MY PERFECTION IS YOU

.

.

.

Cast : Xi Luhan, Oh Sehun, Wu Kris, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Lee Gikwang BEAST, etc

Main Pair : HunHan, KrisHan, ChanBaek, KaiSoo

Rate : T –M (T untuk saat ini)

Warn : OOCness, Gajeness, TYPO, Pasaran, Harem!Luhan, Boys Love, Male x Male, Yaoi. Bahasa vulgar (maybe).

Yang engga suka silahkan menjauh dari lapak (?) saya. Kalo suka silahkan dibaca .


Seorang namja tampan dengan surai blondenya sedang memandang lewat jendela dari gedung bertingkat miliknya dengan satu tangan menggenggam cangkir dan satu tangannya ia masukkan kedalam kantung celananya. Keasikkannya memandang bangunan-bangunan pencakar langit terintrupsi dengan ketukan dari pintu ruangannya.

"Permisi Mr. Oh, Mr. Kim ingin bertemu anda."

Ia membalikkan badannya dengan gestur yang menawan lalu berucap dengan suara bassnya,"Ya, silahkan masuk."

Selanjutnya suara berderit yang tak begitu terdengar menyapa indera pendengaran pria yang dipanggil Mr. Oh. Seorang pria berkulit tan dengan jas hitamnya masuk dengan senyuman tersungging dibibirnya.

Sang sekretaris bule itu mengangguk sebentar selanjutnya pintu berdebam tertutup.

"Mr. Oh lama tidak berjumpa nde? Wahh kau terlihat sangat luar biasa, aku bahkan hampir tidak mengenalimu," ucapnya sedikit berlebihan.

"Kau juga Mr. Kim, aku bahkan hampir melupakanmu. Kau terlihat tidak sebajingan dulu," balas santai.

"Sialan Oh Sehun kukira kau berubah ternyata masih sama seperti dulu," Mr. Kim tertawa dan mendekati Oh Sehun yang berdiri didepan mejanya.

"Kim Jongin, welcome eoh."Sehun ikut tertawa merangkul bahu sahabat lamanya itu dengan hangat.

Mereka mengobrol panjang lebar disertai gurauan khas mereka. Obrolan mereka lebih banyak bernostalgia karena mereka memang tidak bertemu selama 5 tahun.

"Bagaimana kabar Kyungsoo? Bukankah dulu kau sering mengusilinya eoh?" Sehun kembali ingat masa senior high schoolnya dimana Kai sangat suka mengejek dan menyembunyikan barang Kyungsoo hingga namja itu kesal dan memukul Kai.

"Baik, sangat baik." Jongin tersenyum sangat lebar membuat Sehun mengernyitkan keningnya.

"Bagaimana bisa kau tahu? Apakah..."

Pertanyaan Sehun menggantung dan manik tajam Sehun sedikit membola.

"Kau dan Kyungsoo menikah?!"

Jongin menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebar masih menghiasi wajahnya.

"Mwoo? Kalian menikah dan tidak mengundangku?"

PLAK

Dengan tidak berperikepalaan Sehun menggeplak kepala Kai.

"Appo Hun."

"Bagaimana bisa kau menikah dan tak mengundangku, sialan kau Jong!"

PLAK

PLAK

"Ya! Cukup Hun, aiish."

Kai mengusap belakang kepalanya yang nyeri karena pukulan Sehun.

"Ini mendadak Hun. Kami baru menikah 3 bulan lalu setelah tahu Kyungsoo hamil anak kami."

"Jinjarom?! Daebakk. Ini baru Kim Jongin bajingan yang kukenal. Chukkae ne,"

Sehun menjabat tangan Kai dengan Kai yang menarik keras tangan Sehun. Sehun sengaja menjatuhkan dirinya dan menarik Jongin hingga Jongin berada disamping Sehun.

"Gomawo. Haah aku juga tak menyangka akan secepat ini punya anak."

Mereka berbaring menatap plafon tinggi kantor Sehun dengan dibawah mereka karpet bermotif abstrak yang lembut.

"Bagaimana denganmu apa kau punya kekasih ?"

Kali ini Jongin yang bertanya pada Sehun.

"Menurutmu?"

"Walaupun aku benci mengakuinya tapi dengan tampang sepertimu sepertinya sudah berpuluh-puluh uke dan wanita yang sudah menghangatkan ranjangmu. Kau pasti sudah memiliki kekasih."

"Tebakanmu separuh benar dan sisanya salah. Aku memang one night stand dengan mereka tapi aku belum punya kekasih."

"C'mon Sehun usiamu sudah 25 tahun, aku saja hampir punya anak sedangkan kau bahkan belum punya kekasih. How poor you are. Ah, apakah karena Luhan sampai sekarang kau masih single?"

