Tittle : HUNHAN ; Haowen's Doctor
Author : oohmydarling
Rated : M-Preg
Length : Chaptet
Cast : Oh Sehun & Xiao Luhan
Kim Jongin & Do Kyungsoo
Park Chanyeol & Byun Baekhyun
Wu Yifan & Huang Zi Tao
Kim Jong Dae & Kim Min Seok
Kim Jun Myeon & Zhang Yixing
Tiffany Huang
Ahn Jaehyo
Haowen & Ziyu
Others : RANDOM
Genre : Romance, Hurt/Comfort, Yaoi, BxB, BoysLove, DLL
.
.
Inspiration : SIMAF & Celebrity Wedding (Novel).
Chapter 1
.
.
.
"Kode Biru, Kode biruㅡ"
Bruak!
"Auchh.." Seorang lelaki yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya, Ia mengusap-usap kepalanya kemudian mendesah kecil karena kepalanya sukses terbentuk oleh langit-langit kasur.
"Ya! Xiao Luhan! Ada operasi!" Luhan menolehkan kepalanya kearah Kyungsooㅡsahabat karibnya itu dengan tatapan gawat, jika tidak segera Ia pasti akan di omeli oleh kepala bedahnya yang menurutnya sangat dingin dan keras kepala.
"Aishhh!" Luhan segera bangkit dari tempat tidur itu dan sukses terbentuk sekali lagi, Ia berlari membuka jas lab dan hendak memasuki ruang operasi, namun seseorang menariknya, dan what in the world?! Pria iniㅡ OH MY GOD Pria yang paling Luhan benci, Oh Sehun.
"Tolong aku, anakkuㅡ Haowen sedang berada di dalam. Aku mohon selanatkan dia.." Pinta pria itu, namun Luhan hanya bisa diam, Ia mengedipkan matanya beberapa kali.
What?! Luhan akan mengoprasi anaknya?! Anak Oh Sehun? Pengusaha terkenal yang brengsek ini?
"Kau mendengarku?" Tanya Sehun, lamunan Luhan terbuyar dan kembali fokus kepada Pria yang ada di depannya, Luhan mengangguk pelan.
"Y-ye, akan kami usahakan. Permisiㅡ" Luhan membungkukkan badannya, kemudian berjalan memasuki ruang operasi, selama berjalan Luhan mencoba berfikir jernih. Bukannya bagaimana, Luhan seorang anti fans Sehun sejak Ia muncul kepermukaan kemudian terkenal. Ia sangat membenci Sehun karena tingkahnya yang sok dingin, Luhan juga benci karena Ia menceraikan istrinya dan itu menurut Luhan sangat kejam. Ia juga sudah mengata-ngatai Sehun di beberapa media sosial. Dan saat ini Ia harus menangani anaknya untuk di operasi.
"Ya, Luhan, ada berita buruk. Kepala bedah Kim memintamu untuk mengoperasi penuh." Luhan membelalakan matanya, APA?!
"Ahㅡ n..ne." Luhan mengangguk perlahan, setelah selesai di pasangkan baju khusus operasi, Ia berjalan mendekat kearah anak kecil itu. Anak yang lucu dan tampan, namun sayang bibirnya begitu pucat.
"Namanya Oh Haowen, umurnya 7 tahun, jantungnya penuh dengan air dan nanah kurasa Ia sengaja di tenggelamkan atau bagaimana." Jelas Kyungsoo yang sempat membuat pikiran Luhan semakin berkecamuk.
"Oke, check vitalnya." Xiumin sang anastesi mengangguk dan mengecek vital anak tersebut yang ternyata full, Luhan meminta untuk mengosongkan dan setelah selesai, Luhan memulai operasi tersebut.
Saat operasi berlangsung, Luhan sempat mendapatkan beberapa luka di tubuh anak kecil itu namun ada beberapa yang terlihat jelas dan ada beberapa yang tidak. Ulah siapa sebenarnya ini? Apakah Oh Sehun sekejam itu?
.
"Terimakasih, Operasi berjalan dengan baik! Terimakasihㅡ Xiumin, Kyungsoo Jjang!" Luhan tersenyum penuh arti dengan mengacungkan kedua jempolnya, Kyungsoo dan Xiumin hanya terkekeh kemudian saling memeluk sekilas.
"Segera temui walinya Luhan." Luhan mengangguk kecil dan berjalan untuk menemui Sehun yang sedang menunggu.
"Wali Oh Haowen?" Luhan memanggil dengan lembut dan Sehun segera mendongak kemudian berdiri dari tempat duduknya dengan gerakan super cepat.
"Haowen tidak apa-apa, operasinya berjalan dengan lancar namun saya harus berbicara empat mata dengan anda berkaitan dengan Haowen." Wajah Sehun yang terlihat khawatir, kemudian mulai rileks Ia menghembuskan nafas berat dan kemudian mengangguk tanda Ia setuju mengikuti perintah Luhan.
