Generation of Uzumaki
Disclaimer : Naruto © Mashashi Kishimoto
Author : Namikaze Fansboy
Rated : T
Genre: Adventure/ Family/Other
.
.
.
A/N : Fiction ini terinspirasi dari beberapa Fiction yang mengisahkan Shinachikuchiku terlepmar kedimensi lain. Thnkz for idea.
Chapter 1 : Chunin Exam
Pemuda bersurai pirang yang umurnya sektar 15 tahun sedang berbaring di sebuah pohon rindang, tak lama kemudian matanya mengejap dan menampilkan emeral indah yang tersimpan dari bongkahan kelopak mata tadi.
"Dimana aku?" Gumam Shinachiku setengah sadar. Kemudian ia mengumpulkan kesadarannya dan saat itulah ia tahu kenapa ia berada disini.
- Flashback -
Shina sedang berlatih di sebuah tengah tanah lapang karena ia saat ini sedang dalam menguasaam tahap Hiraishin yang tidak bisa di sempurnakan oleh Hokage kedua, kakeknya, maupun ayahnya yaitu penggunaan Hiraishin tanpa segel fuin. Dan hasilnya pada hari ini sudah mencapai titik terang, berkali-kali ia gagal namun ia akhirnya menemukan caranya itu berkat kecerdasan ibunya yang ia warisi.
"Yea, akhirnya perjuanganku selama ini tak sia-sia heh" Shinachiku berseru senang
"Aku hanya tinggal menulis fuinjutsu dan kemudian pengujian Shanabayou!." Ungkapnya bersemangat, segera ia kembali terduduk dan segera mempersiapkan segala sesuatunya.
kemudian ia mengambil sebuah gulunagn dari kantong senajtanya, kemudian menggigit tangannya agar darah keluar, kemudian menulis formula jutsu pada gulungan itu.
Hampir setengah jam ia berkutat dengan gulungan ini, dan akhirnya ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya. kemudian ia melempar gulungan ke tanah lapang kemudian membentuk Handseal dan alhasil kumpulan huruf kanji itu bercahaya dan kemudian berjalan merasuki ketubuh Shina.
'Selesai! dan waktunya uji coba! walau aku hanya dapat tanpa menggunakan Handseal sejauh 150 meter selebih itu harus menggunakan Handseal' Batin Shinachiku
Shina kemudian membentuk Handseal Shunshin no justu dan setelah itu menghilang dalam hembusan angin dan setelah itu Shina tidak mengingat apapun yang sudah terjadi.
- Flashback End -
"Jadi sekarang dimana aku?" Tanya Shina entah pada siapa.
"Kalau dilihat-lihat ini ada dihutan Konoha!" Kira-kira Shina, kemudian ia mencari jalan untuk keluar dari hutan, dan saat ingin keluar kehutan tanpa sengaja ia bertemu dengan 3 ninja konoha yang sepertinya baru pulang dari misi.
"Hey apa yang kau lakukan disini?" Tanya pemuda pirang pada Shina, Shina yang melihat pemuda itupun menautkan alisnya. Ia merasa heran dan kaget diwaktu yang sama karena kedua dari tiga sosok didepannya meningatkannya akan ayah dan ibunya.
"Aku hanya sedang mencari udara segar!" Jawab Shina, kemudian ketiga shinobi itu mendekat kearah Shina.
"Kau adalah Shinobi konoha tetapi kenapa aku tidak pernah melihatmu?" Tanya pemuda pirang itu pada Shina membuat dirinya terkejut pasalnya ia adalah putra dari Hokage mana ada yang tidak kenal, dan kedua ketiga shinobi ini sumuran dengannya dan mana juga ia tidak mengenali mereka.
"Entahlah! mungkin kita sibuk dengan misi masing-masing!" Jawab Shina bohong.
"Jadi siapa namamu?" Tanya perempuan berambut raven menggunakan kacamata merah yang meningatkannya akan sosok adiknya Uzumaki Hanami.
"Namaku Uzushio Shinachiku!" Jawab Shina menyamarkan nama marganya.
"Jadi apa kalian?" Tanya Shina balik.
"AKu Uchiha Sarada, dia Uzumaki Boruto, dan ia Mitsuki!" Jawab Sarada memperkenalkan rekan-rekannya dan ia menyadari satu hal yaitu ia tersesat didimensi lain akibat percobaan Hiraishin tanpa segelnya.
"Senang berkenalan dengan kalian!" Tanggap Shina.
"Kalau begitu ayo ikut kami kembali kedesa!" Ucap Boruto di balas anggukan oleh Shina.