Mendengar Luhan disebut entah kenapa jantungnya berdebar cepat."Bagaimana kabar Luhan?"

Walau nada yang dikeluarkan Sehun datar dan tanpa perasaan namun sebenarnya ia penasaran setengah mati pada sosok terindah yang pernah ditemuinya seumur hidupnya. Walau berpuluh-puluh wanita dan uke cantik telah ditemui dan menghangatkan malamnya namun tak ada yang bisa menandingi Luhan menurut Sehun.

"Ah, kau sungguh tidak tahu tentangnya? Hm, dia menjadi artis dan model terkenal di Korea. Banyak sekali namja yang berstatus dominan mengejar-ngejarnya. Tapi sampai saat ini dia masih sendiri sama sepertimu."

Sehun menyembunyikan senyuman yang hampir muncul dibibirnya.

Kai sedikit melirik namja tampan disampingnya. "Wae? Apa kau masih menyukainya hm?"

"Ya," ujarnya singkat. Terkesan acuh tak acuh berbeda dengan hatinya.

"Kau pulanglah ke Korea. Apa kau tidak takut ada namja yang berhasil merebut hati Luhan?"Kai berusaha membujuk sahabatnya pulang ke tanah kelahirannya.

"Hm, banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Sepertinya aku masih akan lama berada disini,"ujar Sehun jual mahal.

"Kau tahu Luhan akan beradu akting dengan Kris Wu minggu ini. Kudengar Kris tergila-gila pada Luhan jadi bisa aku pastikan Kris akan berusaha membuat Luhan jatuh cinta padanya didrama mereka," ujar Kai memanasi Sehun.

"Woah kau begitu tahu informasi tentang Luhan, apa sekarang kau menyukai Luhan juga?"tanya Sehun tidak terima.

"Enak saja kau tuan Oh aku sudah punya Kyungsoo ingat? Makanya pulang ke Korea dan buktikan sendiri jadi nanti kau tidak menuduhku berbohong."

"Calm Mr. Jongin. Ne aku tahu. Aku akan menghubungimu segera."

.

.

.

"1 2 3 yak tahan ! baik baik bagus sekali. Oke cut!"

Luhan yang sedari tadi berpose dengan berbagai gaya akhirnya membungkuk dan mengucapkan terimakasih pada kru yang berada diruangan pemotretan itu dengan senyum malaikat yang terpasang diwajahnya.

Para model dan juga para kru itu terpana melihat kecantikan dan senyum maut Luhan.

Lee gikwang idol dari BEAST yang menjadi model bersama Luhan menghampiri sunbaenya dan menyalami Luhan, modus.

"Luhan-sshi terimakasih atas bantuannya tadi, aku jadi bisa berpose dengan baik."

Padahal Luhan tidak merasa membantu hoobae tampan itu. Tapi Luhan tidak menolak uluran tangan Gikwang.

"Ne, Gikwang-sshi ak juga senang bisa bekerja sama denganmu" ujarnya dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya.

Ahh~ tidak salah ia memuja malaikat cantik ini.

"Luhan-sshi ah ani Luhan hyung bolehkah aku memanggilmu demikian?"

"Ah ye tentu saja."

Gikwang tersenyum bahagia. "Kalau begitu Luhan hyung memanggilku Gikwang-ah nde?"sambungnya setengah memaksa.

"Aigoo baiklah Gikwang-ah. Bagaimana kau senang?"

Luhan mengelus rambut Gikwang membuat yang dielus terbang ke awan.

"Luhan, eh gikwang-sshi apa yang sedang kalian lakukan?

"Ah aku hanya menyapa Luhan-sshi saja Baekhyun-sshi baiklah aku permisi," senyumnya dengan gerakan tangan menggaruk belakang kepala lalu ia membungkukkan badannya pada Baekhyun.

Baekhyun mengangguk-angguk mengerti.

"Apa kau tadi baru tebar pesona pada hoobaemu? Dasar kau ini. Cari yang sepantaran jangan daun muda sepertinya,"Baekhyun menarik bibirnya hingga berubah datar.

"Dia kuanggap namdongsaengku Baek. Kau ini selalu mencemaskan hal sepele seperti ini. Sudahlah santai oke?"

Luhan sedikit merangkul Baekhyun. Namja imut itu suka melakukan skinship dengan orang-orang. Alasannya karena bisa mengakrabkan diri dengan orang lain.

"Oke oke terserahmu saja," ucap Baekhyun terkesan malas.

"Apa aku ada jadwal setelah ini?"

Baekhyun menaikkan kacamata bundar hias dihidungnya dan melihat tabnya. "Aniyo. Kau boleh istirahat setelah ini."

"Gomawo, ahh akhirnya aku bisa istirahat."

