It's imposible

DISCLAIMER : Masashi kishimoto

Pairing : sasuke uchiha, hinata hyuuga, sakura haruno, naruto uzumaki

Warning :Typo,ooc, gaje, alur kecepatan dan masih banyak kekurangan lainnya

Genre :Hurt/comfort, romance, drama, humor (sedkit)

" : Langsung, ': Dalam hati

Rated : T

It's imposible by Tanuma chan

Warning! Don't like, Don't read

_Happy nice reading,,O_O"_

Hari yang indah mengawali semester baru di konoha internasional senior high school atau bisa dibilang "kishs",tampak semua murid bergembira dan semangat untuk mengawali hari pertama, yang salah satunya perempuan berambut permen karet yang mempunyai semangat ber api-api.

"ohayou hinata chan.." sapa sakura saat memasuki kelas yang bertuliskan XI ipa-A

" bisakah kau pelankan suaramu, kau bisa menghancurkan gedung ini tau" ejek hinata

Sakura melangkah kakinya ketempat duduk di sebelah hinata. " tidak mungkin suara merdu ku ini bisa menghancurkan gedung" rengut sakura.

" hahaha.. percaya diri sekali kau"

"tentu.. kenapa tidak?"jawab sakura dengan penuh percaya diri sambil mengibaskan rambut permen karetnya.

Seperti itulah pertegkaran mereka sehari-hari, namun semua orang yang ada di kelas tidak mempermasalahkannya karena itu sudah jadi makanan sehari-hari bahkan mereka sama sekali tidak perduli akan perdebatan itu dan tetap sibuk melanjutkan aktivitas masing-masing.

"sudahlah,, aku lapar" hinata sedang tidak mood untuk menghadapi si pingky dan oleh karena itu dia pergi menuju kantin.

" oi hinata, tunggu aku" teriak sakura yang berlari mengejar hinata.

Sesampai di kantin hinata segara memesan makanan dan kemudian duduk di dekat jendela sambil menikmati udara pagi. Sambil menunggu makanan datang, hinata memejamkan mata dan terbuai akan suasana, beberapa menit kemudian ketenangan hinata terusik akibat panggilan sahabatnya yang seenak jidatnya menghadiahkan sebuah jitakan kuat di kepalanya.

"ctak"

"itaii…" pekik hinata kesakitan.

"hosh..hosh, kenapa kau tinggalkan aku" ujar sakura yang masih mengatur napas akibat olahraga dadakan.

" kan sudah ku bilang kalau aku L.A.P.A.R" eja hinata di akhir kalimat. Sakura menghela napas dan duduk di depan hinata.

Semua mata memandang ke arah 2 princess yang sedang menikmati sarapannya, siapa lagi kalau bukan hyuuga hinata dan haruno sakura. hyuuga hinata merupakan anak dari pembisnis terkenal sekaligus pewaris hyuuga corp yang memiliki cabang perusahaan dimana-mana, tidak hanya itu hinata memiliki paras ayu nan cantik yang mampu melelehkan kaum adam saat melihatnya, bahkan dia juga pemenang OSN biologi tingkat nasional dan pemegang sabuk hitam taekwondo, tetapi dia memiliki sifat cuek, berbanding terbalik dengan sahabatnya yang bernama haruno sakura. princess kedua yang tidak lain bernama haruno sakura mempunyai sifat periang, dia juga pewaris rumah sakit terbesar di jepang, memiliki paras yang cantik, dan kapten tim basket putri di kishs.

"hinata…"

" hm" gumam hinata tidak jelas

"…."^,^

*apa dia sudah gila, uukh mengerikan* hinata merinding melihat sakura yang senyum-senyum sendiri.

Hinata terus memandang sakura yang menurut hinata sudah gila. Sakura yang merasa dipandangi malah tertawa lebar.

" hahahaha.. jangan memandangku terus hinata-chan, bisa- bisa kau naksir loh"

" naksir? Amit-amit deh" jawab hinata cuek. Hinata berusaha mengalihkan pandangannya namun lagi-lagi perilaku sakura membuatnya ngeri. Sedangkan Sakura masih terus tertawa sendiri dengan muka memerah. Hinata menghela napas kasar*oh kami-sama semoga virus gila sakura tidak menular*pinta hinata dalam hati.

