Ini cerita boyxboy, yang ga suka jangan baca, resiko ditanggung sendiri. Agak OOC pula.

Disclaimer: Sayang oh sayang, Asano Gakushuu beserta Karma dan juga karakter Assassination Classroom lainnya untung bukan milik author, nanti author nistakan soalnya kalau iya.

Summary: Kelas 3A dan 3E terpaksa main drama bersama dalam acara festival kesenian sekolah. Ada yang modus! Dan "Ini kenapa pemeran ceweknya lebih bernapsu?!"

.

.

.

Menguap. Ini sudah yang ketiga kalinya Karma menguap di kelas, bosan dengan pelajaran matematika yang saat ini sedang berlangsung. Sudah jelas cowok berambut merah itu hafal di luar kepala tanpa perlu belajar, sayang wali kelas tercinta tetap memaksanya fokus ke pelajaran.

"Karma-kun, ayo sekarang coba jawab pertanyaan no.5, nurufufufu."

Koro-sensei yang sedari tadi mondar-mandir dengan kecepatan super sudah berdiri di samping Karma dengan tampang tak sabaran melihat anak didik nomer 1-nya.

"92," kata Karma datar sambil menutup wajahnya dengan buku, siap tidur.

Muncul dech perempatan di wajah Koro-sensei yang sudah berwarna merah. Sayang oh sayang, Koro-sensei tak bisa mengomel lebih lanjut, jawaban bocah itu benar sich.

"Ha..ah, iri benar dech sama Karma. Coba aku bisa punya otak sepintar itu tanpa perlu belajar," kali ini pemuda berambut Jingga nyeletuk tiba-tiba.

"Untung Mae ga sepintar Karma, yaa. Coba kalau iya, bisa-bisa otaknya cuma buat ngerencanain ide ngegoda cewek," timpal Isogai tajam.

"Sialan kau Yuuma," Maehara merengut mendengar ucapan sobat baiknya itu.

Pintu kelas bergeser terbuka dan nampak seorang pria dewasa berjalan masuk. Tangannya terlihat membawa sebuah amplop berwarna putih yang sudah terbuka.

"Nurufufu, ada perlu apa Karasuma-sensei kemari?"

"Koro-sensei,"Kata Karasuma sensei yang sudah berdiri di depan kelas menghadap murid-muridnya. "Aku ke sini membawa pengumuman dari kepala sekolah."

"Heeh, apalagi nich?" Kata Maehara malas.

"Sttt..," kata Nagisa singkat tak sabaran mendengar pengumuman dari kepala sekolah.

"Jadi bulan depan akan diadakan festival kesenian tahunan. Dan diharapkan semua kelas berpartisipasi," kata Karasuma-sensei membacakan isi pengumuman secara singkat.

"Tunggu dulu sensei," Isogai sebagai ketua kelas langsung angkat bicara sambil mengangkat tangannya ke udara.

"Iya, Isogai-kun?"

"Ano, kita kan sudah kelas 3, apa masih perlu berpartisipasi dalam acara tersebut?"

Maehara manggut-manggut mendengar protesan sobat baiknya yang diikuti serempak oleh semua murid kelas End. Sementara itu Karma hanya melirik ke depan kelas dari bawah bukunya.

Karasuma-sensei menghela nafas sebelum melanjutkan bicara.

"Memang umumnya anak-anak kelas 3 tidak diwajibkan berpartisipasi dalam acara ini karena harus fokus untuk ujian kelulusan."

"Jadiii...?" Kata murid-murid kelas End ceria. Mereka betul-betul malas harus berpartisipasi di acara tahunan tersebut, mana lagi diadakan di gedung utama. Ogah bener.

"Jadi kalian boleh memilih mau berpartisipasi atau tidak."

"Kami tentunya lebih memilih untuk fokus belajar sensei," langsung dech Maehara cepat tanggap. "Setuja teman-teman?"

Sebelum murid lainnya menjawab, Koro-sensei yang sedari tadi diam menyambar seenaknya.

"Kelas 3E pastinya akan berpartisipasi Karasuma-sensei, nurufufufu."

"Heeehhhh!" Langsung dech terdengar protes anak-anak kelas 3E. Mereka langsung pasang tampang bingung sekaligus cemberut.

"Yang benar saja sensei?!" Kata Okajima si muka mesum tak percaya.

"Nurufufufu, sebagai wali kelas tentunya aku ingin melihat penampilan kalian," kata si gurita ceria. "Lagipula bukankah ini akan menjadi kenangan festival kesenian terakhir kalian sebelum lulus?"

