Title : Sayounara Phantom

Author : Aqua Freeze

Fandom : MAR ( spoiler eps.94)

Characters : Alviss & Phantom

Disclaimer : MAR © Nobuyuki Anzai

Summary : Phantom rela dirinya mati asal bisa menghilangkan zombie tattoo dari tubuh Alviss dan membuatnya kembali hidup sebagai manusia…

Warning : agak Shonen-ai… hehe.. ;p

Sayounara Phantom

"Kemarilah Alviss! Kau harus hidup sebagai manusia!" Phantom memintaku mendatanginya untuk melenyapkan tattoo kutukan di tubuhku dengan ARM berwujud kunci yang kudapat dari Ginta.

Kalau kunci ini kumasukkan ke lubang kunci di dada Phantom, zombie tattoo di tubuhku akan lenyap.

Phantom berdiri di hadapanku, menungguku melakukannya. Tapi, tanganku gemetar. Kalau kulakukan itu tattoo kutukannya akan lenyap, tapi Phantom juga akan mati…

Ada apa denganku? Kenapa aku ragu-ragu untuk melakukannya?

Padahal ia sudah membunuh Danna-san, memberiku kutukan yang mengubah hidupku selamanya, dan membuat seisi MAR Heaven menderita…

Bukankah membunuh Phantom untuk melenyapkaan tattoo kutukan di tubuhku adalah tujuanku bertarung di War Game selama ini?

Tapi kenapa sekarang aku jadi ragu seperti ini? Seakan tidak rela Phantom –orang yang sudah membuatku menderita selama 6 tahun itu- mati. Aku menunduk karena tidak mampu melakukannya. Tapi tiba-tiba…

GREP… Phantom memegang tanganku yang masih gemetaran dan menariknya hingga kunci yang kupegang masuk ke lubang kunci di dadanya.

"Phantom,kau…" Perlahan zombie tattoo di tubuhku mulai lenyap, bersamaan dengan air mataku yang mulai mengalir… Kulihat Phantom tersenyum sesaat sebelum akhirnya ia menutup matanya. Tubuh tak bernyawa itu pun ambruk ke bahuku.

Aku memeluk erat tubuh Phantom yang mulai mendingin itu. Aku tidak pernah menyangka ia akan mengorbankan dirinya sendiri demi aku. Demi melenyapkan kutukan yang ia berikan padaku saat usiaku masih 10 tahun. Demi aku, agar aku bisa hidup dengan normal sebagai manusia, bukan zombie…

Kubaringkan tubuhnya di atas rerumputan. Kulepaskan baju lengan panjangku untuk menyelimutinya. Lalu kuminta Jack menumbuhkan bunga di sekeliling Phantom sebagai wujud penghormatan terakhirku padanya.

Wajah Phantom terlihat damai, seperti sedang tertidur. Perlahan, tubuh Phantom lenyap terkena sinar matahari.

'Sayounara Phantom… kau akan selalu hidup di hatiku…selamanya!'

0O0

NOTE : Daripada dibiilang fanfic,ini lebih tepat dibilang "menceritakan kembali" MAR episode 94. Hanya saja ada tambahan di sana-sini yang membuatnya lebay,seperti adegan saat Alviss …

Hubungan Alviss & Phantom memang yang di episode 88… Sampai sekarang aku masih belum mengerti kenapa Phantom menginginkan Alviss…Hmmm…

Terlalu pendek ya? Aku memang lebih terbiasa menggambar daripada menulis… -,-

Komentar/kritik/saran?