"Apa kau sakit?"

"…"Sakura menggeleng dan masih terus tersenyum malu-malu

" kau membuatku merinding sakura" ejek hinata dengan gaya ketakutan.

'ctak'. " emang aku hantu apa"bentak sakura plus memberikan jitakan untuk kedua kalinya pada hinata.

"itaii.. sakit tau, apa ini hobi baru mu sakura- chan" sindir hinata yang masih mengelus kepalanya.

"siapa suruh kau bilang aku hantu!"

"tuh kamu yang bilang sendiri kalau kau itu hantu, aku tidak mengatakannya kok" balas hinata dengan polos

"HINATA…" teriakan sakura, yang akan menjalankan aksi jitaknya pada gadis di depannya ini.

"ara..ara, gomen aku gak bermaksud begitu kok dan hentikan hobi baru mu itu" rengut hinata yang secara otomatis membuat sakura menghentikan aksi jitaknya. hinata bernapas lega *uuufh,,selamat, sepertinya besok aku harus bawa helm kalau tidak, bisa-bisa aku amnesia mendadak * lanjut hinata dalam hati dan untuk sementara waktu sepertinya hinata harus bersabar sama si pingky, tanpa sadar hinata terus mengangguk-anggukkan kepala memikirkan rencananya.

"hm.. terus kenapa senyum-senyum sendiri" ucap hinata dengan hati-hati karena takut membuat sakura kesal lagi.

"aku menyukai seseorang" jawab sakura dengan muka memerah.

Cinta..cinta.. cinta kenapa semua orang mengatakannya, hinata benci kata itu, ia tidak percaya akan cinta, karna baginya tidak ada satupun cinta tulus dan cinta hanya sebuah tipuan yang memuakkan. Ya memuakkan, sangat memuakkan yang membuat hinata makin membenci adanya cinta.

"siapa?" ucap hinata yang kembali dengan sikap cueknya

"R.A.H.A.S.I.A"eja sakura dengan genit

Hinata memutar matanya bosan 'uuft.. aku menyesal bertanya dengannya', Hinata tak habis pikir, apa semua orang yang jatuh cinta terkena virus yang dialami sakura..?, apa hanya sakura saja yang kena virus?,aakh sungguh merepotkan,,'sebaiknya aku pergi ke kelas, aku tidak mau tertular' hinata lagi-lagi meninggalkan sakura di kantin.

Saat bel berbunyi semua orang berhambur ke kelas masing-masing, tapi tidak dengan hyuuga hinata, dia malah berbelok ke atap. Kakinya melangkah menaiki tangga, pikirannya kosong tidak ada satupun yang tahu tentang kepahitan hidupnya, semua orang menanggap hidupnya sempurna tanpa kekurangan tapi itu sebaliknya, memang dia tidak kekurangan materi tapi dia hanya kekurangan kasih sayang. Sesampainya di atap hinata berteriak "AKU BENCI HIDUPKU..".

"berisik, dasar pengganggu" sasuke muncul dari belakang hinata

"eeh…" hinata kaget saat melihat seseorang dari belakangnya.

"kau tidak cocok di panggil princess, tapi kau lebih cocok di panggil NONA BAKPAU" ejek sasuke dengan gaya coolnya.

*oh my god, aku dipanggil nona bakpau? Ga salah tuh* teriak batin hinata. 'tapi benar juga sih' Hinata menyeritkan alisnya dan memasang pose berpikir, "hmm".

Sasuke terus memperhatikan perempuan yang ada di depannya tanpa sadar sasuke berucap "cantik".

Hinata menghentikan acara berpikirnya karena mendengar sesuatu " ha?"

"tidak ada" balas sasuke yang masih mempertahankan gaya coolnya.

"dasar MISOCOOL,,"

sasuke menyerit bingung "misocool?"

"MISTER SOK COOL" jelas hinata.

"Namaku sasuke uchiha bukan misocool"

"untuk apa aku tahu namamu, ga penting" sahut hinata tak mau kalah

"ck.. dasar nona bakpau" geram sasuke mulai emosi

Hinata tidak mendengarkan omongan pria didepannya, dia duduk dan terus memandang langit yang agak mendung* apa aku tidak bisa bahagia* lirih hinata. Hinatapun memejamkan matanya dan tertidur.