"Oh ya! apa yang kau lakukan hingga kau sampai di hutan perbatasan negara?" Tanya Sarada setelah sadar bahwa hutan ini jauh dari Konoha.
"Aku tadi berlatih Shunshin dan bukan ketempat tujuan malah sampai ketempat ini!" Jelas Shina di balas anggukan oleh Sarada.
"Oh ya aku boleh bertanya!" Ucap Shina di balas anggukan oleh Sarada.
"Aku seperti melihat wajah Boruto sepertinya kesal! memang ada apa?" Tanya Boruto.
"Sebelum misi ia sempat berdebat dengan Nanadaime! dan ia berkata bahwa ia akan menunjukan kemampuannya pada ayahnya dan akan mengalahkannya! dan ia sempat mendengar bahwa papaku adalah satu-satunya rival dari Nanadaime dan ia ingin menemui papaku dan berlatih padanya tapi Nanadaime menolak itu!" Jawab Sarada panjang lebar.
"Jadi seperti itu!" Gumam Shina, tanpa sadar ia tersenyum ia benar-benar mirip dengannya walau berbeda turunan tetap saja mereka adalah anak dari Uzumaki Naruto.
"Dan sebentar lagi ada Ujian Chunin dan Boruto ingin mengikutinya tapi sayang Mitsuki akan masuk pelatihan Anbu jadi kami kekurangan orang!" Balas Sarada, mendenga itu Shina langsung melesat maju menuju Boruto.
"Hey kudengar kau ingin ikut ujian Chunin ya?" Tanya Shina di balas anggukan oleh Boruto.
"Ya tapi kita kekurangan orang ka-.." Ucapan Boruto terpotong oleh Shina.
"Aku tahu! maka dari itu aku mengajukan untuk membatu team kalian di Ujian Chunin!" Ucap Shina sontak membuat mata Boruto membola dan menatap binar kearah Shina.
"Benarkah?" Tanya Boruto memastikan.
"Ya!" Jawab Shina.
"Yea! jika begitu maka aku bisa membuktikan kemampuanku pada ayahku yang siala itu!" Teriak Boruto semangat.
"Jangan teriak-teriak baka!" Ucap Sarada membuat Boruto terdiam.
'Hahaha mereka benar-benar lucu! tapi jika dipikir lagi mereka tidak jauh beda dengan diriku!' Batin Shina.
Tanpa terasa kini mereka sudah berada di gerbang desa bertuliskan Konohagakure no Sato.
"Baiklah besok akan berkumpul di ground training team 7 ok?" Ucap Sarada di balas anggukan semuanya minus Mitsuki.
"Tapi maaf, mulai besok aku akan menjalankan pelatihan anbuku dan akan jarang berlatih dengan kalian!" Ucap Mitsuki.
"Tak apa!" Balas Sarada, setelah itu merekapun berpisah dan menuju kerumah masing-masing dan akan melaporkan misi nanti setelah makan malam.
"Jadi sekarang tinggal aku sendiri? aku harus mengurus tanda bahwa aku adalah Shinobi Konoha!" Ucap Shina kemudian menghilang dalam hembusan angin.
= Generation of Uzumaki =
Saat ini Shina, Boruto, dan Sarada tak lupa sensei mereka Konohamaru sedang berkumpul di ground training team 7, Boruto mengatakan bahwa teamnya sudah terdaftar sebagai peserta ujian chunin setelah kemarin Boruto mengklarifikasi kesertaan Shinachiku dalam team mereka dan mau tak mau Konohamaru mengizinkan mereka mengikuti Ujian.
"Jadi Konohamaru-sensei sudah mendaftarkan kami?" Tanya Sarada pada sang sensei yang di balas anggukan oleh sang sensei.
"Ya! dan berhubung kita memiliki anggota baru jadi aku akan mengujinya!" Ucap Konohamaru menatap Shina yang di balas anggukan.
Kemudian Konohamaru dan Shina berjalan ketengah lapang.
"Baiklah tujuanmu adalah mengambil lonceng ini dariku! kau bisa menggunakan segalam macam cara!" Ucap Konohamaru pada Shina.
"Kalau begitu mulai!" Lanjut Konohamaru.
[Tajuu Kagebunshin No Justu!]
Muncul ribuan kagebunshin yang mengelilingi lapangan, Konohamaru yang melihat itu tersenyum berbeda dengan Boruto dan Sarada yang kagum melihat banyaknya bayangan yang bisa diciptakan oleh Shina.
"Hebat!" Gumam Konohamaru.
[Kagebunshin no jutsu]
Konohamarupun mengeluarkan Kagebunshin walau tak sebanyak milik Shina mungkin 1:20 perbandingannya. tapi kagebunshin milik Konohamaru mulai membentuk bola spiral.
