A/N: Ini baru prolog untuk cerita kelanjutan Always. Update-tannya akan kembali akhir bulan ini karena saya harus mengurus pekerjaan saya yang tertunda dan teman saya juga harus kembali ke kampung halamannya. Silakan menikmati cerita ini! ^^
LONG Distance
.
.
Disclaimer: Naruto © Kishimoto Masashi
Warning: OOC & typo (mungkin, ya?), AU, No Bashing Chara | Rate: T |Genre: Romance/Humor/Supranatural/Friendship/Family/Adventure | Main Pairing: Sasuke and Sakura (tentu dong! ^^)
.o.O.o.
PROLOGUE
Sudah setahun bagi Sakura merasakan kepergian Sasuke di sisinya. Sudah setahun pula belahan jiwa sudah pergi entah ke mana. Dan sudah setahun, hidupnya berubah padahal dia sedang mengandung anak Sasuke.
Ini juga berlaku untuk Naruto yang sekarang tertidur di Secret Life, sebuah ruangan tempat Naruto dan Kurama tertidur sampai ada yang membangunkan mereka. Alasan Naruto tertidur adalah terhindar dari mara bahaya antara dirinya dan Raja Tengu. Jika Naruto berkehendak ingin menyelamatkan Sasuke waktu itu, Raja Tengu pasti akan bangun dan menghancurkan dunia.
Sasuke telah meninggalkan semuanya, meninggalkan Sakura dan keluarganya begitu juga kehidupannya. Entah kemana sang beberapa sahabat menanyakan keberadaan Sasuke dulu, tiba-tiba sekarang sudah tidak teringat lagi akan Sasuke. Yang bisa mengingat tentang Sasuke adalah sepupunya dari keluarga Hyuuga, Hyuuga Neji.
Rasa bersalah dihinggapi Hyuuga Neji karena tidak menyelamatkan mereka berdua adalah salah satu contohnya. Hyuuga Neji yang dulunya pendiam, kembali pendiam dan jarang bicara. Bukannya jarang bicara karena sepupu paling disayanginya masih belum diketahui di mana keberadaannya termasuk keluarga Uchiha yang hilang.
Kediaman keluarga Uchiha hilang ditelan Bumi. Ke mana kediaman keluarga Uchiha, tidak ada yang tahu. Kediaman keluarga Uchiha sekarang berada di tanah Akatsuki di bawah tanah sambil menunggu kepulangan Sasuke. Kapan Sasuke pulang? Tidak ada yang tahu.
Uchiha Itachi mengembara dan berpetualang untuk mencari bantuan demi menyelamatkan adik kesayangannya. Adik yang paling di cintainya. Sekarang Uchiha Itachi tengah berada di tempat tidak diketahuinya. Dengan perasaan bersalah dan ketakutan, Itachi bersikeras akan mencari sang penolong itu. Apa pun yang terjadi!
Untuk para Malaikat di Dunia Langit, mereka terus menunggu Naruto bangun. Naruto adalah alasan mereka tersenyum, begitu juga dengan sang Petinggi Langit dan kelima Master Kage. Ini juga berlaku lho untuk mantan Master-Master Kage. Tidak ada kehidupan jika Naruto tidak ada. Naruto merupakan sumber kehidupan cahaya yang menyelimuti mereka. Sang calon Petinggi Langit berikutnya.
Sakura...? Sekarang Sakura tengah mengandung anak Sasuke. Demi menyelamatkan Sakura dari tangan Akatsuki, keluarga Haruno membawanya ke Dunia Langit dan tinggal di kediaman Kizashi dulu saat menjadi Malaikat. Kizashi sampai sekarang masih berstatus Malaikat, sedangkan Haruno Mebuki berstatus manusia biasa.
Alasan membawa Sakura ke Dunia Langit adalah tiga anak kembar di dalam perut Sakura. Anak-anak Sakura dan Sasuke yang bisa membawa perubahan dunia, empat dunia. Anak-anak yang akan menghancurkan kegelapan di muka empat dunia ini.
Kisah akan di mulai saat Sakura tengah menghadapi masa persalinan yang cukup menghambat karena anak pertama dari tiga kembar, tidak mau keluar-keluar juga. Alasan? Tidak diketahui. Anak pertama biasanya 'kan suka keras kepala.
"Aakhh... Sakiiit..." raung Sakura terus berusaha mengeluarkan sang bayi pertama dalam satu hentakan napas berat.
"Sebentar ya, sayang. Kami belum bisa mengeluarkan bayi ini..." kata dokter Malaikat yang tengah berusaha mengeluarkan bayi pertama tersebut.
