Pertama saya ingin minta maaf karena mengabaikan cerita ini selama hampir 2 tahun tanpa menyelesaikannya, jadi saya meng-edit cerita ini karena saya merasa ceritanya aneh tidak jelas pake banget :v (minta dilempar). Saya hanya mengubah beberapa bagian cerita agar alurnya jadi lebih jelas serta kata-kata yang saya gunakan jadi lebih baik dan benar. (I mean, now I'm 2 years older)

Well... enjoy the story

Disclaimer : Eiichiro Oda

Note: AU, Modern Japan Time.

Chapter 1: Memories

Dia terus berjalan dengan air mata mengalir di pipinya, tak peduli kemana kakinya melangkah, yang dia inginkan hanyalah pergi jauh dari dunia ini, karena dia telah kehilangan segalanya. Entah bagaimana saaat ini dia sudah ada di tengah jalan yang sepi dan di ujung jalan sinar terang menyilaukan mata mendekatinnya, dia tidak berusaha menghindar karena mungkin ini yang terbaik baginya.

Klakson mobil itu berbunyi nyaring dan menyerempet wanita itu, kepalanya terbentul aspal, orang-orang dari mobil keluar dan menghampirinya

Kepala wanita itu mengeluarkan banyak darah, orang-orang yang mengelilinginya langsung membawa wanita itu masuk ke mobil dan mobil itu melaju menembus jalan malam yang dingin dan gelap.

.

.

Perlahan kelopak mata itu terbuka, menunjukan kedua mata indah yang tersembunyi dibaliknya. Wanita yang sedari tadi terbaring di atas kasur berwarna putih itu berusaha duduk tapi kepalanya terasa bergoyang, sontak dia memeganginya, dirasakannya perban mengelilingi kepalanya.

"Apa yang terjadi padaku?" tanyanya entah pada siapa, dia berusaha duduk kembali dan kali ini berhasil meski masih terasa sedikit pusing. Dia mencoba mengingat yang terjadi padanya, tapi peruma, yang terlintas di kepalanya hanya bayangan hitam.

Pintu kamar itu terbuka gadis berambut jingga masuk membawa nampan diatasnya terdapat segelas air putih dan semangkuk sup dengan uap yang mengepul diatasnya.

"Wah… syukurlah kamu sudah sadar, aku membawakanmu sup dan air, silahkan dimakan" sapa gadis itu ramah, sambil memberikan nampannya pada wanita yang masih duduk di kasur

"Terima kasih" jawabnya sambil menerima nampan itu "Maaf... tapi kamu siapa? Dan dimana aku?" Tanya wanita itu

"Oh iya... Perkenalan namaku Nami, kemarin malam kami menabrakanmu dan sekarang kau ada di rumahku" jelas Nami sambil meletakkan sup dan air tadi di meja disamping kasur.

"Oh … " ucapnya mengerti

"Oh ya kalau namamu siapa?" tanya nami

"Namaku … " dia diam sejenak, "eh, siapa namaku? Siapa aku?"

To be continued

Thanks for read, go and see the next chapter.