Disclaimer : SM Entertaiment

Warning : Boy Love


"Han! Banguuun!" Heechul mengguncang-guncang badan namja yang tidur di sampingnya dengan panik.

Hankyung menggeliat sedikit, "ada apa Chullie?" ia membuka matanya malas, dan melebar seketika ketika melihat Heechul meringis dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Perutku sakit sekalii..." ia meremas gaun tidur pink pemberian fans-nya di bagian perut.

"Aa-aa? Kau salah makan ya? Perutmu 'kan sensitif sekali. Sudah aku bilang jangan makan sembarangan! Begini 'kan, jadinya..." Hankyung mendudukkan dirinya sambil ngomel-ngomel. "Kau mau aku masakin apa?" tanya Hankyung kini lembut.

Heechul menggeleng, "aku mau dipeluk saja..." iapun memosisikan dirinya bersandar di dada kekasihnya itu.

Hankyungpun melingkarkan kedua lengan kekarnya di pinggang ramping Heechul. Ia membelai lembut perut Heechul.

Sakit di perutnya berangsur hilang. Heechulpun menutup matanya perlahan. Hankyung hanya tersenyum dan membaringkannya lagi senyaman mungkin dan tidur dengan tetap memeluknya dari belakang.

"Anak-anaaaak! Sarapan!" Leeteuk berteriak sambil memukul-mukulkan spatula ke panci, membuat suara ribut supaya seluruh isi dorm bangun dari alam bawah sadarnya.

Sungmin keluar dari kamarnya diikuti Kyuhyun, "ya, umma~~" seru keduanya serentak.

"Neeeeee~" Donghae keluar kamar sambil lompat-lompat dengan Eunhyuk nempel di punggungnya.

"Ne, ne..." Yesung keluar dari kamarnya, disusul kangin yang kamarnya berhadapan dengan kamar YeWook.

"Itadakimaaaasuu~" seru Sungmin ceria.

Leeteuk menghitung anak-anaknya yang tinggal di dorm itu. 9? Hitung lagi! KyuMin, HaeHyuk, Yesung, dan Kangin. Dia sendiri dari tadi di dapur bersama si koki Ryeowook dan si pencicip Shindong, "WAIT!" teriaknya sebelum Sungmin sempat memasukkan sarapannya ke dalam bibir indahnya.

"What's wrong?" tanya Kyuhyun.

"Kemana dua butir anggota kita lagi?" tanya Leeteuk sambil menghitung sekali lagi.

"Hyung! Masak apa?" tiba-tiba Hankyung muncul.

Leeteuk menunjuk meja makan yang terisi beberapa mangkuk mi soa, "mana Heechul?"

Hankyung mengacak rambutnya, "itu dia, hyung... Dia tiba-tiba ngambek dan ingin makan rujak super pedas. Padahal sudah kubilangin gak baik makan yang pedas pagi-pagi..." jelasnya panjang lebar.

"Wha? Hah, biar aku tangani." Leeteuk menyingsingkan lengan baju kirinya dan melangkahkan kaki indahnya menuju kamar adik tertuanya. "Oi?" wajahnya yang manis nongol dari balik pintu.

"Uwaa! Teuki! Kau mengagetkanku saja... Ada apa?" tanya Heechul santai sambil menendang selimut baby blue yang tadi membungkus kakinya.

Teuki masuk dan duduk di pinggiran tempat tidur Queen size itu, "kau tidak sakit 'kan?" ia menempelkan punggung tangannya di kening mulus Heechul yang sedikit tertutupi rambut hitamnya.

Heechul mengangguk, "aku baik-baik saja umma..."

"Ya, sejak kapan aku menikah dengan appa-mu?"

Heechul tertawa kecil, "sejak lama, dengan Kangin appa, 'kan? Hehee..."

Leeteuk menggeleng, "jadi, dalam rangka apa kau mau makan rujak super pedas di pagi hari?" jemari lentiknya mengusap kepala lelaki cantik itu.

