Boku no Hero Academia © Kouhei Horikoshi

Todoroki Shouto x Midoriya Izuku

"Sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi..." Todoroki Shouto mendorong lembut tubuh Midoriya Izuku hingga punggung pemuda yang lebih pendek membentur material keras di belakangnya. Izuku tersudut di sebuah ruangan yang ia yakini sebagai tempat berkumpul anggota OSIS SMA Yuuei. Shouto termasuk dalam organisasi kesiswaan tersebut, tidak menjabat posisi yang penting—namun kehadirannya sangat penting untuk mengobarkan semangat para adik kelas, para siswi yang antusias mendaftar OSIS setelah tahun ajaran baru dibuka.

Tubuh Shouto yang tinggi dan tegap sekilas tampak mengintimidasi. Pemuda tampan itu membungkuk, bibirnya menempel di daun telinga Izuku yang memerah. "...aku menginginkan jatah ciumanku hari ini, Midoriya." Berbisik dengan suara berat, terdengar serak—membuat setiap saraf dan sel dalam tubuh Izuku bereaksi.

Dua tangan Izuku menahan dada bidang Shouto agar tidak menghimpitnya. "Y-yah, k-kupikir hari ini kita tak bisa melakukannya."

Shouto mematung. Kedua matanya mengerjap penuh tanda tanya dan rasa curiga. Rahangnya mengeras. "Ada apa? Kau menolak berciuman denganku, Midoriya?"

Izuku terkejut dengan nada suara Shouto yang sarat kekecewaan dan emosi.

Shouto mencengkeram kedua sisi bahu Izuku, meremasnya kuat, sedikit mengguncangnya membuat pemuda berambut hijau membelalak. "Tidak biasanya kau menolak berciuman denganku. Kita melakukannya setiap hari dan kau tak pernah keberatan. Midoriya, apa kau bosan denganku? Apa teknik berciuman milikku tidak memuaskan? Apa yang terjadi denganmu? Kau—kau selingkuh di belakangku dan diam-diam menemukan pengganti diriku yang lebih pandai berciuman dan—"

"TODOROKI-KUN! AKU SEDANG SARIAWAN!" Izuku tiba-tiba berteriak dengan wajah semerah tomat. Bibirnya mengerucut sebal, setengah menahan perih akibat sariawan yang muncul sehari yang lalu. Izuku lupa memberitahu kekasihnya dan tersadar saat Shouto mendesaknya untuk meminta jatah ciuman.

"..."

"Kenapa Todoroki-kun menuduhku selingkuh? Kau bahkan tak mau mendengar penjelasanku lebih dulu dan terus mendesakku—"

"Midoriya, aku..."

"Itu karena Todoroki-kun suka horny dan membuat tuduhan tak masuk akal! Kau sangat menyebalkan! Mulai hari ini sampai besok tidak ada jatah ciuman sampai sariawanku sembuh, mengerti?" Izuku mengomel sambil meringis memegangi pipinya. Biar saja kekasihnya mencium tembok! Sesekali Shouto harus diberi pelajaran karena tidak peka.

"Midoriya!" Shouto berusaha mengejar kekasihnya yang berlari meninggalkannya.

"Aku tak mau dekat-dekat Todoroki-kun!"

Bagus sekali, Shouto. Pacarmu yang lucu dan menggemaskan mulai ngambek.

END