NARUTO By Masashi Kishimoto
ONE PIECE By Eiichiro Oda
Dan semua karakter disini saya pinjam dari pemiliknya.
Summary: Naruto dan Sasuke telah mati. Namun saat hendak mencapai akhirat, mereka dicegat oleh utusan Tuhan. Mereka, Naruto dan Sasuke diberi tugas untuk mencari harta karun terbesar yang bernama One Piece di dunia lain dengan alasan yang tidak main-main. Bersama dengan teman-temannya, Akankah mereka sanggup atau?
Rated: T - M
Genre: Adventure, dan Fantasy
Pairing: [Naruto x . . .] [Sasuke x . . .]
Warning: OOC, EYD berantakan mungkin, ide pasaran, AU, OC mungkin, alur berantakan, typo (s), dan lain-lain.
AN: Saya author baru, mohon bimbingannya dari reader dan para senpai.
.
.
.
.
.
ONE PEACE By The Indra
Chapter 1: Prologue
.
.
.
.
.
-Desa Fuusha-
Di sebuah hutan Desa Fuusha.
"OI! NARUTO! SASUKE!" teriak seorang bocah berambut hitam jabrig dengan jahitan di bawah mata kirinya, ia memakai baju berwarna putih dengan gambar jangkar merah dan terdapat tulisan ANCHOR, memakai celana pendek berwarna biru dan sandal jepit. Saat ini, ia tengah berteriak sambil berlari.
"Luffy! Kau lambat sekali tebayyo!" suara cempreng terdengar dari seorang bocah berambut pirang cabrig, ia memakai baju biru pendek dan celana pendek berwarna orange serta sandal yang terkesan seperti ninja namun kebesaran. Kini, ia tengah melompati beberapa pohon ke pohon yang lain.
"APA KATAMU NARUTO SIALAN!" suara yang tak kalah cemprengnya kembali terdengar.
"Hn. Kau memang lambat." Yang satu ini, suaranya datar bak tembok China namun lebih menyakitkan dari suara ejekan cempreng tadi. Bocah ini memiliki ciri-ciri berambut hitam model emo menutupi mata kirinya.
"KAU JUGA SAMA SEPERTI NARUTO! SASUKE SIALAN!" marah, jengkel, kesal, itulah yang tengah dinikmati oleh Luffy, Monkey D. Luffy nama panjangnya.
Bagaimana tidak kesal. Kedua temannya dapat dengan mudah meloncati pohon satu ke yang lainnya, sedangkan dirinya? Ia hanya dapat berlari dan berlari.
"SIALAN KALIAN NARUTO! SASUKE! AKU JUGA INGIN BISA MELOMPAT KE POHON!" Luffy tidak henti-hentinya berteriak. Langkah larinya mulai melambat seiring tetesan keringat yang semakin banyak di tubuhnya.
"Hosh. . . hosh. . . hosh. . . aku sudah lelah."
Bruk
Luffy tidak dapat berlari lagi, tubuhnya langsung ambruk ke permukaan tanah. Naruto dan Sasuke yang melihat teman dibelakangnya ambruk pun seketika menghentikan laju lalu melesat dengan cepat menuju Luffy.
Tap
Tap
"Oi Sasuke, sepertinya dia kelelahan." seru Naruto sambil memperhatikan wajah Luffy yang memprihatinkan.
"Hn. Aku setuju denganmu. Lebih baik kita bawa ke bar Makino-san." Usula Sasuke yang diberi anggukan oleh sahabatnya.
Mereka berdua lalu membawa Luffy pergi keluar hutan.
.
.
.
.
.
-Makino's Bar-
Setelah beberapa menit istirahat di bar, Luffy telah mendapatkan tenaganya kembali. Terlihat tumpukan piring terpangpang jelas di meja depan Luffy. Naruto, hanya tersenyum melihat piring yang bertumpuk itu. Sedangkan Makino hanya tersenyum maklum dibelakang sambil membersihkan gelas yang kotor.