Heechul mengangkat bahu, "entahlah. Tiba-tiba saja aku ingin sekali. Kau mau membuatkannya untukku? Hankyung bahkan tidak tahu apa itu rujak. Hah!" =='

"Tidak. Nanti kau sakit. Aku tidak mau kau berbaring berhari-hari di rumah sakit hanya karena maag-mu kambuh." tolak Leeteuk, "lagian Ryeowook sudah memasak mi soa untuk sarapan pagi. Kau mau dia ngambek karena mengira kau tidak menyukai masakannya?"

"Mi soa? Aah, boleh juga." Heechul melompat semangat dari tempat tidur dan menarik Leeteuk ke ruang makan. "Alohaaa~" sapanya ceria.

"Yeee, sudah lengkap! Kalau begitu, Itadakimaaaasuu!" seru Sungmin ceria menggunakan bahasa Jepang yang dikuasainya. Dia dan manusia lainnya mulai memakan makanan buatan si koki handal, Ryeowook.

Hankyung memperhatikan Heechul yang makan dengan cepat dan bar-bar. Sangat berbeda dengan biasanya, "kau lapar atau gimana sih, chagi?" ia melap kuah mi soa yang sedikit keluar dari sudut bibir kekasihnya itu.

"Enak banget sih... Huahahahahaa..." kelakukannya jadi tidak jelas. Ya ampun, ada apa ini?

Semua individu yang ada disitu memperhatikan Heechul. Dan mendesah heran secara kompak.

Acara sarapan yang agak damai-pun selesai setelah Heechul merengek-rengek minta tambah sampai 5 kali. O.O'

"Nah, karena hari ini kita lagi free, ada usulan mau kemana kita jalan-jalan hari ini?" Leetuk membuka rapat dadakan itu setelah Yesung yang bertugas nyuci piring selesai dengan tugasnya.

Semua member memasang pose memikir unik milik mereka.

Tiba-tiba Eunhyuk menjentikkan kelingkingnya, "Ke pabrik susu strawberry. Bagaimana? Nanti kita disana bakal dikasi tau bagaimana cara pembuatannya, ininya dan itunya. Pasti kalau kita mau pulang nanti dikasih oleh-oleh susu strawberry. Yah? Yah? Aw!"

Donghae menjitak kepala Eunhyuk, "Sea World! Uwaaah, pasti banyak ikan-ikan unik. Aku mau ambil satu, lalu menggorengnya. Tolong aku ya, Wookie? Aiyaa!" satu sambetan dari Eunhyuk mendarat mulus di jidat Donghae.

"Pokoknya pabrik susu!"

"Nehi! Aku mau Sea World!"

"Pabrik susu, Donghae!"

"Sea World dong, Hyukkie!"

"OGAH! Aku mau ke pabrik susu!"

"Aku maunya ke Sea World!"

Sementara kedua makhluk ajaib ini bertengkar, rapat dilanjutkan di lain tempat.

"Hyungdeul, aku capek. Maunya di dorm aja, tidur dengan tenang..." Kyuhyun mewek.

"SETUJUU!" Heechul berteriak.

"Hyung, kau OOC deh. Kau sakit?" Shindong membuka suara.

"Ani. Mungkin mood-ku lagi bagus hari ini." jawab Heechul cuek.

Hankyung mendengus, "bagus darimana? Tadi malam mewek-mewek karena sakit perut. Terus pagi-pagi ribut pengen rujak. Apa sih rujak itu? Aku bujuk-bujuk gak mau, tapi pas Teuki-hyung datang, kau langsung mau dibujuk. Merepotkanku saja, tau." Hankyung mengeluarkan unek-uneknya.

"Jadi aku merepotkanmu ya? M-mian..." Heechul terisak dan langsung lari ke kamarnya.

Hankyung mengejar Heechul dengan cepat, "kyaaa, chagiya... Neomu yeppeo... Jangan marah dong... Aku bercanda kok..."

