ELYSIAN
prolog
PARK CHANYEOL x BYUN BAEKHYUN
.
.
Di antara banyaknya kosa kata dari berbagai bahasa di dunia, Baekhyun sangat menyukai kata 'keluarga'. Dalam bahasa apapun, makna keluarga akan penuh kehangatan sekaligus kebahagiaan. Semua tertoreh secara maksimal dengan kadar bahagia yang melebihi rata-rata. Rasa lelah dan penat sesekali datang namun hanya sebagai bumbu penyedap, karena jika mendengar ungkapan cinta suami beserta rengekan lucu si kecil yang minta dipeluk, semua lelah dan penat hanya omong kosong.
Jesper sudah berusia 9 bulan. Tubuhnya mulai berkembang lebih tinggi dan lebih berisi. Baekhyun bahagia bisa menyusui Jesper dengan ASI. Baik Baekhyun maupun Chanyeol tidak bergantung dengan susu formula demi memberi gizi terbaik untuk Jesper.
Setiap hari Baekhyun selalu bangun lebih pagi dari siapapun di rumah ini. Bahkan maid yang Chanyeol datangkan untuk membantu Baekhyun di rumah masih terlelap bersama mimpi mereka ketika Baekhyun mulai menyentuh beberapa bahan makanan di dapur.
Statusnya yang berubah setelah menikah membuat Baekhyun sadar akan tanggung jawabnya. Dia harus bangun pagi untuk menyiapkan keperluan suaminya yang masih terlelap di bawah selimut. Sebenarnya tidak perlu serepot itu, karena maid di rumah ini bisa mempersiapkan semua sesuai apa yang seharusnya mereka kerjakan. Tetapi Baekhyun memberi keputusan mutlak jika urusan Chanyeol dan Jesper akan menjadi tanggung jawabnya. Para maid bisa mengurus hal lain.
Si lelaki kesayangan yang masih tidur bermanjakan mimpi bersama para dewi kecantikan itu suka jenis sarapan yang sederhana. Roti bakar coklat dan kopi hitam pekat namun terasa manis, bagi Chanyeol sudah cukup. Dia tidak terlalu mengambil pusing jenis makanan apa yang akan masuk dalam perutnya asal itu buatan tangan Baekhyun.
Lalu ketika jarum jam menunjukkan pukul 6 dan Baekhyun sudah selesai dengan menu sarapan suaminya, wanita itu mengusak rambut si lelaki tidur yang tengah bergelung seperti kimbab.
"Sayang, bangun. Kau harus sarapan, mandi, lalu berangkat bekerja." Kata Baekhyun.
Hanya ada dehaman seadanya tanpa ada reaksi lain.
"Sayang...aku sudah siapkan roti selai coklat dan kopi kesukaanmu." Lalu Baekhyun beranjak untuk menyibak tirai dan membiarkan sinar matahari membantunya membangun si lelaki kimbab. Namun sayangnya Chanyeol bukanlah lelaki yang mudah tergoda oleh kehangatan matahari. Dia lebih senang menjadi kimbab di atas ranjang dan kembali menjemput mimpi bersama bidadari—tanpa sepengetahuan Baekhyun.
Seharusnya Chanyeol tidak sejauh itu bermain ketika Baekhyun adalah satu dari berjuta wanita di dunia yang memiliki tingkat kesabaran sangat tipis. Karena ketika wanita itu diabakan dan urat kesalnya mulai tampak menyeramkan, Chanyeol harus bersiap dengan gaya kesal si ibu muda cantik.
"Park Chanyeol! Bangun atau kau tidak mendapatkan makan pagimu!"
Masih tetap dengan posisi yang sama.
Rasanya Baekhyun baru saja disiram bensin lalu di sulut korek karena lelaki yang payah dalam hal bangun tidur itu tidak bergerak barang satu senti. Baiklah, sepertinya Baekhyun harus menggunakan cara lain agar Chanyeol bisa membuka mata dan bangun untuk sebagaimana aktivitas yang semestinya dia lakukan. Sarapan, mandi, dan...
"Ya! Lepaskan!"