'Selera makannya sama sepertiku dulu, namun lebih kecil dariku kehehehehe.' batin nista Naruto.
Sedangkan dengan Sasuke, ia merasa sudah biasa menghadapi suasana seperti ini.
"Buahh. . . kenyangnya." Ucap Luffy sambil menepuk-nepuk perutnya yang membuncit.
"Oi Luffy, kau punya impian?" tanya tiba-tiba Naruto.
"Eh?! Umm, ya aku punya impian." jawab Luffy sambil nyengir.
"Apa impianmu?" tanya Naruto lagi.
"Hehehehe. . . AKU INGIN MENJADI RAJA BAJAK LAUT DAN MENDAPATKAN HARTA KARUN TERBESAR, ONE PIECE!" teriak Luffy semangat. Naruto dan Sasuke sedikit tersentak.
"Hn. Kau terlalu berisik." ucap dingin Sasuke.
"Sialan kau Sasuke!"
"Sudahlah kalian berdua." lerai Naruto.
"Bagaimana kalau kita bergabung menjadi bajak laut bersama dan mendapatkan One Piece?" usul Luffy yang diberi tatapan kaget dari kedua temannya.
"Tidak terima kasih." tolak Sasuke sambil membuang muka.
Luffy pun menatap Sasuke kaget sekaligus bingung. "Memangnya kenapa? bukannya kalau kita bergabung maka lebih seru?" ucap Luffy masih menatap Sasuke.
"Bergabung bersamamu hanya akan menimbulkan kekacauan." ucap dingin Sasuke. Luffy pun kesal karena perkataan Sasuke benar-benar mengejek dirinya.
"Teme!"
"Sasuke benar, lebih baik kita berpisah saja. Aku ingin mencari petualanganku sendiri." ucap Naruto sambil menerawang ke atas langit-langit bar dengan senyuman.
"Itu berarti kita akan berpisah?" tanya Luffy.
"Bukan kita, lebih tepatnya kami dan kau" jawab Sasuke.
"Apa maksudmu Sasuke? Aku tidak mengerti?" tanya Luffy lagi. Ia memang memiliki otak yang ecek-ecek.
Mendengar pertanyaan dari temannya, Sasuke menghela nafas dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan-lahan. "Hah. . . maksudku, kau yang akan berpisah. Aku dan Naruto akan bergabung menjadi satu bajak laut." ucap Sasuke.
"APA?! Itu tidak adil tahu!" Luffy berteriak keras sambil menunjuk muka Sasuke dengan tangan kanannya. "Lagi pula, apa impian kalian yang sebenarnya?"
"Mencari One Piece." jawab Naruto dan Sasuke berbarengan.
"Impian kalian sama denganku, itu berarti aku boleh bergabung dengan kalian."
"Tidak boleh." tolak Sasuke.
"Boleh!"
"Tidak!"
"Boleh!"
"Tidak!"
"BOLEH!"
"TIDAK!"
"BOOOLEEEHH!"
"TIDDDAAAAAK!"
"HENTIKAN KALIAN BERDUA DATTEBAYYO!" teriakan cempreng Naruto berhasil membungkam dua mulut dari temannya. Ia lalu melihat Luffy dan Sasuke bergantian, setelah cukup lama melihat mereka Naruto lalu menghela nafas dalam. "Haaahh. . . baiklah, kau boleh bergabung dengan kami." Ucap Naruto sambil melihat Luffy.
"Yosh! Aku yang jadi kaptennya!" teriak semangat Luffy.
"Orang bodoh sepertimu tidak dapat menjadi kapten, Luffy" lagi, lagi, dan lagi Sasuke mengejek Luffy dengan nada datarnya.
"APA KAU BILANG SASUKE TEME?!"
"Sudahlah kalian berdua." Naruto melerai kembali kedua sahabatnya, ia lalu melihat Luffy. "Luffy, jika kau bersikeras ingin menjadi kapten sebaiknya kau membuat bajak laut sendiri." ucap Naruto.
"Tidak! Aku akan tetap bersama kalian dan menjadi kaptennya." Luffy tetap bersikeras ingin menjadi kapten.