7 kepala yang ada di situ menggeleng kompak sebelum akhirnya bubar ke kamar masing-masing, tidur.

"Chullie... Jangan marah ya, aku 'kan gak sungguhan... Bercanda kok. Honey?" Hankyung memeluk Heechul yang sudah berbaring membelakanginya.

"Hannie jahat. Udah gak sayang lagi sama Chullie. Huwaa..." Heechul mewek.

Hankyung bingung, "Hannie sayang kok sama Chullie... Hannie tadi cuma bercanda aja. Hannie gak merasa direpotkan kok, sama Chullie. Chullie chagi udahan ya, marahnya. Emang Chullie mau Hannie bunuh diri karena Hannie gak tahan dicuekin Chullie?" bujuknya.

"Kyaaa! Chullie sayang Hannie, gak mau Hannie bunuh diri. Chullie minta maaf, Chullie gak marah sama Hannie lagi kok..." Heechul berbalik dan memeluk Hankyung dengan erat, dengan kepalanya bersandar di dada bidang Hankyung.

Hankyung tersenyum menanggapi sikap Heechul yang tiba-tiba manja itu. Ia balas memeluk Heechul dan membelai sayang kepalanya.

"Hannie, perutku sakit lagi..." Heechul mengerang.

Hankyung mengelus perut Heechul lembut, "makanya, makan jangan sampai 6 porsi. Biasanya 1 porsi saja gak habis."

"Tapi kenapa baru sakit sekarang? Tadi nggak kok. Lagian sakitnya bukan kayak kekenyangan. Tapi kayak habis lari tiba-tiba." Heechul membela diri.

"Yah, whatever 'lah. Sekarang tidur aja, mungkin kau kecapekan." Hankyung membaringkan tubuh keduanya. Ia tetap memeluk tubuh kurus Heechul dengan kasih sayang.

Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus milik pemuda cantik yang tidur di pelukan kekasihnya. Sedangkan si pemuda China yang tampan itu hanya terheran dengan kekasihnya yang tidur tidak sampai 1 menit ia membaringkannya.

Hankyung bergerak meninggalkan Heechul perlahan. Ia keluar dari kamar dan mendapati Donghae dan Eunhyuk masih bertengkar soal Sea World dan Pabrik Susu. Aiih...

Karena dia tidak capek-capek banget dan tidak mau membuat dirinya capek sendiri dengan mendegar kedua makhluk kelebihan energi itu bertengkar dengan sangat tidak penting. Maka dia menghidupkan televisi yang kini menayangkan cerita berseri anak-anak. Disitu dia melihat balita mungil yang manis tersenyum dengan dua gigi bawah yang baru tumbuh. Rambutnya berwarna hitam lebat agak keriting, 'aiih, anak itu akan tampan sekali sepertiku saat dia sudah dewasa.' pikir Hankyung sambil sedikit narsis.

"Papaa..." terdengar suara imut balita itu dari televisi.

'Aku juga mau dipanggil seperti itu. Pasti bahagia sekali jadi seorang ayah.' pikirnya lagi. Senyum menghiasi wajah tampannya.

"Ya! Ngapain senyum-senyum sendiri hyung?" dua manusia hiperaktif itu ternyata sudah menyelesaikan perdebatannya.

Hankyung melihat Donghae dan Eunhyuk bergantian, "kayaknya enak banget ya, jadi appa..." ia mendesah.

"Ooo... Hyung ingin punya baby ya? Yang sabar ya... Asal rajin buat, ntarnya mungkin bisa terkabul kok." Eunhyuk menepuk pundak Hankyung.

"Kurang rajin apa? Biasanya juga kami buat baby 3 kali sehari kok. 1 kali saja bisa sampai beberapa ronde." keluh Hankyung.

