I LIE A LITTLE MORE

Author : Kiela Yue

Cast : Luhan, Sehun, Kai, Kris, Baekyeol

Genre : Romance, Angst [Boys Love/Yaoi] of course

Rating : M

Length : Multichapter / Chapter 1

Disclaimer : Cerita ini murni dari otak saya yang mulai (sudah) yadong karena pengaruh alien – alien keparat itu. (dicincang Exotics). DO NOT PLAGIAT!

Yang plagiat jadikan aja makanan HIU, Greenland Shark, hiu ganas itu. :p. Kejam? Tentu saja. Aku tidak merasa iba membunuh semut yang menggigitku.

DLDR

Kiela nyaranin baca FF ini dengan backsound Pixie Lott yang judulnya "Mama Do"

(^_^)

Halaman SM High school terlihat sangat ramai karena hari ini ada pertandingan final basket tiap kelas yang diadakan sekali setahun. Pelajaran sengaja diliburkan karena semua guru dan murid berkumpul untuk memberi dukungan bagi tim yang mereka sukai. Murid – murid yeoja heboh meneriakkan nama pemain favorit mereka.

Berbeda dengan suasana yang bersemangat di lapangan, keadaan di dalam justru hening dan kosong karena sudah ditinggalkan penghuninya. Seorang namja tampak berdiri di dekat jendela dan memandang kosong kearah para pemain yang tengah berebutan bola. Pandangannya begitu sendu. Seharusnya ia ada disana, menunjukkan kebolehannya bermain basket yang memang sudah sangat mahir. Namun karena alasan yang menurut sebagian orang mungkin tidak masuk akal, dia pindah ekskul dan lebih memilih ekskul dance.

Penonton kembali bersorak saat Kris, si namja jangkung nan tampan berhasil memasukkan bola kedalam keranjang. Namja itu menghela nafas pelan. Ia tidak perlu menyesali keputusan yang ia ambil sendiri. Lalu ia melihat jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah lebih dari tiga puluh menit, pikirnya. Ia pun berjalan keluar dari kelas untuk mencari temannya yang sudah berjanji untuk pergi bersama dengannya untuk pertunjukan dance malam ini. Ia berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi menuju kamar mandi karena disitu merupakan tempat favorit temannya untuk melakukan aktifitasnya.

Dengan langkah pelan, ia memasuki kamar mandi. Dari dalam salah satu bilik, dia mendengar suara desahan – desahan. Perlahan ia pun mendekat untuk mengetahui apa itu temannya atau bukan. Ternyata ia salah karena yang didengarnya itu desahan perempuan yang menurutnya menjijikkan. Cepat – cepat ia pergi dari situ sebelum perutnya memproduksi bubur aneh.

Ia yakin lebih dari seratus persen kalau yang bercinta di dalam kamar mandi itu bukan teman yang ia cari. Itu tidak mungkin mengingat temannya yang sama seperti dirinya… gay. Sangat mustahil untuk bercinta dengan seorang perempuan. Lalu ia pun berjalan menuju ruangan kosong di dekat ruang penyimpanan peralatan sekolah yang dulunya dipakai untuk ruang ganti. Disitu juga tempat favorit murid – murid mesum untuk menyalurkan hasrat mereka. Tidak terkecuali teman yang tengah ia cari karena temannya itu memang luar biasa mesum, tidak seperti dirinya yang masih 'bersih' dan belum pernah melakukan hal itu dengan seorang yeoja ataupun namja.Well, jika ciuman tidak masuk hitungan.

Awalnya ia pikir pintu ruangan itu terkunci dan mencoba untuk mengetuknya. Tapi setelah beberapa saat tidak ada jawaban, dia pun membuka kenop pintu dan ternyata memang tidak dikunci. Dari balik lemari yang ada diruangan itu, lagi – lagi ia mendengar suara desahan yang kali ini harus ia akui bisa membuat adiknya dibawah sana menegang karena itu suara desahan laki – laki yang cukup menggairahkan. Ia semakin yakin kalau itu temannya karena ia tahu itu suara desahan siapa. Terasa sangat familiar mengingat ia yang sudah sangat sering mendengar alunan nada indah itu.

Pemandangan di depannya benar – benar sayang untuk dilewatkan bagi sebagian orang, selain dirinya. Seorang namja bertubuh mungil tengah menghadap ke tembok sambil menungging. Tangannya berpegangan erat pada tembok dan berusaha untuk menahan genjotan namja dibelakangnya yang tengah menusuknya dengan sangat brutal. Suara erangan kenikmatan mereka berdua memenuhi ruangan ini. Tubuh keduanya dialiri keringat dan berbau sperm.

Selang beberapa saat, namja mungil yang berambut coklat itu meneriakkan namja yang menusuknya saat ia mencapai klimaks. Tangan namja yang dibelakangnya yang sedari tadi mengocok juniornya sudah dialiri sperm miliknya yang baru saja keluar. Tubuhnya pun terlihat mulai melemas. Namun karena namja seme-nya belum selesai, ia tetap harus bertahan untuk menunggu sampai seme-nya klimaks.