Sementara sasuke yang merasa dicuekin hanya menghela napas*dasar perempuan aneh*, kemudian sasuke mendekati hinata yang terlelap, tanpa sadar sasuke terus memandang wajah seseorang yang tengah tertidur didepanya dan mengelus pipi mulus hinata.

"ngggh"lenguhan kecil dari hinata

*kau mau menggoda ku eh?* Sasuke mulai tergoda karena sikap hinata, lagi pula dia kan laki-laki normal jadi wajar dia melakukannya, sasuke mencium hinata dengan lembut "cuup"*manis, eekh sial! Kenapa aku jadi ketagihan*. Sasukepun akhirnya sadar dan segera melepaskan ciumannya. Dia pun bergegas pergi kalau tidak sasuke tidak akan menjamin keselamatan gadis yang ada didepannya,Sasuke pun beranjak pergi meninggalkan hinata yang sedang tertidur. 'aku tidak boleh suka dengannya, itu bisa saja menghancurkan rencanaku' sasuke terus meyakinkan dirinya sendiri.

"kring….kring" dering handphone di saku hinata. Hinata pun terbangun dan segera mengangkat handphone " moshi.. moshi,,"sapa hinata lembut.

"neesan,, sudah sore, kenapa belum pulang" Tanya adik hinata dari telepon

" hm.. neesan tadi ketiduran"

" ha dasar, sesalu saja seperti itu" terdengar helaan nafas " cepat pulang,jaa.."

" jaa.."hinata memasukkan handphonenya ke saku, hinata melangkahkan kakinya meninggalkan atap, disepanjang perjalanan kishs terlihat sepi hanya ada beberapa orang lewat itupun yang mengikuti kegiatan klub. * berapa lama aku tidur* batin hinata bertanya-tanya, sekarang hinata sudah ada di kelas, dia pun segera mengambil tas dan pergi meninggalkan kelas. Tak terasa dia sudah berada di gerbang KISHS. Hinata berjalan dengan earphone di telinganya, hinata sengaja pulang sore sebab dia senang menikmati pemandangan sore.

"hinata chan…" hinata menoleh ke belakang saat ada yang memanggilnya.

matanya menyipit saat melihat perempuan berambut musim semi yang sedang berlari ke arahnya, dari penampilan sakura sekarang dia yakin pasti sakura habis dari klub basket.

"kau memang best friend ku hinata- chan" sakura memeluk hinata dengan erat.

"oi… kau mau membunuhku ya" cetus hinata. Hinata mulai megap-megap di pelukan sakura

"eeh.." pekik sakura kaget melihat temannya yang mulai kehabisan nafas. Dengan segera sakura melepaskan pelukannya "hehehe… sorry hinata- chan, aku khilaf". Ucap sakura agak bersalah.

*syukurlah aku masih hidup* ucap batin hinata. " sudahlah, kenapa kau memelukku?" .

Sakura nyengir " tidak ada sih, aku Cuma senang kau mau menunggu pulang"

" siapa juga yang nunggu, aku pulang jam segini aja karena aku tadi ketiduran" jelas hinata santai

"ooh gitu ya" balas sakura lemas.

"Daijobu ka?" Tanya hinata agak khawatir

Sakura menggelengkan kepalanya " ga papa kok, yang penting kita bisa pulang bersama" sakura merangkul bahu hinata dan berjalan dengan riang. Tapi kegiatan pulang bersama mereka, sepertinya harus diundur karena tiba-tiba ada sebuah mobil bewarna hitam yang berhenti didepan mereka.

"Tin…Tin" terdengar suara klakson mobil dan keluarlah seseorang yang memakai jas kerja .

"tousan" ucap sakura senang sambil memeluk ayahnya

" ayo kita pulang, kaasan sudah nunggu kita"

"hinata chan, ayo ikut" sakura menarik hinata memasuki mobil.

" tidak perlu sakura chan" hinata tersenyum " aku bisa pulang sendiri, lagi pula rumah ku dekat"

" tapi lain kali ikut kami ya" ucap sakura menatap hinata penuh harap .

"hu'um" hinata hanya menggukkan kepalanya.

