Title : Cover Girl

Pairing: SasuSaku

Disclaimer: I do not own Naruto, nor the story.

Warning: This is an Indonesian translation of Annie Sparklecakes's story with the same title. Done with permission.

Summary:

Sakura mengatakan, Sasuke adalah pria paling tampan yang pernah dia lihat. Sasuke mengatakan Sakura adalah wujud kesempurnaan dalam sebuah foto. Mereka tidak akan mengatakan apa harapan mereka, tapi ini adalah cinta.


Chapter 1

.

.

Light, Camera, Action!

.

.

Sekolah kedokteran itu mahal. Kalau aku berencana untuk meneruskan pendidikanku untuk delapan tahun ke depan dan menjadi seorang dokter ahli bedah syaraf seperti yang sudah lama aku impikan, aku butuh sebuah pekerjaan.

Aku memang mendapatkan beasiswa sampai ke universitas, aku juga memiliki uang yang diwariskan pamanku, Asuma. Sampai sekarang aku bisa menjalani kehidupan dengan cukup baik. Namun sekarang aku sudah dalam tahun terakhir dan hampir kehabisan uang tabunganku. Ibu dan ayah tidak bisa memberi banyak bantuan. Kakak tiriku Shikamaru, akan segera menikah jadi aku tidak mungkin selamanya bergantung kepadanya.

Sayangnya aku tidak pandai melakukan apapun. Aku pemasak yang buruk, seorang yang super ceroboh , dan walaupun aku sangat pandai dalam berinteraksi dengan orang lain, aku terlalu berantakan untuk melakukan pekerjaan seperti menjadi sekretaris. Lagipula, aku tidak suka pekerjaan yang terlalu menuntut, bisa-bisa aku membakar atau memecahkan semua barang karena aku sudah terlalu kurang jam tidur.

Ino membawakan iklan lowongan pekerjaan setiap pagi, sudah melingkari tiap pekerjaan yang dia pikir aku bisa lakukan. Hinata menelepon orang- orang yang membutuhkan pekerjaan, dan Tenten menyiapkan keperluan interviewku. Shikamaru dan Temari biasanya hanya duduk diam mendengarkan keluhanku.

Namun pada akhirnya, bukan mereka yang menemukan pekerjaan yang sempurna untukku; tapi aku. Saat aku mendapatkan tanda dari atas—maksudnya dari seorang pria bernama Kakashi—saat aku sedang menunggu dekan universitasku. Kertas itu ditempelkan di papan buletin di koridor, besar dan warnanya hijau pudar. Aku membacanya dan menganggapnya sebagai sebuah pertanda, walaupun mungkin bukan, iklan itu menyebutkan dia menginginkan gadis yang cantik namun unik untuk pergi ke sebuah gedung. Iklan itu sedikit membuat aku curiga kalau saja tidak ada nama agensi modeling tertulis di sana.

Jadi aku memutuskan untuk mencatat nomer yang tertera di sana, bertemu Tsunade dan tidak bisa berhenti tersenyum setelahnya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sudah lama aku cari kalau memang jam kerja dan upahnya sesuai dengan yang mereka janjikan. Aku hanya perlu mencobanya.

-x-

Dia berkata, "Kalau ada orang di luar sana yang bisa melakukan pekerjaan ini, dia—mungkin bukan aku. Tapi aku sudah terlalu putus asa dan kekurangan uang dan harus mencobanya."

-x-

Aku rasa penampilanku bisa dibilang cukup cantik dan unik. Rambut merah muda dan mata hijau besar memang tidak begitu populer, dan aku tahu banyak orang yang menatap ke arahku karenanya. Aku bisa dibilang pendek, tubuh tidak begitu berlekuk, dan dahiku terlalu lebar, bibir penuh, tapi aku rasa aku cukup cantik. Aku tahu itu karena aku aku pernah berpacaran dengan tiga pria dalam waktu yang lama—tidak bersamaan. Salah satunya putus denganku lalu berpacaran dengan Tenten (walaupun hal itu tidak menggangguku karena Neji dan aku tidak memiliki banyak kesamaan), satu lagi mengatakan bahwa dia 'sepertinya' gay (terserah, dia sedikit menyebalkan ; dia selalu memanggilku jelek), dan yang terakhir pindah ke luar kota.