"Haahh. . . kalau begitu buatlah sendiri bajak lautmu dan menjadi kapten." ucap Naruto lagi, dirinya kini tengah dimasuki amarah akibat kekeras kepalaan satu temannya.
"Ta-tapi. . . AHHH AKU BINGUNG!" teriak Luffy sambil menarik sisi topi jeraminya ke bawah dengan kedua tangannya. "Baiklah, demi impianku yang ingin menjadi raja bajak laut maka aku akan membuat kru bajak lautku sendiri dan menjadi kaptennya!" ucap Luffy bersemangat, Naruto dan Sasuke hanya tersenyum tipis yang tidak disadari oleh Luffy.
"Nah begitu. . ."
Makino tiba-tiba datang membawa tiga gelas jus jeruk dan membagikannya ke Naruto, Sasuke, dan Luffy.
"Ini untuk kalian."
"Terima kasih Makino-san" ucap Naruto, Sasuke, dan Luffy bersamaan.
Mereka bertiga lalu menengguk habis jus jeruk masing-masing. Setelah itu suasana menjadi hening sampai suara pintu terbuka terdengar di masing-masing telinga mereka.
Kriieet
Dari balik pintu menampilkan sebuah pria tua berbadan kekar dan berambut putih, memakai setelan jas berwarna putih. Ia berjalan mendekati Naruto, Sasuke, dan Luffy.
Tap Tap Tap
Setelah jarak sudah dekat, pria tua itu berhenti dan memandang ketiga muka bocah dihadapannya.
"Kakek!" ucap Luffy. "Ada apa kakek kesini?" tanya Luffy menatap bingung kakeknya.
"Luffy. Aku kesini untuk menjemputmu. Mulai besok kau akan tinggal di Goa Kingdom." Ucap pria tua tersebut yang diketahui adalah kakeknya Luffy, Monkey D. Garp adalah namanya.
Ucapan dari kakeknya membuat Luffy mau tidak mau terkaget. "Ta-tapi kek! Aku sudah betah di desa ini!" tolak Luffy. Naruto dan Sasuke hanya diam saja mendengarkan.
Garp menghela nafas pelan lalu menatap kedua mata Luffy. "Dengarkan aku Luffy, kau akan lebih aman disana. Mau tidak mau kau harus kesana!"
Setelah ucapannya. Garp pun berbalik badan dan keluar dari bar tersebut. Luffy hanya diam saja, sepertinya dia sedang merenung.
Pluk
Sebuah tangan menggenggam bahu kanannya, ia pun menengok dan melihat Naruto tersenyum ke arahnya.
"Sudahlah Luffy, kau harus menuruti perkataan kakekmu. Kami berdua disini baik-baik saja." Ucap Naruto.
"Ta-tapi, aku sudah mempunyai teman disini." Luffy menundukkan kepalanya.
"Jangan bersedih seperti itu. Lagi pula kita akan bertemu suatu hari nanti di lautan." kini Sasuke tidak mengejek Luffy lagi, ia berkata bijak untuk memenangkan temannya.
"Sa-Sasuke, Na-Naruto. . ." Luffy tidak bisa berkata apa-apa lagi, dirinya kini tengah menahan tangis.
"Sudahlah jangan menangis, kau kan laki-laki."
"Hiks. . . terima kasih."
.
.
.
.
.
-Keesokan Harinya-
Keesokan harinya, Naruto dan Sasuke terlihat berdiri di dermaga sambil melihat lautan, bukan lebih tepatnya kapal yang menjauh di lautan. Naruto dan Sasuke menemani kepergian temannya, Luffy.
"Sekarang bagaimana?" tanya Naruto setelah kapal yang mengangkut Luffy benar-benar hilang dari pandangannya.
"Hn. Tetap sama seperti rencana sebelumnya. Sepuluh tahun ke depan kita akan membuat kapal dan mengumpulkan informasi tentang dunia ini" jawab Sasuke.