Mendengar perkataan sang wali kelas, murid-murid kelas End pada diam dan saling berpandangan satu sama lain.

"Iya teman-teman, ini festival terakhir kita. Kita masih bisa belajar dan mendapatkan nilai bagus walau harus ikut festival, bukan?" Kata Yukiko Kanzaki menyemangati.

"Iya! Selama ini aku belum pernah ikut festival semacam ini!" Giliran Ritsu membujuk yang bikin pertahanan cowok-cowok kelas End langsung runtuh.

"Aku setuju, akan menyenangkan kalau kita bisa menghabiskan waktu bersama sebelum kelulusan dalam festival ini," senyum Okuda Manami bak malaikat. Ah, senangnya jadi cewek, langsung dech para pria yang protes tercuci otaknya.

"Nurufufufu, jadi semua setuju, ya?"

"Yahhh, mau bagaimana lagi, hahaha," kata Isogai kalah.

"Baiklah, aku akan segera memberitahu kepala sekolah kalau kelas kita akan ikut," Karasuma-sensei hendak beranjak pergi, itu sebelum ada bisikan si setan merah yang mencobai seisi kelas.

"Sensei, apa untungnya kita ikut festival itu?" Karma sudah bangun total sekarang. Dan dia beranjak dari tempat duduknya.

"Bisa dijelaskan maksudmu, Karma-kun?" Tanya Karasuma-sensei mengangkat alis.

"Apa sensei lupa? Kita tidak punya banyak waktu untuk festival semacam itu. Kita punya misi rahasia yang lebih penting. Lebih baik menyiapkan diri untuk sukses dalam misi itu daripada harus susah-susah ikut festival yang tidak ada untungnya."

Nagisa pasang tampang sweat mendengar omongan tajam tapi masuk akalnya si Karma.

"Itu memang benar," kata Karasuma-sensei menghela napas.

"Tapii...," Karma sekarang melirik ke arah Koro-sensei. "Kenapa kita tidak mengambil untung saja dalam acara ini? Sama seperti yang kita lakukan di pulau wisata waktu itu? Bersenang-senang sekaligus melakukan misi."

"Maksudmu, Karma-kun?" Nagisa bertanya ke pemuda itu yang sekarang menyeringai tajam. Plus keluar sudah tanduk setannya.

"Sensei," Karma sudah berdiri di hadapan sang gurita, satu tangan di kantong sambil berdiri dengan santainya. "Kalau kelas kita bisa sukses dan berhasil dalam merebut posisi favorit pertama dalam festival ini, apa yang bisa sensei tawarkan?"

"Nurufufufu, aku mengerti," seringai Koro-sensei menghadapi anak didiknya itu. "Kalau kelas kalian berhasil menjadi juara favorit, maka aku akan memberikan 3 tentakelku sekaligus."

"6," kata Karma menantang.

"3 Karma-kun."

"6 sensei," Karma mengangkat kepalanya menawar sekali lagi.

Koro-sensei yang tak tega melihat wajah-wajah antusias murid-muridnya yang lain dengan terpaksa mengiyakan. Meski hati dirundung duka karna buat sang gurita tentakelnya sungguh berharga. Tanpa tentakel dia tak bisa membalik-balik halaman majalah mesumnya.

"Baiklah, 6 tentakel, Karma-kun."

Karma tersenyum kecil tanda kemenangan yang diikuti celotehan riang siswa 3E lainnya. Dia berjalan lagi ke tempat duduknya.

"Omong-omong sensei, apa tema festivalnya?" Giliran Kayano yang bertanya penasaran.

"Oh, iya aku lupa memberitahukannya ke kalian," Karasuma-sensei membuka surat pengumuman itu lagi.

"Untuk festival kesenian tahun ini temanya adalah...," Karasuma-sensei menyipitkan mata membacakannya ke seluruh kelas.

"Drama gabungan antar kelas."

Terkadang Karma menyesal dengan idenya.

.

.

.

.

Ruangan Osis gedung utama Kunugigaoka:

"Panassss!"

Teriakan Ren Sakakibara bergaung ke seluruh ruangan. Cowok mohawk itu daritadi kipas-kipas dengan lembaran kertas yang digenggamnya. Keringatnya mengucur deras akibat AC di ruangan Osis rusak berat.

"Stttt, berisik!" Tegur Tomoya Seo jengkel daritadi mendengar teriakan tak jelas dari sesama member Five Virtuosos.