Donghae dan Eunhyuk menghela napas bersamaan, "Hyung, kalo gitu jangan ngarep deh. Mendingan cari cewek aja kalo mau baby. Walaupun cantik banget gitu, Heechul-hyung tetep laki-laki loh. Jangan salah ya..." saran Donghae.

"Ga mau. Gue gak demen cewek, apalagi cowok. Gue demennya ama Heechul doang." jawab Hankyung cuek.

HaeHyuk saling berpandangan sambil mengangkat bahu. Perlahan-lahan Donghae tersenyum mesum, "hyung, kami tinggal ya. Jangan nangis! Bye~" dan langsung menggandeng Eunhyuk ke kamar mereka.

Hankyung kembali melanjutkan acara nontonnya yang tertunda beberapa detik.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, menampakkan sosok cantik Heechul dari dalam. Perlahan kaki-kaki jenjangnya melangkah ke tempat Hankyung, dan mendudukkan dirinya di pangkuan si pemuda China itu, "Hannie~"

"Ya, Chullie?" Hankyung melingkarkan kedua lengannya di pinggang slim si Cinderella.

Heechul menyandarkan punggungnya di dada Hankyung, "Chullie sayaaaaang banget sama Hannie. Hannie sayang gak sama Chullie?" katanya dengan nada anak manja.

"Sayang dong... Chullie kenapa jadi manja begini sih?" ia mulai menggenggam tangan Heechul dan mengelus jari-jari lentiknya.

Heechul mengerucutkan bibirnya, "kenapa? Hannie gak suka ya, Chullie manja begini?"

"Bukan gitu sih. Kenapa gak dari dulu aja...?" Hankyung terkekeh.

Bibir tipis lelaki cantik itu makin maju, "jadi Hannie gak suka sifatku sebelumnya?"

Hankyung tertawa kecil, "nggak gitulah, honey... Hannie suka Chullie apa adanya kok. Heran aja, kenapa jadi manja begini?"

"Lagi pengen manja aja. Hehehee... OMOO! Baby itu cantik sekaliii... Tapi aku tetap lebih cantik. Hhe," Heechul menatap layar televisi yang menayangkan iklan shampoo baby.

Hankyung menaikkan sebelah alisnya, "sejak kapan kamu memperhatikan anak kecil?"

Heechul mengangkat bahu, "entahlah, mungkin Siwon berdoa siang-malam supaya aku sedikit suka sama anak kecil..." jawabnya asal, membuat Hankyung tertawa renyah. Yaah, bersyukur dong, Heechul jadi agak lebih suka sama anak kecil.

"Aduuuh... Perutku sakit lagi..." keluh Heechul.

Hankyung mengelus pelan perut Heechul, "ke toilet gih."

"Udaah... Eh, gak sakit lagi... Hihihi..."

"Kita ke rumah sakit. Ada yang aneh sama perutmu, Heechul. Bersiap-siap yuk..." Hankyung beranjak.

Heechul manyun, tetapi tetap mengikuti Hankyung. Sejak kapan Heechul semudah ini menurut? Hanya Siwon yang tahu. Eh?

Mereka bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Sekoper pakaian ganti, kipas angin, gayung, sampai kamar mandi dibawa. Huuf, garing banget deh? Ya nggak dong, mereka cuma ganti pakaian dan ambil dompet tebel milik mereka masing-masing, juga HP butut satu milik berdua itu. Ckckck...

"Kalian mau kemana?" tiba-tiba Umma SuJu datang menghampiri mereka.

"Mau ke rumah sakit, umma..." jawab Heechul manja.

Leeteuk terkejut, "astaga? Siapa yang sakit? Apa yang sakit? Dari kapan? Kenapa tidak bilang padaku?" tanyanya panik. Ia memutari kedua tubuh anak-anaknya yang cakep itu sambil curi-curi kesempatan untuk grepe-grepe badan-badan indah itu.

"Ya! Kok aku juga digrepe sih ma? Yang sakit cuma Chullie kok..."

