[Hari minggu ditahun 2018.]


Menggendong keranjang yang berisi buah Rambutan, Shin mulai berjalan menyusuri lorong pendek yang terdapat dirumahnya. Tak berlangsung lama akhirnya Shin mencapai ruangan yang ditujunya.

Mengambil tempat di sofa kosong yang terdapat diruang tamu, Shin mengambil tempat duduk yang paling nyaman menurutnya. Menyandarkan punggungnya di sofa, Shin mencoba untuk merilekskan tubuhnya serileks mungkin.

Mengambil remote Tv sambil menggendong keranjang buah, Shin mulai menyalakan Tv dan mulai mengganti-ganti saluran, mencoba untuk menemukan saluran yang bagus. Setelah menekan tombol pada remote beberapa kali, akhirnya dia menemukan saluran yang diinginkannya.

"Nah ini akan sempurnya!"

Sebuah adegan lelucon mulai ditampilkan dilayar Tv yang menunjukkan karakter Kotak dengan temannya yang berbentuk Bintang melakukan aksi konyol dengan terjun bebas ke arah penghancur Mobil rongsokan, mereka mulai berteriak akan hal-hal menjadi jantan dan 'Hidup seperti Lobster' dengan lantang. Dan itu mulai membuatku sedikit tertawa.

"Hahaha! Ini akan menjadi hari yang menyenangkan!" Sambil mengambil salah satu buah di dalam keranjang, dia tertawa sambil terus terfokus pada Tv.

Mengupas kulit buah Rambutan sambil sedikit membersihkannya, Shin membuka mulutnya dan mulai mencoba mengunyah daging buah yang terasa manis.

Sebuah adegan lelucon berputar lagi. Dengan karakter Bintang yang terus berlari mencoba untuk lolos dari para pengejar dibelakangnya. Sontak, lagi-lagi Shin dibuat tertawa akan adegan itu, tetapi sesuatu hal yang tak diinginkannya terjadi.

"Hahaha! Bukankah dia sangat Bo- ... Ugh!" Sebelum Shin menyelesaikan kata-katanya, bijih Rambutan mulai tertelan kedalam mulutnya.

"Uwuwuuu!... Uwu!.. Uuuwuuu!" Mengucapkan kata-kata yang bahkan tidak akan bisa diterjemahkan oleh Alien, Shin mulai meronta-ronta di lantai sambil memegangi lehernya.

'Seseorang.. Tolong aku'

'Sial aku tidak bisa bernafas!' Dengan wajah yang mulai memerah, dia mulai menambah intensitas gerakkannya dilantai.

Setelah beberapa menit tubuhnya mulai berhenti bergerak. Mengetahui nafasnya mulai menipis, dia mulai berkata dalam hati 'Katty, akhirnya aku akan menyusulmu'. Dan akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.

[Flashback Setahun yang lalu.]

'Hei Katty, ini makanan untukmu!' Menaruh semangkuk ikan dilantai, Kucing lucu yang bernama Katty mulai menghampiri dan mulai memakannya dengan rakus.

Tak berlangsung lama semenjak Katty mulai memakan ikan, tubuhnya mulai menegang dengan suara lucu- maksudku tercekik, dan dia mulai terjatuh kelantai.

[Flashback Selesai.]

[Setelah waktu yang tidak diketahui.]

"Ugh.." Sambil mengerang, Shin mulai membuka matanya secara perlahan hanya untuk menemukan seluruh ruang tamunya berwarna putih abu abu.

"Nak, akhirnya kau bangun juga" Suara menghela nafas mulai terdengar diseluruh ruangan.

"Err.. Siapa disana?" Shin mulai melihat sekeliling ruangannya, mencoba untuk menemukan asal suara itu.

"Tenanglah Nak. Dan berhentilah untuk melihat sekeliling, kau tidak akan bisa melihatku."

"Uh.. Ok." Sedikit takut, Shin mulai menenangkan pikirannya.

"Maafkan aku sebelumnya. Omong-omong kau mati tersedak makananmu, jika kau ingin melihat mayatmu, kau bisa melihatnya dilantai tepat didepan sofa."

"Lebih baik aku tidak melihatnya." Sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali, Shin mulai membayangkan tubuh matinya dan itu membuatnya sedikit bergidik.

"Baiklah, aku akan membuat ini sesingkat mungkin. Kau mau ke Surga atau Reinkarnasi?"

Pernyataan itu membuatku sedikit tertegun. Aku mulai membuka mulutku, mencoba untuk mengkonfirmasi keraguan dikepalaku.

"M-Mohon maafkan aku, apakah anda Tuhan?"

Keheningan mulai mengalir yang membuatku mulai khawatir. Setelah 2menit lebih, suara jawaban mulai terdengar.

"Kau bisa katakan begitu Nak. Nah, kau mau ke Surga atau Reinkarnasi? Omong-omong aku juga akan memberimu tiga permintaan. Pikirkan terlebih dahulu dan aku ingin sesingkat mungkin."

Dengan cepat aku mulai memikirkan ide-ide yang ada dikepalaku. Setelah beberapa menit aku mulai membuka mulutku lagi.

"Jika memilih Reinkarnasi, apakah aku bisa memilih alam apapun yang kuinginkan?" Menelan ludah aku mencoba bertanya untuk yang terakhir kalinya.

"Aku tidak keberatan, pilihlah alam apapun yang kau mau Nak, aku tidak perduli itu dari buku-buku, anime atau bahkan komik yang pernah kau baca, aku bisa mengabulkan apapun itu."

'Hell yeah!' Jantungku mulai melonjak dengan kesenangan.

"Baiklah, yang kuingin adalah alam Tales of Demons and Gods. Untuk ketiga permintaan yang anda berikan, yang kuinginkan; Pertama, aku ingin ingatanku tetap ada dari kehidupanku ini. Kedua, aku ingin mempunyai sistem game dalam diriku, hanya Attack, Attack Speed dan Defense yang dapat ditingkatkan dengan pelatihan fisik maupun dengan melakukan kultivasi. Ketiga dan terakhir, aku ingin sistem Perpustakaan jalur surga dari novel yang pernah aku baca." Shin berkata dengan jantungnya yang masih berdetak kencang, mencoba untuk mengatasi kegirangannya.

"Ingatan bukanlah permintaan Nak, jadi berikan satu permintaanmu lagi. Untuk dua permintaan sebelumnya, aku bisa mengabulkan itu."

Ini memberiku bonus!

"Aku ingin Penyimpanan khusus dengan luas yang bisa bertambah seiring meningkatnya Kultivasiku."

"Baiklah. Nah selamat tinggal Nak."

Saat itu juga penglihatanku mulai memudar.


Nah itu bab pertama dan kuharap itu tidak terlalu buruk Hfff~

Untuk bab selanjutnya Shin akan terbangun di tubuh seorang anak yang seumuran dengan Nie Li (13 tahun) tentunya sekelas juga huhuhu~.

Nah sampai jumpa di bab selanjutnya ^_^