--- In someplace at Bandung...

"Huwa~ Telat, telaat!" teriakku sambil mengambil handuk di jemuran.

"Telat bangun jadi kesiangan deh, dasar payah... Baru bangun yaa~~~" ledek Mr.B.

"Biarin!" jawabku kesal. Oh ya, namaku Anisha Asakura, salah satu authoress dari Bandung. Ini adalah rumahku, dan aku tinggal bersama Mr.B, editor algojoku dan Mrs. Hikari, editor utama sekaligus ibuku.

"Kasian deh~~~" ledek Mr.B.

"Bawel!" jawabku kesal. Mr.B memang selalu hobi meledekku. Tapi biarlah, tinggal kupotong gajinya, dia pasti nangis-nangis minta dibalikin tarif gajinya. He he he....

GJES GJES GJES GJES

"Eh? Mr.B, kamu denger suara helikopter gak?" tanyaku yang udah ngambil handuk.

"Hah? Iya sih, tapi kok kenceng banget ya..." sahut Mr.B.

GJES GJES GJES GJES

"Makin kenceng suaranya..." aku swt ria.

"Iya... Pasti si Belang jadian ama Abdel nih!!" jawab Mr.B semangat. Oh, Belang dan Abdel itu nama kucing yang sering berkeliaran di rumah.

Aku mencoba membuka pintu rumahku. Angin bertiup kencang, seakan ada sesuatu yang bisa menghembuskan angin yang kencang.

"Bah..." Logat batakku tiba-tiba keluar.

Aku memandang ke atas langit. Tau-tau ada helikopter mendekati rumahku. Dengan santainya sang helikopter itu 'parkir' di jalan depan rumah, membuat sejalanan terhalang gara-gara kendaraan udara berbentuk capung itu.

Muncul seorang ibu-ibu berambut cokelat berbaju ungu muncul dari helikopter, dan dengan mudahnya mendekatiku. "Halo."

Hwa... Hebat nih orang. Kalau diliat dari tampangnya, kayaknya ni ibu-ibu orang Jepang. Tapi bisa lancar bahasa Indonesia??

"Kamu pasti kaget saya bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Di luar negeri, Bahasa Indonesia sudah menjadi pelajaran di berbagai sekolah." jelas ibu-ibu itu dengan bahasa Indonesia dengan EYD yang sempurna.

"... Eé..."

"Nah, ayo masuk." suruh si ibu-ibu. Bukan nyuruh ke rumahku, tapi nyuruh masuk ke helikopter.

"Hah? Masuk?" tanyaku kaget.

"Masuk ke helikopter."

Aku bengong aja. Andai Mr.B ada disiniiiiii!!!!

"Kenapa nak? Ayo masuk!" suruh si ibu-ibu itu gencar.

"Enggak mau!" jawabku. "Kata mama, enggak bole' ikut orang enggak dikenal..." jawabku sok jadi anak kecil.

"Oh, maafkan saya. Kita belum berkenalan..." kata si ibu-ibu mulai bernada sopan. "Nama saya Natsue Awayuki. Milyuner terkaya di kota Awayuki, di Jepang."

"Eee... Nama saya... *biiiip*" jawabku grogi. (Yang ingin tau nama asli anisha, buka aja blognya ya ^^).

"Baik, saya panggil anda anisa saja. Oke, anisa-san, silahkan MASUK KE HELIKOPTERNYA!" bentak si ibu-ibu itu mulai galak.

"Bah! Macam mana anda ini... Tak sopan 'kali anda membentaki saya... Bah!" logat batakku keluar lagi.

"BIARIN! YANG PENTING SAYA PERLU ANDA KE RUMAH SAYA!!!" bentak Natsuekaras sambil menarikku masuk.

"ENGGAK MAU!!!" teriakku.

"MASUK ENGGAK, ATAUS AYA TERPAKSA MEMBAWA ANDA KE JEPANG SELAMANYAAA!" teriak Natsue membuatku kaget.

"Hah.. Jepang?"

Maklum, anak jarang-jarang keluar, pasti bahagia abis sambil melongo mendengar nama negara maju itu. Dan bener aja, udah terbayang si authoress sarap ini memakai kimono, minum teh hijau, de el el...

"UDAH! CEPETAN MASUK SANA!" bentak Natsue.

Authoress kita yang makin sinting ini nurut-nurut aja. Sedangkan Mr.B menonton kakaknya tanpa bergerak sesentipun sambil tetep cekikikan ngeliat kakaknya yang baru bangun.

--+--

Chapter 1 beres! Pendek ya... Oh ya, yang mau ikut jadi OC di cerita ini, silahkan mendaftar! Sebutkan mau namanya, sifat, de el el ya~~