"Jadi begini, jantung Haowen berisi air dan nanah namun sudah kami bersihkan dan sudah kembali normal, kemudian saya melihat ada beberapa bekas luka di beberapa titik tubuhnya." Tepat dugaan Luhan, bola mata Sehun membulat dan kedua alisnya menyatu, tangannya terkepal kuat.
"Hhh, saya harus mengkonfirmasi terlebih dahulu apa yang sedang terjadi pada Haowen, sebelum pihak rumah sakit mengambil visum dan mengirimkannya kepada pihak berwajib." Ekspresi Luhan semakin serius, Sehun memalinhkan sedikit wajahnya dan matanya berkaca-kaca.
Tanpa berkata apapun, Pria berahang tegas itu bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruangan tanpa menutup pintu kaca itu kembali.
"Huft.." Luhan menghela nafas kemudian menutup matanya perlahan, kalau seperti ini, sudah pasti Sehun adalah pelakunya.
"Ya, Lulu~ pasien Oh Haowen sudah bisa di check keadaanya." Mendengar Kyungsoo, Luhanpun berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ruang dimana Haowen di rawat.
Disana, Luhan melihat Haowen dan Ayahnya sedang bercanda, Haowen terkekeh kecil kemudian memeluk boneka mickey mouse miliknya kemudian mengecup boneka tersebut, Sehun terkekeh kecil kemudian mengusap rambut anaknya lembut.
"Halo Haoweeen.." Sapa Luhan, membuat Haowen mengalihkan pandangannya pada Luhan kemudian semakin mengeratkan pelukannya pada boneka tersebut.
"Ahaha, aku tidak akan menyuntikmuㅡ aku berjanji." Luhan tersenyum manis kemudian mengeluarkan stetoskop dari kantung jasnya kemudian memasangkannya di telinga.
"Biarku periksa dulu yaa~ aku berjanji akan memberikan cokelat jika Haowen mau ku periksa. Oke?" Haowen pertama tidak mau, namun ketika di bujuk oleh Luhan akhirnya Ia mulai memeriksa Haowen.
"Nahhh sudah, tidak sakit kan?" Luhan tersenyum tulus kemudian mengusap rambut Haowen perlahan.
"Cepat sembuh ya Haowen, detak jantungmu berangsur normalㅡ apa kamu masih merasa sakit ketika menarik nafas?" Tanya Luhan kemudian mengambil tangan Haowen dan mengecek denyut nadinya. Haowen mengangguk kecil.
"Yasudah nanti akan ku berikan obat herbal yang khusus untuk meringankan sakit, karena tidak baik anak sekecil dirimu harus mengonsumsi kimia yang banyak." Jelas Luhan, Haowen hanya terdiam kemudian menahan Luhan ketika Ia ingin pergi, Luhan membalikkan badannya kemudian menatap anak kecil tersebut tersenyum, Ia terduduk di samping anak itu dan menatap Haowen tulus. Jujur, Wajah Haowen saaangat mirip dengan Sehun namun versi kecil.
"Uisa-nim juga harus memeriksa miki.." Ucap polos Howen memberikan boneka mickey mouse tersebut kepada Luhan, kemudian Ia terkikik kecil.
"Arraseoㅡ, selamat sore tuan miki! Saya ingin memeriksa anda~~" Luhan kemudian mengarahkan stetoskopnya pada dada boneka tersebut dan memasang ekspresi berfikir yang di buat-buat.
"Kkkk~" Haowen terkekeh kemudian Luhan melepas stetoskopnya, dan menatap boneka itu serius.
"Kau sehat miki! Sama sehatnya seperti Haowennn." Luhan mengarahkan boneka itu kearah Haowen dan menggoyang-goyangkannya kecil, kemudian tawa merekapun meledak.
"Ini minumlah.." Sehun tersenyum dengan memberikan sebuah cup berisi americano panas kepada Luhan, ketika Haowen sudah tidur setelah bermain dengan Luhan, Luhan menerima cup tersebut dengan kedua tangannya kemudian tersenyum manis.
"Ah, gomapseumnidaㅡ" Luhan membungkuk sedikit kemudian menyesap kopi itu perlahan.
"Terimakasih, sudah mau menolong anakku." Luhan terkekeh kemudian menangguk-anggukkan kepalanya.
"Sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit hingga sebuh total." Luhan tersenyum manis, Sehun hanya bisa mendesah pelan kemudian memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
"Mungkin orang-orang menganggapku adalah seseorang yang jahat dan bejat, hahㅡ namun tak satupun dari mereka yang tahu seperti apa kehidupanku sebagai seorang presdir, seorang ayah dan seorang suami." Sehun tersenyum getir, namun Luhan tertegun dengan ucapan Sehun yang belum satu hari ini sudah membuka kartunya di depan orang asing seperti Luhan.
"Ahaha, maafㅡ" Sehun mengusap air matanya yang masih berkumpul di pelupuk matanya, seberat itukah kehidupan Sehun? Luhan ingin saja menepuk pundak Sehun namun siapa dirinya?
