Chapter 1 ( 7 new student's)

Kau sedang melamun di tengah pelajaran hari ini. Pelajaran yang kau pelajari terasa mudah, tetapi teman-temanmu banyak yang mengeluh karena pelajaran hari ini sangat sulit. Itu sudah biasa terjadi karena kau murid terpandai di kelasmu. Kau melihat kearah luar jendela. Sunyi sepi tak terlihat anak anak yang biasanya bermain basket di kekalahan sekolahmu dalam pertandingan basket nasional 2 bulan yang lalu, membuat klub basket di bubarkan karena tidak ada lagi yang berminat mengikuti klub basket. Kau sebagai pelatih sekaligus manager klub basket sedikit kecewa dengan di tiadakanya klub basketmu. Tapi mau bagaimana lagi, percuma jika kau memaksa.


Saat bel pulang berdering.

Kau tanpa sengaja berjalan kearah lapangan indoor sekolahmu. Melihat ke sekeliling ruangan yang kosong, ingatanmu kembali ke 6 bulan yang yang lalu, saat tim sekolahmu sedang Berjaya di tengah kemenanganya, lapangan ini selalu di pakai untuk berlatih, banyak anak perempuan yang datang hanya untuk melihat idola-idolanya latihan di lapangan ini. Banyak kenangan tentang lapangan ini. Tempat ini sudah seperti rumah kedua untukmu, tetapi semenjak kekalahan sekolah mu melawan sekolah Rakuzan. Tempat ini hanya menjadi kenangan. Kau hanya mendesah lalu berjalan ke dalam ruangan klub basket, tempat biasanya kau rapat dengan anggota-anggota klubmu.

Tidak ingin larut dalam kesedihan kau memilih pergi dari sana. Ketika kau keluar dari lapangan kau tak sengaja bertemu dengan kepalah sekolahmu yang ternyata sedang mencarimu.

"sepertinya Klub basket tidak akan jadi di bubarkan" kata pak kepala sekolah

"apa? Apa bapak berubah pikiran..? akh.. tapi tidak ada gunanya lagi saya sudah tidak memiliki anggota" jawabmu putus asa.

"siapa bilang, kita akan kedatangan 7 murud pindahan baru" jawab pak kepala sekolah sambil memandang mu penuh arti.

"maksud bapak?"

"ya mereka semua adalah pemain basket unggulan"

"apa bapak sedang membohongiku?" tanya mu tak percaya

"hahahaha.. aku tidak sedang bercanda, kau lihat saja besok" jawab beliau sambil meninggalkan mu.

"apa yang sedang terjadi" kau bertanya di dalam benakmu. Ada banyak pertanyaan yang ingin kau tanyakan. Kau sangat senang mendengar berita ini.

"akh tidak aku bisa terlambat makan malam" katamu sambil melirik kearah jam tanganmu.

kau segera bergegas mengambil tas mu dan berlari meninggalkan lapangan. Kau tidak menyadari ada seseorang yang sedang menatap kepergianmu dari ruangan kepalah sekolah.


"jadi bagaimana dengan kesepakatanya? Kalian pindah ke sekolah ini dan aku akan membantu semua masalah yang sedang terjadi di sekolah asal kalian. Apa kalian setuju? Dan aku juga akam memberikan klub basket serta pelatihnya. Apa kalian setuju?"

Tanya wakil kepala sekolah kepada 7 orang anak yang sedang memandangi sebuah surat perjanjian di depan mereka. Tidak dengan salah satu dari mereka, ia masih sedang melihat kearahmu dari atas sana.

"Bagaimana?" tanya wakil kepala sekolah lagi.

"Apa anak perempuan itu pelatinya?" tanya seorang pemuda bermata heterochromia, yang tadi sedang melihat kearamu kepada wakil kepala.

