Naruto bukan punya gua dan gak mungkin bisa jadi punya gua!

.

.

Summary :

Uzumaki Naruto. Anak yang dicintai oleh alam semesta tetapi di benci oleh penduduk desanya sendiri walaupun itu bukanlah hal yang pantas ia tanggung. Bersama hewan kuchiyose yang malah memilih untuk desegel dalam tubuhnya mampukah Naruto mencapai impiannya? Warn. Taijutsu Naru, SageMode Naru, Smart Naru.

Sinar matahari pagi terlihat mulai menyeruak dari ufuk timur. Menembus kabut dingin yang menyelimuti desa konohagakure. Membawa kehangatan kepada semua orang tanpa kecuali. Pagi yang indah untuk sebagian orang tetapi tidak untuk anak ini. Meringkuk di antara dua buah tong sampah terlihat seorang anak dengan pakaian lusuh yang bahkan sudah tak layak pakai dengan banyaknya robekan disana – sini. Surai pirang dengan wrna merah di ujung helai rambutnya terlihat tak terurus. Wajah yang dihisai tanda lahir berbentuk kumis kucing. Keningnya mengkerut menahan rasa sakit akibat luka lebam dan sayatan yang menghiasi tubuhnya.

Perlahan ia mulai membuka matanya memperlihatkan mata merah ruby yang terlihat redup kepada dunia. Mata yang seperti menyiratkan penderitaaan yang telah dialami oleh sang empunya. Matanya melirik kekanan dan kekiri dengan raut khawatir, melangkah dengan hati – hati menghindari perhatian penduduk kepadanya. Berusaha menghiraukan penduduk yang melihat dengan tatapan sinis dan jijik, tatapan yang seharusnya tidak diberikan kepada seorang anak kecil yang baru berusia 4 tahun. Merasa mulai jengah dengan tatapan para penduduk ia mulai berlari meninggalkan kerumunan itu, berlari walau perutnya semakin meronta, berlari menghindari tatapan penduduk, berlari walau ia tak tahu kemana ia akan pergi. Tanpa menyadari ia telah diperhatikan sedari tadi.

~Naruto POV~

'haah… haah…. Ada apa dengan penduduk itu. Kenapa mereka memperlakukan aku seperti itu. Apa mereka belum puas setelah mengusirku dari panti asuhan beberapa minggu lalu.' Pikirku setelah merasa sudah diluar jangkauan tatapan para penduduk.

aku mulai Menatap ke sekitar, melihat pepohonan tinggi menjulang dengan ukuran diluar nalar.

"hutan kematian ya. Bukan tempat yang buruk"

Gumamku entah pada siapa setelah mengetahui dimana ia sekarang. Mendudukan diriku di bawah pohon lalu menatap kearah cahaya pagi yang menembus masuk ke dalam hutam melalui celah celah daun yang rimbun. Menghirup oksigen sebanyak – banyaknya untuk setidaknya menghilangkan rasa kesalnya pada para penduduk. Lelah? Tidak, lari seperti tadi tidak akan membuatku lelah. Aku sudah terbiasa berlari sedari kecil, sangat kecil bahkan.

Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Naruto, Uzumaki Naruto. Setidaknya itulah yang aku tahu. Aku tinggal eerrr….. aku tinggal dimana saja. Alam selalu meberikanku rumah, jadi kenapa harus khawatir akan tempat tinggal. Orang tuaku entah dimana, entah mereka masih hidup atau tidak. Tapi aku tidak terlalu peduli karena lagi – lagi alam selalu memberikan kasih sayang padaku.

Cukup sudah pembicaraaan membosankan tantang diriku. Aku tidak ingin menjadi orang yang mencolok. Aku hanya ingin hidup dan bebas tanpa ikatan. Akan tetapi ini adalah dunia shinobi. Kematian bisa menjemputmu setiap saat jika kau lemah. Satu hal yang ku pahami. Jika aku ingin hidup di dunia ini aku harus kuat, jika aku ingin bebas tanpa ikatan maka aku harus menjadi sangat kuat.

Berdiri dari posisi duduk ku, aku mulai bejalan menyusuri hutan mencari sesuatu untuk dimakan dan diminum. Mengisi perut yang sudah meronta ronta ini. Mendengar suara riak air semakin jelas menandakan bahwa aku sudah semakin dekat dengan sungai. Berlari kecil agar semakin cepat sampai. Kini aku dapat melihat sungai kecildengan air jernih yang mengalir. Segera aku mendekati sungai itu lalu meraup sedikit airnya dengan menggunakan kedua tanganku. Rasa dingin dan segar dari alam mengalir melalui kerongkongan.

"sepertinya aku bisa segera mengisi perutku" ujarku sembari melanglihkan pandanganku pada buah yang menggantung di seberang sungai.

~Meanwhile at Hokage Office~

Terlihat seorang anbu dengan topeng anjing menunduk hormat pada sang veteran hokage Sarutobi Hiruzen yang tengah duduk di sofa yang terlihat menghembuskan asap rokok sembari mengeluarkan desahan lelah.

"Jadi bagaimana keadaanya Inu?" Tanya sang hokage.

"Dia sedang berada di hutan kematian Sandaime-sama" Hiruzen mennyipitkan matanya emndengar jawaban adri sang anbu.

"apa yang di lakukannya disana?"

"sepertinya dia sedang mencari makanan sandaime sama"

"berhentilah membuntutinya terus sandaime" ucap seseorang yang memang sedari tadi diam mendengarkan pembicaraan antara kedua orang itu. Dia adalah Yondaime Hokage, Namikaze Minato sang Kiroi Senko.

"apa yang kau katakana Minato? Setelah apa yang kau lakukan padanya, sekarang kau melarangku untuk mengetahui keadaannya?" balas Hiruzen semakin memicingkan matanya ke arah Minato.

"hah…. Untuk apa kau memperhatikan anak yang bahkan tidak memiliki system cakra pada tubuhnya?" ucap sinis Minato.

"Jaga ucapanmu Minato!" kau fikir siapa anak yang sedang kita bicarakan ini ha?"

"kita sedang membicarakan anak yang kau jadikan kambing hitam untuk menghirdarkan anak kesayanganmu dari takdirnya sebagai jinchuriki kyubi. Dan bahkan anak itu adalah kakak dari anak kesayanganmu itu!"

.

.

.

.

.

.TBC

hai... gua pndatang baru dalam dunia tulis menulis dalam FF... jdi gue harap bakal ada saran membangun dari para reader! ok jngan lupa REVIEW ya!

VVVV

VVV

VVV