[Oodama Rasengan Tarengan]
Konohamaru mulai melesat kearah Shina begitu juga Shina yang maju melawan sang Sensei, dan ledakan akibat rasenganpun tercipta hingga beberapa kawah tercipta.
'Selagi Konohamaru-sensei menghabisi Bunshinku maka aku akan mempersiapkan jutsuku' Batin Shina yang asli sedang bersembunyi di atas pohon.
Beberapa menit kemudian Bunshin-bunshin itu sudah habis menyisakan Konohamaru sendiri yang sedang berada di tengah lapang, sedangkan Boruto dan Sarada bingung kemana keberadaan Shina.
"Dimana dia?" Gumam Konohamaru.
"Mencariku Sensei?" Tiba-tiba Shina sudah berada di atas Konohamaru dengan sebuah pukulan tangan kanan.
'Sejak kapan didisana!' Batin ketiganya terkejut karena kecepatan Shina.
Melihat itu Konohamaru bersedia membuat gerakan penahan tinjuan tapi ia tidak tahu bahwa tinjunya itu adalah warisan dari sang ibu Uzumaki Sakura.
"Rasakan!" Pekik Shina.
Blaaaaaaaaaaaaar!
Ledakan besar tercipta akibat pukulan Shina yang mengenai tangan kemudian perut sang Sensei kemudian mengambil lonceng dari pinggang Konohamaru.
'Sial pukulannya sekuat milik Sakura-nee dan Tsunade-sama!' Batin Konohamaru.
'Sugoi' Batin Sarada dan Boruto.
"Nah sensei! aku sudah berhasil mengambil lonceng ini! berarti aku luluskan?" Tanya Shina yang di balas anggukan oleh sang Sensei yang berdiri tertatih.
"Baiklah dengan ini aku nyatakan kalian layak untuk mengikuti ujian Chunin yang akan diadakan minggu depan!" Ucap sang Sensei di balas anggukan senang dari ketiga muridnya.
= Generation of Uzumaki =
Malam ini malam yang cerah dan Shina memutuskan untuk berjalan-jalan di Konoha yang masih ramai, dan tanpa sengaja iris Emeraldnya melihat Shina sedang melompati atap dengan memakai ransel, merasa curiga Shinapun mengikuti Boruto yang ternyata Boruto keluar dari desa.
"Mau kemana kau Boruto?" Tanya Shian sontak membuat Boruto terkejut.
"Aku ingin berlatih dengan caraku sendiri!" Jawab Boruto yang mulai berjalan namun di tahan oleh Shina.
"Kau ingin menemuai Uchiha Sasuke bukan?" Tanya Shina berdasarkan feelingnya.
"Ya! lalu kenapa?" Tanya Boruto.
"Tidak ada apa-apa! kalau begitu aku ikut aku juga ingin berlatih!" Ucap Shina yang di balas anggukan oleh Boruto kemudian mereka menuju ketempat dimana keberadaan Uchiha Sasuke.
Malam mereka berangkat dan paginya mereka berada disebuah hutan yang didepan mereka seperti ada rumah.
"Apa itu rumah Uchiha Sasuke?" Tanya Shina.
"Aku tidak tahu! kalau begitu kita cek karena Sarada tidak memberitahu secara detail!" Ucap Boruto, baru selangkah mereka melangkah, sesuatu yang cepat mengarah pada mereka.
Blaaaaaaaaaaar!
Ternyata itu adalah Juugo yang saat ini sedang dalam mode kutukannya, pukulan Juugo tidak mengenai tanah melainkan di tahan dengan pukulan oleh Shina yang membuat ledakan di sekitar mereka.
"Ternyata ada yang bisa menahan seranganku!" Ucap Juugo.
Sring!
Shina menghilang dan tiba-tiba sudah berada di atas Juugo dengan sebuah tendangan tumit.
Blaaaaaaaaar!
serangan Shina tidak mengenai Juugo namun hanya mengenai tanah saja.
"Siapa kalian?" Tiba-tiba terdengar suara membuat Shina dan Boruto mengalihkan atensinya pada pria berambut raven.
"Namaku Uzumaki Boruto putra dari Uzumaki Naruto dan ini rekanku Uzushio Shinachiku!" Jawab Boruto.
"Jadi kau putra dari Naruto? mau apa kau datang kesini?" Tanya Boruto
"Aku ingin kau melatih kami karena aku ingin membuktikan kemampuanku kepada ayahku!" Ucap Boruto yakin.
"Aku tidak menerima murid!" Jawab Sasuke.
