudmu?" Jaemin menarik lengan Jeno yang akan beranjak dari kasur. Seringai jahil mulai muncul diwajah Jeno.

Jaemin dengan kondisi wajah yang memerah, penis yang masih berdiri tegak dengan sempurna, dan jangan lupakan analnya yang masih berkedut-kedut ingin dimasuki lagi.

Very sexy and hot.

Tapi sesekali menjahili Jaemin yang sedang dalam kondisi seperti ini tidak masalah, iya 'kan?

"Jaem, ini sudah setengah tujuh. Aku harus segera berangkat ke sekolah. Untuk surat izinmu itu bisa kubuatkan nanti." Jeno segera beranjak ke arah kamar mandi, seolah-olah melupakan kondisi Jaemin yang masih kacau saat ini. Tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti.

"Oh! dan satu lagi honey, kau bisa menyelesaikan 'itu' sendirian 'kan? Maaf ya, aku takut terlambat, hehe. Dan juga, semoga kita cepat-cepat mendapatkan baby karena tadi aku mengeluarkannya didalam." Jeno segera menutup pintu kamar mandi karena Jaemin mulai melemparkan semua barang kearahnya dan terkekeh pelan ketika Jaemin mulai meneriakinya dengan sumpah serapahnya.

"DASAR LEE-FUCKING-SIALAN-JENO!"

end-

kira-kira kalian setuju ga kalau ini aku buat ada sequelnya? soalnya aku pengen buat sequelnya sih hwhw.

thanks for reading, hope u guys like it! :D

xoxo