COMPLICATED

DL.DR

MLBB (c) Moonton

Review please~

A/N: Halo semuanya, Nii disini! Long time no see! Ah well, tentang fanfic Nii di fandom lain mungkin akan dilanjutkan lain waktu kalau ada ide dan mood. Kali ini, Nii menulis tentang game yang populer saat ini, Mobile Legends: Bang Bang! Hope u like it XD

*

Jalan-jalan mengelilingi Land of Dawn cukup biasa bagi Harley, seorang bocah penyihir jenius yang terseret ke dunia paralel ini saat sekolahnya, Lion Academy sedang mengadakan trip ke hutan. Dengan bantuan Rooney, Saber, Alpha, Bruno, dan Lolita, Harley merasa cukup bisa melewati hari disini. Ia memutuskan untuk meningkatkan kemampuan sihirnya disini sebelum kembali ke dunia asalnya. Tidak begitu buruk, namun yang membuat Harley ingin segera pulang ke rumah adalah karena Lesley, kakaknya.

Lesley bukan kakak kandung Harley, begitu pula sebaliknya. Ia diadopsi oleh keluarga Vance dan menjadi kakak sekaligus pengawas Harley. Lesley lembut terhadapnya, namun juga tegas. Sosok kakak yang mungkin selalu dirindukan Harley saat ia tiba di Land of Dawn. Menghabiskan hari-hari bosannya saat tidak ada match dengan menjahili Saber dan Alpha, atau iseng mencomblangkan Bruno dan Lolita.

Tapi bila Harley harus mengatakan bahwa ia menyesal pernah menginjakkan kaki di Land of Dawn, itu tidak benar. Karena nyasar sewaktu trip itulah ia bisa kemari, dan karena itu pula ia bisa bertemu dengan Feline Wizard Nana.

"Hei, Harley!" panggil Nana. "Tidur di sembarang tempat lagi?"

Harley bangkit, lalu nyengir. "Nggak tidur kok. Cuma baring."

"Ngeles." cibir Nana. "Mikirin apa sih?"

"Kakak." jawab Harley to the point. "Ya sudah yuk. Match selanjutnya akan dimulai kan? Siapa saja?"

"Umm ... aku, kamu, lalu Alucard, dan Lolita."

"Berempat?!"

"Nggak. Posisi marksman-nya diambil oleh pendatang baru. Kebetulan Miya dan Bruno sedang tidak bisa ikut match kali ini. Jadi pas sekali kan?"

Harley mengikuti Nana menuju tempat dimana match biasa berlangsung. Terlihat Lolita dan Alucard si Demon Hunter sudah bersiap di base.

"Mana marksman-nya?"

"Katanya tadi mau siap-siap dulu. Nentuin build item kali." sahut Alucard. "Aku tanya, ternyata dia marksman-assassin! Tidak heran, karena dia adalah Sniper."

"Tapi sudah mau dimulai lho? Announcement-nya bisa mulai terdengar beberapa waktu lagi."

"Mungkin kendala koneksi?" Lolita tertawa kecil. "Ngomong-ngomong, lawan match kali ini mungkin agak sedikit sakit. Zilong, Alice, Moskov, Balmond, dan Argus."

Yah, sudah bukan rahasia kalau skill ketiga atau immortality Argus itu menakutkan. Apalagi kalau spell-nya fury. Juga Zilong yang konon bisa membantai 500 pasukan seorang diri. Alice, menghisap darah lawannya. Juga Moskov dan Balmond yang ultimate-nya sama menyakitkannya. Apalagi Balmond sangat mudah untuk mencuri lord.

"Welcome to Mobile Legends." Terdengar suara mbak-mbak announcemer"Cepat! Cepat! Sudah mulai!" seru Lolita. "Pakai formasi 2-1-2 ya? Marksman solo-mid seperti biasa."

"Tapi mana marksman-nya?" tanya Nana lagi.

"Bersiap untuk kemungkinan terburuk saja deh," ujar Alucard. "Aku solo-top. Harley, solo-mid. Lolita dan Nana berduadi bottom lane. Ngerti?"

Semua setuju dengan arahan Alucard tanpa protes dan segera melalui lane masing-masing. Sejujurnya memenangkan pertandingan dengan hanya 4 player itu sangat tidak mungkin. Bisa, tapi kemungkinannya sangat kecil.

"First blood

Sudah ada yang mati. Dasar Alu jago, dia bisa menghabisi Zilong yang dengan sembrono mengejarnya sampai ke turret, lalu menghabisinya dengan gabungan skill dua dan tiganya.

"Yash!" pekik Harley dalam hati. Tapi tidak ada waktu untuk bersantai dan merayakannya. Tidak beruntung bagi Harley yang solo-mid, karena dia berhadapan dengan dua orang sekaligus. Moskov dan Alice. Harley tidak punya pilihan selain hanya menetap di turret, menghabisi minion, dan farming sedikit.

Sampai Alice akhirnya mencapai level 4, ia kini sudah bisa menggunakan ultimate atau skill tiganya, nampaknya ia berniat menghabisi Harley bersama dengan Moskov, meski harus mengorbankan beberapa HP-nya karena serangan turret. Harley menyadari niat Alice, tapi tidak mungkin ia retreat karena tidak akan ada yang menjaga turret, sehingga kemungkinan besarnya turret ini akan langsung hancur.

Dimulai dari skill pertamanya. Alice mengikuti bola darahnya dan berhenti dekat Harley, menggunakan ulti sehingga darah Harley terserap, lalu menghindari turret, dan membiarkan Moskov menghabisi Harley yang HP-nya tinggal sedikit dengan ulti Moskov.

Tidak jerit Harley dalam hati. Aku bakal mati! Turret ini akan hancur! Tim ini akan kalah!Crek. Nguiing... suara misterius mendadak terdengar dari arah semak-semak. Lalu terdengar lagi suara tajam seorang perempuan dari asal yang sama.

"One shot, One kill.

Langsung saja empat black bullet berutun dilancarkan ke arah Alice, lock target-nya. Mage itu panik dan berusaha kabur menggunakan skill pertamanya, tapi sia-sia. Sangat mengerikannya bidikan itu, tidak bisa dihentikan.

"An enemy has been slain!"

Alice mati. Harley terkejut, saat merasakan seseorang melewatinya, tapi ia tidak bisa melihat orang tersebut. Hanya bayang-bayang seorang gadis berambut panjang dikuncir, mengejar Moskov dan menembaknya dengan critical shot.

"Double kill!"

Terdengar nyanyian merdu yang menakutkan setelah kematian Moskov. Suara seorang perempuan. "Crosshairs lock you down~ Death kisses you on the forehead~"

Manik zamrud Harley melebar, ia pernah mendengar suara itu sebelumnya. Suara yang selalu dirindukannya semenjak ia datang ke Land of Dawn. Suara milik seseorang yang selalu memperhatikan dan menyayanginya di rumah.

Skill pertama orang itu, Master of Camouflage, telah pudar. Memperlihatkan sosok tinggi langsing yang memegang sebuah senapan. Rambut panjangnya berwarna merah fuscha, dikuncir satu.

"Kak Lesley!"

-end-

Ulti-nya Lesley emang serem ya X"D Tapi Nii seneng banget lho pakai Lesley, sekarang ngepush pakai Lesley mulu :D

Oke, see u next time!