Aku sangat merindukan yang terakhir. Namanya Gaara, dia adalah makhluk yang paling seksi dan saat dia menciumku, aku rasa aku akan meledak. Kami hanya bersama selama satu tahun, tapi aku berpikir dia mungkin orang yang tepat, sebelum dia pindah. Aku tidak mau berhubungan jarak jauh, aku menciumnya untuk ucapan selamat tinggal, dia menciumku untuk membuat aku mengingatnya, dan semuanya tidak berjalan begitu baik setelahnya.

Kemudian dia pergi. Saat itu aku berpikir rasa sakit di dadaku tidak akan pernah pergi, tapi aku rasa begitulah hidup: membuatmu luar biasa bahagia sebelum kemudian mengacaukannya.

Aku tidak pernah mengatakan pada Gaara bahwa aku mencintainya, dan dia tidak pernah mengatakannya padaku, tapi aku rasa kami sama- sama tahu tanpa harus perlu berbicara. Aku tidak tahu apakah aku akan mengalami perasaan seperti itu lagi, aku harap bisa. Karena tidak ada yang lebih aku takutkan daripada ditinggalkan sendirian.

Ayah meninggalkan aku dan ibu, kemudian ibuku mengabaikan aku. Kakak tiriku akan segera menikah, Tenten semakin serius dengan Neji. Ino memiliki banyak pacar yang bisa dia kunjungi, dan Hinata bersama Kiba, walau dia mengatakan bahwa Kiba hanya bersikap overprotektif dan membuat semua pria yang mendekatinya kabur. Gadis yang malang, tidak sadar dan kurang percaya diri walaupun dia cantik seperti boneka China. Kalau Ino cantik seperti Barbie, dengan rambut pirang panjang dan mata biru langit dan tubuh yang banyak orang rela mati untuk mendapatkannya. Tenten cantik dengan cara bergeraknya, anggun dan percaya diri, tipikal gadis yang membuatmu ingin tahu jika melihatnya.

Aku akan senang jika penampilanku seperti salah satu dari mereka, tapi aku tidak, semoga saja aku masih memiliki kesempatan. Aku hampir saja tidak mengatakan pada mereka tentang kesempatan ini, karena aku pikir jika mereka mencoba ikut audisi, maka aku tidak lagi memiliki kesempatan. Tapi Tenten tidak tertarik dalam dunia modeling, dan Hinata terlalu malu, sedang Ino sudah sejak lama terjun dan bergabung dengan perusahaan modeling terkenal sejak lama, ditemukan oleh seorang pria bernama Ibiki. Dia langsung masuk agensi karena dia memang sangat cantik.

Jadi aku memutuskan untuk memberitahu mereka, dan mereka begadang untuk mempersiapkan pakaian, rambut dan make-upku. Hinata membuatkan sarapan dan Tenten memelukku, sambil mengatakan semoga beruntung. Shikamaru mengantarku, Temari duduk bersamaku di kursi belakang, menyemangatiku dengan senyuman.

Tapi tidak ada yang ikut masuk denganku, dan sekarang lututku terasa bergetar sampai aku hampir tidak bisa berdiri. Namun aku sudah di sini, aku tidak akan mundur dan menghindar, walau aku hampir pingsan saat melihat gadis- gadis lain yang tinggi dan cantik berlalu lalang.

Aku pikir aku bisa, tapi mungkin tidak. Tapi kemudian aku mengingat bahwa aku cukup cantik dan bisa mendapatkan pria impianku, dan memikirkan Gaara cukup membantuku sampai—

Sampai dia berjalan memasuki ruangan, pria paling cantik yang pernah aku lihat, dengan rambut hitam spiky dan mata hitam dingin. Dan kali ini aku benar- benar pingsan.

-x-

"Aku akan menjadi seorang model."

"Apa yang memuatmu berpikir bahwa kau masuk kriteria?"

"Karena aku putus asa dan berambut merah muda."

-x-


AN: My another favorite fanfic by Annie! Ini multichapter pendek yang cuma 10 chapters dan wordsnya berkisar sekitar seribuan, each. Sudut pandang berganti tiap chapter, satu Sakura, dua Sasuke dan seterusnya… Sekarang aku udah sampai chapter 9, semoga bisa update lancer tiap minggu untuk menggantikan TheCherryOnTop :*

Anyway, Terimakasih sudah membaca.

Kritik, saran dan pendapat silahkan sampaikan lewat review.

-with cherry on top-

.the autumn evening.