Mereka berdua terlihat begitu menikmati yang disebut dengan surga dunia. Sangat berbanding terbalik dengan namja yang baru saja memasuki ruangan itu. Mungkin wajahnya saat ini, atau lebih tepatnya setiap saat memang selalu terlihat datar dan tanpa ekspresi hingga tidak ada yang bisa menebak apa yang ada didalam pikiran atau hatinya. Ia begitu lihai menyembunyikan perasaannya yang selalu tercabik saat menyaksikan pemandangan seperti ini, namja yang sudah lama ia cintai bercinta dengan teman baiknya. Yang lebih melukainya, ia tahu dengan jelas kalau sekarang ini temannya itu tidak lagi mencintai namja yang ia sukai itu dan hanya menikmati keindahan tubuhnya saja.

"Kkamjong?" tanyanya dengan suara yang pelan. Tidak ada jawaban, tentu saja. Mengingat mereka berdua yang tengah asyik. Ia pun kesal, lalu berteriak. "KKAMJONG!"

"Huwaaa…" namja mungil itu berteriak kencang saat melihat ada orang lain yang melihat kegiatan mereka, ia pun menjauhkan tubuhnya dari namja dipanggil kkamjong itu dan mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai dan memakainya dengan terburu – buru. Ia tetap malu meski ini bukan pertama kalinya namja berwajah datar itu selalu menganggu kegiatannya dengan Kai alias kkamjong.

"YAKK! Kau mau kemana? Aku belum selesai!" Kai berteriak memanggil namja mungil yang sudah menjauh darinya. Dia pun menatap kesal pada temannya yang menurutnya punya hobi untuk mengganggu acaranya. Bagaimana ia tidak kesal jika dia masih belum menyelesaikan urusannya.

Ia mengacak rambutnya dengan frustasi. "Yaak! Namja GAY! Lagi – lagi kamu menggangguku. Tidak bisakah kamu menungguku?"

"Tidak," jawab namja itu tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. "Jangan menyalahkanku, aku kemari karena aku menunggumu selama waktu yang kamu katakan padaku. Kalau tadi kamu bilang satu jam, aku pasti akan menunggumu selama satu jam. Salahkan saja mulutmu yang tidak bisa berkolaborasi dengan otakmu untuk menghitung berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk 'berurusan' dengan namja bitch-mu itu."

Bitch? Namja mungil yang tengah memakai bajunya merasa tangannya bergetar hebat saat mendengarnya. Kenapa ia harus mendengar kata – kata laknat itu dari mulut namja yang membuatnya jadi seperti ini. Bukannya ia hendak menyalahkan orang lain atas kelakuannya yang seenaknya bercinta dimana saja, tapi ia seperti ini memang karena namja itu. Awalnya ia hanya coba – coba untuk menjalin kasih dengan teman namja itu untuk melihat reaksinya apakah namja itu cemburu atau tidak. Namun ternyata dia salah besar, namja itu tetap memasang poker face miliknya yang sudah sangat terkenal.

Begitu selesai bicara, namja itu pun melenggang keluar dengan santai. Ia pura – pura tidak melihat tatapan dari namja mungil yang ia lewati. Saat akan keluar, ia kembali berbalik dan berkata, "Oh iya Kai, jangan menyebut orang dengan sebutan GAY jika kamu pun seperti itu. kuberi waktu sepuluh menit untuk menyelesaikan urusanmu, jika kamu terlambat lagi, aku benar – benar akan meninggalkanmu!"

Brakk.. ia menutup pintu dengan keras dan tidak mempedulikan rutukan orang yang di dalam. Hatinya terasa sangat sakit. Entah sampai kapan ia bisa menahan perasaannya yang semakin lama semakin menyesakkan. Ini memang menyakitkan. Hanya karena terlambat selangkah untuk mengungkapkan cinta, ia harus mengalami hal seperti ini.

..

.

Te Be Ce

Otte? Sudah bisa menebak kan siapa yang namanya belum disebutkan? Hehehe.. padahal yang Your Lightbelum selesai malah update FF baru. Tapi karena aku dapet inspirasi ditengah pembuatan Tugas Akhir-ku, langsung saja aku tuliskan sebelum idenya hilang. ^^

Oh iya, para readersku yang baik, apakah menurut kalian author yang buat FF dengan rating M ini (baca: Kiela) adalah orang yang masih polos? Maaf kalo pertanyaannya aneh. Soalnya orang – orang disekitarku selalu menganggapku begitu. :P

Teman akrabku yang cowok mau cerita tentang dia yang sudah sering melakukan this and thatdengan pacarnya. Tapi dia bilang begini nih, saat Kiela disitu, "Udahlah, ceritanya kapan – kapan aja la yaa.. segan kali ne ada si Kiela (menyebutkan nama asli) yang masih polos. Gimana ntar kalo dianya jadi aneh gara – gara kita?" tanyanya pada 2 temanku yang lain. (nb. Kami berteman 4 orang, 2cewe 2cowo).

Kiela sih, cuma angguk – angguk ayam gitu. #sokpolos banget ga sih? Padahal udah jadi author cerita kea gini. :P.

Mian curcolnya panjang n ga penting banget. TT_TT

Tapi~ jangan lupa review yaaaaaa…

I LOVE YOU ALL….

Ketcuph Basyah deh buat readers-deul sekalian (plus review pastinya)

Hahay!

Fansnya luhan liat link ini. kyaaaaaaaaaaa

. /ba4ae7cdd62c19e4b918860a284a d748/tumblr_mia7l8x1II1s00hdao1_