Sakura pun masuk ke mobilnya " jaa… hinata chan"

"jaa.." lambai hinata saat mobil sakura jalan. Matanya kemudian beralih menatap langit " sangat indah"gumam hinata. Dia pulang dengan langkah yang riang.

Semua teman hinata pergi ke sekolah menggunakan mobil ataupun dengan supir pribadi karna rata-rata penghuni kishs orang yang sangat berkecukupan, bisa juga di bilang anak orang terpandang dan juga memiliki otak yang encer . Meskipun hinata dijuluki princess di kishs dia berpenampilan normal tidak seperti teman-temannya yang memakai bedak menor dan Hinata memilih berjalan kaki dibandingkan naik bus , padahal kalau hinata mau dia bisa saja membawa mobil kesayangannya, lagi pula rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh. hinata berhenti di bangunan yang megah yang disampingnya tertulis 'kediaman hyuuga'. Hinata memasuki bangunan tersebut dan disambut hangat oleh adik tersayangnya " neesan.." .

"hm" hinata masuk meninggalkan hanabi yang terlihat kesal.

"hentikan omong kosongmu itu onee-chan. Selamat ya" sahut hanabi agak kesal namun masih tersenyum.

'Selamat? Apa maksudnya?' hinata mencoba mencerna perkataan adik tersayangnya. Sang adik malah terkikik geli karena sikap kakaknya yang belum sepenuhnya berubah. "nee-san akan dijodohkan".

"ooh dijodohkan ya. Aku kira apa'an." hinata pikir hanabi juga terserang virus pingky, ternyata dugaannya tidak benar dan itu membuat hinata mengucap syukur pada kami-sama. 'eeh tunggu dulu.. tadi hanabi bilang aku dijodohkan?'

1, 2 ,3 detik berlalu

"apaaaa? Dijodohkan?" pekik hinata kaget. Hanabi mengangguk kepalanya dengan riang tanpa merasa bersalah."dimana tousan?"Tanya hinata dengan nada dingin

"di- diruang kerja nee-san"balas hanabi yang mulai agak ngeri karna melihat muka angker hinata saat ini.

Pelayan yang berlalu lalang di kediaman hyuuga juga tidak ada satupun yang berani menyapa nonanya yang sedang marah besar. Sesampainya di depan pintu ruang kerja ayahnya 'braak..' hinata menyalurkan kemarahannya pada pintu yang tidak bersalah. Hinata melangkah dengan geram menuju ayahnya yang duduk santai didepannya.

"apa maksud dari semua ini tousan" geram hinata dengan muka merah meredam amarah

"ini demi kebahagiaanmu hinata"

"ini demi kebahagiaanku atau DEMI KEBAHAGIAANMU TOUSAN" lanjut hinata yang membuat amarah hinata meledak kembali.

"CUKUP HINATA, ini pesan terakhir dari kaasan mu"

'plak' hiashi tanpa sengaja melayangkan tamparan yang cukup keras pada hinata.

Hinata memegang pipinya yang habis ditampar "sejak kapan tousan perduli dengan kaasan ?" bentak hinata.

"ya, tousan sangat perduli dengan kalian"

"perduli eh?" hinata tertawa miris "saat kaasan sakit, tousan malah selingkuh. Apa itu yang tousan bilang perduli?"balas hinata . namun tidak ada jawaban dari hiashi hyuuga sehingga membuat air matanya tak bisa terbendung lagi. "jawab tousan hiks..hiks?"tangis hinata pecah.

"maafkan tousan hinata"ucap hiashi penuh sesal dan memeluk hinata. Hinata berusaha melepaskan pelukan sang ayah "ini tidak mudah tousan"lirih hinata yang kemudian pergi meninggalkan ayahnya yang diam seribu bahasa.

Next chap:

"Kenapa aku terus memikirkannya?, Apa aku menyukainya?"

"hentikan sandiwaramu itu ototou, jangan sampai kau menyesal"

"bersiaplah, kalian akan menikah 3 bulan lagi"

" sakura maukah kau jadi pacar ku"

" tidak bisa, bukannya kau sudah punya hinata"

Review kalian adalah sumber kekuatanku^^

Thank's for read my story,,.

Mind to review