"Han, kau ada pembacaan naskah drama Pastry Love dengan Kris Wu dua hari lagi, jangan lupa jam 8 di gedung SBS. Jangan bangun kesiangan juga, Kau ini selalu bangun kesiangan, Aish jinjja!"

"Ne, kau tenang saja Baek-ah," Luhan menjawab santai kecerewetan Baekhyun.

Mereka sedang berjalan dilorong dan akan masuk ke lift.

Luhan dan Baekhyun masuk kedalam lift, Luhan memencet lantai paling bawah, basement.

"Kris Wu meminta kontak ponselku padaku, apa aku harus memberinya Baek?" tanya Luhan memandang tanda panah yang terus turun kebawah.

"Kulihat dia menyukaimu. Dia tampan, baik, dan terlebih dia anak pengusaha deretan terkaya di Korea yang bisa dipastikan hartanya sangat banyak, kalau aku jadi kau aku tidak akan berpikir dua kali." Jawab Baekhyun bersemangat. Jika berhubungan dengan uang maka Baekhyun tidak akan berpikir dua kali. Ehem bisa dibilang ia sedikit matre.

"Sayang aku sudah pacaran dengan Chanyeol jadi aku merelakan Kris padamu."

Perlu diketahui Chanyeol adalah seleb chef yang mempunyai banyak restoran yang tersebar di Korea bahkan Asia karena kenikmatan rasa yang tidak diragukan lagi dan mutunya yang tinggi. Chanyeol dan Baekhyun bertemu saat Luhan menjadi bintang tamu acara variety show memasak Chanyeol. Disaat itulah mereka jatuh cinta dalam pandangan pertama berlanjut hingga saling kontak-kontakan dan berakhir dengan menjadi sepasang kekasih.

"Arra arra. Aku tahu kau pasti akan memberi saran seperti itu jika berhubungan dengan uang, harta," ucap sarkastik Luhan.

"Ya aku tidak mata duitan. Aku hanya berpikir realistis. Ingat Realistis! Memang kau mau nanti jika kebutuhanmu yang jutaan won itu tidak bisa dipenuhi gara-gara suamimu nanti tidak kaya?!"ucap Baekhyun berapi-api.

"Ya aku tidak seboros itu menghabiskan jutaan won di black card hanya dalam satu minggu memang aku dirimu,"balas Luhan dengan bibir mempout lucu.

"Aishh soal itu Chanyeol yang memberi kartu kredit itu padaku, salahkan Chanyeol jangan salahkan aku!"

TING!

Perdebatan mereka diakhiri dengan bunyi lift yang sudah pada lantai dasar. Luhan dan Baekhyun keluar. Tidak menunggu berapa lama kemudian mobil van hitam itu mendekati mereka. Itu adalah mobil van yang biasa untuk mengantar Luhan kemana-mana.

Baekhyun masuk terlebih dahulu sebelum Luhan menyusul.

"Yong Guk hyung apa kau menunggu lama?" Luhan menyapa ramah.

"Ani Luhan-ah,"jawab Yong Guk sedikit blushing sambil memandang cermin ditengah mobil yang memperlihatkan wajah imut Luhan.

"Langsung ke apartemen Luhan Yong setelah itu ke apartemen Chanyeol."

"Nde, arraseo Baek-ah."

Kemudian mobil van melaju dengan kecepatan sedang keluar dari basement gedung itu.

.

.

.

.

.

2 Hari setelah obrolan Luhan Baekhyun.

Para pemain Pastry Love dan beberapa kru drama berkumpul didalam ruangan luas yang bercat putih bersih dengan beberapa lukisan cantik didinding-dindingnya. Mereka duduk pada barisan kursi dan meja yang tersedia diruangan ini. Beberapa wartawan dan reporter dari berbagai media meliput acara pembacaan naskah pemain Pastry Love.

Kris duduk bersebelahan dengan Luhan. Mereka sedang membaca naskah dalam meja masing-masing. Kris beberapa kali mengajak Luhan berbincang dalam posisi yang intim, seperti membisikkan sesuatu dan Luhan tersenyum. Sesekali mereka tertawa bersama. Sesekali tangan Kris akan mengusap kepala Luhan.

Wartawan yang intens melihat momen itu segera mengambil gambar keduanya dengan angle yang tepat sehingga terlihat jika mereka begitu mesra dan seperti ada hubungan istimewa diantara keduanya.

Beberapa reporter mendekati keduanya. "Mian, boleh minta waktu untuk wawancara?"

"Nde/ne" ucap keduanya.

"Gamsahamnida. Anda terlihat dekat dengan Xi Luhan, apakah kalian hanya berteman atau ada hubungan lebih?"

Kamera menyorot dan merekam Kris yang terlihat gagah dengan kemeja hitamnya.