"Kenapa bayi pertama ini susah dikeluarkan, ya?"tanya Mebuki, ibu Sakura. Menyeka keringat anaknya sekarang bercucuran.
"Kumohon... Anakku... Keluarlah... Ibu tidak tahan..." gumam Sakura mengelus perutnya yang membesar.
Setelah beberapa saat, bayi pertama Sakura terlihat. Sang dokter dan suster melihat kalau kepala sang bayi telah terlihat.
"Kelihatan! Bayinya terlihat!" Dokter menatap Sakura. "Sekarang doronglah, nona Sakura!"
Sakura merasa tersiksa, tapi entah kenapa rasa tersiksa itu hilang saat anak di bayinya menghiburnya. Pandangan Sakura kabur, dan dalam tarikan napas, Sakura mulai mendorongnya. "Aaakh...!"
"Oeee... Oeee..."
"Syukurlah! Anaknya telah keluar!" Dokter memberikan bayi pertama Sakura ke suster Malaikat untuk di bersihkan. "Tinggal anak kedua..." Dokter memandang Sakura. "Aku mohon nona, tarik napas dalam-dalam lalu keluarkan. Setelah itu, dorong!"
Sakura terus mendorong bayi keduanya dengan penuh rasa sakit. Perutnya memang terasa sakit, tapi hatinya tidak terlalu sakit karena ada tiga bayi bersamanya. Setelah beberapa menit, bayi kedua keluar.
"Oeee... Oeee..." Sebenarnya bukan menangis melainkan tersenyum. Bayi kedua tersnyum?
"Ini sungguh aneh. Kenapa anak pertama menangis, sedangkan anak kedua tidak, tapi malah tersenyum," kata dokter melihat bayi berjenis kelamin laki-laki, tersenyum.
"Ini anugerah, Dok."
"Mungkin." Dokter memberikan bayi kedua ke suster. Lalu kembali melanjutkan mengeluarkan bayi ketiga. "Kita mulai, nona."
Sakura merasa tidak sakit melainkan kesembuhan batin. Sakura terus mendorong tanpa paksaan, entah bukan karena paksaan melainkan bayi itu sendiri akhirnya keluar.
"Cepat sekali. Dan bayi ini wanginya harum seperti bau bunga bermekaran, juga wajahnya terlihat cantik seperti ibunya," ucap Dokter memperlihatkan bayi ketiga tersebut ke Ibu dan Neneknya.
"Anak yang cantik." Mebuki membelai kepala anaknya. "Sama sepertimu, Sakura."
"Hana..."
"Hana?" tanya Mebuki saat mendengar Sakura menyebut nama.
"Namanya anak ketigaku, Hana..." sahut Sakura memegang kepala bayi ketiga masih mungil.
"Lalu, bagaimana dengan anak pertama dan kedua?" tanya suster membawa dua bayi laki-laki.
Sakura melihat dua perbedaan bayi pertama dan kedua. Bayi pertama memiliki sifat seperti sang ayah, pemberani, keras kepala, dan juga dingin. Sedangkan bayi kedua, memiliki senyuman seperti matahari yang bisa memberikan kedamaian.
"Anak pertama, aku beri nama Menma, sedangkan anak kedua... aku beri nama Hiro..."
"Menma dan Hiro? Kenapa kamu beri nama seperti itu, Sakura?" tanya Mebuki bingung kepada Sakura.
"Karena... aku melihat ada kesamaan Sasuke dan Naruto di antara dua orang anakku ini..." sahut Sakura terus memandang dua bayi mirip Sasuke dan Naruto.
"Naruto...?"
"Iya, Naruto. Naruto yang telah mempersatukan aku dan Sasuke waktu itu."
"Aku yakin ketiga anak ini akan memberikan perubahan besar di dalam kehidupanmu, Nak." Mebuki membelai rambut Sakura dengan penuh kasih sayang.
"Semoga, Bu."
Di Dunia langit telah diberi kebahagiaan karena telah lahir sang perubahan yang akan menyatukan ayah dan ibunya, menghancurkan Raja Tengu, dan memberikan kedamaian empat dunia. Apakah ini menjadi permulaan awal sekarang? Padahal usia mereka baru beberapa menit.
Ini akan di mulai saat mereka berusia tujuh tahun. Tujuh tahun yang cocok untuk berusil ria, bercanda ria, dan bergembira ria. Sampai saat mereka membangunkan sang kakek gara-gara keusilan dua anak laki-laki yang tengah bertengkar. Di masa itulah akan menjadi penentuan di mana Sasuke akan datang kembali ke dunia manusia.