"Tap-..." Ucapan Boruto terpotong oleh Shina.
"Sudahlah Boruto! ternyata ia tidak sekuat yang kita kira!" Pancing Shina pada Sasuke yang sukses membuat Sasuke sedikit tersulut.
"Aku akan menerimamu menjadi muridku dengan syarat!" Ucap Sasuke
"Apa?" Tanya Shina dan Boruto bersamaan.
"Hadapi aku dengan seluruh kemampuan kalian!" Ucap Sasuke di balas anggukan oleh keduanya, kemudian dalam sekejap mereka sudah berada di sebuah tanah lapang.
[Shuriken Kagebunshin no jutsu]
Shina melempar satu shuriken pada Sasuke tapi kemudian Shuriken itu berubah menjadi banyak, tapi serangan itu dengan mudah di patahkan oleh Sasuke.
[Rasengan]
Boruto membuat Rasengan tapi dengan mudah dapat di tangkis oleh Sasuke, tapi tiba-tiba Shina sudah berada di belakang Sasuke dengan sebuah pukulan sama seperti latihan bersama Konohamaru.
Sring!
Blaaaaaaaaaaar!
Tinju milik Shina hanya mengenai tanah dan dapat dilihat bahwa Sasuke telah menghilang dari tempatnya.
[katoon : Gouka Mekakyu]
Sebuah semburan api besar dengan cepat munuju kearah mereka berdua, namun dengan sigap Shina membentuk Handseal.
[Suiton: Bakusui Shouha]
Sebuah ledakan air membuat Serangan api besar milik Sasuke menabrak ledakan air itu membuat sekitar mereka penuh dengan kabut asap.
'Dia memiliki potensi yang kuat! siapa dia?' Batin Sasuke yang telah menyaksikan kemampuan dari Shina.
Sring!
Sasuke muncul dibelakang Shina dan Boruto dengan Chidori yang siap diarahkan pada keduanya, tapi sedetik sebelum chidori itu mendarat di tubuh mereka Shina dan Boruto sudah menghilang dalam hembusan angin.
'Menghilang?' Batin Sasuke heran.
Krek!
Dari tanah muncul Boruto dengan kepalan tangan tapi dengan mudah dapat di hindari oleh Sasuke.
[Fuuton : Daitoppa]
Sebuah pusaran angin dengan cepat menuju kearah Sasuke, tapi dengan mudah dapat dihindari bukan dihindari melainkan hilang oleh kekuatan Rinnegan milik Sasuke.
"Bagaimana mungkin!" Ucap Shina tak percaya bahwa jutsunya menghilang.
Sring!
"Sampai disini!" Shina kaget karena Sasuke sudah berada di belakangnya dengan menghunuskan kunai kelehernya.
"Apakah seperti itu?" Tanya Shina dengan nada mengejek, dalam sekejap ia sudah menghilang lagi.
'Menghilang lagi? apa itu Shunshin?' Batin Sasuke.
[Kagebunshin no justu]
Muncul 3 klon milik Boruto yang kini sudah berhadapan dengan Sasuke, Sasuke yang melihat itu hanya meyeringai kemudian membuat 6 klon bayangan.
"Tak kusangka kau bisa menggunakan Kagebunshin!" Ucap Sasuke.
"Kau pikir hanya Uchiha saja yang bisa membuat Kagebunshin?" Tanya Boruto.
"Tapi ayahmu dapat membuat 1000 klon ba..." Ucapan Sasuke terpotong oleh dirinya sendiri saat ia merasakan sesuatu yang besar datang.
[Fuuton : Daitoppa]
[Katoon : Goukakyu no jutsu]
Shina dan satu bunshinnya menggabungkan jutsunya dan membuat Tornado angin yang mengarah pada Sasuke. Sasuke yang melihat itu hanya santai
[Gakidou]
Jutsu milik Shina terhenti karena menghilang oleh tembok kasat mata.
[Bansho Tennin]
Sasuke menggunakan kekuatan gravitasinya untuk menarik tubuh Shina dan Boruto, setelah itu menghantamkan kedua tubuh itu ketanah dengan memberikan gaya gravitasi yang sangat berat untuk keduanya membuat mereka tidak bisa bergerak walau hanya membuat Handseal.
"Kalian sudah menunjukan kemampuan kalian! maka dari itu aku akan menjadikan kalian sebagai muridku!" Ucap Sasuke seraya melepaskan tekanan Gravitasi pada keduanya.
"Tubuhku sakit sekali!" Rengek Shina merasakan tulangnya yang hampir remuk merasakan gravitasi seberat itu membuat dadanya merasa sesak.
"Benar Shina!" Setuju Boruto.