"Ia, dia pelatih terbaik yang pernah kami miliki, ia baru kelas satu tetapi kemampuan, tehknik, serta strateginya sangat professional. Tidak ada yang menyangka ternyata ia adalah murid kelas 1" jawab pak wakil kepala dengan bangganya.

"Kalau begitu aku setuju" jawab lelaki bermata heterochromia itu.

"Hei Akashi, apa kau yakin?" tanya seorang lelaki berambut hijau kepada lelaki bermata heterochromia yang ternyata bernama Akashi.

"Tentu saja Midorima" jawab Akashi kepada lelaki berambut hijau itu.

"Aku juga setuju dengan Akashi" jawab seorang pemuda berambut biru langit.

"Eh? kalau Kurokochi setuju aku juga setuju deshu…" jawab sang model terkenal Kise.

"Kraus..Kraus…aku juga…Kraus..kraus" jawab lelaki berambut ungu.

"Kau selalu makan dimana saja!" kata lelaki berambut merah gelap.

"kau mau Kagami?" tanya lelaki berambut ungu itu.

"tidak! Kau makan saja Murasakibara! Bagaimana dengan kau Aomine?"

"ah.. aku ikut saja" jawab lelaki berambut biru gelap bernama Aomine itu.

"Kalau begitu kau bisa mulai bersekolah di sini besok" jawab pak wakil kepala.


Pagi ini kau bangun agak kesiangan sehingga kau ketinggalan bus sekolah yang biasa lewat di daerah mu, dan kau terpaksa menunggu selama 10 menit lagi. Kau merasa ada yang sedang melihat kearahmu. Saat kau menoleh ke kiri, betapa terkejutnya kau ternyata di sampingmu sedang berdiri seorang lelaki berambut biru langit. Kau tidak sengaja berteriak karena kaget.

"Kya…" teriak mu

"Ah.. maaf, aku tak bermaksud mengagetkanmu" jawab lelaki itu.

"loh.. seragam kita sama? Apa kita satu sekolah? Oh kenalkan namaku (reader name) salam kenal.." kata mu sambil memperhatikan lelaki itu.

"Sepertinya ia, aku murid pindahkan.. kenalkan nama ku kuro….."

"Kuroko! Mengapa kau tidak menungguku!" teriak seorang lelaki berbadan tegap dan seram. Ia melirik kearahmu.

"Kagami? Maaf tadi aku buru-buru" jawab kuroko dengan santainya.

Pria tinggi, mata mu beradu pandang denganya, entah mengapa wajahmu memanas. Tatapannya yang mengintimidasimu, malah membuatmu terpesona padanya. Tubuh yang proposional. Wajah yang ganteng. Ia sangat sempurna. Ia hanya terus memandangimu. Kau pun menjadi salah tingkah di depannya.

"Kagami.. kenalkan namanya ( Reader Names ), sepertinya ia satu sekolah dengan kita" kata Kuroko. Jujur kau lupa jika di sampingmu ada kuroko.

"Kagami" jawanya singkat.

"(Reader Names)" jawabmu gugup.

Tak lama kemudian ke 5 orang yang memakai seragam sekolahmu juga bergabung. Jujur kau belum pernah melihat orang-orang seganteng ini di sekolahmu. Kau agak sedikit bingung ketika melihat kearah mereka. Matamu menangkap seseorang sepertinya sangat kau kenal. Mata heterochromiaya menangkapmu. Sepertinya kau pernah melihatnya, tetapi entah dimana.

"Kurokochi…. Siapa dia?" tanya Lelaki berambut kuning keemasan.

Tunggu, sepertinya kau kenal denganya. Saat kau ingat-ingat lagi ternyata ia adalah model terkena yang sering dibicarakan sahabatmu. Ya, dia adalah Ryota Kise. Kau sangat kaget melihatnya. Jika kau menceritakan ini ke sahabatmu, kau yakin sahabatmu akan sangat cemburu.

"ah.. namanya (Reader Name)" jawab kuroko.

