Bintang Jatuh by Stanley Steve

Sasuke version, Sasusaku

Naruto milik Masashi Kishimoto

.

Pria itu tidur terlentang menghadap langit. Kebiasaannya ketika malam tiba. Menikmati kecantikan langit malam hari. Hari ini bintang terlihat semakin banyak, seolah langit begitu dekat. Seolah bintang-bintang tersebut dapat digapai dengan mudah. Udara malam yang dingin tidak dihiraukannya. Hari ini ia berjanji akan menatap malam lebih lama dibanding biasanya. Jaket hitam, syal abu-abu dan celana jeansnya cukup membantunya menghangatkan diri. Pikirannya kembali ke beberapa jam yang lalu. Ketika dirinya menyempatkan diri untuk tidur di perpustakaan sekolah.

Siang itu, cuaca benar-benar panas. Teriknya matahari sanggup membuat kuliat terasa terbakar. Siang itu ia memutuskan ke ruang perpustakaan yang dilengkapi fasilitas air conditioner—AC. Meskipun belum musim panas, tertapi hari begitu terik akibat pemanasan global. Ia mencari-cari spot yang asyik ditempatinya, pandangannya menuju pojok ruangan perpustakan dekat rak fiksi. Pada jam segini, biasanya perpustakaan lebih sepi. Ia beruntung saat ini. Direbahkannya tubuhnya pada kursi panjang. Membuka dua kancing atas seragamnya dan berbaring mengistirahatkan dirinya disana.

Suara mengendap-endap terdengar ditelinganya yang entah kenapa begitu sensitive. Matanya mengintip sedikit. Seorang gadis berambut merah muda panjang sedang menatapnya—yang dikiranya tertidur. Ia menggeliat pelan, agar si gadis tak curiga kalau-kalau pemuda tersebut sebenarnya telah terbangun. Gadis itu nampak manis dengan seragam musim panasnya. Sebuah hem putih dengan rompi berwarna kuning dengan lambang sekolah berada di atas dada kirinya, rok rimple merah kotak-kotak yang diatas lutut serta kaos kaki panjang berwarna hitam mempercantik kakinya yang terlihat pendek gadis itu cukup pendek dengan ukuran tubuh yang Sasuke perkirakan sekitar 157 cm sampai 160 cm. badannya tidak gemuk namun tidak juga kurus. Matanya bulat hijau yang memandang polos dan berkaca-kaca. Bibir tipisnya berwarna merah muda dipoles sedikit lipgloss. Gadis itu memandangnya lekat-lekat dengan wajah merona merah.

Tiba-tiba tangan gadis itu menyentuh dahinya dan bibirnya mengerucut lucu. Membuat Sasuke Uchiha—pemuda yang sedang tidur tersebut—ingin mengecupnya. Rambut ravennya dibelai gadis yang ia tidak tahu namanya itu dengan pelan, berusaha tak membuat Sasuke terbangun, meski sebenarnya ia telah terbangun. Kemudian gadis itu pergi meninggalkannya, melangkahkan kaki pendeknya menuju tempatnya yang tadi, meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda.

Sasuke bangun dari posisinya, mengintip apa yang gadis mungil itu lakukan. Matanya membaca judul buku yang dibaca gadis cantik itu. "Bintang Jatuh."

Kata orang, bintang jatuh dapat mengabulkan keinginan seseorang. Maka itu, Sasuke berbaring di atap rumahnya sembari menunggu-nunggu bintang jatuh tersebut. Meskipun ia belum pernah melihat bagaimana wujud bintang jatuh, ia akan terus berharap.

Sasuke memejamkan matanya, kantuk sudah mulai menyerangnya. Bayangan gadis cantik yang telah menawan hatinya membuatnya sulit membuka matanya. Tanpa sadar ia bergumam, "Semoga aku bisa bertemu gadis itu lagi, besok dan selamanya. Bersama-sama. Karena aku menyukainya."

Tanpa diketahuinya, sebuah caraya keemasan terjatuh dari langit membentuk ekor panjang yang menawan. Sebuah bintang Jatuh.

END

Jangan lupa baca Bintang Jatuh Sakura versionnya ya :D

.

.

Bumi, 15 Juni 2014

Stanley Steve