"Baiklah latihan dimulai besok! untuk sekarang kalian istirahat terlebih dahulu!" Ucap Sasuke kemudian menghilang dalam hembusan angin.
"Dasar meninggalkan seenaknya!" Gerutu Shina, kemudian Boruto dan Shina menuju tempat dimana Sasuke dan rekannya tinggal.
= Generation of Uzumaki =
Pagi harinya mereka kini sedang mendengar instruksi dari Sasuke mengenai pelatihan hari ini.
"Baiklah aku akan menjelaskan secara sedehana! kalian tidak boleh pergi dari tempat ini sebelum kalian menguasi jutsu yang akan ajarkan!" Ucap Sasuke pada keduanya.
"Memang jutsu apa?" Tanya Boruto.
"Chidori!" Jawab Sasuke membuat Boruto berbinar.
"Cepat ajarkan kami!" Ucap Boruto semangat.
"Baiklah teorinya adalah pertama rasakan bahwa energi panas di dalam tubuhmu, rasakan panas itu berkumpul di ujung jari telunjukmu, kumpulkan terus. Setelah terasa energi yang cukup kuat, coba imaginasikan listrik muncul di ujung jari telunjukmu, bayangkan dan rasakan secara nyata, biarkan listrik itu menyatu dengan tangamu dan terasa semakin kuat!" Ucap Sasuke memberikan teori yang tidak dimengerti oleh keduanya.
"Aku tidak mengerti!" Ucap Boruto.
"Baiklah simpelnya, rasakan aliran listrik dalam tubuhmu kemudian realisasikan itu menggunakan pikiranmu dan biarkan listrik itu menyatu dengan tubuhmu!" Ucap Sasuke yang di balas anggukan oleh keduanya.
"Jika kalian berhasil akan seperti ini akhirnya!" Ucap Sasuke kemudian mempraktekan teorinya, tapi sebelum itu ia membuat Handseal dan dalam sekejap muncul percikan listrik yang kemudian menyebar membuat Chidori seperti pada umumnya, sedangkan Shina dan Boruto yang melihat itu tampak berbinar.
"Tapi belum waktunya!" Ucap Sasuke membuat keduanya menatap heran Sasuke.
"Aku belum menerima kalian sebagai muridku seutuhnya!" Lanjut Sasuke.
"Apa maksudmu? bukankah kemarin kau sudah berjanji!" Ucap Shina kesal.
"Aku memang berkata tapi tidak berjanji! dan aku berkata bahwa syaratku bukan hanya satu bukan? dan syarat selanjutnya adalah penguasaan Rasengan oleh Boruto! aku bisa melihat penguasaan rasenganmu sangat buruk!" Ucap Sasuke telak.
"Bisakah kau memperbaharui Rasengan?" Sasuke menanggapi permintaan Boruto dengan pedas. Dilihat dari gerak-geriknya, sepertinya Boruto memang belum bisa membuat Rasengan. Sasuke mengakhiri pembicaraan mereka dengan berkata, "Kalau kau sudah belajar bagaimana cara menggunakan Rasengan, datanglah padaku." Sasuke kemudian melangkah meninggalkan keduanya.
= Generation of Uzumaki =
Shina menatap sedih kearah Boruto yang sepertinya belakangan ini selalu giat berlatih Rasengan dengan sang Sensei Konohamaru, Di mana mereka bisa melihat Konohamaru sedang mengajari Boruto cara menggunakan chakra untuk membuat Rasengan, memerlukan waktu satu atau dua hari untuk meledakkan balon dengan benar. Setelah dia berhasil meledakkannya, dia lalu belajar meledakkan bola karet. Setelah memakan waktu yang lama dia akhirnya bisa melakukannya. Sarada dan Shina yang melihat latihan Boruto dari awalpun merasa kasihan karena latihan yang di lakukan oleh Boruto.
'Dulu aku sepertinya tidak seberat itu melakukan Rasengan? bahkan terkesan mudah untuk menghancurkan bola-bola itu' Batin Shina yang meningat betapa mudahnya ia dulu menguasai Rasengan walau dalam penyatuan semua itu Shina merasakan hari-hari pelatihan itu Boruto akhirnya bisa membuat Rasengan kecil, kemudian ia datang ke Sasuke untuk memperlihatkan hasilnya.
"Itu terlalu kecil." Ucap Sasuke yang melihat Rasengan yang dulunya sebesar kelereng yang kini sudah lebih besar itu, kemudian memukul Rasengan itu dari tangan Boruto hingga menabrak pohon.
Melihat itu Shina dan Sarada kemudian turun dari tempat persembunyian di pepohonan.
