Chapter 1: For Life

Please Save Me

.

.

Cast: Kaisoo

Rating: T

Genre: Family Hurt

Warnging: Typo kececeran no edit GS bahasa aneh

.

.

Ff ini terinspirasi dari cerita hidup sahabat Hee dan ini murni ide dari Hee. So, no plagiat no war it's not my style

.

.

"Hari ini aku akan memelukmu erat. Memberimu hati dan jiwaku karena kaulah segalanya untukku, untuk hidupku"

.

.

.

Siang ini tampaknya matahari sangat senang berbagi cahayanya kepada orang-orang karena dapat kita lihat sekarang orang-orang tampak kepanasan karena cahayanya. Begitu pula dengan seorang gadis dengan seragam sekolahnya yang sedang duduk berteduh dibawah pohon yang cukup rindang untuk berteduh dan menghindari teriknya matahari.

"Iya ibu aku tidak akan pulang larut malam. Ibu tenang saja bukankah aku ini pemberani? Ibu tidak usah khawatir" Kata gadis itu yang ternyata ia sedang berbicara dengan seseorang disebrang melalui ponselnya.

"..."

"Aku sudah makan ibu tadi aku makan bersama teman-temanku. Bagaimana dengan ibu?" Tanya gadis itu.

"..."

"Baiklah kalau begitu aku tutup telfonnya ya bu aku masih harus mengerjakan tugasku yang sangat banyak ibu tahu kan seberapa banyak tugasku?"

"..."

"Aku juga menyayangimu bu" Kata gadis itu dan diakhiri dengan sebuah senyuman.

Ia merasa sangat senang dan beruntung karena ia memiliki seorang ibu yang sangat perhatian kepadanya. Dengan segera ia memasukkan ponselnya kedalam tasnya dan segera ia beranjak dari tempat duduknya.

Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah cafe yang sudah cukup ramai dengan pengunjung karena memang di jam-jam ini adalah jam-jam dimana orang-orang beristirahat dari pekerjaannya.

"Seulmi-ya kau sudah datang?" Tanya sang pemilik kafe tersebut

Gadis yang baru saja datang dan di panggil Seulmi itu hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan pertanyaan sang pemilik cafe.

"Apa aku telat bibi?" Tanya gadis bernama Seulmi itu.

"Tidak kau tepat waktu. Sekarang gantilah seragammu" Jawab sang pemilik cafe.

Gadis itu lebih tepatnya gadis bernama Kim Seulmi itu mengangguk dan segera mengganti seragam sekolahnya dengan baju ganti yang ia bawa dari rumah tadi.

Kim Seulmi seorang gadis yang berusia empat belas tahun yang masih bersekolah di junior high school. Ia rela berkerja paruh waktu demi ibunya. Ia ingin menyembuhkan ibunya jadilah ia bekerja paruh waktu di cafe ini sebagai pencuci piring.

Ia juga rela berbohong pada ibunya dengan alasan tugas sekolah ikut ekstrakulikuler bermain dengan teman-temannya dan sebagainya. Padahal ia tidak melakukan itu semua ia bahkan tidak mempunyai teman di sekolahnya. Ia hanya tidak mau membuka dirinya dan teman-temannya tahu bagaimana keadaannya bukan karena ia takut dibully karena keadaannya hanya saja ia tidak mau dikasihani dan ia juga tidak ingin mencemarkan nama keluarganya.

Seulmi selalu menyendiri apapun ia lakukan sendiri bahkan jika ada tugas kelompokpun ia memilih mengerjakannya sendiri daripada harus mengerjakannya dengan teman-temannya. Ia sangat tertutup hingga tidak ada satupun temannya yang mengetahui seluk-beluk keluarganya bahkan rumahnya dan wajah kedua orangtuanyapun teman-temannya tidak tahu menahu.

Ia melakukan semua ini demi kebaikan ibunya hanya demi ibunya seorang. Ia berbohong agar ibunya tidak khawatir ia tidak ingin ibunya sedih karena tahu jika ia berkerja paruh waktu hanya untuk kesembuhan ibunya. Menurutnya hanya ibunya satu-satunya yang ia punya saat ini walaupun sebenarnya ia punya sosok ayah dalam hidupnya.

.

.

.

.