"Hmm, omong-omongㅡ kapan Haowen bisa keluar dari rumah sakit?" Tanya Sehun, lamunan Luhan buyar kemudian menatap Sehun dengan tatapan kagetnya.
"Aㅡah perlu satu minggu lagi agar Ia boleh pulang karena kita masih harus sering-sering mengecek kondisi jantungnya." Jelas Luhan, Sehun hanya bisa mengangguk pasrah.
"Aku akan mengambil cuti dan akan menemani Haowen di sini, jadi saya harap Haowen bisa dipindahkan ke ruangan vvip." Luhan kemudian mengangguk kecil, masih berkutat dengan pikirannya sendiri.
"Lulu.." Sosok Kyungsoo muncul di pintu yang menghubungkan dengan taman rumah sakit, Kyungsoo memberi gestur kepala mengisyaratkan Luhan untuk menghampirinya.
"Saya permisi dulu.." Luhan membungkuk 45° kemudian pergi dari hadapan Sehun dengan berlari kecil seperti penguin, membuat Sehun terkekeh kecil melihat tingkah laku dokter itu.
"Wae Kyungsoo?" Tanya Luhan, kemudian Kyungsoo merangkul leher Luhan.
"Dokter Kim ingin merayakan keberhasilanmu di restoran sushi mewah dekat siniㅡ" Mata Luhan membulat, tumben-tumbennya kepala bedahnya itu berbaik hati kepada Luhan. Kemudian Luhan dan Kyungsoo segera berlalu dengan cekikik ceria diantara keduanya, meninggalkan Sehun yang memperhatikan Luhan dengan seksama.
"Apa kau sudah menemukan dimana orang itu?" Tanya Sehun pada sambungan telefon.
"Sudah Presdir, Ia sekarang berada di sebuah club malam ternama di Amerika." Sehun menyunggingkan seringainya yang menunjukkan kemuakan.
"Oke, kalian boleh pergi. Terimakasih." Sehun mematikan sambungan telefonnya kemudian menghembuskan nafas frustasi hingga pipinya menggembung.
.
"GANBAAAEEE! WOHOOO! LUHAN CHUKKAE!" Tawa meledak di ruangan privat tersebut, kemudian mereka melakukan oneshoot soju, kemudian memakan makanan yang tersediakan di meja.
"Ey, apakah kau melihat tadi? Ada banuak bekas luka di tubuh anak kecil itu." Ucap Kim Eun Mi, si ahli anestesi yang di setujui oleh orang-orang di sana kecuali kepala bedah Kim yang tertawa kecil kemudian Luhan yang hanya diam membisu.
"Sshhㅡ apa kau kira siapa pelakunya ya?" bisik-bisik mulai terjadi membuat Luhan mengigit bibirnya dan menautkan kedua alisnya tanda Ia berfikir dengan keras. Kemudian Ia menutup matanya dan menggebrak meja makan dan mendongakkan kepalanya.
"Terimakasih banyak, DOKTER KIM!" Luhan menangkupkan kedua tangannya dan menunduk, Ia benar-benar malu. Dan apa ini, Ia membela Oh Sehun?
"Ahahahahahaha!" Semua tertawa terbahak, Luhan berhasil mengecohkan pembicaraan yang benar-benar awkward. Luhan tidak tahu apakah memang Sehun pelakunya atau bukan, tapi yang jelas Ia melihat ikatan batin yang kuat ketika melihat Sehun dan Haowen bersenda gurau.
Malam mulai larut, Luhan mabuk karena Ia banyak meminum alkoholㅡ Ia di bawa pulang oleh Kyungsoo karena appartment mereka sama hanya berbeda ruangan.
"Yaㅡ Do Kyungsoo, Kau tau eo? Sehun itu! Seㅡhikpertinya tidak mela-hikkukan perbuatan yang keejam pada Haowenn~~" Ucap Luhan tak karuan ketika mereka berjalan masuk appartment.
"Eh? Kau tahu dari mana?" Tanya Kyungsoo yang masih sadar, karena Ia tidak terlalu suka minum.
"Ehmm~~ hehehe." Luhan menggeleng pelan kemudian tersenyum hingga matanya menyipit.
"Haishㅡ" Kyungsoo menggelengkan kepalanya.
"H-hu..Huweek.."
"OMONA LUHAAAAAANNN! JANGAN MUNTAH DI SINI!" Teriak Kyungsoo yang melengking.
.
TBC / DEL?
A/N
haluuuuu~ perkenalkan aku author bernickname oohmydarling, ingin menyampaikan bahwa semoga kalian menyukai Fanfiction ini ya. Alasan kenapa aku bikin cerita ini, soalnya gemes aja sama HunHan yang selalu mengkode HHS. Hahahahaha, lagipula aku kangen sama moment" otp exo yang official gitu loooh. Hehehe, yaudah tulis komentar kalian di review yaaa aku tunggu! ;)