"Kau harus memberinya pelatihan! aku tidak masalah tidak menerima pelatihan darimu tapi aku ingin kau melatih Boruto!" Ucap Shina kesal pada Sasuke.
"Papa, aku rasa kau harus menerima dia menjadi muridmu" Ucap Sarada membantu Shina.
"Aku sudah punya!" Jawab Sasuke menunjuk pohon yang menjadi tempat bersarangnya rasengan milik Boruto tadi yang ternyata pohonnya berlubang.
"Baiklah tiga hari lagi akan diadakan ujian chunin maka dari itu aku akan melatihmu menggunakan Chidori dan beberapa tekhnik lainnya!" Ucap Sasuke pada Boruto yang di balas anggukan oleh Boruto.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Sasuke pada Shina.
"Aku bisa menguasainya sendiri! aku hanya perlu Hanseal dan teori dan aku sudah memiliki semuanya!" Ucap Shina tersenyum pada Sasuke.
'Senyum itu!' Pikir Sasuke merasa familiar dengan senyum Shina, tapi senyum siapa?
"Kalau begitu aku dan Shina pamit dulu papa!" Ucap Sarada kemudian pergi bersama Shina kembali ke konoha.
Dalam perjalanan pulang ke Konoha Shina dan Sarada membicangkan seputar persiapan mereka diujian chunin, mengingat banyaknya peserta yang akan mendaftar.
"Apa kau yakin kita akan sampai ke tahap ketiga?" Tanya Sarada ragu pada Shina.
"Bukan hanya sampai! kita akan menjadi Chunin!" Balas Shina penuh percaya diri.
"Tapi Saingan k-..." Ucapan Sarada terpotong.
"Seberapapun kuat musuh kita! kita harus tetap percaya diri dengan kekuatan kita karena jika kita tidak percaya dengan kemampuan diri kita itu yang akan menjadi batu sandungan kita!" Balas Shina meyakinkan Sarada agar percaya diri.
"Dan juga kemampuan Boruto sudah meningkat! jadi kekuatan team kita akan meningkat juga apalagi setelah Boruto menguasai Rasengan dan Chidori terlebih lagi jika ia bisa menggabungkan kedua jutsu itu menjadi satu pasti akan tercipta jutsu yang lebih kuat!" Ucap Shina membuat Sarada menautkan alisnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Sarada tak mengerti.
"Rasengan adalah perputaran chakra yang membentuk bola spiral dan di dalam rasengan original tidak ada unsur elemen! jika Chidori memiliki kekuatan elemen petir coba kau bayangkan jika Chidori di kombokan dengan Rasengan!" Jelas Shina di balas anggukan oleh Sarada.
"Tapi bagaimana dengan kau sendiri?" Tanya Sarada.
"Tentang?" Tanya Shina.
"Tentang Chidori itu!"
"Sebenarnya aku sudah mendapat formula jutsu dan handseal jadi tinggal aku mempraktekannya!" Jawab Shina.
"kenapa Papa begitu mudah memberikanmu jutsu itu padamu, padahal padaku saja memerlukan waktu yang lama!" Tanya Sarada.
"Aku juga tidak tahu!" Ucap Shina sembari mengingat dimana Sasuke memberikan formula jutsu dan Handseal itu.
- Flashback -
Saat malam harinya Shina dan Boruto menginap tiba-tiba Sasuke datang kekamar mereka dan mendapati Shina masih terdiam menatap malam.
"Kau belum tidur?" Tanya Sasuke pada Shina.
"Aku masih belum tidur! dan apa yang sensei lakukan disini?" Tanya Shina balik.
"Aku sengaja datang kesini karena aku tahu kau belum tidur!" Jawab Sasuke kemudian melempar sebuah gulungan kearah Shina yang dengan sigap di tanggap oleh Shina.
"Apa ini?" Tanya Shina pada Sasuke.
"Gulungan itu berisi formula jutsu dan Handseal Chidori! kau bisa mempelajarinya dan soal teori aku akan memberitahu besok!" Ucap Sasuke membuat Shina heran.
"Kenapa kau memberikannya padaku, bukan kepada Boruto?" Tanya Shina.
"Karena aku hanya akan mengajarkan Boruto Chidori Original beda denganmu yang kuwariskan semua tekhnik Chidori milikku! dengan kau mengaktifkan Formula jutsu yang ada pada gulungan itu kau sudah menguasai Chidori dan kau tinggal melatihanya hingga kau mampu menguasai secara sempurna!" Jawab Sasuke.
"Kenapa?" Tanya Shina lagi.