"Apa kau sudah panggil tukang AC-nya untuk memperbaiki, Araki?" Akhirnya ketua Osis, Asano Gakushuu, bicara juga karena tak tahan mendengar keluhan si playboy yang bikin kuping sakit. Dia duduk di meja ketua osis dengan tampang sok serius sambil memainkan jari jemari lihainya di laptop.

"Aku sudah coba telepon, katanya baru bisa diperbaiki besok," jawab Araki datar.

"Oke."

"Apa?! Lama sekali! Aku sudah tak tahan," masih dengan Sakakibara.

"Ren, daripada kau ngomel melulu, cepat selesaikan pekerjaanmu!" Asano Gakushuu mulai sebal, yang diomeli pun langsung mingkem.

"Err, ketua?" Giliran Tomoya Seo lagi mulai bicara.

"Ada apa Seo-kun?"

"Ini mengenai festival kesenian bulan depan."

"Apa ada masalah, Seo-kun?"

"Tidak ada sich, hanya saja kita yang sudah kelas 3 ini harus memutuskan mau berpartisipasi atau tidak. Atau hanya mau mengawasi dan mengatur jalannya festival sebagai Osis saja?"

"Hmm, aku dengar tema utama kali ini drama gabungan antar kelas,ya? Kita sudah repot dengan persiapan festival dan tetek bengek semacamnya, sich," kata Asano mikir serius sambil menopang wajahnya dengan satu tangan.

"Jadi ketua?"

"Yah, coba kau tanyakan murid kelas 3A yang lain apa mereka mau ikut atau tidak. Tapi yang pasti kelas 3 yang sekaligus ikut kegiatan Osis aku sarankan tak usah berpartisipasi, sudah repot soalnya."

"Berarti kita anggota Osis tidak perlu ikutan ketua?" Kata Ren kegirangan. Dia mah malas ikut drama-drama begituan. Soalnya sudah ada rencana keliling sekolah untuk membidik terget plus tebar pesona cewek-cewek sekolah lain yang berkunjung ke festival tersebut.

"Yah, begitulah," jawab Asano datar.

"Horeee," kata Ren riang, mengangkat tangan dan berlagak sok moe.

"Yah, lagian malas juga sich, masak kita harus maen drama gabungan bersama 3E," timpal Seo.

"Anggota Osis diwajibkan berpartisipasi dan ikut drama gabungan itu."

Makjleb, Ren langsung pasang muka horor mendengar kalimat dadakan Asano.

"Loh, tapi tadi katanyaaa?!" Ren kaget sambil melongo.

"Ini perintah, pertemuan bubar," Asano langsung beranjak dari kursinya dan berjalan pergi sambil menyeringai. Di belakangnya dia tidak sadar kalau Ren saat ini sedang mencak-mencak memukuli Seo.

Sial betul-betul sial. Bisa-bisanya si Seo lupa dan mengucapkan kalimat haram. Kalau kelas 3A maen drama gabungan dengan 3B, 3C, bahkan kalau ada 3Z sekalipun sich mana mungkin si Asano berubah pikiran. Masalahnya ini kelas 3E, 3E yang pernah mengalahkan 3A dalam taruhan ujian, 3E yang sudah merebut kesempatan mereka bersenang-senang wisata di pulau, 3E yang membuat malu Five Virtuosos, dannn...

3E = Akabane Karma

Asano Gakushuuu menyukai pemuda ginger itu.

'Ini benar-benar sial' batin Ren.

.

.

.

To be continued

.

.

.

Note: Yaay, author balekkkk dengan cerita baru! Dan lagi-lagi cerita bersambung, author sudah pernah bilang belum kalau nggak bakat nulis One-shot? #garuk-garuk kepala

Sedikit catatan, sebenarnya, yang jadi member Osis dari Five Virtuosos itu hanya 3 orang, tapi di sini author bikin jadi semua membernya anggota Osis.

Teruss, kmarin di cerita satunya alias "Accident", author bilang bakal bikin cerita lebih serius itu betulan, tapi sayangnya harus di-pending dulu. Karena author sudah lama sebetulnya punya ide ini, direalisasikan dulu saja yang ini. Hihihi.

Mohon repiunya ya, byar author makin tambah semangat nulis dan cepat updet…please yang silent reader ngerepiuh..

Yang mau ngefollow tumblr author boleh, nama tumblrnya sama kaya i.d fanfiction author X3

Salam banting,

Chenchuuu