"Salam kenal (Reader Name)chi.., namaku Kise. Kau teman perempuan baruku yang pertama.. mohon kerjasamanya" jawab kise sambil tersenyum manis kepadamu.

"kau mau?" tanya seorang lelaki berambut ungu sambil menawarkan sesuatu di dalam kantong plastik yang berisi berbagai macam makanan.

"ah.. tidak terima kasih, tadi aku sudah sarapan" jawabmu seramah mungkin. Sejujurnya kau takut padanya. Ia sangat tinggi.

"jangan menakutinya Murasakibara! Oh kenalkan namaku Midorima, yang berkulit gelap itu Aomine, dan yang sedang menatapmu terus itu Akashi" jelas Midorima. Kau menoleh kearah Akashi. Sepertinya namanya nampak familiar di telinga dan otakmu, tapi kau lupa.

Kau terus menatap kearah Akashi, kau sedang mengingat dimana kau pernah melihatnya. Tanpa kau sadari ternyata Akashi sedang berjalan ke arahmu. Ia mendekatiu dan tersenyum ringan kepadamu. "Ohayo.." sapanya.

"Ohayo" jawabmu. Suranya sangat familiar, tetapi rupanya otakmu sedang tidak bekerja dengan baik hari ini.

"Kau pelatih klub basketkan?" tanya-nya padamu.

"ya" jawabmu.

Ia tersenyum, senyumanya kali ini sedikit menakutkan. Jika kau melihat senyumanya itu kau teringat film-film horror yang sering kau tonton. Senyumannya seperti sang tokoh antagonis berasil menakuti tokoh protagonisnya.

"Maaf, aku duluanya.." jawabmu ketika melihat bus sekolah mendekat kearahmu. Kau bergegas menaiki bus itu. Ketika kau menoleh kearah mereka, mereka melambaikan tanganya kepadamu. Kecuali Akhasi, ia hanya terus memandangimu. Kau bingumg, mengapa mereka tidak menaiki bus sekolah ini.


"kau telat!" kata seorang guru kepadamu.

"Maaf pak, tadi aku ketingalan Bus, maaf" jawabmu sambil terus meminta maaf.

"ya, karena ini pertama kalinya kau terlambat bapak akan memaafkanmu. Tetapi jika ini terulang lagi kau harus berdiri di lorong" jawab guru itu.

Kau segera berterima kasih lalu duduk di kursimu. Sahabatmu mencolek pingangmu.

"(Reader Name)-chan, tumben kau telat" tanynya padamu.

Kau hanya menghelah nafas. Kau teringat kejadian tadi pagi. Tiba-iba kau teringat perkataan pak kepala sekolah kemarin, '7murid pindahan' gumamu. Kau langsung mengingat berapa orang yang tadi kau temui di halte bus, kau menghitungnya. Jangan-jangan…

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid pindahan, nah ayo silahkan masuk" kata pak kepala sekolah.

Betapa terkejutnya kau. Ke 3 Lelaki yang tadi kau temui di halte itu sekarang tengah berdiri di depan kelasmu. Sepertinya yang lain berada di kelas yang berbeda.

"Loh, tadi ada 3 orang, kemana yang satu lagi?" tanya pak kepala sekolah.

"Hm.. maaf pak, saya di sini" jawab Kuroko. Ia sedang berdiri di depan pak sekolah.

"Gya,, sejak kapan kau disana?"tanya pak kepala sekolah.

"dari tadi" jawab kuroko.

Teman-temanmu mulai berbisik. Sepertinya mereka juga tidak menyadari keberadaan kuroko.

"baiklah, perkenalkan diri kalian masing-masing" kata pak kepala sekolah

"perkenalkan namaku Kagami Taiga"

"Namaku Kuroko Tetsuya"

"Namaku Akashi Seijuro"

Ah tidak sang mata heterochromia sedang memandang mu. Senyuman itu.. 'terkutuklah kau!' gumamu.

To be continue….