"Karena aku yakin dengan dirimu yang memiliki tujuan dalam hidupmu dan yakin akan kemampuanmu berbeda dengan diriku yang hanya memiliki ambisi. Dan aku tidak mengajarkan pada Boruto karena dia sama denganku ia berambisi untuk melapaui ayahnya dan aku juga merasakan kebencian dan kasih sayang yang bersamaan pada hati Boruto pada ayahnya berbeda denganmu aku merasakan kehangatan dan pancaran penuh cinta dan kasih sayang!" Jawab Sasuke kemudian meninggalkan Shina sendiri di dalam kamar.
- Flashback off -
"Ini benar-benar aneh! pasti ayah memiliki alasan kuat!" Ucap Sarada.
"Entahlah aku juga tidak tahu!" Ucap Shina seraya tersenyum pada Sarada.
"Mungkin! Ehmm... ngomong-ngomong hari ini mama memasakkan banyak apa kau mau mampir?" Tawar Sarada dan kini mereka sudah berada di depan gerbang Konohagakure.
"Sepertinya ak-..." Ucapan Shina terpotong.
"Ralat! kau harus ikut denganku!" Potong Sarada langsung menarik Shina tanpa rasa bersalah sedangkan yang ditarik hanya menarik nafas panjang.
Saat ini mereka sedang berjalan menuju kekediaman Uchiha dimana tempat Sarada tinggal.
Tok! Tok!
"Tadaima!" Ucap Sarada semangat.
"Okaeri!" Terdengar suara lembut dari dalam, Shina merasa familiar dengan suara itu, dan setelah pintu itu dibuka seperti dugaannya bahwa itu adalah suara ibunya tapi tidak sebagai ibu ditempat ini, jujur ia terkejut tapi ia berusaha untuk menyembunyikan rasa terkejutnya karena akan membuat mereka bingung nantinya.
"Kau sudah pulang Sarada! dan kau membawa Boruto berkunjung j-.." Ucapan Sakura terpotong oleh Shina.
"Maaf namaku Uzushio Shinachiku bukan Boruto! Uchiha-san!" Potong Shina sopan walau sebenarnya memotong ucapan orang tua itu tidak sopan.
"Ahhh maaf... Apa dia pacarmu Sarada?" Goda Sakura yang di balas gelengan oleh keduanya yang semakin Sakura terkik.
"Sudahlah Mama kami capek!" Ucap Sarada.
"Baiklah! kebetulan aku memasak banyak jadi hari ini kita bisa makan bersama!" Ucap Sakura sembari mempersilahkan putrinya dan Shina masuk untuk makan.
= Generation of Uzumaki =
Shina dan Sarada sekarang sedang menunggu Boruto di ground training team 7, tak lama berselang Boruto muncul dengan Sasuke yang menggunakan Shunshin.
"Kau lama sekali Boruto!" Protes Sarada yang di balas cengiran oleh Boruto.
"Sudahlah kita sudah hampir terlambat!" Ucap Shina melerai keduanya, merasa apa yang diucapkan Shina benar merekapun mengangguk.
"Baiklah kurasa cukup sampai dirsini saja! aku akan melihat kalian juga kalian memang sampai di ujian ketiga!" Ucap Sasuke kemudian menghilang dalam hembusan angin.
"Kurasa kita akan terlambat mengingat wak-.." Ucapan Sarada terpotong oleh Shina.
"Sudah ayo!" Potong Shina kemudian memegang kedua rekannya kemudian ketiganya menghilang dalam hembusan angin.
Sring!
"Ehhh.. dimana kita?" Tanya Boruto.
"Lihat di depan!" Ucap Shina kemudian Sarada dan Boruto memperhatikan kedepan.
'Perasaan apa ini? ini benar-benar buruk!' Batin Shina karena dalam sedetik ia memasuki Sennin Mode ia merasakan sebuah tekanan kekuatan yang besar berada di sekitar Konoha.
Ujian tahap awal adalah ujian tulis. Dan pengawas ujian Chunin tahap awal ini berbeda dengan ujian Chunin terdahulu, Shikamaru selaku pengawas tidak berada didalam satu ruangan. Dia mengawasi dari ruangan lain. Dan saat pembacaan instruksi soal peserta ujian mulai riuh karena peraturan untuk lulus mengerjakan soal adalah dalam satu kelompok tim harus mendapat point rata-rata 100. Jika lebih atau kurang dari itu, mereka dinyatakan gagal. Dan satu peraturan lagi bahwa mereka bisa melakukan apapun kecuali saling membunuh di dalam ruangan.