"Baiklah. Yang kita tahu hanya kekuatan di dunia ini berasal dari Akuma no Mi (buah iblis), seseorang yang memakan buah iblis akan mendapatkan kekuatan dan sebagai bayarannya mereka tidak dapat berenang dilaut mana pun. Luffy adalah salah satu pemakan bah iblis, tubuhnya dapat berubah menjadi karet. Tapi aku masih penasaran dengan kekuatan yang berada di dunia ini, mungkin penjelasan Luffy belum mendetail" jelas Naruto.
"Hn. Aku setuju denganmu." ucap Sasuke sambil mengangguk.
"Begini saja, dalam sepuluh tahun ke depan kita fokus untuk membuat sebuah kapal yang besar dan kuat. Karena itu sangat penting untuk perjalanan kita. Karena tidak tahu lokasi yang akurat tentang keberadaan harta karun tersesar, One Piece, kita akan merekrut beberapa anggota, bagaimana?" usul Naruto.
Sasuke pun berfikir tentang usulan sahabatnya. "Itu ide yang bagus, bagaimana pun kita tidak akan bisa menemukan harta karun itu jika hanya dua orang saja"
Suasana menjadi hening seketika, angin berhembus kencang membuat surai kedua bocah tersebut berkibar layaknya bendera.
"Lebih baik kita segera mencari material untuk membuat kapal, ayo" ajak Naruto.
"Hn."
Mereka berdua pun pergi dari dermaga menuju hutan untuk mencari kayu.
.
.
.
.
.
-Time Skip 10 Tahun Kemudian-
Di dermaga kapal desa Fuusha, terlihat sebuah kapal yang berukuran sangat besar. Kapal tersebut terlihat alami dengan tidak di cat kayunya hanya di pernis saja agar lebih mengkilat, dari bagian depannya terlihat sebuah patung kayu wanita yang sedang berdoa, tiga tiang utama di depan, tengah, dan belakang, lima belas meriam di samping kanan dan kirinya, serta tiga buah meriam di bagian depan. Jika ditotal maka jumlah meriam kapal itu sebanyak 33 buah.
Tidak hanya itu saja, terlihat sebuah bendera hitam berlambang tengkorak dengan di bagian dahinya terdapat sebuah gambar menyerupai pusaran air namun terdapat garis di atas dan bawahnya.
Tap
Tap
Dua orang terlihat berjalan menuju pinggir kapal tersebut, mereka adalah Naruto dan Sasuke.
"Selamat jalan Naruto, Sasuke!"
"Semoga bertahan di lautan sana."
"Yosh! Jangan pantang menyerah!"
Begitulah teriakan para warga yang turut hadir melepas kepergian Naruto dan Sasuke, selama sepuluh tahun terakhir ini mereka selalu membantu warga desa Fuusha, itulah sebabnya banyak orang yang menyukai mereka berdua.
"Terima kasih semuanya. Kami pamit dulu dattebayo!" ucap Naruto sambil melambaikan tangannya. Senyum lembut tidak lepas dari wajahnya.
Sasuke lalu mengibarkan layar di ketiga tiang utama, angin berhembus dengan kencang membuat kapal layar itu bergerak ke depan. Kapal Naruto dan Sasuke bergerak cukup cepat meninggalkan desa Fuusha, desa tempat tinggal mereka dulu.
Mulai detik ini, perjalanan panjang Naruto dan Sasuke akan segera dimulai.
.
.
.
.
.
-To Be Continued-
AN: bagaimana dengan fic pertama saya, menarik? Semoga saja.
Untuk bagaimana bentuk kapal Naruto dan Sasuke, saya mengambil desainnya dari anime Naruto episode 223, disana di perlihatkan kapal yang akan Naruto tumpangi, saya mengambil kapal yang pertama diperlihatkan sekaligus kapal yang bukan Naruto tumpangi.
Untuk besarnya, kapal tersebut memiliki besar hampir setengah dari kapal terbesar di dunia One Piece, Thiller Bark.
Sampai disini dulu. Saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca fic ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak dikolom reviews.