...tidak seharusnya Chanyeol menarik pergelangan tangan Baekhyun yang berdiri di samping ranjang untuk di peluk seperti guling lalu di beri ciuman bertubi-tubi di wajah. Hal itu tidak ada dalam list kegiatan pagi Chanyeol tapi diberkatilah keberanian lelaki itu karena telah menumbuhkan tanduk Baekhyun.
"Masih pagi. Jangan marah-marah nanti cepat tua." Begitu katanya sambil menyusupkan kepala di ceruk leher Baekhyun. Sedang si korban masih berusaha memberontak untuk bisa keluar dari kungkungan suaminya. "Aku bisa berangkat sedikit siang. Jadi biarkan aku seperti ini sedikit lebih lama."
"Kenapa baru bilang kalau berangkat siang?" cukup terkejut karena jika Baekhyun tau dari awal, dia tidak akan repot-repot membangunkan si payah ini.
"Kau tidak tanya."
"Memberitahuku bukan sesuatu yang menguras tenaga, Chanyeol."
"Apa kita harus berdebat pagi hari untuk hal seperti itu?"
"Ya. Harus dan wajib. Kita harus berdebat agar aku bisa menjewermu karena selalu melepas bra-ku setiap malam." Baekhyun mencubit kecil hidup lelakinya. "Setiap pagi aku harus bangun dengan bra yang sudah tergeletak malang di bawah. Dari mana kau belajar menelanjangi tubuh istrimu?"
"Aku tidak menelanjangimu. Hanya melakukan yang terbaik pada asetku."
"Melepas bra istrimu bukan hal baik, Chanyeol."
"Tidak ada hukum yang melindungi kegiatan itu, Sayang. Ah, sudahlah. Yang jelas aku tidak suka ada pelindung yang menghalangi kebahagiaanku."
"Dasar mesum!"
"Tapi kau suka, kan?"
"Ya!" Baekhyun meronta untuk kungkungan Chanyeol yang membuatnya tak memiliki celah untuk kabur.
"Jangan bergerak, ini nyaman."
"Bangunlah untuk makan lalu kau bisa tidur lagi."
"1 jam lagi."
"Apa?"
"Aku mencintaimu."
Lalu yang terjadi sebelum Baekhyun mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memberontak lebih keras adalah Chanyeol yang menahan pergelangan tangannya di dua sisi dengan posisi yang sedikit lebih intim. Misalnya posisi dimana Chanyeol duduk di atas tubuh Baekhyun dengan rambut berantakan dan senyum setengah iblis kenikmatan.
Baekhyun sedikit heran kemana perginya mata terpejam rapat si lelaki bangun tidur. Karena yang terlihat saat ini adalah mata penuh sulutan gairah singa lapar yang butuh pelampiasan untuk merasa kenyang.
"Jangan macam-macam. Ini masih pagi." Ancaman Baekhyun terdengar seperti batuk kering ayam perawan patah hati.
"Aku tidak macam-macam. Hanya satu macam."
"Chanyeol, berhenti. Jangan menyusup dalam kaosku seperti ini!"
Mulai besok Baekhyun akan berhenti memakai kaos kebesaran di tubuhnya. Bukan apa-apa, karena pikiran lelaki bangun tidur seperti Chanyeol yang melihat celah untuk sedikit melecehkan tubuh istrinya bukanlah ide yang bagus di pagi hari. Apalagi ketika Chanyeol mengangkat sedikit tubuh Baekhyun untuk melepaskan sebuah kaitan di belakang tubuh agar lelaki itu semakin leluasa menuntuntaskan pergumulan paginya.
"Jangan ganggu celana dalamku, please!"
"Biarkan aku mengganggumu sebentar lalu aku akan mandi dan makan."
"Ya! Park Chanyeol!"
.
.
sementara TBC
.
.
Disaat banyak tanggungan FF, ide baru justru muncul.
Oke, sebut saja ini story-before dari "DOWN PAYMENT".
Ini masih PROLOG, cerita selanjutnya bakal di up setelah LATIBULE dan WANDERLUST selesai. So, mari bersabar untuk sementara waktu..
Thalanghae^^