Peserta mulai panik. Shina yang yang mendengar itu berusaha untuk tenang berusaha memikirkan suatu celah untuk menyelesaikan masalah ini. Ia berjalan mendekati jendela untuk memastikan sesuatu, ternyata. Jendela tertutup dan terkunci rapat, bahkan jutsu seperti klan aburame yang mengandalkan seranggapun tidak dapat keluar masuk dari tempat ini. Jendela dibuat dua lapis agar peserta tidak bisa dengan mudah berkomunikasi dengan rekan satu timnya ditempat lain.
Dan akhirnya Shina mendapat cara untuk memberikan kode pada rekan satu timnya di tempat lain dengan membuat hembusan angin besar di luar ruangan yang menarik perhatian. Awalnya Sarada dan Boruto tidak menyadari bahwa itu kode dari Shina tapi setelah melihat bahwa hembusan angin jutsu milik Shina kemudian mereka sadar bahwa itu adalah kode untuk mereka tidak mengerti tapi lambat laun akhirnya mereka bisa memahami kode yang diberikan Shina. Setelah mereka bisa melalui tahap ini, Shikamaru membuat pertanyaan tambahan untuk dijawab. Dan mereka berhasil menjawabnya, lulus tahap selanjutnya.
"Baiklah ujian pertama dapat kalian lalui dengan bagus karena 2/3 dari peserta masih bertahan! dan selanjutnya adalah pertanyaan terakhir!" Ucap Shikamaru melalui speaker.
"Jika kalian dalam situasi mendesak! maka siapa yang akan kalian korbankan? dan jawaban kalian harus sama dengan teman kalian yang lain" Shikamaru sudah selesai membacakan soal, dan soal milik Shikamaru sukses membuat semuanya kaget bukan main.
"Apa yang harus kulakukan?" Bingung Shina mengenai jawaban yang akan mereka berikan, Shina menengok ternyata peserta lain juga merasakan hal yang sama.
" dan jawaban kalian harus sama dengan teman kalian yang lain"
Ucapan Shikamaru tiba-tiba terdengar dalam pikiran Shina, dan ia sadar bahwa jawaban yang sama berarti jika mereka sama-sama tidak menjawab bukankah itu jawabannya sama. Tiba-tiba Shina mendapat ide kemudian ia menuju jendela kemudian menggunakan kekuatan anginnya untuk menyapukan daun kering yang ada disekitar pohon.
"Apa maksudnya?" Gumam Sarada.
Shina terus menerus menyapukan anginya kededaunan hingga halaman itu tampak bersih, dan pada saat itulah Boruto dan Sarada sadar bahwa yang di maksud halaman bersih oleh Shina itu sebagai perumpamaan jawaban mereka yang harus bersih tanpa noda tinta.
Dalam ruang pengawas Shikamaru mendesah panjang karena ada seorang peserta yang dapat memecahkan semua jawaban yang ia berikan.
"Uzushio Shinachiku! ia orang yang cerdas!" Ucap Shikamaru membuat asisten pengawas mengalihkan perhatiannya.
"Apa maksud anda?" Tanyanya
"Ia dapat menemukan jalan keluar dari semua pertanyaanku!" Jawab Shikamaru.
Ujian pertama Chunin ini berjalan denga lancar dengan persentase keberhasilan 60% termasuk kelompok Shikadai putra dari Shikamaru.
= Generation of Uzumaki =
Saat ini peserta Ujian Chunin berkumpul di lapangan mendengar instruksi dari sang pengawas ujian kedua Nara Temari.
"Baiklah ujian kedua ini adalah ujian yang akan mengguggurkan 2/3 dari jumlah kalian!" Ucap Temari kepada peserta ujian.
"Didalam sana, terdapat empat bendera dan disini terdapat 12 kelompok maka dari itu setiap kelompok harus memegang bendera dan mengantar bendera ketempat ujian chunin tahap ketiga! dengan arti hanya ada 4 kelompok yang akan lulus! didalam sana terdapat banyak jebakan termasuk jebakan genjutsu" Ucap Temari pada peserta ujian Chunin mengenai prosedur ujian chunin tahap 2.
"Baiklah Ujian chunin tahap kedua dimulai!" Teriak Temari dan para peserta dengan cepat memasuki arena ujian chunin tahap 2.
= Tobe Continued =
Yah ini adalah Fiction pertama saya di cerita Naruto, jadi jikalau ada banyak kesalahan author minta maaf. dan untuk misstypo saya juga tidak tahu karena saya orangnya kurang teleti dalam hal tanda baca dan kesalahan penulisan
.
.
.
Don't Forget for Review :D
Dan untuk besok selamat hari sumpah pemuda 28 Oktober 2015 semoga pemuda pemudi indonesia mampu menciptakan karya yang bermanfaat bagi semuanya.