"Dasar perempuan tidak becus! Bagaimana bisa sampai sekarang anakmu tidak pulang-pulang hah?!" Bentak seorang pria kepada seorang wanita didepannya.

"Tadi dia bilang dia pergi mengerjakan tugas bersama teman-temannya mungkin sebentar lagi ia akan pulang" Jawab wanita itu.

Seulmi yang mendengar itu dari luar rumahnya menghela nafasnya karena ia merasa bosan dengan situasi ini. Setiap ia pulang pasti akan seperti ini situasinya. Ia tahu ia sedikit terlambat karena pekerjaannya tadi. Sekarang ia sudah memakai seragamnya kembali agar kedua orang tuanya itu tidak curiga.

"Aku pulang" Teriak Seulmi yang segera membuka pintu rumahnya.

Lagi-lagi seperti ini untung saja ia datang tepat waktu ia melihat tangan ayahnya yang akan menampar wajah sang ibu. Tentu saja ibunya akan diam bahkan akan ditampar saja ibunya tidak tahu karena sebenarnya penglihatan ibunya sudah sangat minim.

Itulah sebabnya kenapa Seulmi mencari uang agar ia bisa memeriksakan mata ibunya dan mengobati mata ibunya yang hampir buta itu. Jika ditanya ayahnya? Dia adalah laki-laki paling brengsek dimuka bumi ini. Karen ayahnya ia dan ibunya menderita karena ayahnya ibunya hampir buta karena ayahnya keluarganya menjadi berantakan karena ayahnya ia tidak bisa bebas karena ayahnya ia menjadi gadis tertutup karena ayahnya ibunya selalu menangis karena ayahnya ia tidak bisa menikmati masa mudanya semua ini karena ayahnya. Ayahnya seorang laki-laki berengsek dan tak bertanggung jawab Kim Jongin.

"Darimana saja kau bocah?" Tanya Jongin ayah Seulmi.

Jongin yang tadinya ingin menapar istrinya Kyungsoo ia urungkan karena mendengar teriakan Seulmi.

"Apa urusanmu? Lagipula itu tidak penting" Kata Seulmi dingin dan langsung menghampiri ibunya.

"Seulmi-ya jangan seperti itu kau harus sopan pada ayahmu" Kata Kyungsoo lembut pada Seulmi.

"Ayah? Ibu tahu kan aku sudah tidak punya ayah bu" Kata Seulmi yang tersenyum tulus pada Kyungsoo.

"Seulmi-ya..." Kata Kyungsoo yang mendengar perkataan putrinya.

Tanpa mereka sadari Jongin dalam diamnya menggeram marah saat mendengar perkataan putrinya.

"Oh jadi seperti ini yang kau ajarkan pada putrimu?" Tanya Jongin dengan senyum remehnya pada Kyungsoo.

"Ah iya aku lupa kau kan ibunya jadi pantas saja ia sepertimu tidak punya sopan santun" Lanjut Jongin.

Seulmi yang mendengarnya ingin membalas perkataan ayahnya itu tapi sayang saat ia hendak membuka mulutnya ayahnya lebih dulu berjalan mendekat kearahnya dan ibunya.

"Dasar jalang" Kata Jongin tepat didepan wajah Kyungsoo dengan smirknya namun pandangan Jongin mengarah pada Seulmi.

Kyungsoo yang mendengar itu hanya terdiam dan menatap lurus kedepan sedangkan Seulmi ia benar-benar geram dan ingin sekali membalas perkataan ayahnya itu bahkan memukul ayahnya. Tapi Seulmi mengurungkan niatnya saat ibunya menggenggam erat tangan Seulmi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc or Delete?

Hai hai hee bawa ff baru nih. Rasanya tangan hee gatel pengen nulis jadilah ini ff di sela-sela waktu belajar hee buat UM. Jadi semoga kalian suka.

Hee juga minta doanya dari kalian ya biar hee sehat selalu dan dilancarkan segala urusan hee. Support dari kalian sangat berarti buat Hee. Hee bakal lanjutin ini ff setelah UM gk lama kog mungkin seminggu lagi. Tapi dengan catatan kalo ada yang minat kalo gk ya udah dihapus aja hehehe.

So jangan lupa terus support hee ya ;)

Salam cinta dari Hee :*

'Dongvil'