.o.O.o.
Next Preview Chapter:
Chapter 1: Wake Up!
"Jangan bertengkar, kakak-kakak!"
"Diam kamu, Hana!"
"Siapa dia?"
"Mungkin orang baru."
Chapter 2: Whats up?
"Kalian siapa?"
"Kami?"
"Ibu, kapan bangun?"
Chapter 3: Grandfather?
"Kamu kakek kami?"
"Jangan mengikutiku!"
"Bukan aku, tapi Hiro."
"Kasihan."
Chapter 4: Welcome, Sasuke
"Hei, si pantat bebek telah kembali."
"..."
"Hentikan, Deidara!"
"Aku 'kan Cuma bercanda."
Chapter 5: Lost
"Naruto, dia hilang!"
"Siapa?"
"Mereka bertiga, si kembar!"
Chapter 6: Meet and Great
"Kamu mirip Menma, Paman."
"Aku?"
"Iya, kedua kakakku selalu bertengkar."
Chapter 7: Who are you?
"Namamu siapa?"
"Namaku Hiro."
"Siapa nama ayahmu?"
"Aku tidak punya ayah."
Chapter 8: First Step
"Kenapa kamu membawa anak ini, Sasuke?"
"Kemana Menma dan Hana?"
Chapter 9: Cry
"Di mana mereka, Ibu?"
"Tenang, Sakura..."
"Aku merindukan mereka..."
"Ibu..."
Chapter 10: Daddy?
"Apa kamu ayah kami?"
"Kenapa?"
"Karena sifat Paman mirip sekali dengan kak Menma."
Chapter 11: Tengu King!
"Monster..."
"Apa kabar bocah?"
"Kamu siapa?"
"Aku adalah Raja Tengu, Sojoobo."
Chapter 12: Strange Feeling
"Mereka kembali..."
"Siapa, Naruto?"
"Raja Tengu dan Akatsuki."
Chapter 13: War Part I
"Kembalikan Hiro dan Hana, Akatsuki!"
"Bukan kami yang membawanya!"
"Kalau begitu kita perang!"
Chapter 14: War Part II
"Sudah lama tidak bertemu ya, Rikuudo."
"Sojoobo?"
"Di mana anak didikmu itu?"
"Aku di sini!"
Chapter 15: Naruto VS Raja Tengu
"RASENGAN!"
"Kamu akan mati!"
"Kakek!"
"HIRO!"
Chapter 16: Bond
"Sasuke..."
"Sakura?"
"Kenapa...?"
"Maafkan aku."
Chapter 17: We are family
"Mereka anak-anak kita?"
"Iya."
"Siapa nama mereka?"
"Menma, Hiro, dan Hana."
"APA!?"
Chapter 18: Don't Separate
"Aku ingin kita bersama lagi, ayah, ibu.."
"Ya. Kita akan bersama."
Chapter 19: Unite
"Kita bertarung mereka, kakek.."
"Sasuke..."
Chapter 20: I am Sorry
"Aku minta maaf, Mikoto. Telah meninggalkan kalian."
"Tidak. Aku sekarang mengerti semuanya, Naruto."
"Aku baru mengetahuinya. Maafkan aku..."
Chapter 21: Friends
"Tidak ada lagi hubungan permusuhan?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu, kita bersahabat."
"Oke!"
Chapter 22: With You
"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi, Sakura."
"Janji?"
"Janjiku padamu akan selalu bersamamu."
EPILOGUE
"Aku berharap ini terakhir kalinya."
"Belum tentu. Akan ada hubungan Hinata dan Naruto di masa depan."
"Kita akan melihatnya."
COMING SOON: Akhir bulan ini (harap menunggu!)
.o.O.o.
A/N: Well, ini baru prolog 1000 k. Saya akan bisa update, mungkin akhir bulan ini. Jadwal padat dan tidak ada teman saya untuk ada alasan untuk saya belum bisa update cepat karena saya harus bekerja dan juga update fic yang tertunda.
Saya akan kembali di akhir bulan dengan semangat baru! ^^ Harap ditunggu sebentar, ya! Semoga saya tidak mengecewakan kalian. Dan saya minta maaf jika ada kesalahan-kesalahan yang menjadi pemicunya. Terima kasih sudah mau membaca prolog ini.
Love and Hug,
Sunny Blue February
Date: 11/06/2012
Published Date: 11/24/2012
Review... Please... (jika berkenan)
