Jimin sudah memperkirakan dari jauh bahwa ia akan menyatakan cinta kepada Yoongi di tanggal 1 april bertepatan dengan april mop— jadi, jika Yoongi menolaknya Jimin akan memasang tampang seolah baik-baik saja lalu berkata bahwa ini april mop.

"Bagaimana cara ku? Keren kan? Jika di tolak, aku tidak akan malu dan hubungan dengan Yoongi hyung tidak akan merenggang." Ujar Jimin dengan senyum merekah.

Taehyung menatap Jimin dengan tatapan bingung. "Kau bodoh ya?"

"Itu cara jenius!"

"Jimin coba kau—"

"—sst." Potong Jimin meletakkan jarinya di bibir Taehyung, membuat Taehyunh menghentikan ucapannya.

"Dengarkan aku dulu Jimin!"

"—stttt."

"Caramu tidak akan berhasil, Jimin!"

"—stttt." ujarnya mendesis lebih lama, ia menggelengkan kepalanya keheranan melihat pesimisnya seorang Taehyung. "Kau harusnya mendoakan sahabatmu ini, Taehyung." kata Jimin.

Taehyung memutuskan untuk mengalah menghadapi Jimin. Toh, harusnya Jimin harus lebih peka sedikit bahwa sebenarnya Yoongi hyung itu punya perhatian lebih terhadapnya, memang dasarnya Jimin saja yang terlalu keras mengira bahwa perhatian itu di berikan kepada member yang lain, apalagi di tambah betapa lengketnya Yoongi dengan Hoseok—jadi Jimin sedikit tidak terlalu banyak berharap. "Ya, aku doakan semoga kau cepat sadar ya, Jimin." Ujarnya menepuk pundak Jimin dengan prihatin.


April Mop!

Sehon-ey

Park Jimin / Min Yoongi

Humor


Jimin sedang dalam mode gugup bukan main, dia hanya harus menunggu Yoongi masuk ke dalam kamarnya setelah ia meminta Taehyung untuk memanggil Yoongi untuk ke kamar yang ditempati oleh dirinya dan Taehyung. Keringatnya membanjiri pelipisnya, rambutnya sudah teracak-acak karna beberapa kali di acaknya— tapi justru menambah kesan sexy.

Pintu di ketuk tiga kali, tanpa perlu Jimin berkata masuk pintu sudah di buka dengan perlahan dan memperlihatkan separuh wajah seseorang yang di tunggu-tunggunya.

"Masuk hyung,"

Yoongi masuk sudah dengan mengenakan piyama tidurnya, matanya sayu menatap ke arah Jimin, terlihat jelas wajah mengantuk seorang Min Yoongi. "Jadi ada apa, Jim? Memangnya kau tidak lelah?" ujarnya dengan nada ketus seperti biasanya, namun tidak menggoyahkan hati Jimin. Toh, ia tahu memang pasti Yoongi lelah setelah konser tadi.

"Maaf mengganggumu ya hyung,"Ujar Jimin merasa tidak enak, namun ia harus melakukannya sekarang juga.

"Yasudah tidak apa-apa, jadi ada apa?"

"gini— anu— begini—"

Yoongi menyerngitkan dahinya bingung, kenapa Jimin jadi terdengar gugup? Yoongi menghembuskan nafasnya perlahan lalu berkata. "Langsung saja keintinya," ujarnya kepada Jimin dengan nada tersirat tak sabaran. "Sudah mal—"

"Ayo, jadi pacarku hyung?"

"—HAH!?" seketika rasa kantuk yang di rasakan oleh Yoongi musnah setelah mendengar perkataan Jimin. Lalu Yoongi mendengus di iringi tawa kecil. "Jimin— kau pasti lelah ya? Kau lucu sumpah." Ujarnya sambil mengibaskan tangannya di udara menolak keseriusan dari ucapan Jimin.

Jimin mulai gusar, tangannya melipat di dadanya lalu memulai ancang-ancang untuk berakting ketika ada tanda-tanda Yoongi menolaknya.

Jimin mengulum senyumnya, entah tersirat apa arti senyuman itu kemudian ia berkata dengan santai. "April Mop hyung! Hehehe— maaf ya—"

Ucapan Jimin di potong dengan cepat oleh Yoongi. "Jimin," gumamnya tipis, membuat Jimin menatapnya dengan canggung. "Sekarang sudah tanggal 4 april, berarti sudah lewat april mop." Tatapan mata Yoongi meredup, tanda ia benar-benar muak dengan lelucon Jimin. "Jangan menarikku jika hanya ingin bercanda, oke?" Yoongi menepuk pundak Jimin dengan ringan. "Selamat malam, Jimin." Ujarnya seberusaha mungkin untuk terdengar ceria.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

END

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

sehon-ey balik lagi...hehehe... sebenarnya aku lebih aktif di wattpad, jadi bisa mampir aja di wattpad aku ya.

wattpad : Sehon-ey

jangan lupa review nya~

aku ga gigit kok:3