"Ya ampun Hankyung... Kenapa Chullie bisa sampai sakit sih? Memangnya kamu sakit apa Chul?" tanya Leeteuk lagi.

Heechul cemberut, "gak usah khawatir banget gitu kali, umma. Aku cuma sakit perut kok. Gak tau nih, mungkin maag Heehee kambuh lagi."

Leeteuk mangut-mangut, "oh... Kirain kenapa. Yaudah, hati-hati ya! Gak usah ngebut! Kalau sudah selesai langsung pulang! Ajak-ajak kalau mau pergi shopping!"

"Iyaa, ummaaa~" jawab HanChul serentak.

..::'''::..::'''::..::'''::..

"Jadi, apa keluhan anda, noona?" tanya dokter muda di RS SHINee.

"Heh, seenaknya aja lu katain gue noona. Gue nih cowok tulen. Butuh bukti?" Heechul buru-buru berdiri dan Hankyung buru-buru juga menarik Heechul supaya kembali duduk di tempat duduk yang sudah disediakan.

Dokter muda itu tertawa lepas, "hahaha, calm down, Heechul-hyung... Hahaha, masa kau tidak kenal aku sih? Aku ini Key."

"Apaah? Omo~ Keybum-ah... Long time no see yo... What's up bro, yeah touch me baby..." nah, keluar deh nih Random-English-nya. =='

"Yeah, yeah, whatever. So, what's your problem?" tanya Key lagi.

Heechul mengangguk, "Yeah..." ia menelengkan kepalanya ke kanan.

"Chullie baby, dia itu nanya apa masalahmu." kata Hankyung yang makin pintar saja.

Heechul baru ngerti, "ooh, begitu. Baru tau saya. Gini Key, dari tadi malam aku sakit perut, tapi ilang-timbul gitu..." jelasnya.

"Hmm," Key-pun memeriksa Heechul, ia meminta Heechul untuk tes urin karena sejauh ini hasilnya baik-baik saja. Ia memanggil Taeyeon, assistennya untuk membantu pekerjaannya.

Tak berapa lama kemudian, hasil tes sudah keluar, dan diantar oleh Yuri, assisten keduanya dengan tangan gemetaran.

"Ada apa Yuri? Mana Taeyeon?" tanya Key heran. Ia mengambil kertas yang terlipat tiga yang didalamnya ada hasil pemeriksaan Heechul.

Yuri menggeleng lemah, "Taeyeon sudah pingsan dengan indah." wajahnya terlihat shock, apalagi saat dia melihat Heechul dan Hankyung yang kini berpegangan tangan. Ia-pun keluar dari ruangan setelah permisi dengan suara bergetar dan terhuyung-huyung. Samar-samar terdengar teriakan putus asa dari luar, "KIAMAT SUDAH DEKAAT!"

'Baru tau ya?' pikir Hankyung.

To Be Continued

Ahahahahahahahaa... *makin gila* Rhi gak tau mo ngomong apaan. Pada penasaran gak sebenarnya apa yang terjadi? Udah pada tau ya? Yasudahlah, saya juga sudah tau kalau anda tau itu. Rhi cuma pengen motong disini aja. muahahaha... Chapter 2-nya udah hampir selesai, tapi bakal dipublish setelah review-nya mencapai target Rhi. Hohoho *ketawa nista*

Heechul manja banget ya? Soalnya aku nyontek tanteku yang dulu kayak gitu… ==" aku masi ingat itu, padahal waktu itu aku masih TK. Ngeselin sih manjanya, jadi gak bisa dilupain gitu aja. XD dan jangan complain soal judul! terima saja apa adanya. Rhi emang gak bakat ngasi judul fanfic bahkan buatanku sendiri DX tapi gapapa, 'kan jadi mudah diingat XP

Rhi butuh Review atau Flame, tapi yang berkualitas, juga pujian kalo bersedia. Hahahaa... *pamer, baru ganti odol sih* XD

Review/Flame please~

Rhi ^^v