Kris tersenyum tampan,"Gamsahamnida , saya tidak sedang menjalani hubungan dengan Luhan namun saya tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Jadi intinya kami masih berteman untuk saat ini,"

Suara jepretan kamera terdengar berulang kali dan para wartawan menulis cepat di buku kecil yang dibawa mereka.

"Lalu bagaimana dengan anda Luhan-sshi apakah benar yang dikatakan Kris Wu kalian hanya berteman saja?"

Kali ini kamera menyapu wajah Luhan.

Dengan wajah ramah Luhan menjawab."Nde. Kami berteman namun belum pada tahap itu. Tapi kami mungkin akan berpacaran didrama Pastry Love, jadi jangan lupa untuk menonton dramanya ne?"

Senyuman mengakhiri jawaban Luhan. Dengan kepalan tangannya dan mulutnya yang mengucap hwaiting. Beberapa wartawan terkekeh mendengar perkataan Luhan yang syarat akan promosi drama terbarunya.

"Bagaimana perasaan anda dapat berakting dengan aktor yang punya banyak fans seperti Luhan Kris-sshi?"

Wajah tenang Kris terlihat dikamera.

"Senang tentu saja. Saya sudah mengidolakannya sejak Luhan membintangi drama Follow your Heart. Suatu kebanggaan bisa bermain dengan aktor sehebat dirinya."

Namja manis itu membelalakkan manik rusanya. Begitupun para reporter dan wartawan disana.

"Jinjja Kris? Woa itu sudah 5 tahun yang lalu." Luhan berucap dengan kaget. Wajar, itu adalah drama Luhan hanya sebagai figuran namun ternyata saat Luhan belum seterkenal sekarang sudah ada yang mengaguminya.

Itu sedikit menyentuh hati Luhan.

"Ah, Kris aku tidak sehebat itu tapi terimakasih pujiannya," sambung Luhan dengan senyum malu-malu. Kris tersenyum sejuta watt yang biasanya membuat orang klepek-klepek melihatnya. Luhan meninju pelan bahu Kris.

"Lalu seperti apa tipe anda Luhan-sshi?"celetuk wartawan berkepala botak dengan kalung yang berisikan identitas dengan mengarahkan mikrofon pada Luhan.

Luhan berpikir sebentar. Ia berkata,"Aku tidak begitu memiliki kriteria khusus, namun aku menyukai lelaki yang perhatian, romantis, dan dewasa. Yah aku suka lelaki seperti itu."

Sangat berkebalikan dengan seseorang yang berpacaran dengannya 1,5 tahun semasa senior high school.

Dan wawancara pun berlanjut.

.

.

Dengan baju sweater abu-abu yang sedikit mengekspos bahunya membuatnya tampak seksi dan menggemaskan. Luhan berada ditoilet untuk menata sedikit dandanannya yang sedikit berantakan setelah acara pembacaan naskah selesai. Luhan menggunakan pelembab bibir karena akan menghadiri talk show yang berhubungan dengan dramanya. Baekhyun meninggalkannya sebentar karena ia akan membeli Luhan makanan.

Saat Luhan akan keluar toilet tiba-tiba tangannya dipegang seseorang.

Saat Luhan menoleh, wajahnya begitu terkejut.

"Lama tidak bertemu, Luhan."

Orang itu tersenyum tipis hingga sedikit menampilkan eyes smilenya yang mematikan. Namja manis itu sedikit melongo karena tidak menyangka sosok yang ingin dilupakannya itu berada didepannya sekarang setelah tidak bertemu bertahun-tahun lamanya.

.

.

.

TBC

Behind the scene!

"Kau bilang tipemu yang dewasa, perhatian, dan romantis. Jadi apa kekasih terakhirmu mempunyai perangai demikian?"

Luhan memandang sisi lain sebelum menjawab pertanyaannya.

"Chogi, apa aku harus menjawabnya?"

Reporter mengangguk."Nde"

Luhan mengerjap-ngerjapkan manik rusanya. Bibirnya agak manyun.

"Oh itu dia sangat berkebalikan dengan perangai idealku."

"Bisa diceritakan lebih spesifik?"

Luhan menghadap kamera.

"Dia tidak peka, bodoh, dan kekanakkan. Aku membencinya,"ucap Luhan dengan kesal.

"Jadi kalian berdua sudah putus?"

"Dia meninggalkanku jadi aku menganggapnya putus. Aish sudah jangan mengungkit tentangnya."

Lalu Luhan pergi dengan dari kamera yang merekamnya.

.

Terimakasih bagi yang udah baca.

Apa crita ini layak dilanjutkan?:'D

Riviewnyaaa juseyoo. Kalau 15 lanjut nde , kalau kurang engga lanjud, mian soalnya butuh masukan biar makin bagus ceritanya dan smangat nulisnya :3

Saran buat chap depan juga ditunggu nde :'D

Saranghae :*